Tak Sesuai Rencana

Setiap orang pasti punya rencana untuk menjalani kehidupan. Rencana A akan disusun untuk memenuhi target, bila tidak berhasil masih ada rencana B. Begitu kan, yang sering terjadi. Tujuan dari rencana-rencana itu satu, agar hidup lebih bahagia dan sejahtera. 

Biasanya kita menyusun rencana sesuai apa yang kita kerjakan atau apa yang kita dapat secara rutin. Misalnya saja dalam beberapa bulan lagi uang yang ditabung sudah bisa digunakan untuk membeli motor. Kalau di tempat kerja, biasanya semester awal laporan akan numpuk karena beberapa bagian pasti minta data ke kita. Karena bersifat rutin itulah maka kita bisa mempersiapkan dan menghitung usaha yang dilakukan jauh-jauh hari.

Saya semula berpikir bahwa hidup itu akan berjalan dengan baik. Saya akan menjalani kehidupan sesuai rencana yang tersusun apik. Setelah melakukan A lalu ingin memenuhi B kemudian mengejar C. Ah, senangnya jika hidup seperti itu.

Tapi pernah nggak terpikir kalau rencana kita tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan? Berbagai hambatan atau peristiwa yang mungkin tidak diharapkan terjadi, sehingga rencana tinggal rencana. Bahkan rencana tersebut harus butuh usaha yang lebih keras lagi agar bisa terwujud. Ternyata hidup tak semulus yang saya bayangkan. 

Belum lama ini saya main ke toko salah satu teman. Seperti biasa kami ngobrol berjam-jam sambil melepas kangen karena lama tak ketemu. Teman saya cerita kalau dulu sebelum si bungsu lahir, jumlah kamar diset hanya untuk dua anak. Rencananya, sambil mengurus kedua anak yang sudah sekolah, dia berencana membuat tabungan haji bersama suami. Tapi di tengah perjalanan ternyata anak ketiga lahir. Jadi semua rencana yang sudah disusun bubar jalan sampai sekarang. Uang yang semula untuk membuka tabungan haji beralih jadi biaya bersalin dan biaya hidup sehari-hari. Teman saya mulai lagi dari awal agar bisa membuka tabungan haji. Usahanya lebih keras karena sekarang harus memperhitungkan biaya sekolah untuk ketiga anaknya.

Kebalikannya dengan saya. Rencananya rumah yang dibangun sudah diset untuk kamar anak sampai sekarang masih menjadi kamar pribadi. Maklum saya masih ikhtiar untuk menjadi seorang ibu. Pertambahan usia pasti membuat saya harus ekstra keras mewujudkan impian tersebut.

Atau mungkin kabar dari kantor yang membuat keuangan kita harus diatur lagi. Semua yang awalnya berjalan rutin mungkin sedikit berubah karena keadaan tersebut. Bukan tak mungkin rencana akan tercapai jika kita bisa mengatur keuangan dengan baik. 

Hidup itu berubah. Dan, perubahan tersebut juga membawa manusia yang terlibat di dalamnya ikut berubah. Bisa saja manusia berubah ke arah yang baik atau malah sebaliknya. Semua tergantung bagaimana kita memilih cara untuk menjalani kehidupan selanjutnya. Sejatinya, hidup itu penuh dengan pilihan. Ada yang mau bertahan di zona nyaman atau malah keluar dari kenyamanan.

Perlu semangat agar perubahan tersebut tidak menyurutkan kita untuk mewujudkan mimpi. Mungkin skenario kehidupan tak sesuai dengan rencana kita. Tapi jika kita tetap berada sesuai dengan rencana Tuhan, yakinlah kita akan baik-baik saja. Tetap berdoa, ikhtiar, dan tawakal. 


Kekayaan pengalaman manusia akan kehilangan suka citanya jika tidak ada rintangan untuk diatasi.
                                                                                                                        Hellen Keller

31 comments

  1. Pernah ngalamin Mbak, dan rasanya itu nyesek banget.. Hihihi.. :P

    Tapiiii itu bikin aku sadar kalok hidup ngga bakalan sesuai dengan apa yang aku mau. Mesti belajar legowo ternyata.. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yg penting kita bisa mengambil hikmahnya.

      Delete
  2. Semangattt mak....selama masih bernapas kudu tetap punya mimpi
    Yg penting bener itu tetap semangat, berusah, berdoa dan tawakkal :*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mak, sy belajar banyak dari Mak Echa :)

      Delete
  3. emang manusia bisa berencana tapi tetep Tuhan yang berkehendak ya... :)
    emang gak semua rencanca kita bakal berjalan sesuai yang kita pikirkan ya... tapi ya itu yang bikin hidup jadi lebih berwarna bukan? :D

    ReplyDelete
  4. sering nih saya, bikin rencana ini itu..kadang sesuai dg yang direncanakan, kadang tidak :(

    ReplyDelete
  5. terus berusaha dan berdoa mak. semangat :)

    ReplyDelete
  6. saya juga pernah ngalamin. Dari yang terus bersedih sampai akhirnya mencoba berdamai dengan sendiri aja. Tetap semangat, ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kata2nya, berdamai dengan diri sendiri..
      Suka :)

      Delete
  7. aku juga pernah mbk,balik kanan dari rencana awal,sedih banget tapi harus move on...semangat ya mbakkk^^

    ReplyDelete
  8. iya mbak, kadang rencana hanyalah rencana...semuanya telah ada yg mengaturnya, dan Yang Maha Mengatur sudah mengaturnya dgn baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semua sudah ada yang mengatur..
      Harus inget sama Tuhan ya, Mba..

      Delete
  9. Ada yang bilang.. jangan terlalu lama di zona nyaman... nnti terlalu enak dan gk bisa belajar dan berusaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul Mas, sy pernah baca artikel itu dari Prof. Rhenald Kasali.

      Delete
  10. Makin terasa "Kehambaan" kita, ya Mak Pipit. Apa yg diraih karna memang sdh ada izinNya. Nasi sudah diambang pintu mulut pun bisa jatuh kalau belum rejeki kita..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaaah, Mak Mutia kalo bikin kata2 bisa aja, nih..

      Delete
  11. apa pun itu tetap terus berusaha yaa mba.. aku juga pernah.. tiap bulan mau nabung untuk ajak keluarga jalan-jalan. tapi sampe sekarang tabungannya ku ambil terus :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mba..
      Semoga jalan2nya dapat terwujud, ya.
      Aamiin

      Delete
  12. Sering sih, saya ngerasain hal demikian. Kalo udah kayak gitu, cuma bs legowo aja ngadepinnya. Ikhlas.... hehehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mba kita harus ikhlas dan tetep berusaha.

      Delete
  13. Semoga keinginan menjadi wanitia sepenuhnya (menjadi ibu) bisa cepat terwujud, mbak.
    iyah benar yah, kadang dari rencana itu kita berharap besar, namun pada akhirnya tidak kesampaian. kalau soal keuangan mungkin memang perlu dana aman (tabungan) selain dikhususkan untuk pengeluaran rutin, mbak. takutnya seperti teman, mbak. jadi biar ada dana cadangan yang suatu ketika diperlukan, tinggal pakai itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamin, terimakasih doanya ya..
      Yup, dana aman emang perlu bgt tapi kdg ludes juga :)

      Delete
  14. rencananya Allah emang gak terduga ya mbak mantap abisss hehe josh dah....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener banget, membuat kita kudu banyak belajar, berdoa, dan tawakal ya.
      Suwun, Mas.

      Delete
  15. Tetap semangat ya mbak. Terkadang ada kehendak Allah yang tidak kita pahami untuk saat ini. Namun ternyata ada hikmahnya juga.Saya pernah mengalaminya saat semua tidak sesuai rencana. Tetap ikhtiar ya mbak..

    ReplyDelete