People Change

People change.

Saya anggap sebagai sesuatu yang wajar jika orang berubah ke arah lebih baik. Setiap orang pasti mengalami proses dalam hidupnya yang akan membawanya ke arah pilihan hidup yang akan dijalani. Proses yang terjadi akan membuat pola pikir, perbuatan, bahkan penampilan akan berubah. Perubahan tersebut pasti akan membuat orang lain merasa atau berpikiran lain terhadap diri kita. 

Hal ini juga saya alami. Mulai dari penampilan, pola pikir, dan perbuatan banyak yang berubah. Jangankan dari zaman sekolah, mulai dari kuliah sampai sekarang pun banyak yang berubah. Semua perubahan yang saya alami tentu ada sebabnya, bukan terjadi secara kebetulan. 

Banyak sekali kejadian yang saya alami hingga membuat saya seperti sekarang. Dulu, saya yang suka bicara terlalu blak-blakan tanpa kontrol sekarang sudah bisa saya kurangi. Dulu, saya yang berpikiran sempit sekarang sudah bisa menerima dan menyaring segala informasi dengan baik. Dan, emosi yang dulu naik turun sekarang sedikit demi sedikit sudah berkurang. 

Ketika melakukan itu semua saya nggak sadar kalau perbuatan-perbuatan tersebut nggak baik dan berdampak negatif pada orang lain. Saya kurang peka. Saya kurang memikirkan perasaaan orang lain jika bicara terlalu blak-blakan atau emosi nggak terkendali. Saat itu saya hanya ingin melampiaskan apa yang ada di diri saya. Setelah melakukan itu memang terasa plong. Setelahnya, saya pasti menyesal. 

Ketika ada peristiwa yang sangat menampar saya, seketika itu saya tersadar. Bahwa yang saya lakukan dulu ternyata nggak baik untuk diteruskan. Namun saya perlu mengubah reaksi atas apa yang sudah saya alami. 

Saya sadar bahwa orang-orang yang dulu dekat dengan saya sekarang agak menjaga jarak. Entah kenapa. Mungkin karena perubahan saya tersebut. Padahal saya berubah untuk diri sendiri ke arah yang lebih baik. Dan itu ternyata nggak gampang. Susah banget!!

Saya merasa bahwa beberapa sahabat yang dulunya sering cengengesan, sekarang agak takut untuk mengajak saya bercanda. Heiy, padahal saya masih suka hahahihi, lho. Beneran!! Malah sering cengengesan sendiri kalau melihat sesuatu yang saya anggap aneh atau lucu. Haahahahaha..

Kemarin, saya baru saja menegur sahabat saya soal ini. Saya merasa bahwa dia menjaga jarak banget dengan saya. Padahal kami sudah bersahabat sejak SMP. Ketika saya utarakan kenapa ini bisa terjadi, ternyata dia takut kalau guyonannya menyinggung karena dia pikir saya sudah berubah. Iya, berubah menurut versi dia.

Hhhhmmm, perubahan yang saya alami saat ini nggak sepenuhnya merubah kepribadian yang sudah dikenal orang. Dulu saya yang celelekan, saya yang suka guyon, atau saya yang ngambekan, hahahahahaha. Semua itu masih hanya saja sekarang saya akan menempatkan itu semua pada porsi dan waktu yang tepat. 

Ada kalanya bila saya sudah lelah dan nggak ingin terlibat dalam perselisihan, saya hanya diam. Pergi tidur, entah mengantuk atau nggak akan saya lakukan. Setelah bangun tidur dan otak agak waras lagi, saya akan menuntaskan masalah tersebut. Jika nggak, maka saya akan melupakannya. Yang sudah ya sudah, nggak perlu ada pembahasan lagi.

Beruntungnya, saat ini saya sudah tahu kebahagiaan untuk diri saya sendiri. Saya akan melakukan tindakan yang tentunya sudah saya pikirkan dulu bagaimana reaksi orang lain terhadap tindakan tersebut. Saya berusaha untuk mengeluarkan kata-kata yang baik dari mulut saya maupun kalimat dari jari-jari saya. Saya nggak ingin menyakiti orang lain. Dengan melakukan ini, saya merasa bahagia. 

Ajining diri saka lathi.