Terasi Enak dan Gurih

Saya suka terasi. Iya, terasi yang bau itu. Eh, enak tauk. 

Nggak Usah Ragu dan Malu Membawa Bekal

Namanya juga emak-emak yang nggak ada kerjaan, jadi ya posting hal-hal yang geje. Maap ya kalau ada yang merasa aneh atau mungkin memasukkan saya dalam daftar orang lebay. Saya ikhlas kok, haahaha..

Belanja Bulanan Nggak Capek Antre

Sudah akhir bulan nih, biasanya para emak udah mulai menghitung pos-pos anggaran untuk belanja. Setiap belanja bulanan, utamanya di supermarket atau mall, pasti deh weekend akhir bulan atau awal bulan bakalan rame banget. Kalau sudah begini, biasanya males banget belanja, capek antrenya!

Dibalik Kesakralan Daun Kelor

Gara-gara postingan teman tentang mie daun kelor, saya jadi tertarik untuk mencari informasi tentang daun kelor. Setahu saya, daun kelor dianggap daun sakral karena banyak mitos yang berkembang di baliknya. Pohon kelor dianggap sakral oleh sebagian masyarakat karena dianggap dapat dijadikan tolak bala, daunnya digunakan untuk mengusir setan, memandikan jenazah, atau menghilangkan kekuatan magis yang ada pada seseorang.

Pohon kelor (Moringa Oleifera) dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Pohon ini banyak dijumpai di pekarangan rumah atau kebun. Tumbuhan ini tingginya sekitar 5-7 m. Daunnya kecil-kecil berbentuk bulat telur dan bersusun majemuk. Bunganya dapat keluar sepanjang tahun dengan bau semerbak berwarna putih kekuningan. Buahnya berbentuk segitiga memanjang, disebut kelentang. Sejak tahun 1980, penelitian terhadap daun, bunga, kulit batang, buah sampai bijinya telah dilakukan.

Pohon Ajaib yang Kaya Manfaat

Di beberapa negara seperti Etiopia, Somalia, Sudan tanaman kelor sudah lama menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat sehari-hari untuk dibuat sayur, bahan obat-obatan, atau diperdagangkan. Tanaman ini juga bisa digunakan sebagai penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering.

Beberapa penelitian menyebutkan manfaat daun kelor ternyata banyaaak banget. Beberapa diantaranya sebagai berikut :





  • Hepatoprotektor atau pelindung hati. Daun kelor mengandung zat antioksidan yang sangat tinggi dan sangat bagus untuk penyakit yang berhubungan dengan pencernaan
  • Anti inflamasi
  • Meningkatkan daya tahan dan metabolisme tubuh
  • Menurunkan kolesterol
  • Menjaga kadar gula dalam darah
  • Mengurangi kerutan dan mempercantik kulit
  • Menyegarkan mata dan otak
  • Dll


  • WHO menyebut pohon kelor sebagai pohon ajaib karena beberapa studi menyebutkan bahwa pohon ini sangat berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun di negara-negara termiskin di dunia. Daun kelor sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Bahkan bayi dan anak-anak sangat dianjurkan mengonsumsi daun kelor karena perbandingan gram pada daun kelor yaitu :




  •  7 x vit C pada jeruk
  • 4 x kalsium pada susu
  • 4x vit A pada wortel
  • 2 x protein pada susu
  • 3 x potasium pada pisang


  • Dengan banyaknya kandungan gizi dan manfaat pada tanaman kelor, maka tak heran saat ini tanaman tersebut dimanfaatkan untuk olahan pangan untuk kapsul, sereal balita, mie, dan teh.

    Nah, setelah tahu manfaatnya ternyata pohon kelor memang sakral ya sebab banyak banget manfaatnya. Kalau untuk konsumsi di rumah, jika ada daun kelor bisa juga lho dimasak sayur asem. Hahaha saya baru ingat kalau pas kecil pernah dimasakin sayur asem daun kelor kakak sepupu sewaktu liburan di rumah budhe. Rasanya seger, seperti sayur daun katuk.


    -Semoga Bermanfaat-

    Memanfaatkan Google Doodle untuk Bahan Tulisan

    Susah cari ide untuk menulis? Yah, sama dong *toooss*. Banyak yang bilang kalau menulis itu bisa dari mana saja, misalnya dari hal-hal kecil di sekitar kita sebenarnya bisa menjadi bahan tulisan menarik kalau kita mampu meraciknya. Tapi kenyataannya susah banget ya *hiks*. Saking banyaknya ide kadang malah nggak bisa keluar tulisan. Adanya nulis judul lalu nulis narasi lalu simpan sebagai draft lalu lama-lama dihapus *hahaha ini gue banget*. Banyak nggak sih yang mengalami seperti itu? 

    Etapi kalau kita jeli, sebenarnya kita bisa memanfaatkan google doodle lhoh. Apaan tu? *mata merem satu*. Jadi, google doodle itu logo google yang dimodifikasi dan ditampilkan kalau ada peringatan atau event tertentu di negara yang support google. Ada tim khusus untuk menggambar logo ini. 

    Kalau kita buka google.com biasanya ada gambar-gambarnya kan? Nah, itu dia namanya google doodle. Biasanya sih yang menjadi google doodle tokoh dunia yang karyanya sangat dikagumi. Seperti saat ini google doodle memperingati ultahnya Hannah Arendt. Kadang gambar mainan atau event-event penting dunia bisa menjadi logo di google doodle. 

    Dari google doodle tersebut kita bisa search tentang tema yang muncul pada hari itu. Dengan referensi sana-sini maka bisa dijadikan bahan tulisan di blog kita. Bahkan dengan membaca referensi tersebut dari yang semula nggak tahu sesuatu atau nggak kenal tokoh dunia, kita bisa tahu. Intinya selain bisa dijadikan bahan tulisan, dengan google doodle kita bisa menambah wawasan. 


    -Semoga bermanfaat-

    Susahnya Menyeberang di Margonda

    Margonda adalah jalan utama yang menghubungkan Depok-Jakarta. Di kanan-kiri jalan tersebut banyak banget tempat nongkrong, ruko, mall, apartemen, dan kampus, sehingga jalan ini menjadi pusat perekonomian utama. Dari pagi sampai malam Jalan Margonda tak pernah sepi.

    Hasil Inseminasiku

    Saya akan mengingat hari ini, tanggal 10 Oktober 2014. Saya tidak akan melupakan bulan Oktober, bulan yang aduhai buat saya dan pak suami. Bulan yang penuh berkah sekaligus cobaan bagi kami. Mungkin Tuhan sedang benar-benar menguji kami saat ini, setelah diberi kenikmatan lalu seakan diberi cobaan yang aduhai dan sukses membuat saya klepek-klepek .

    Setelah dua minggu yang lalu saya melakukan inseminasi dengan usaha waktu, materiil, dan mental, kami lalui hanya berdua karena keluarga besar berada di luar kota dan tinggal besok penantian hasil testpack yang membuat dag dig dug..Ya, besok itu Sabtu, tanggal 11 Oktober.

    Jujur selama melalui masa-masa penantian dua minggu tersebut, rasanya saya nggak karuan. Dari deg-degan, malas ngapa-ngapain, dan cenderung lebay. Saya hanya membaca dan menulis di blog, padahal tulisan juga amatir, standart banget. 

    Beberapa hari ini saya uring-uringan nggak jelas, pengen ini-itu, pengen belanja ini-itu, pengen makan ini-itu, pengen kesana-kemari. Tapi itu cuma keinginan, yang dituruti hanya makanan yang saya pengen. Badan rasanya maleeees banget mau ngapa-ngapin. Ternyata ini suatu pertanda.

    Dengan sedih, saya memberitahukan kalau hasil insem saya gagal karena saya baru saja menstruasi. Padahal besok, tanggal 11 Oktober, jadwal testpack yang dianjurkan perawat. Kalau belum haid, bisa jadi hasilnya positif, tergantung test packnya. Tapi apalah daya, saya mens tepat sehari sebelum waktu yang ditentukan. T.R.A.G.I.S

    Hanya menangis, menangis, dan menangis yang saya lakukan. Curhat ke pak suami dan sahabat terkasih dengan berurai air mata *lebay*. Lha kok pas buka komputer dan play lagu, kok ya pas lagu pertamanya itu lagu borongannya D'masiv, Ariel, Momo, Giring yang Esok kan Bahagia. Nujeb banget lagunya, paaaaasssss banget!! Mewek deh pas nulis ini di awal-awal.

    Tuhan, saya tak tau apa yang menjadi rencana-Mu. Yang saya yakini, Engkau Maha Baik, Maha Besar, dan Maha Pengampun. Apabila ada dosa-dosa yang menghalangi saya dalam mendapatkan anugrah ini, ampunilah dosa saya. Hanya kebesaran-Mu yang saya harapkan. Hanya pertolongan-Mu melalui mereka yang saya pinta. Terimakasih Tuhan, atas bulan Oktober ini. Bulan yang manis dan agak pahit buat saya dan suami. Bimbinglah saya dan suami untuk selalu dekat dengan-Mu sehingga dapat melihat semua ini lebih bijaksana. Aamiin


    So[k]sialita

    Kemarin sore sewaktu saya sedang gonta-ganti channel televisi, secara kebetulan ada Mas Moamar Emka menjadi bintang tamu di salah satu acara yang host-nya layaknya ndoro dengan dua orang asisten. Wah, topiknya pasti seru nih, pikir saya saat itu, mengingat Mas Emka salah satu penulis buku yang bisa dibilang kontroversial waktu itu. 

    Alas Kaki Serat Bambu

    Bambu tentunya tak asing bagi kita karena di Indonesia tanaman ini sangat melimpah. Dimana-mana bisa ditemukan bambu dari ujung barat sampai ujung timur. Tanaman yang tak mengenal musim ini banyak sekali manfaatnya, diantaranya bisa dibuat menjadi serat. Bambu-bambu pilihan diproses dengan teknologi tinggi dengan mengambil serat dalam bambu lalu dicampur dengan bahan-bahan lain sehingga terbentuklah serat bambu.

    Serat inilah yang kemudian dipintal menjadi benang. Nah, bahan dasar inilah yang bisa dibuat menjadi aneka produk tekstil dan fashion, diantaranya handuk, baju, sapu tangan, celana, kaos kaki, bahkan sepatu. 

    Ya, sepatu dari bambu telah diproduksi di Indonesia. Kurangnya produksi secara massal, membuat harga alas kaki ramah lingkungan ini masuk kategori premium. Meski bahannya masih impor, tapi minat pembeli akan produk ini cukup tinggi. 

    Sepatu Serat Bambu dari Sumber

    Alas kaki dari serat bambu memiliki bentuk dan corak yang unik karena dibuat dengan cara dirajut. Serat bambu yang sudah dipintal menjadi benang lalu dirajut sesuai corak yang diinginkan kemudian diberi alas di bagian bawahnya.

    Dengan bahan alami maka sepatu serat bambu ini mempunyai kelebihan diantaranya :

    #Anti Bakteri

    Beberapa penelitian menyebutkan bahwa bakteri dalam jumlah sama yang diletakkan pada kain katun dan serat bambu akan didapatkan hasil berbeda. Pada kain katun, bakteri akan berkembang biak dalam jumlah yang besar sedangkan pada serat bambu akan terbunuh dalam waktu 24 jam sekitar 75%.

    # Tidak Bau

    Permukaan serat bambu yang banyak cekungan dan lubang-lubang menandakan bahwa serat bambu memiliki daya kapilaritas yang tinggi sehingga mempercepat proses penguapan atau mengurangi kelembaban. Di samping itu, struktur pori-pori kecil khusus dalam serat mampu menyerap dalam kapasitas tinggi berbagai zat yang tidak sedap seperti formaldehid, benzene, amonia.

    #Anti UV

    Alas kaki ini dapat dipakai saat musim panas karena daya tembus serat bambu hanya 0,6% dibanding katun yang mencapai 25%. Ini berarti bahwa memakai alas kaki serat bambu tidak terasa panas atau sejuk.

    Mengingat banyaknya manfaat yang positif dari serat bambu seyogyanya pemerintah dapat mendorong industri pembuatan serat bambu agar tidak bergantung pada produk impor. Toh jumlah bambu di negeri ini sangat banyak.


    Referensi serat bambu silakan klik di sini








    Mal Hewan Kurban

    Kalau mau membeli hewan kurban biasanya tempatnya di pinggir jalan dengan tenda seadanya. Kali ini ada tempat penjualan hewan kurban yang unik, berada di Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Depok. Lapak ini milik H. Doni, yang juga pemilik showroom mobil.