Semangat ke Sekolah

Angkot yang saya tumpangi mengurangi kecepatan ketika ada ibu dan gadis ciliknya melambaikan tangan, meminta angkot berhenti. Setelah si kecil mencium tangan ibu lalu masuk dan memilih duduk di pojok belakang, sebaris dengan saya. Terdengar dari luar si ibu bilang, 'Hati-hati, ya.'

Memakai seragam berbadge SD dengan rompi kotak-kotak, anak tersebut lebih banyak diam. Tubuhnya mungil, rambutnya keriting pas di bawah telinga. Matanya sesekali melihat seluruh sudut angkot. Mulutnya komat-kamit, seperti menghapal sesuatu.

'Kelas berapa, dek?,' tanya ibu yang duduk di depanku.
'Kelas dua,' jawab anak itu.

Ibu tadi sempat bergumam kepada saya, anaknya kecil ya tapi sudah berani naik angkot sendiri. Saya hanya tersenyum sambil melirik anak tersebut.

Lima menit kemudian, angkot berhenti karena ada penumpang yang naik. Seketika itu pula, anak tadi turun dari angkot. Setelah mengeluarkan uang dari kantongnya, dia berlari masuk gang menuju sekolahnya.

Saya yang masih di dalam angkot memandang sambil senyum. Tersenyum melihat keberaniannya naik angkot. Tersenyum melihat semangatnya bersekolah. Selamat belajar ya, Dek.

5 comments

  1. iya di Surabaya sini aku juga pernah lihat anak kelas 1 SD udah berani naik angkot mbak...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hebat ya Mba kecil2 berani naik ngangkot..

      Delete
  2. Wah. Hebaaat.. Mamanya jugak paten iss berani ngasih izin anaknya naik angkot sendiri.. Biar mandiri ya, Deeek.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kali..
      Tp kdg ngeri juga secara di sini kejahatan thd anak sering ada..

      Delete
  3. Anonymous14 July, 2017

    kalo saya waktu kecil maksa mba pulang sekolah naik angkot, gak bilang bilang :v

    ReplyDelete