Hidup Lebih Mudah

Selama tinggal di Jepang, hal yang paling saya sukai adalah hidup lebih mudah. Beda banget sewaktu kami bandingkan hidup di Indonesia. Entah karena saya yang nggak kekinian atau kudet atau kantong mepet. Hihihi sepertinya bener semua jawabannya.

Jadi, saat ini saya dan suami tinggal di apartemen. Luasnya pasti kecil lah ya dibanding rumah kami. Tapi kok ya kami merasa enjoy dan happy ya meski di apartemen yang nggak luas dan tinggal di lantai paling atas, hihihihi.

Tinggal di apartemen bagi kami lebih simpel dan nggak butuh banyak barang *ingat barang di gudang rumah yang numpuk hihihi. Sepertinya semua yang ada di sini itu bisa dimanfaatkan dan berguna, serta lebih efisien memanfaatkan ruang. Peralatan yang ada di apartemen meski sedikit tapi cukup membantu dan memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beda banget sama yang ada di rumah. Kalau di rumah banyak peralatan dan berasa kurang tiap ada barang yang lucu atau promo.

Di apartemen kompornya pakai gas pipanisasi sedangkan di rumah pakai gas biasa. Lalu air kran yang bisa langsung diminum sedang di rumah kudu dimasak dulu beberapa lama. Untuk urusan minum, saya lebih suka air yang dimasak di teko listrik. Cuma lima menit saja masaknya. Terus ada pula microwave yang multifungsi. Sedang di rumah nggak ada karena listriknya pasti mahal, hihihi. Maklumlah di sini kami hanya tinggal saja, nggak mikirin bayar ini-itu karena sudah ditanggung kantor.

Kalau dipikir, hidup di apartemen itu lebih banyak dilakukan di ruang keluarga dan dapur. Di sini, ruang keluarga ya ruang tamu, ruang buat tidur, dan ruang makan. Jadi cuma satu ruang yang ada kasur, televisi, sofa, dan meja kerja. Meski sedikit tapi saya dan suami merasa cukup lho dengan keadaan seperti ini. Hhhmm mungkin karena nggak tinggal lama ya. Eh, tapi kan kegiatan di rumah juga hampir sama karena lebih banyak dilakukan di ruang keluarga dan dapur. Kegiatan di taman sesekali kalau rumput sudah tinggi. Kursi di ruang tamu jarang diduduki karena jarang banget ada tamu. Tamunya cuma sahabat atau teman yang langsung ke ruang tengah biar lebih santai hihihi.

Nah, kemudahan hidup memang banyak faktornya darimana kita melihatnya. Cuma di sini saya dan suami lebih suka melihat ke alat-alatnya yang modern dan sangat membantu banget. Ya seperti yang telah saya sebutkan di atas tadi. Bukannya kami kurang bersyukur lho ya.

Dan, setelah dipikir aktivitas di rumahpun juga di ruang itu-itu saja maka kami sempat kepikiran untuk mencari rumah yang lebih kecil atau minimalis. Furniture minimalispun sekarang banyak yang lucu ya. Pastinya juga multi fungsi. Beberapa kali saya dan suami masuk ke toko furniture dan sangat suka dengan furniture minimalis di sini yang multi fungsi dan bahannya bagus. Sepertinya peralatan di sini pada awet kalau digunakan sesuai fungsinya.

Kalau bangun kesiangan di sini saya masih bisa santai, nggak seperti di rumah. Tinggal masak nasi yang cuma beberapa menit terus defrozz ikan dan masak tumis atau sayur bening. Mungkin karena di sini saya lebih banyak memakai bumbu instan dan memang masakan Jepang itu sederhana. Tinggal masuk-masukin bumbu, jadi deh. Kalau di rumah, saya jarang pakai bumbu instan jadi harus nguleg dulu hihihi.

Iyaaa, mungkin ya itu saya yang kudet dan nggak kekinian dengan peralatan magic yang ada di negeri sendiri. Yah, kalau melihat harga peralatan magic suka mikir cicilan jadi ya jarang beli, hihi. Hhhmmm, kadang saya suka eman-eman kalau membeli peralatan yang masih mahal. Takut nggak tega buat masaknya kan mahal.

Palingan di rumah cuma ada blender, presto, hand mixer, toaster yang semuanya nggak beli alias dikasih, hihihi. Dan, prestonya masih baru lho selama hampir 5 tahun karena saya trauma. Dulu, budhe pernah pakai presto untuk bandeng malah mbledos jadi saya takut banget pakai presto, huhuhu. Saya masih ingat sama bunyinya yang keras seperti bom sampai tutup panci prestonya lepas.

Ah, pola pikir saya harus diubah nih agar lebih kekinian *lalu nengokin uang di dompet. Eh, ini masih posting mobile lho seperti postingan sebelumnya biar kekinian. :)

13 comments

  1. Pipit, saya juga awalnya bingung mau nyimpen barang di apartemen, maklum, kebiasaan ibu-ibu di Indonesia itu kan merasa semua barang penting, jadi harus disimpan deh!
    Sekarang, barang saya juga sangat minimal.
    Alhamdulillah betah dan nyaman karena beres-beresnya nggak kayak di rumah...hehe, masak saya juga tumis-tumis dan sayur yang gampang aja, pake bumbu instan pula karena nggak bawa cobek...hehe :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Postingan ini idenya jg dari postingan Bu Irma yang apartemen itu. Nah, lebih simpel ya di apartemen tapi kalau balik ke rumah tetep ngrempong sayanya ;)

      Delete
  2. Wah, saya lama gak maen ke sini dan baru tahu ceritanya Mbak Pipit. Selamat ya buat kehidupan barunya. Kebayang efektif dan ringkesnya sih hidup di sana. Kayaknya memang kita kudu dihadapkan dengan keterbatasan ya untuk bisa hidul dengan lebih efisien dan ringkes itu. Di sini karena tempat yang lapang dan relatif lebih murah ya jadi gak terlalu mikirin gimana dan apa saja yang bener-bener diperlukan

    ReplyDelete
  3. selamat tinggal di jepang mak! kalau di apartemen memang harus selektif milih barang ya.. akhirnya hanya barang2 penting dan dibutuhkan saja yang masuk ke apartemen.. gak seperti di rumah apa aja boleh masuk..

    ReplyDelete
  4. sama mbak tempat tinggalku sekarang juga kecil, cuma tiga ruangan aja, tapi malah seneng jadi gak repot bersih-bersihnya
    perabotan juga seperlunya aja, jadi rumah gak sempit

    ReplyDelete
  5. jadi pingin beberes rumah ngeluarin barang2 yang gak perlu untuk diberikan ke orang aja ya mbak

    ReplyDelete
  6. kalau tinggal cuma berdua suami mah asyik2 aja Mbak...hehe
    btw gak ada gambarnya nih? apa gara2 posting via mobile? wkwkwk

    ReplyDelete
  7. Pengaruh lingkungan jugak kali yah, Mbaaaak.. :D

    Mana foto-fotonyaaaaah? *siriiiik*

    ReplyDelete
  8. asik ya mba, hidup ga usah ribet :)

    ReplyDelete
  9. Pipiiiit....
    Mana atuh foto kost-kost an baru di jepang nyaaaa..
    Akikah kan kepo pengen lihat rumah minimalis mu ituuuuuh hehe..

    ReplyDelete
  10. mbak pengen tau donk seperti apa foto apartemennya...kalo mengandai ngandai kan takut bener takut salah hahahaha

    ReplyDelete
  11. Wkwkwkwk... asli senyum-senyum saya bacanya, Mbak! Jangan-jangan saya juga nggak kekinian karena keseringan ngintip dompet. hahaha :D Nggak papa nggak kekinian Mbak Pit, yang penting bahagia dan selalu bersyukur. ;)

    ReplyDelete