Ngeblog dengan Happy

Nggak terasa usia blog saya udah 4 tahun aja. Setelah ngecek di blog archived, ternyata saya pertama kali ngeblog pada bulan Maret 2014.

Saat itu saya ngeblog sebagai pelampiasan karena bengong dan kesepian ikut pak suami dinas di negeri orang. Saya belum punya teman dan kenalan akhirnya cerita keseruan pengalaman dinas di blog. Bagi saya, blog semacam diary yang berisi curhatan dan info yang bisa dibagikan ke pembaca. Kalau ada yang merasa terbantu dengan cerita dan pengalaman yang saya bagikan, saya ikut senang.

Sekitar 4 tahun lalu, sejujurnya saya nggak tahu sama sekali tentang dunia blogging. Semua saya mulai dan lakukan karena saya suka menulis. Bahkan ikut komunitas ngeblog juga karena googling sendiri. Waktu itu nggak ada yang saya kenal sama sekali. Niatnya cuma pengen nambah temen aja, sih. 

Pertama kali masuk komunitas blogging, saya merasakan semangat ngeblog yang saat itu masih tinggi. Kayaknya hampir semua bloger juga merasakan hal sama. Komunitas rame dengan sharing postingan antaranggota, sharing ilmu, dan marak give away yang diselenggarakan oleh bloger.

Namun, akhir-akhir ini saya merasa sebaliknya. Dunia blogging nggak serame dulu. Hm, lumayan sedih, sih. Sayang aja banyak blog nggak di-update.

Saya ngeblog karena murni suka menulis dan ingin berbagi, tanpa embel-embel apa pun. Makanya ketika bisa kenal sesama bloger karena cerita-cerita di blognya, senengnya minta ampun. Iya, saya suka banget blog walking ke blog personal. Membaca cerita sehari-hari mereka menambah wawasan saya tentang segala hal. Yang pasti, saya tumbuh dan menjadi lebih dewasa berkat membaca pengalaman-pengalaman mereka. 

Sayangnya, makin ke sini blog yang berisi curhatan cerita sehari-hari makin sedikit. Semakin berkembangnya dunia blogging, membuat banyak bloger ingin merawat blognya supaya bisa menghasilkan uang. 

Hal ini nggak salah, sih. Namun, menurut saya, alangkah baiknya jika blognya jangan diisi liputan event dan postingan berbayar melulu. Mungkin ini yang bikin pembaca jadi bosen karena rohnya blog itu sendiri jadi hilang. Blog yang biasa dikunjungi karena cerita-ceritanya yang lucu dan informatif jadi membosankan karena seakan berisi iklan melulu. 

Saya suka banget membaca #WeeklyJournal milik Alodita. Minggu kemarin, Alodita menceritakan alasan kenapa dia sekarang ngeblognya nggak serajin dulu. Hal ini juga berlaku untuk aktivitas media sosialnya yang lain. Padahal sebagai seorang influencer, aktif di media sosial sangat diperlukan demi hubungan dengan followers.

Yang menarik dari postingannya yaitu saat dia pasrah dengan pekerjaan karena mengurangi aktivitasnya di dunia maya. Saat dia pasrah tersebut, ternyata tawaran pekerjaan malah datang terus-terusan. Dengan demikian, satu per satu keinginannya malah terkabul.

Ketika membaca postingan ini, saya merenung sejenak. Meresapi apa yang ditulis oleh Alodita. 

From Pixabay

Saya bukan orang yang antusias dengan media sosial. Makanya, followers akun medsos saya sedikit jika dibandingkan dengan bloger yang lain. Hm, saya nggak peduli sih dengan hal ini. Asal tahu diri aja, kalau ada job yang mensyaratkan followers sekian, saya mundur teratur. Meski followers medsos sedikit tapi saya berusaha untuk tetap ngeblog. Yah, walaupun banyak bolongnya juga, sih. Hahahaha, maafkan, ya.

Dulu, hampir tiap update blog, saya share di grup komunitas. Rasanya senang ketika ada yang komen di blog. Saya akui itu. 

Tapi akhir-akhir ini, saya udah jarang banget sharing di komunitas. Nggak semua saya share. Hanya postingan tertentu yang sekiranya berisi informasi untuk diketahui orang, baru saya share. Kalau postingan yang isinya curhatan, seringnya nggak dipublish di media sosial, hahahaha.

Boro-boro sharing di grup komunitas, hawong membuka akun media sosial kayak Facebook dan Twitter aja jarang banget. Hahahaha, saya emang mengurangi interaksi di dunia maya, sih. Kalau masalah kerjaan, saya pasrah. Beneran pasrah, kayak Alodita, hahahaha. Dapet job ya syukur, nggak dapet ya nggak papa. 

Lah, saya niat ngeblog karena pengen berbagi. Kalau dapet job, saya anggap sebagai bonus. Jika dibandingkan dengan bloger lain mah saya nggak ada apa-apanya. 

Tapi anehnya, di saat seperti ini, hampir tiap bulan saya pasti dapat job dari brand atau agency. Alhamdulillah, disyukuri dan dinikmati aja ya. Nggak semua penawaran kerja sama tersebut saya terima. Semua tergantung konten yang cocok dengan blog saya dan juga harganya. 

Meski tawaran job saya nggak sebanyak bloger yang lain namun saya sangat bersyukur. Saya nikmati dan jalani semua proses itu dengan happy. Ini merupakan salah satu cara saya untuk ngeblog dengan happy. Bersyukur ketika mendapatkan job dengan fee yang sangat menghargai bloger. 

Kenapa saya menulis ini?

Yah, karena saya tahu di dunia blogging ada bloger yang mau menerima job dengan harga yang (maaf) menurut saya kurang pantas. Bukan, saya bukan matre. Tapi saya menghargai diri saya sendiri. Mulai dari membangun blog, sewa domain, dan mikir tulisan postingan berbayar itu nggak gampang, lho. Semua butuh pemikiran dan proses yang nggak instan. 

Kaget juga sih ketika tahu ada yang menerima tawaran job yang fee-nya jauh banget untuk sekali postingan. Makanya, ada bloger yang membuat status dan mengeluarkan uneg-unegnya tentang hal ini. Tapi balik lagi, semua tergantung pada pemilik blog.

Alhamdulillahnya saya selalu mendapat job dengan harga yang pantas. Lumayanlah bisa buat jajan online atau isi pulsa listrik sebulan. Mayan banget.

Mungkin bagi blogger yang lain ini bisa dibilang sedikit, ya. Namun, saya nggak mau melihat ke atas terus. Capek kalau terus-terusan ndongak, hahahaha.

Saya juga nggak tahu dari mana brand atau agency tersebut tahu tentang saya. Padahal saya masih bloger biasa aja yang jarang banget ikut ngumpul atau event. Saya juga bukan bloger yang mementingkan followers akun media sosial. Saya hanya bloger yang suka menulis dan ngeblog dengan happy.

Kalau kamu ngeblognya udah happy belum? ^-^

15 comments

  1. aku mbak...aku ngeblog hepi karena isi blognya cuma curhatan doang. Nulisnya passion, santai, gak kebanyakan pertimbangan dan aturan hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tooos, Mba Imel. Kalau menurutku, blog curhat malah ga ngebosenin. Banyak hal yg bisa didapat dari curhatan orang di blog. Tambah ilmu dari pengalaman orang.

      Delete
  2. Samaaaaa mb pit, sedih...
    Blogshpere (seenggaknya di circleku) uda ga serame dan sehangat dulu yang komen komennya lucu lucu
    Skrg banyakn yang saling kunjung mengunjungi komennya agak bersifat normatif ga sengakreb dulu huhuhuuuuuu
    Ih aku lempeng aja nulis curcol wakakak, semnetara yang lain uda pada dotcom dan jdi blogger profesional semua, yawla ku ketinggaln kereta ndiri, but i'm happy karena nulis adalah stress release menumpahkan uneg2 dan pengalaman yang kali bisa diambil hikmahnya buat yang baca #tsaaaah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, samaan, pelukan, yuk, Nit. Kangen blog curhat, ya.
      Yang komen balik karena sesuatu, aku pernah baca di postinganmu.

      Gapapa masih pake domain gratisan asal tetap di-update. Banyak juga kok blogger yg pake gratisan ngehits banget. Ga sepi job.

      Delete
  3. Hepi dooong...
    Tapi sekarang lagi ngga tahu mau nulis apa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aseeek, tooos sek tho.

      Pengalamanmu di Ausie atau jalan2 yang belum mbok ditulis, Na. Akeh mesthi. Dibuka2 dulu file fotonya biar ada ide, hehehe.

      Delete
  4. saya juga happy ngeblog mbak :D

    ReplyDelete
  5. Akhirnya, ada yang menuliskan apa yang aku rasakan. Beberapa bulan ini, akupun sedang sibuk di dunia nyata, jadi agak berkurang porsi ngeblog, inipun baru-baru saja nulis karena dapat colekan temen, hehehe.

    Aku ngeblog dari tahun 2012, masih begini-begini saja, hahaaa, tapu ya sudahlah dinikmatilah, kalau ada job Alhamdulillah, ndak ya berusaha konsisten mengisi konten blog dengan bagus, yeee kaan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, Mba Astin ngeblognya udah lama juga, ya. Tapi Mba Astin mah hebat, sering menang lomba, ga kayak aku, huhu.

      Iyee, dinikmati aja, dan berusaha update, ya.

      Delete
  6. Wah, aku baru start up blogku sih ya jadi belum kepikiran ampe mau mengkomersialkannya dulu. Yang penting eneg-eneg keluar hehe. Walau kalo ada yang nawarin, nggak nolak juga sih. Tapi bener katamu Mbak, jangan sampai kehilangan 'roh' blog nya juga.

    x

    ReplyDelete
  7. Sesuai deskripsi di blog saya, ngeblog itu membuat hidup saya bahagia. Ya, meskipun kadang-kadang ada sedihnya juga entah karena apa. Tapi rasa bahagia pastinya dominan. :)

    Soal pengikut di media sosial, saya termasuk nggak peduli juga tuh. Saya main medsos supaya bisa mengekspresikan diri. Bukan cari pengikut. Kalau ada yang suka syukur, nggak ya santai aja.

    Nah, sama nih. Sering banget dapet tawaran kerjaan macam live twit atau post IG minimal followers sekian. Seringnya 2.000 atau lebih. Saya 1.000 aja nggak sampe. Wqwq. Akhirnya, ikhlasin aja~

    Saya pun selalu menghargai nilai blog saya. Ketika negoisasi harga kerja sama itu jauh di bawah dari nilai yang saya berikan, saya tolak langsung. Bukannya matre atau apa, tapi ya seperti yang Mbak bilang. Penting untuk menghargai diri sendiri. :)

    ReplyDelete
  8. ngeblog heppy, bisa untuk tempat curhat apa saja dan juga bisa untuk mendapatkan duit...

    ReplyDelete
  9. Semangat ya mba, saya juga ngeblog dengan happy. Salam bloger

    ReplyDelete
  10. Kalau emang hobby mah, apa2 juga jadi happy deh

    ReplyDelete