Wisata Budaya di Singapura

Masih di Singapura dan berencana melihat budaya yang ada di negeri singa ini.

Kami masih punya tiket Duck and Hippo. Kami ke Suntec City pagi hari untuk naik duck tours. Semacam kapal tapi ada rodanya. Di duck tour ada pemandu yang akan menceritakan sejarah setiap gedung yang dilihat. Mulanya pengunjung naik duck tour dan berjalan seperti mobil sampai ke river. Sampai di air, roda tersebut akan menutup dan kendaraan berganti kapal. Bagi yang tidak ingin basah, jangan duduk di dekat sopir karena goncanangan pertama saat masuk ke air lumayan keras. 

Tour ini hampir mirip dengan Hippo River Cruise. Sepeti biasa gedung-gedung yang dilihat ya itu-itu saja sambil diceritakan sejarahnya, awal mulanya, dan proses pembangunannya. Duck tour ini waktunya sekitar 30 menit. Setelah itu kembali lagi ke pangkalan dan kami naik Heritage Tour.



#Hari Kedua City Sightseeing


Saya dan suami turun di Little India. Ternyata banyak banget orang India yang berjualan di sini. Saran teman saya, lebih baik membeli oleh-oleh di China Town yang harganya lebih murah. Saya sempat membeli barang di Little India dan ternyata benar, harga di sana lebih mahal dibanding China Town.




Heritage tour mengelilingi beberapa bangunan bersejarah yang ada di Singapura diantaranya Raffles Hotel dan Kampong Glam. Sayang, sewaktu ke sana Kampong Glam tutup. Bangunan bersejarah di Singapura masih terawat dengan baik dan ini menjadi daya tarik wisata yang luar biasa. 

Kami juga mampir di Fort Canning Park dan Singapore Filateli Museum. Di Fort Canning kami beristirahat sebentar sambil menikmati pepohonan rimbun dan suasana yang tenang dan teduh. Sumpah, saya sempat ketiduran di sini saking capeknya dan suasana mendukung banget. Setelah bangun, kami ke museum filateli. Koleksi berbagai macam hal-hal filatelinya bagus-bagus. Penataan ruang dan pencahayaannya bagus banget tidak seperti museum yang ada di Indonesia.
 




Dari museum filateli, kami pergi ke China Town. Jujur, sampai di China Town, saya langsung teringat Yokohama. Sebelum menjelajah, kami membeli makan di 7 eleven yang ada di situ. Lalu siap menjelajah. Kalau membeli oleh-oleh yang murah, sebaiknya membeli di China Town dijamin harganya murah. Kami sempat masuk ke tempat seperti museum di sini. Tak banyak pengunjung yang datang. Tempat ini menceritakan perjalanan orang China yang merantau sampai ke Singapura. Eh, coba deh jalan-jalan sampai ke dalam ada tukang sulap yang lucu dan oke banget. Beliau menjual berbagai alat sulap. Kiosnya terletak di pojok, kurang tahu deh pojokan yang sebelah mana, bingung mau menerangkan hehehe. Saya sempat mampir dan melihat atraksi sulapnya. 

Hhhmm, jika dibandingkan dengan China Town di Yokohama, jauh banget. China Town Singapura lebih kecil dan barang yang dijual kebanyakan bukan barang yang China banget tapi kebanyakn souvenir yang ikonik dengan Singapura. Kalau kawasan pecinan di Yokohama gedhe banget. 


Salah Satu Sudut di China Town


Setelah puas dan takut ketinggalan bus, kami mendapat bus terakhir dan langsung menuju ke Marina Bay Sands. Menghabiskan sisa sore hingga malam di sini. Kami berjalan menikmati udara Singapura yang bersih. Kemudian kami bergegas mencari tempat duduk untuk melihat pertunjukan laser Wonder Full. 

Pertunjukan laser dan air ini setiap hari ada kalau cuaca mendukung. Pertunjukan laser dan air ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit dan tiap hari ada tiga kali pertunjukan. Wow, benar-benar wonderfull karena bagus banget. Sepertinya pertunjukan laser menjadi andalan Singapura untuk menarik wisatawan. Eh tapi ini gratis lho. Hebat ya!




Malamnya kami pulang ke hotel dan mampir ke Garden By the Bay..

5 comments