Menulis untuk Manusia, Bukan Hanya untuk Mesin

Bloger, sebuah fenomena baru di masyarakat yang saat ini jumlahnya menjamur.

Ada yang ngeblog karena sekedar hobi atau sharing pengalaman. Ada yang memang menjadikan predikat bloger sebagai profesi. Dan, ada juga bloger yang menjadikan blognya sebagai alat untuk mengejar materi semata. Sebenarnya ngeblog itu tergantung tujuan dari pemilik blog tersebut. Namun, alangkah baiknya kalau si pemilik blog dapat menulis dengan baik untuk manusia, bukan hanya untuk mesin.

Tulisan bloger di era digital ini tentu menjadi pemasukan utama bagi Google, sebuah mesin pencari yang menjadi rujukan pertama orang berburu info onlineLha wong tinggal ketik keyword tertentu, mau cari info apa, tutorial ini-itu, resep ala siapa saja, atau plesir ke tempat sana-sini dan dalam sekejap berbagai informasi tersebut ada. Tinggal klik, mau pilih yang mana. Bayangin saja kalau nggak ada bloger, bakal seperti apa google? Nggak ada bloger, nggak ada artikel. Nggak ada artikel, Google nggak ada pengunjung. Kalau nggak ada pengunjung, Google dapat uang dari mana? Hahaha, bener kan?

Menjadi bloger itu gampang, tinggal cari tutorial cara bikin blog di Google maka dalam 5 menit pasti sudah punya blog. Teorinya memang seperti itu. Tapi ya apa bener menjadi bloger segampang itu?

Saya pribadi berpendapat bahwa menjadi bloger itu susah dan harus up to date.

Kenapa?

Kenyataannya, saya kalau menulis postingan harus mempertimbangkan ini-itu, jangan sampai postingan saya bikin pihak tertentu jadi baper. Harus berpikir pula kalau postingan yang saya bikin meski isinya curhat tapi sebisa mungkin ada yang diambil positifnya oleh pengunjung. Saya nggak mau asal posting yang nantinya malah bikin saya baper sendiri. Saya ingin menulis postingan untuk manusia, bukan hanya untuk mesin. Dan, untuk menulis postingan yang ramah manusia ternyata ada rambu-rambunya, seperti yang telah disampaikan oleh salah satu narasumber di acara Fun Blogging, yang saya ikuti setahun lalu. 

Bloger mana yang nggak senang kalau tulisannya berada di halaman pertama mesin pencari? Apalagi kalau tulisan tersebut nangkring di posisi puncak. Wuih, senangnya nggak ketulungan. Hal ini juga saya alami. Beberapa tulisan saya yang ada di popular post masuk halaman pertama Google padahal selama ini saya nggak menerapkan ilmu SEO dengan baik. Iya, saya memang gaptek jadi kalau sudah selesai membikin postingan, saya hanya share ke beberapa media sosial yang saya punya. Lha wong media sosial saja punyanya cuma Facebook, Twitter, blog, dan G+. Itu pun buat share postingan saja, saya jarang update status, Kakaaak. 

Cuma, saya sering sebel sama bloger yang postingannya berada di halaman pertama Google karena judul postingannya memang menarik tapi isinya kosong. Mereka memosting tulisan yang nggak nyambung dengan judul yang eye catching tadi.

Pernah mengalami seperti ini?

Tulisan-tulisan tersebut saya anggap kurang bertanggung jawab dan hanya memenuhi Google saja. Istilah kasarnya, mereka nyampah di Google. Situs-situs yang nggak bertanggung jawab itu hanya mencari jumlah pengunjung di blognya. Iya, mereka hanya butuh satu klik saja untuk memperbanyak jumlah kunjungan demi menaikkan trafik blognya. Mbok ya jangan seperti itu. Alangkah baiknya kalau kita bisa menulis atau memberi informasi yang berguna atau bermanfaat ke pembaca, kan? Sudah nggak zaman deh menulis yang seperti itu.

Kalau mau menaikkan trafik blog, menulislah yang jujur. Saya yakin, pengunjung yang mampir ke blog kita tentu butuh informasi untuk memecahkan masalahnya. Tulisan bloger yang sebagian besar adalah pengalaman pribadi dianggap mampu sebagai rujukan atas informasi yang dicari tadi. Pengunjung dapat belajar atau bertambah informasinya dari pengalaman yang ditulis bloger. Nah, alasan inilah yang menjadikan konten adalah raja. Kalau isi postingannya menarik, pasti blog tersebut akan banyak pengunjungnya. Kalau blognya rame, maka alexa akan ramping dan indikator-indikator yang terkait dengan performa blog akan menunjukkan data yang signifikan pula. 

Saya memang bukan ahli SEO. Saya memang bukan bloger yang memperhatikan peringkat blog harus baik. Saya hanya ingin berbagi lewat tulisan di blog. Kalau beberapa tulisan saya sempat nangkring di posisi pertama Google, ya alhamdulillah. Padahal saya hanya melakukan hal-hal ini:

#Tulisan Asli

Supaya terindex oleh mesin pencari, menulislah yang menarik dan jangan hasil meng-copy tulisan orang lain. Mencari rujukan boleh supaya konten kita lebih berbobot namun tulisan kita jangan sama persis dengan rujukan tersebut. Sebaiknya referensi tersebut divariasi dan dijadikan khas tulisan ala kita.

#Bahasa Sederhana

Membuat postingan sebaiknya dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh pengunjung. Kenapa? Karena kita nggak tahu siapa saja orang yang mampir ke blog kita. Setiap orang berbeda dan mereka juga belum tentu paham dengan bahasa yang sangat teoritis. Maka menggunakan bahasa yang sederhana menjadi hal yang saya terapkan selama menulis.

#Tulisan Sesuai EYD

Setelah belajar tentang cara menulis yang baik di Fun Blogging, ternyata tulisan yang sesuai EYD disukai oleh mesin pencari. Di sini bukan berarti tulisan kita harus plek EYD dan terkesan kaku. Buatlah postingan sesuai dengan gayamu namun tetap memperhatikan kaidah EYD. Misalnya, penulisan judul yang baik, pemisahan kata depan dan kata sambung, jumlah baris tiap paragraf, dll. Jangan sampai orang pusing melihat tulisan kita karena nggak ada paragraf atau satu paragraf terlalu panjang.

#Menambahkan Link

Supaya pengunjung betah dan berlama-lama di blog kita, baiknya tautkan link artikel terkait yang pernah kita buat. Dengan cara ini, pengunjung akan penasaran dengan link tersebut, membuka, terus membaca artikel tadi. Mudah-mudahan pengunjung dapat bertambah infonya dan tentu saja jumlah pengunjung kita semakin banyak, kan?

#Minimal 1000 Kata

Saya pernah membaca pembahasan di grup bloger yang saya ikuti tentang salah satu cara biar postingan terindex google yaitu dengan menulis minimal 1000 kata. Karena saya gaptek jadi hanya ini yang saya terapkan. Saya juga nggak mudeng kenapa Google suka tulisan yang panjang. Namun, karena saya menulis dari hati dan berdasarkan pengalaman pribadi plus curhat, jadi saya enjoy menulis panjang. Tapi meski panjang, namun konten tetap diperhatikan, nggak asal panjang. 

#Gambar

Kita bisa menambah pengunjung dari gambar yang kita upload. Teorinya gini, kemampuan mesin pencari bukan hanya dari tulisan tapi juga gambar. Malah, gambar juga bisa menjadi hal penting untuk menarik pengunjung. Dengan menambahkan deskripsi tulisan pada gambar terkait maka pengunjung akan tertarik dan langsung klik. Lumayan kan hal ini menambah jumlah pengunjung? Namun, saya masih belajar soal ini. Seringnya saya hanya upload foto terkait tulisan saja tanpa menambah deskripsi foto tersebut. Iya, jadi bloger memang harus banyak belajar.

#Editing

Proses editing juga penting, lho. Sebab, bloger itu mandiri dari mencari bahan, mengumpulkan referensi dan gambar serta melakukan proses editing. Sebelum di-publish, saya sering mengedit dengan cara membaca postingan preview. Dengan membaca melalui preview, kita akan tahu tulisan kita enak dibaca atau nggak. Kita juga tahu bagian mana yang kurang pas atau salah ketik. Dan, dengan mengedit kadang ada saja ide baru yang bisa menambah isi tulisan. Lakukan self editing ini dengan baik supaya tulisan menjadi enak dibaca. Saat melakukan editing, sebaiknya kita memosisikan diri sebagai pengunjung. 

#Rajin Update 

Saya pernah mampir ke blognya Bibi Titi Teliti yang menceritakan pengalamannya menang ngeblog dan bisa ke Korea gratis. Persyaratan lomba tersebut salah satunya tentang SEO, yang mana mau nggak mau tulisan kudu nangkring di posisi atas google dengan keyword tertentu. Nah, si bibi cerita kalau dia juga gaptek soal SEO dan bertanya pada ahli SEO, supaya tulisan kita bisa on top google. Si ahli SEO tersebut menyarankan supaya Bibi rajin posting setiap hari. Dengan melakukan nasihat itu, postingan bibi bisa bertahan di posisi puncak dan bisa jalan-jalan ke Korea gratis. Kita bisa belajar dari pengalaman orang lain, kan? Menurut saya, rajin update itu obat yang manjur untuk mengatasi berbagai penyakit bloger, hahaha. 

Demikian curhatan saya tentang postingan blog kali ini. Yuk, jadi bloger yang baik dan bermanfaat bagi pembaca. Bloger itu ya menulis untuk pembaca bukan hanya untuk mesin. Pembacanya siapa? Manusia kan? 

31 comments

  1. Nulis 1000 kata itu yang masih jd tantangan.kalo pas lagi mood bisa deh seribu lebih tp kalo males lagi kumat 500 saja udah sip banget hehehhe....

    ReplyDelete
    Replies
    1. Klo saya banyakin curhatnya, Mba. Hahahaa.

      Delete
  2. Aku blum bisa penuhin semua stepnya hihi, bahasa blogku masi alay mb pit >___<

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ngeblog khas kita tapi kaidah EYD diperhatikan biar enak :)

      Delete
  3. Wah, sy belum bisa posting tiap hari. Masih angot2an sesuai mood. Kalo rajin sehari bisa dua - tiga. Tapi habis itu balik lagi, berharihari ga nulis, masih nunggu wangsut datang hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lah, samaan Mba.
      Tapi ini sy nyoba aktif lagi tapi kdg stuck sm ide hahaha.

      Delete
  4. Ya begitulah yg aku sebelin dari SEO. Seringnya yg nangkring di page 1 isinya sampah, nggak menarik & kemungkinan juga copas tanpa retouch. Mentang2 ngerti tekniknya, cuma tekniknya itulah yg diterapkannya, nulisnya nggak bisa. Aku nerapin juga teknik SEO sedikit2 yg dasar saja, karena utk nulis saja aku sudah lama krn hobi nulis panjang heheee

    ReplyDelete
  5. Wah, barusan saya posting kurang dari 1000 kata. Makasih sharenya, Ukh!

    ReplyDelete
  6. Aku masih nggak update tulisan di blog. Makasih infonya, mba. Salam kenal :)

    ReplyDelete
  7. Beberapa hari yang lalu saya malah tidak sengaja ketemu sama pembaca blog saya, bikepacker dari Malang yang liburan ke Lombok. Alhamdulillah beberapa tulisan yang ada di blog saya bisa jadi rujukan dia selama berada di Lombok.

    Selain bisa nangkring di posisi teratas google, salah satu hal yang membahagiakan adalah ketika tulisan kita bisa bermanfaat bagi orang lain ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bener bener, ada kepuasan tersendiri ya, Mba.
      Happy blogging :)

      Delete
  8. sungguh, menulis minimal 1.000 kata itu susah banget. hahaha... 500 aja ngos-ngosan.

    ReplyDelete
  9. saya jarang menulis panjang ya mbak :)

    ReplyDelete
  10. Wah, blog saya masih banyak kurangnya nih mbak Pipit. Saya belum bisa sampai 1.000 kata dan jarang up date karena masih sering malas dan kepentok ngga ada ide, EYD apalagi hehe :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, Mba. Saya juga masih banyak kekurangannya.
      Yuk, belajar pelan2.

      Delete
  11. Minimal harus 1000 kata ya??? Masih perjuangan ini, rata-rata baru 500 kata aja hehehe
    Ganbarimasu ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya juga kadang nggak nyampe segitu, Mba.

      Delete
  12. minimal 1000 kata pernah ane terapin di blog, cuma akhir akhir ini ane kurangin jadi 500 - 1000, soalnya kalau bahas tempat wisata yang kurang menarik dan infonya sedikit susah juga nulisnya, daripada sembarangan.. Hehehehe,,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ini bisa jadi masukan saya juga nih.
      Betul betul nulis jgn sembarangan ya.

      Delete
  13. Wah.. kakak kelas Fun Blogging, nih.
    Kalau buat saya yang masih sulit itu mengatur panjang kata. Kadang saya gak terlalu perhatikan itu, sejadinya aja. :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hais, saya juga kudu belajar banyak, nih.

      Delete
  14. aaaaw.. 1000 kata, terlalu banyak buat gw... gak kuku deh ngikutinnya... google...google

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dibuat santai saja.
      Saya juga kadang gak nyampe seribu, kok.

      Delete
  15. rajin updatenya itu ya mbak yg kadang bikin aras2an :)

    ReplyDelete
  16. selama ini ngeblog utk nyalurin hobi nulis dan spy pengalaman travelingku ga lupa sih mba... jd jujurnya, ga prnh merhatiin apa tulisanku keindeks di hal 1 google ato tdk ;p.. kalo ada yg nyangkut ya syukur, kalo ga juga gpp.. yg ptg udh nulis sesuai pengalaman, ga copas isi tulisan dan nulis dengan hati :D

    ReplyDelete