Tahun 2017 yang Lalu

Wah, udah tahun 2018 aja ya. Waktu kok rasanya cepet banget berlalu. Kayaknya saya masih bisa ngerasain perayaan tahun baru 2017 tiba-tiba aja ini udah tahun 2018. Beneran nggak kerasa banget.

Kalau ngomongin tahun 2017, jujur aja termasuk tahun termalas saya. Di sisi lain, tahun 2017 yang lalu merupakan tahun terajin untuk menjalani hidup sehat dan berolah raga. Pasti semua ada hal-hal yang positif dan negatif ya dalam tiap tahunnya. Namanya juga kehidupan, tahun 2017 ada peristiwa yang mengenakkan tapi ada juga yang bikin mangkel karena saya sempat kena tipu. Hhhmm, tepatnya beberapa bloger sih. Saya jadi makin banyak belajar untuk tidak mudah percaya sama orang lain dan tentu saja lebih berhati-hati. 

From pixabay

Selama 2017 saya males-malesan banget. Di rumah pengennya cuma golar-goler, baca-baca sampai kuota tiba-tiba cepet habis, hahaha. Tiap urusan memasak selesai lalu istirahat sambil buka hape bikin saya males ngurus rumah. Seringnya beberes rumah sore hari saat pak suami mau pulang. Entahlah setiap abis masak atau ngurus rumah, badan terasa capek banget. Apakah saya jenuh di rumah atau jenuh dengan kerjaan rumah yang itu-itu saja dan seakan nggak ada habisnya. Jadinya pengen gegoleran mulu. 

Sumpah, saat itu tahun termalas saya untuk melakukan sesuatu. Hhmm, rasanya kayak pengen banget menikmati hidup. Jadi ya saya selow banget beraktivitas di rumah. Mau baca ya baca, mau tidur ya tidur, mau gegoleran ya sok tanpa mempedulikan rumah yang masih berantakan.-,-

Dan di tahun itu pula saya agak berubah jadi lebih pendiam. Memang sih dulu kalau ngomong saya kurang direm jadi mungkin ada yang tersakiti secara sengaja atau tidak sengaja. Maaf ya kalau ada yang merasa kayak gini. Nah, seiring berjalannya waktu, saya banyak belajar dan berpikir untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

Kalau mau jelek terus, kapan bisa dewasanya? 

Lalu, bekal untuk akhirat nanti apa? *uhuk*

Iyap, saya seriiiing banget punya pikiran kayak gini. Ada ketakutan bila kelak belum bawa bekal yang cukup di akhirat. Bukannya saya sok alim tapi saya mengimani ajaran agama yang saya anut. Hal ini nggak serta merta langsung berubah sih. Semua ada prosesnya dan berjalan secara bertahap. Mungkin kamu yang udah berusia 30-an tahu banget ya proses ini. Bener nggak?

Di usia ini saya kembali berkaca dan belajar. Dimulai dari keluarga sendiri. Bagaimana sikap dan perilaku saya berubah sedikit demi sedikit ke pak suami dan keluarga besar. Gimana saya harus menempatkan diri dengan baik sehingga tidak ada yang tersinggung. Dan yang terpenting gimana saya menikmati hidup tanpa mempedulikan omongan orang lain. Saya juga belajar bersyukur atas hal-hal yang kecil. Intinya, saya ingin menikmati hidup dan menjadi diri saya sendiri. 

Yes, saya sudah berada di tahap yang demikian. Ketika ada hal yang berbeda, saya sudah menganggap hal itu adalah sesuatu yang wajar dan tidak perlu dibesar-besarkan. Karena tiap orang punya pemikiran dan kepentingan yang berbeda. Saya menghargai mereka selayaknya saya juga ingin dihargai. Perbedaan adalah hal yang sangat wajar. Dengan perbedaan itu, dunia makin indah dan berwarna.*uhuk lagi*

Hal inilah yang membuat saya makin enjoy menjalani hidup. Saya udah nggak sembarangan ngomong ke banyak orang. Seringnya saya bercerita hanya kepada orang-orang yang bikin nyaman aja. Kalau ketemu orang yang kurang nyaman, ya saya ngobrol seperlunya aja.

Tahun 2017 merupakan awal untuk lebih serius menjalani pola hidup sehat dengan food combining dan rajin berolah raga. Kedua hal ini tentunya juga butuh proses dan komitmen supaya goal saya terkabul. Bukan sok-sokan ikut kekinian sih tapi lebih kepada sadar akan pentingnya hidup sehat. Sebagai lulusan kesehatan, saya tahu bahwa kesehatan merupakan investasi. Cuma kalau kitanya nggak melakukan hidup sehat ya percuma saja. 

Hari gini banyak cara untuk melakukan hidup sehat. Tempat ngegym ada di mana-mana dan komunitas pecinta olahraga juga banyak sekali. Tapi yang perlu diingat, hari gini juga ada banyak cara untuk merusak kesehatan. 

Makin banyaknya jajanan kekinian yang enak tapi belum tentu bergizi membuat kita pengen beli. Padahal bisa saja itu hanya keinginan demi dibilang kekinian. Belum lagi tuntutan kerjaan atau zaman yang menjadikan kita kurang bergerak atau berolah raga. Semua pilihan ada di mana-mana, tinggal kitanya mau pilih yang mana. Ingat, hasil tidak akan mengkhianati usaha.*halah sok bijak

Kalau urusan ngeblog, jangan ditanya. Tahun 2017 merupakan tahun paling malas buat ngeblog. Lha itu tadi karena saya banyak gegoleran di rumah. Tiap mau nulis jadi stuck. Tiap mau posting jadi galau sendiri. Akhirnya delete draft atau postingan. Terus besoknya pengen mulai lagi tapi ya gitu lagi. Hahahaha, tarsok tarsok mulu jadinya. Akhirnya blog terbengkalai.

Gara-gara ini saya sampai menolak job karena malu blog jarang di-update. Gini-gini, saya juga menjaga integritas sebagai seorang bloger lah. Meski pada akhirnya saya lumayan nyesel karena malas ngeblog. Tapi sungguh ya untuk menjaga konsistensi ngeblog susahnya minta ampun. Salut buat bloger yang masih rajin update. 

Tahun 2017 juga memberikan pelajaran yang sangat berharga. Pertengahan tahun saya pernah ketipu oleh cleaning service abal-abal. Saya menjadi bagian ini karena tahu infonya dari bloger juga dan trialnya gratis. Jujur, saya juga lagi nyari jasa tersebut untuk mengurus kasur dan sofa. Tapi apalah daya ternyata itu adalah kedok untuk mencari keuntungan semata. Uang beberapa ratus ribu hilang. Sedihnya, saya sudah mempromosikan jasa ini ke tetangga dan teman. Untungnya mereka mau mengerti kejadian yang sebenarnya. Alhamdulillah, mereka nggak jadi seperti saya.

Tahun 2017 tentu saja mengajarkan saya banyak hal untuk menjadi lebih baik lagi. Mengajarkan saya untuk lebih dewasa. Dan, mengingatkan bahwa saya seorang istri untuk lebih patuh pada suami. Iya sih seringnya saya kena apes karena nggak nurut sama pendapat pak suami. 

Duh, nyuwun ngapura nggih, Pak.

Harapan selalu ada di tahun baru. Karena lembaran tersebut masih bisa diisi dengan berbagai cerita yang penuh warna. Semoga tahun 2018 saya nggak males-malesan lagi. Semoga blog ini juga nggak banyak bolongnya. Dan semoga di tahun yang baru kehidupan menjadi lebih baik. Aamiin. 

Kalau kamu, tahun kemarin gimana?

2 comments

  1. aku juga sedang belajar menikmati hidup tanpa mempedulikan omongan orang lain, tapi ya gusti, njalaninnya egk semudah nulis itu,

    tapi, tetep semangat, pasti bisa,

    ReplyDelete