tag:blogger.com,1999:blog-3232292598568696622024-03-16T08:11:20.286+07:00Pipit WidyaPipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.comBlogger390125tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-25209274389459463142023-12-30T10:03:00.024+07:002024-01-22T23:27:25.255+07:00Suatu Hari di Bulan Desember<p style="text-align: justify;">Bulan Desember salah satu bulan yang rasanya nano-nano. Ada manis, asem, dan asin. Rame rasanya karena bulan ini adalah bulan yang penuh kejutan.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Sebelum Desember datang, jauh-jauh hari saya sudah mencari info treatment kesehatan yang harus saya jalani. Berbekal Google dan YouTube tentu saja, saya dan pak suami memulai petualangan baru, datang ke berbagai pelayanan kesehatan.</p><p style="text-align: justify;">Treatment yang harus saya jalani sempat ditolak asuransi karena selain harganya yang wow juga justifikasi dokter kurang kuat. Saya sempat nyerah tapi pak suami selalu menyemangati untuk terus berusaha. Bahkan penolakan pernah terjadi oleh salah satu dokter ketika beliau tahu kondisi saya. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Ketika saya datang ke pelayanan kesehatan yang cukup jauh dari tempat tinggal, saya sempat pesimis. Dengan berbagai fasilitas layaknya di hotel bintang lima, dari pertama kali datang sampai selesai treatment, saya sempat bertanya apakah asuransi mau mengcover treatment mengingat pengajuan klaim sebelumnya ditolak.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXBVeyr1oYnekrNKzgFOVzWj3RIkcNP_ctQtRJ_NCIqYVIhp_Yu6SrdN5GWbaxpg_sYwZwhv18vWcZfz0NQt0DZXUOL42-jJ6FEaqfOo7ri3TATCOxz-rMrxY45XIEJ0EsM9bJZHEtuXAKjSWMjcnQ4qAZF-uJ2EihInnYOk58MBHzmmwqYe1J0YxICwg/s4000/20231220_140819.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="3000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXBVeyr1oYnekrNKzgFOVzWj3RIkcNP_ctQtRJ_NCIqYVIhp_Yu6SrdN5GWbaxpg_sYwZwhv18vWcZfz0NQt0DZXUOL42-jJ6FEaqfOo7ri3TATCOxz-rMrxY45XIEJ0EsM9bJZHEtuXAKjSWMjcnQ4qAZF-uJ2EihInnYOk58MBHzmmwqYe1J0YxICwg/s320/20231220_140819.heic" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lobby rumah sakit yang kayak hotel bintang lima</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Pelayanan kesehatan di sini slogannya aja berbunyi 'Where Quality Meets Luxury'. Belum lagi klaim yang diajukan jumlahnya dua kali lipat dari klaim sebelumnya. Treatment yang saya jalani seharga mobil baru Mitsubishi Xpander. Meskipun plafon asuransi cukup besar tapi saya pesimis dengan klaim yang diajukan.</p><p style="text-align: justify;">Benar dugaan saya, asuransi menolak klaim tersebut. Namun entah gimana caranya tim medis bisa meyakinkan pihak asuransi dan meloloskan semua. Nggak ada seminggu, saya dihubungi untuk bersiap treatment di hari yang telah ditentukan.</p><p style="text-align: justify;"><i>Hah??</i></p><p style="text-align: justify;"><i>What do you mean?</i></p><p style="text-align: justify;"><i>My claim still rejected.</i></p><p style="text-align: justify;">Saya berasa mimpi. Sampai saya bertanya berkali-kali ke asisten dokter yang menghubungi saya. Apa mereka serius? Mereka meyakinkan bahwa ini serius, semua biaya ditanggung asuransi. Saya tidak mengeluarkan biaya sepersen pun.</p><p style="text-align: justify;">Nggak tahu kenapa, saya merasa jadi orang yang beruntung. Tuhan selalu bersama saya. </p><p style="text-align: justify;">Mungkin komunikasi antara saya dan asisten dokter adalah kunci. Tiap ada pertanyaan dan info tentang pengajuan klaim selalu saya sampaikan ke dia untuk ditindaklanjuti segera.</p><p style="text-align: justify;">Ini kali pertama saya menjalani treatment dengan bius total selama kurang lebih 2 jam. Salah satu bagian tubuh saya ada yang harus di-upgrade.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjy6tIY9Wi6KXWiSwd-amrwRbvLWttql-Mt-T3nZp0rSrhm_K4PuKIllsNZ76GvcjkZvoMf90-zSiafDvLKHjT-1mU5_05GHXRjFRlaejVdE3QvIBvLXuBuQ14bAlxhBL46tz7yLNT1PjgIbMHpBwK4kX8SuX1ORAYPHN-ul5Z72NBUqmn-5GR7sxQZI/s4000/20231220_130928.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="3000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPjy6tIY9Wi6KXWiSwd-amrwRbvLWttql-Mt-T3nZp0rSrhm_K4PuKIllsNZ76GvcjkZvoMf90-zSiafDvLKHjT-1mU5_05GHXRjFRlaejVdE3QvIBvLXuBuQ14bAlxhBL46tz7yLNT1PjgIbMHpBwK4kX8SuX1ORAYPHN-ul5Z72NBUqmn-5GR7sxQZI/s320/20231220_130928.heic" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Recovery</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Selama treatment saya nggak tahu apa-apa. Tiba-tiba tindakan medis sudah selesai dan saya sudah pindah ke ruang pemulihan. Untungnya, saya boleh pulang saat itu juga.</p><p style="text-align: justify;">Hari H treatment sebenarnya hari di mana saya check in staycation menghabiskan liburan. Maklum pak suami dapat jatah cuti nggak pas akhir tahun. Saya sempat minta reschedule treatment namun mereka menolak. Ternyata tim medis juga mau liburan. Hehehe.</p><p style="text-align: justify;">Saya merasa bahwa Tuhan sayang banget ke saya. Dengan kondisi agak kesakitan, saya menjalani after treatment di hotel dengan view laut. Saya bisa melihat sunrise dan sunset lewat jendela kamar. Bersedih-sedih dulu, bersenang-senang kemudian.</p><p style="text-align: justify;">Cuma, di hari terakhir menginap, seperti biasa pasukan kecil renang. Mengingat kondisi saat itu yang belum memungkinkan, saya memilih tinggal di kamar sambil membereskan barang sebelum check out.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghq1MWS2rKoYyA2k8nymk-UrujQmgOIriGk_fOenffF18jc7mP5VH_nk-KfdWyC_Ju3xrdOnO6vSdSXDpF9Bo5_vQMl-UaqjmakG1UHLp96UYUk1KWnYE7K_x8SPMzlCDXgcYa6my8VcGlMyoowPClVUexpEDa-V3bK-33ih33A4LWlIHiaKA8MTHrD80/s4000/20231220_194050.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="4000" data-original-width="3000" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghq1MWS2rKoYyA2k8nymk-UrujQmgOIriGk_fOenffF18jc7mP5VH_nk-KfdWyC_Ju3xrdOnO6vSdSXDpF9Bo5_vQMl-UaqjmakG1UHLp96UYUk1KWnYE7K_x8SPMzlCDXgcYa6my8VcGlMyoowPClVUexpEDa-V3bK-33ih33A4LWlIHiaKA8MTHrD80/s320/20231220_194050.heic" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kalau ini lobby hotel beneran, hehe</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Setelah packing dan mandi, saya memanfaatkan me time. Mumpung sepi dan nggak ada pasukan, hehehe. Saya membaca buku sambil mendengarkan lagu-lagu favorit. Entah kenapa tiba-tiba aja saya nangis. Ada perasaan campur aduk yang nggak bisa diungkapkan. Cuma rasa syukur dan syukur karena saya bisa melalui ini semua tanpa kehadiran orang-orang terdekat.</p><p style="text-align: justify;">Keluarga dan sahabat di Indonesia tidak ada yang tahu. Hanya satu teman dekat di Qatar yang ngerti kondisi saya. Jadi saya benar-benar menjalani semuanya sendiri. Mulai surprise klaim diapprove, deg-degan luar biasa saat mau treatment, sakit setelah treatment, sampai hepi di masa pemulihan. Tuhan baik banget sama saya. Saya dikasih treatment oleh dokter yang benar-benar ahli dengan pelayanan yang sudah tidak diragukan kualitasnya, di waktu yang tepat. Wow, kejutan yang luar biasa menjelang akhir tahun.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2Nsh_T5iJZzaiwSxFgsulgDF7oBR1IQfr9kK-0pwvc7zbxQXmOS8JGdFMipZDHVFZ9mOcdTZwtSFUJXrilRV1U2nmOI4FscHoFXjiA3QFt8Pf_LbTAJTBozyW4vWl_IzaND6jifGWz-yLxVlSk2QtDkfTbW45rDgkCtlLDYEEi4u4HqmbrzwuHOZ5kC4/s4000/20231222_062350.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="3000" data-original-width="4000" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2Nsh_T5iJZzaiwSxFgsulgDF7oBR1IQfr9kK-0pwvc7zbxQXmOS8JGdFMipZDHVFZ9mOcdTZwtSFUJXrilRV1U2nmOI4FscHoFXjiA3QFt8Pf_LbTAJTBozyW4vWl_IzaND6jifGWz-yLxVlSk2QtDkfTbW45rDgkCtlLDYEEi4u4HqmbrzwuHOZ5kC4/s320/20231222_062350.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunrise dari jendela hotel</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Mungkin pak suami nggak tahu saya menangis sendiri di kamar sampai dia baca ini. Meskipun jauh dari keluarga dan sahabat namun saya beruntung mempunyai pasukan yang sayang dan saling menguatkan, termasuk pasukan kecil yang selalu menggemaskan.💕</p><p style="text-align: justify;">Tunggu dulu...</p><p style="text-align: justify;">Treatment belum selesai. Bulan Januari nanti saya masih menjalani treatment lanjutan. Semoga saja kali ini nggak butuh bius total. </p><p style="text-align: justify;">Terima kasih untuk diri sendiri yang nggak menyerah berjuang. Terima kasih juga untuk pasukan kesayangan yang selalu menemani bersama. Semangat untuk tubuh yang akan di-upgrade lagi, hehehe.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-weight: normal;">Doha,<br /></span><span style="font-weight: normal;">Akhir tahun 2023</span></div>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-57670832012043807012023-12-13T10:15:00.004+07:002023-12-13T23:58:13.055+07:00Tan'Im: Miqat Terdekat dari Masjidil Haram<p style="text-align: justify;">Hai, semua.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Maaf ya males saya lagi kumat makanya nggak ngurusin blog. Hihihi. Pas lagi males-malesnya ternyata ada <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/12/best-waist-trainer-give-your-loved-one.html?m=1" target="_blank">iklan lewat</a>. Daripada blog nggak ada postingan, saya terima aja iklannya. Setelah terima tawaran iklan, saya sempat ngomong sendiri,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Kok tumben ya, aku terima job di blog.'</i></p><p style="text-align: justify;">Hahahahaha, mayanlah hasil pasang iklan bisa buat jajan shawarma.</p><p style="text-align: justify;">Oke, itu tadi pembukaan yang nggak ada hubungannya sama cerita yang akan saya bagikan. Sekarang cerita umrah bagian kedua, ya. Cerita sebelumnya bisa <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/11/umrah-dari-qatar-1-makkah.html?m=1" target="_blank">dibaca di sini</a>.</p><p style="text-align: justify;">Di postingan sebelumnya, saya cerita melakukan ibadah umrah bersama rombongan dan mutawif pada Minggu dini hari. Keesokan harinya ada city tour yang gitu doang, hahaha. Setelah city tour, acara bebas.</p><p style="text-align: justify;">Di acara bebas ini, saya dan pak suami memang udah niat pengen umrah lagi. Mumpung masih di Makkah dan ada waktu luang, kan. </p><p style="text-align: justify;">Kami umrah cuma berempat. Rombongan keluarga yang lain nggak ada yang umrah lagi. Mungkin karena bapak-bapaknya udah dicukur gundul kali, ya. Jadi kalau mau umrah lagi mereka bingung tahalulnya (potong rambut) gimana. Dari awal pak suami emang udah niat mau umrah lagi makanya saat tahalul pertama dia nggak mau digundul. Maunya cuma dipotong rambutnya sedikit.</p><p style="text-align: justify;">Berhubung ini umrah pertama jadi kami nggak tahu nanti miqat di mana. Saat city tour, pak suami banyak nanya ke pak ustad. Kali aja beliau kasih tip ini dan itu.</p><p style="text-align: justify;"><i>Miqatnya di mana?</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Cara ke tempat miqat gimana?</i></p><p style="text-align: justify;"><i><br /></i></p><p style="text-align: justify;"></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzzE0iDMtS9wnhxHIlcp48PAepLJgsrTbiftnI5JHoE1t1S1Zs2V_jkBcH3u9CyHGz7ve7oPxdna9R7hVErSp2KtGuEYhCPt-xeHEs7YbJm21K3JIJ6cOkVb98WxtO5cbZpfCda2NE_d0gD4atj4CL2VcDxHDFNIje4UGi7hKH6BHpOzcLTls__aCeXVs/s2992/20231023_213019.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzzE0iDMtS9wnhxHIlcp48PAepLJgsrTbiftnI5JHoE1t1S1Zs2V_jkBcH3u9CyHGz7ve7oPxdna9R7hVErSp2KtGuEYhCPt-xeHEs7YbJm21K3JIJ6cOkVb98WxtO5cbZpfCda2NE_d0gD4atj4CL2VcDxHDFNIje4UGi7hKH6BHpOzcLTls__aCeXVs/s320/20231023_213019.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Tan'im atau Masjid Aisyah</td></tr></tbody></table><br /><p></p><p style="text-align: justify;">Hasil nanya ke pak ustad, miqat terdekat dari Masjidil Haram ada di Masjid Tan'im. Masjid ini dikenal juga dengan nama Masjid Aisyah karena Aisyah, istri Rasulullah, pernah miqat di sini. Masjid Tan'im atau Masjid Aisyah jaraknya sekitar 7,5 km dari Masjidil Haram yang bisa ditempuh dengan taksi. Masjid ini memang ramai oleh jamaah umrah.</p><p style="text-align: justify;">Saran dari pak ustad biaya taksi PP Masjidil Haram-Tan'im sekitar 50 real dan sopirnya mau nunggu. Kata beliau, sopir taksi ke Tan'im sudah biasa menunggu seperti itu.</p><p style="text-align: justify;">Okelah, berbekal info pak ustad, dari hotel ke Masjid Tan'im kami naik taksi. Kami sempat nanya petugas hotel di mana tempat pesan taksi. Ternyata di hotel saya menginap ada corner khusus untuk pesan taksi.</p><p style="text-align: justify;">Waktu kami ke corner tersebut, biaya taksi PP Masjidil Haram-Tan'im sekitar 200 real. Duh, mahalnya. Kami nggak jadi pesen dong.</p><p style="text-align: justify;">Lalu kami inisiatif nyari taksi di luar hotel. Taksi di luar hotel kasih harga 100 real. Menurut kami masih kemahalan juga karena jauh dari harga yang dikasih pak ustad, hahaha.</p><p style="text-align: justify;"><i>Sabar, ini adalah ujian umrah.😂</i></p><p style="text-align: justify;">Lalu pak suami ngajak kami turun ke pelataran Masjidil Haram dan putar balik sampai di pengkolan. Nah, kami nyegat taksi di pengkolan. Jadi kayak nyari taksi di Indonesia, hahaha. Kami nawar harga taksi dari harga 60 real ke 50 real. Alhamdulillah, akhirnya dapat taksi sesuai harga dari pak ustad.😁</p><p style="text-align: justify;">Ini kali pertama kami naik taksi di Arab. Yang nggak disangka cara nyari taksinya kayak di Indonesia, nyetopin taksi di jalan lalu tawar menawar. Sebenarnya kami punya app Uber yang biasa dipakai di Qatar tapi kami nggak pakai app tersebut di Makkah. Saya dan pak suami nggak kepikiran sama sekali pakai app tersebut di sana. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Sopir taksi di Arab banyak yang nggak bisa bahasa Inggris. Mereka bisanya bahasa Arab. Jadi kami ngobrol ya gitu deh. Yang penting di antara kami saling ngerti. Eciyeeee 😂 Gaya nyopirnya juga aduhai sekali. Mereka satset dan lihai di jalanan. Klakson terdengar di mana-mana. Gaya nyetir mereka nggak beda jauh kayak sopir Uber di Qatar.🙈</p><p style="text-align: justify;">Selama perjalanan menuju Tan'im saya menikmati pemandangan kota Makkah malam hari. Nggak jauh dari Masjidil Haram banyak sekali pertokoan yang rame di malam hari. Dari kaca mobil saya melihat ada banyak jamaah umrah yang belanja di sana. Banyaknya orang dari berbagai negara yang melakukan umrah di Makkah bikin kota ini semrawut. Hampir sama kayak jalanan di Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">Sampai di Tan'im saya kaget dengan suasana masjidnya. Dari parkiran menuju masjid banyak juga orang jualan. Pedagang teriak-teriak menawarkan dagangannya macam peci, tasbih, dll. Para pedagang ini jualan di luar masjid bukan di pelataran masjid. Suasananya hampir sama kayak masjid di Indonesia tapi sangat berbeda dengan suasana masjid di Qatar.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgERNMpgMUBS0lhrpMHve63p2JsY0qcZTh7_StaxvBF0NJQnNhmBuIFzvszTQxlkDGcFNSHkV-dBSeqJ5qOLF0kk2bMgX7kOltE3mVi_8d5t_B0zddz_tVTXb-DOuM2HO3noOeGbHgfGQ4Mejr9UFjTpmq2gLqhm_GrJT_E6HaZ7NwkR40qTOikHEgTJt8/s2992/20231023_212946.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgERNMpgMUBS0lhrpMHve63p2JsY0qcZTh7_StaxvBF0NJQnNhmBuIFzvszTQxlkDGcFNSHkV-dBSeqJ5qOLF0kk2bMgX7kOltE3mVi_8d5t_B0zddz_tVTXb-DOuM2HO3noOeGbHgfGQ4Mejr9UFjTpmq2gLqhm_GrJT_E6HaZ7NwkR40qTOikHEgTJt8/s320/20231023_212946.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Aisyah di malam hari</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami cuma sebentar di Masjid Aisyah karena sopir taksinya nungguin. Nggak enak juga kalau dia nunggu kelamaan. Hhhhmmm, menunggu memang pekerjaan yang nggak enak apalagi menunggu orang yang datang telat. Bener, nggak?</p><p style="text-align: justify;">Jadi, saya dan pak suami cuma salat dua rakaat dan niat umrah di sana. Saya dan pak suami sudah memakai baju umrah dari hotel. Namun banyak juga jamaah yang berganti ihram di masjid ini.</p><p style="text-align: justify;">Setelah salat, saya kaget lagi karena tukang bersih-bersih di tempat wanita minta uang. Sumpah, saya kaget banget. Saya nggak nyangka bakal dimintai uang sama petugas kebersihan padahal saya datang cuma salat dan nggak ke toilet sama sekali.</p><p style="text-align: justify;">Btw nggak sekali ini aja saya dimintain uang di Makkah. Di sekitar hotel tempat saya menginap yang sangat dekat dengan Ka'bah ada pengemis juga. Yang menyedihkan, diantaranya ada yang masih anak-anak.😔</p><p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami agak buru-buru di Masjid Aisyah karena sudah malam mengingat kami umrah bersama dua anak kecil. Jadi nggak banyak dokumentasi di masjid ini.</p><p style="text-align: justify;">Oke, cerita umrah di Makkah sampai di sini. Selanjutnya saya mau cerita pengalaman naik Saudi Arabia Railways dari Makkah ke Madinah. Ada kejadian nggak diduga saat saya dan keluarga naik kereta cepat Arab. Gimana cerita saya naik shinkansennya Arab? Nantikan cerita selanjutnya, ya. See you sampai saya nggak males nulis.😂</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-40551917660514710662023-12-06T01:06:00.005+07:002023-12-06T13:00:53.803+07:00Best Waist Trainer: Give Your Loved One a Special Christmas Gift <p style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Make this Christmas an unforgettable moment
full of celebration and joy. It is possible to create memories of affection,
joy and make our loved ones feel special.</span><span style="font-size: 12pt; mso-spacerun: yes;"> </span><span style="font-size: 12pt;">After all, you want the person receiving it to like it and feel good
about it.<span></span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Choosing a piece of clothing to give as a gift
is a great way to show that you care and that you thought fondly of that
person. If you need to buy a lot of gifts, you can invest in </span><span lang="PT-BR"><a href="https://www.waistdear.com/collections/waist-trainer" target="_blank"><span face=""Arial",sans-serif" style="color: purple; font-size: 12pt; line-height: 115%;">wholesale waist trainers</span></a></span><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">.
Waistdear has models for all tastes.<o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhde2b1xhnlVrapbmSYw-XZCyoczYzi1b1cOSOy2OjHW92c_Ry4X9CzaKwAgOzZEGBcM3LL50YqqhVvmDfQuzc2JkugFlM0EIpv0UbTZWPYg8peyKedKwTybfJWxbd-82q547fsPEGW32W2mJ2VRIa5HBr2t8CkuL36HsB7C8N9cY-o-Ljcjz8c_bTTrUo/s933/Foto1.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="933" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhde2b1xhnlVrapbmSYw-XZCyoczYzi1b1cOSOy2OjHW92c_Ry4X9CzaKwAgOzZEGBcM3LL50YqqhVvmDfQuzc2JkugFlM0EIpv0UbTZWPYg8peyKedKwTybfJWxbd-82q547fsPEGW32W2mJ2VRIa5HBr2t8CkuL36HsB7C8N9cY-o-Ljcjz8c_bTTrUo/s320/Foto1.webp" width="240" /></a></div><p></p><p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">How to choose the perfect Christmas present?</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">To choose an assertive Christmas gift, you must
identify the person's personal style. What does she like to wear? What colors
does she prefer? These are basic steps for choosing the ideal shapewear. If you
don't know, definitely try asking discreet questions to the person themselves
or someone close to them.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Also, choose a model that she can use
frequently. It is interesting to purchase pieces that are assertive,
functional, and that can be used even on different occasions. Finally, if you
have any questions, don't be afraid to ask for help. It could be for another
family member or an expert on the subject. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgywKDGoIYUWK38uFGQfpTYueJgr3Ek1E4jb1FaIg3DsmpTsoypjRC-rWCBdNXBBdEg_fPPR2cKBL-9KCL5y9h8nDEjIh6LoEYZKfofW5JlGSJPjcT6gpme4tcQDEe6gBTgdDMAx9fEvcCucWd-ydwDl1cqhTyR1fsFsA_AAyO6ljEpL6od8tkfoaZOZ40/s934/Foto2.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="934" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgywKDGoIYUWK38uFGQfpTYueJgr3Ek1E4jb1FaIg3DsmpTsoypjRC-rWCBdNXBBdEg_fPPR2cKBL-9KCL5y9h8nDEjIh6LoEYZKfofW5JlGSJPjcT6gpme4tcQDEe6gBTgdDMAx9fEvcCucWd-ydwDl1cqhTyR1fsFsA_AAyO6ljEpL6od8tkfoaZOZ40/s320/Foto2.webp" width="240" /></a></div><br /><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span><p></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">How to choose the right gift for Christmas?</span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">Make a list of possible shapewear choices
according to the personal needs of each person you want to give as a gift.
Furthermore, it is possible to buy an item that fits each person's personal
style, as there are many models, colors and compression levels available at
Waistdear, which is a pioneer in quality and good prices with 12 years of
experience in the market.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">1-</span><span lang="PT-BR"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">For
those who need high compression shapewear<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">You can choose a waist trainer with high
compression that provides waist control and two layers. The internal part
consists of an adjustable front and central button. On the outside it has a
zipper that promotes a non-marking look.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">It has 15 steel ribs that define and shape the
body shape of any woman. Upper region support features a U-shape for the
breasts that also hides back fat.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">2-</span><span lang="PT-BR"> </span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">For
those who want to enhance their training<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">If the person you want to give a gift to is
passionate about exercising, you can choose a belly compression band that helps
warm up the waist area and burn more calories with ease.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">It is made from material with a composition of
35% latex + 65% polyester, offering high elasticity and resistance. The fit of
this material embraces different body shapes as it has 6 pieces of velcro to
tighten as desired. It measures 4 meters in length and is 12.5 centimeters
wide. <o:p></o:p></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"><br /></span></p>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnsSIpz6r7DZQUj95cSO_aG-cEx-BAPM6QtdS1Gbiu_zAOFEnZMvboWYwupspVeO3B1GjvqU1QNNkcDC6tVo4-kIolbL5cTswqU9RwMavGIcQ8GfDp4gfpj5os142OYmrRUOf7XumVjnQUXR7Px6CHtZ5pPl3GxXqRZLfFw5t0fhO4AB53EfjIa33UQao/s933/Foto3.webp" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="933" data-original-width="700" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjnsSIpz6r7DZQUj95cSO_aG-cEx-BAPM6QtdS1Gbiu_zAOFEnZMvboWYwupspVeO3B1GjvqU1QNNkcDC6tVo4-kIolbL5cTswqU9RwMavGIcQ8GfDp4gfpj5os142OYmrRUOf7XumVjnQUXR7Px6CHtZ5pPl3GxXqRZLfFw5t0fhO4AB53EfjIa33UQao/s320/Foto3.webp" width="240" /></a></div><br /><p class="MsoNormal" style="text-align: center;"><br /></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 16pt; line-height: 115%;">3- For
delicate women<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">For women who have a modern style and are
passionate about the main fashion trends, a bodysuit with a cut-out shoulder
will be the perfect gift. It will double the self-esteem of the person
receiving the gift. It is an item that can be used both for everyday life and
for a special event.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">This bodysuit is the motivation for you to
choose </span><span lang="PT-BR"><a href="https://www.waistdear.com/collections/new-arrival" target="_blank"><span face=""Arial",sans-serif" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;">new
arrival shapewear</span></a></span><span face=""Arial",sans-serif" lang="PT-BR" style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> as a gift. They deliver a
perfect fit to any woman's body. The waist gains support through the tight
fabric that increases the effects of compression without squeezing your body.
It has a double layer in the chest area, giving support to the upper area without
the person needing to wear a bra.<o:p></o:p></span></p>
<!--EndFragment-->Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-21882304368666925562023-11-16T09:49:00.019+07:002023-12-08T05:17:26.778+07:00Cerita Umrah: Makkah<p style="text-align: justify;">Oke, memenuhi <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/11/mendadak-umrah.html?m=1" target="_blank">janji saya sebelumnya</a>, cerita umrah dari Qatar dimulai. Seperti biasa ceritanya agak panjang, nih.😁<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Berhubung Qatar nggak terlalu jauh dari Arab maka umrah dari Qatar bisa dilakukan beberapa cara. Ada yang bawa mobil sendiri, ada yang pakai mobil dilanjut pesawat, ada yang suka naik bus, dan ada juga yang pilih naik pesawat. Dua yang saya sebutkan terakhir ini menggunakan agen umrah dari Qatar.</p><p style="text-align: justify;">Saya umrah naik pesawat dari Qatar. Jamaah Indonesia diurus oleh ustad Indonesia yang tinggal di Qatar. Jadi umrah yang pakai agen ini ada dua rombongan yakni rombongan bus dan pesawat.</p><p style="text-align: justify;">Jumlah busnya antara 3 atau 4 bus, saya lupa. Semua rombongan bus adalah orang Indonesia. Bahkan ada satu bus yang isinya satu keluarga. Keluarganya datang dari Indonesia tapi berangkat umrah dari Qatar. Wiw.</p><p style="text-align: justify;">Sedangkan rombongan pesawat jumlahnya lebih sedikit; cuma 4 keluarga Indonesia dan 2 keluarga warga negara asing (WNA) yang tinggal di Qatar.</p><p style="text-align: justify;">Rombongan bus berangkat lebih dulu pada Jumat malam. Sedangkan yang pakai pesawat berangkat Sabtu malam. Pak ustad berangkat ikut rombongan bus.</p><p style="text-align: justify;">Sebelum umrah ada grup WhatsApp per rombongan (grup WA bus dan pesawat terpisah). Semua info terkait umrah baik sebelum berangkat atau setelah selesai akan dishare di grup WA. Semua peserta boleh bertanya apa pun terkait umrah.</p><p style="text-align: justify;">Oia, grup WhatsApp saya isinya cuma orang Indonesia. Meskipun rombongan pesawat ada yang WNA tapi grup WA nggak ada warga asing.</p><p style="text-align: justify;">Kami juga melakukan manasik tapi via online. Jadi benar-benar berbeda dengan manasik umrah dari Indonesia. Di manasik online, pak ustad memberikan poin-poin pentingnya aja. </p><p style="text-align: justify;">Intinya, kita sebagai peserta harus aktif bertanya jika tidak tahu. Jangan lupa memperbanyak info umrah atau tata cara umrah via YouTube supaya kita punya gambaran seperti apa nanti di tanah suci. Jadi nggak cuma teori yang diberikan secara online.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXsVl5DYdT1zsOjiJk1iT7tQV0OkxVP-woqTUcQ_OeC85sk00Lrp-8nvi3qwxiN1cjghKIBI9Wd-n4XO07mPi-g2EWbqvkM4Lm65RSicU1bC_IUo4HpgomGpaKFA_4dszj9G3v_3Ecj8wa-u3g5uW5oHErIgCr5oBZxJZvXIN06_RfGymrCynDc2m0tOI/s1600/IMG-20231115-WA0002.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXsVl5DYdT1zsOjiJk1iT7tQV0OkxVP-woqTUcQ_OeC85sk00Lrp-8nvi3qwxiN1cjghKIBI9Wd-n4XO07mPi-g2EWbqvkM4Lm65RSicU1bC_IUo4HpgomGpaKFA_4dszj9G3v_3Ecj8wa-u3g5uW5oHErIgCr5oBZxJZvXIN06_RfGymrCynDc2m0tOI/s320/IMG-20231115-WA0002.jpg" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Clock Tower</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Miqatnya di mana?</p><p style="text-align: justify;">Di penerbangan dari Doha menuju Jeddah pasti ada pemberitahuan dari kapten 15 menit sebelum miqat. Nah, saat pemberitahuan ini ada orang yang memakai ihram di toilet pesawat. Namun ada juga yang pakai ihram sebelum naik pesawat. Ini adalah hal yang wajar dan bukan sesuatu yang aneh di bandara Qatar.</p><p style="text-align: justify;">Saat manasik, pak ustad menyarankan pakai ihram sebelum boarding karena kalau ganti di toilet pesawat sempit dan kurang nyaman.</p><p style="text-align: justify;">Setelah miqat dan niat umrah, jamaah harus menjaga diri dari segala hal yang dilarang dalam umrah.</p><p style="text-align: justify;">Kami berangkat dari Doha hari Sabtu sekitar jam 7 malam sampai Jeddah sekitar jam 10 malam.</p><p style="text-align: justify;">Di Jeddah ada petugas Arab yang menjemput kami. Lalu kami diarahkan ke bus menuju hotel. Kami menginap di salah satu hotel yang ada di Clock Tower, Makkah.</p><p style="text-align: justify;">Fyi, rombongan Indonesia satu bus dengan warga asing hanya untuk perjalanan dari bandara ke hotel dan sebaliknya. Saat umrah dan city tour, warga asing tidak ikut. Jadi jamaah Indonesia benar-benar hanya segrup dengan orang Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">Perjalanan dari Bandara King Abdul Aziz ke hotel sekitar 1,5 jam. Abis itu kami istirahat sebentar buat naruh koper dan persiapan umrah. Yak, kami langsung umrah saat itu juga. Jadi kami tawaf dan sai di Minggu dini hari.</p><p style="text-align: justify;">Jangan ditanya capeknya kayak apa. Mana saya gendong si bungsu juga, kan. Untungnya si sulung kuat tawaf dan sai. Dia nggak sabar pengen lihat ka'bah, hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Jamaah Indonesia melakukan tawaf dan sai didampingi mutawif Indonesia. Mutawifnya masih mahasiswa semester 5 di Mesir. Mutawif ini yang membimbing kami dari keluar hotel sampai kembali ke hotel.</p><p style="text-align: justify;">Saya kira melakukan ibadah umrah dini hari suasananya bakal sepi. Ternyata saya salah. Gile, yang tawaf dan sai ramai banget. Waktu sai saya takjub melihat begitu banyak orang berjalan dan berlari kecil seperti kami.</p><p style="text-align: justify;">Saat dari Marwa ke Safa saya melihat orang-orang bergerak ke arah yang sama. Dari jauh mereka kelihatan kecil seperti semut yang berjalan beriringan. Banyak sekali.</p><p style="text-align: justify;">Seketika itu, saya jadi melo. Menyadari diri yang banyak salah dan kurangnya. Benar-benar hamba bukan siapa-siapa di antara jutaan manusia yang juga melakukan umrah.</p><p style="text-align: justify;">Apalah arti diri ini, bagai butiran debu di udara yang nggak ada artinya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNZGne2L3pH-b5xU2jItC4zWeDYWtZ-ul2lpyDnvWmyzS4bFKq2E-f7sUdjojnufkMHpF9oG0j8Dij06J9BVIJ6M8FwlWBrdV5zYRWnVORMukVF3e7ZAiL5Ti8kxNxw764FuwdBCdeD1YtXfGyfvuxB_r_q6QcnIWHz1mit7hT2IYc7-3ob62jUBNTsRk/s2880/20231115_195850.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhNZGne2L3pH-b5xU2jItC4zWeDYWtZ-ul2lpyDnvWmyzS4bFKq2E-f7sUdjojnufkMHpF9oG0j8Dij06J9BVIJ6M8FwlWBrdV5zYRWnVORMukVF3e7ZAiL5Ti8kxNxw764FuwdBCdeD1YtXfGyfvuxB_r_q6QcnIWHz1mit7hT2IYc7-3ob62jUBNTsRk/s320/20231115_195850.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana tawaf dan minum zam-zam sebelum sai</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Berhubung kami tawaf dan sai dini hari, jadi agak terburu-buru karena ngejar salat subuh. Jadi si mutawif udah bikin rencana, sebelum salat subuh kegiatan utama umrah harus selesai. Alhamdulillah, ini bisa terlaksana. Dan saya bisa salat subuh di Masjidil Haram meski nggak bisa di depan ka'bah, cukup di pelatarannya aja. Itu aja udah ruameee banget. Banyak jamaah dari berbagai negara yang sudah siap sebelum azan. Wow.</p><p style="text-align: justify;">Setelah salat subuh, jamaah kembali ke hotel dilanjut acara bebas.</p><p style="text-align: justify;">Berhubung capek banget, saya sempat keluar darah kotor. Hhhmm, saya emang gini. Kalau lagi kecapekan pasti keluar darah kotor menyerupai darah terakhir mens.</p><p style="text-align: justify;">Waduh, saya dagdigdug nggak karuan. Saya takut bakal keluar banyak darah dan nggak bisa salat di Makkah dan Madinah. Kan sayang ya udah bayar umrah tapi nggak bisa salat di situ. Akhirnya dengan keyakinan yang mantap bahwa Tuhan Maha Besar dan mengabulkan permintaan hamba-Nya, apalagi di tanah suci. Saya berdoa dalam hati supaya cepat bersih sehingga bisa salat di Makkah dan Madinah. Tuhan maha baik, doa saya dikabulkan.</p><p style="text-align: justify;">Selama di Makkah, selain umrah rombongan juga melakukan city tour. City tournya dipandu oleh pak ustad. Akhirnya bisa ketemu pak ustad langsung karena selama ini komunikasi hanya via online.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizli2BHF3wsFTxv3-_sJMfojYECPaJuRNhyX9wGCiPs8LKuA1RBJvZx5z551re-i2zqd3qEiKz7VoG9an0CKhF-Bx0kqPGYJWc8oyMtpMUTM9AkzosaRAFc194EOmIAq7hyphenhyphenR61KWEob_TmUpN2ZwlzmkfmUs7H2nDQvgiA615RqAHXxGpyUNGzTmNwlMg/s1920/20231023_112749.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1920" data-original-width="1920" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizli2BHF3wsFTxv3-_sJMfojYECPaJuRNhyX9wGCiPs8LKuA1RBJvZx5z551re-i2zqd3qEiKz7VoG9an0CKhF-Bx0kqPGYJWc8oyMtpMUTM9AkzosaRAFc194EOmIAq7hyphenhyphenR61KWEob_TmUpN2ZwlzmkfmUs7H2nDQvgiA615RqAHXxGpyUNGzTmNwlMg/s320/20231023_112749.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Beli zam-zam</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Kami melakukan city tour bersama dengan rombongan bus. Tapi busnya sendiri-sendiri. Berhubung rombongan pesawat cuma 4 keluarga jadi busnya kosong. Kami berasa private tour, hehehe. City tournya cuma lewat Jabal Nur, beli air di pabrik pengolahan air zam-zam, dan ke Museum Wahyu.</p><p style="text-align: justify;">Kami kira, city tour di pabrik zam-zam kami diajak melihat proses pengolahan air zam-zam. Ternyata enggak. Kami cuma di parkiran dan pesen air zam-zam. Gitu doang. Nyesek nggak sih, hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Air zam-zam milik rombongan pesawat dititipkan di bus. Jadi nggak dibawa ke pesawat. Satu keluarga dapat jatah maksimal 5 galon atau 25 liter. Yah, lumayan enak lah air zam-zam diurus agen.</p><p style="text-align: justify;">Setelah itu kami ke Museum Wahyu. Menurut saya museumnya biasa aja. Saat di Museum Wahyu hampir semua rombongan kelaparan karena waktunya kesiangan. Keluar museum, rombongan pada jajan <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/10/ngomongin-indomie-dari-z.html?m=1">Indomie</a> cup yang dijual di pertokoan museum. Saking laparnya, si sulung sampai habis 1,5 cup. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Setelah dari museum, rombongan menuju hotel dan acara bebas.</p><p style="text-align: justify;">Di acara bebas ini, sehabis isya saya dan keluarga lanjut umrah lagi. Cuma kami berempat. Rombongan lain nggak ada yang umrah lagi. Kami umrah dari jam 9 sampai jam 12. Makin malam, yang melakukan tawaf dan sai makin banyak.</p><p style="text-align: justify;">Habis itu, saya tepar. Bener-bener tepar. Pundak dan leher rasanya kaku banget karena gendong si bungsu yang tidur nyenyak. Tapi saya seneng karena bisa melakukan ibadah umrah dengan lancar.</p><p style="text-align: justify;">Bagian pertama sampai di sini dulu, ya. Udah panjang banget nih dan capek euy ngetiknya. Ceritanya nanti lanjut ke bagian Tan'im atau miqat di Makkah. See you.😀</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-53544698206051225102023-11-09T18:19:00.010+07:002023-11-14T07:50:09.636+07:00Mendadak Umrah<p style="text-align: justify;">Bulan Oktober kemarin ada mid term break anak sekolah selama seminggu.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Jauh-jauh hari pihak sekolah udah kasih kalender sekolah jadi pak suami bisa ambil cuti pas liburan. Lagian ini buat ngurangin jatah cuti setahun yang masih sisa banyak. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Sebenernya kami ada wish list liburan ke beberapa tempat. Sempat ada rencana mau umrah bawa mobil atau naik bus bareng teman-teman, sayangnya nggak ada respon dari mereka. Karena nggak ada respon umrah, akhirnya kami mau reserve hotel di salah satu island di Qatar. Tapi karena satu dan lain hal, reserve kami batalkan.</p><p style="text-align: justify;">Berhubung bingung liburan mau ngapain akhirnya pak suami nanya teman yang lain, gimana mereka menghabiskan liburan sekolah. Ternyata teman pak suami mau umrah pakai pesawat. Langsung deh pak suami minta info umrah tersebut.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghCQTrELM-w78PzvnbeTP9a1oLy8lpXr0gEU6-P07dW0yFqX1qP7wgPhY3CzuejGdU24mDzRVpSXAChKvP7pgv3xFej1EPy8QkkyvpKKdV3bsHE-mFbYU0fLji6puA08ovLArVA1MU3qMmTIXot4E1UT-0k8L4Ypa_zp9NUtbySB2zJzYCD2d4J0UTKIk/s2992/20231022_031131.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghCQTrELM-w78PzvnbeTP9a1oLy8lpXr0gEU6-P07dW0yFqX1qP7wgPhY3CzuejGdU24mDzRVpSXAChKvP7pgv3xFej1EPy8QkkyvpKKdV3bsHE-mFbYU0fLji6puA08ovLArVA1MU3qMmTIXot4E1UT-0k8L4Ypa_zp9NUtbySB2zJzYCD2d4J0UTKIk/s320/20231022_031131.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rindu pengen ke sana lagi</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Setelah dapat infonya, pak suami ngabari saya buat meyakinkan mau umrah apa enggak karena seatnya tinggal 7 doang. Soalnya udah last minute jadi cepet-cepetan. Ya udah tanpa babibu akhirnya dia book umrah untuk 4 orang dengan rincian 2 dewasa dan 2 anak-anak.</p><p style="text-align: justify;">Kami umrah selama lima hari dan melakukan ibadah inti umrah sebanyak dua kali. Pertama bersama rombongan dan mutawif (pembimbing umrah). Selama tawaf dan sai saya menggendong si bungsu. Sedangkan si sulung kuat melakukan tawaf dan sai tanpa minta gendong. Keesokan harinya kami umrah lagi berempat. Lagi-lagi saat tawaf dan sai saya menggendong si bungsu. Sedang si sulung sempat minta gendong sebentar saat sai. Habis umrah saya tepar karena badan pegel banget gendong si bungsu.</p><p style="text-align: justify;">Ini adalah pengalaman umrah pertama bagi kami sekeluarga. Nggak disangka, jadwal umrah kami barengan dengan jadwal umrah orangtua. Jadi kami bisa ketemu mereka meski cuma sehari. Yah, lumayan lah kangen-kangenan sebentar sama orangtua meski ada banyak drama, hahahaha.</p><p style="text-align: justify;">Pulang umrah, kondisi saya agak ngedrop. Urusan laundry baru beres seminggu, hahaha. Berhubung kerjaan di rumah masih numpuk plus saya agak males ngeblog makanya saya late respon membalas komen dan blog walk. Maafkan ya, manteman.🙏</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYXbyIpqRqOd6RTVOUqDgQB4C4VjLmOmJdu-np5EcxCsjOybb6XyqCUZKJdDaDPj5p1eOapHFXbvd9KJ-6eK_FTqjGe0pzfYl2QxJ06yocYN0WHYSNqdPMqejwjZLuCaB3hpteLzdoXFyS8vzKtZ8P9eAIrGat3omLpr8JoGRUisQPymwxW2674mp5Uy4/s2992/20231025_104108.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYXbyIpqRqOd6RTVOUqDgQB4C4VjLmOmJdu-np5EcxCsjOybb6XyqCUZKJdDaDPj5p1eOapHFXbvd9KJ-6eK_FTqjGe0pzfYl2QxJ06yocYN0WHYSNqdPMqejwjZLuCaB3hpteLzdoXFyS8vzKtZ8P9eAIrGat3omLpr8JoGRUisQPymwxW2674mp5Uy4/s320/20231025_104108.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masjid Nabawi, my favorite</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Alhamdulillah, kami sekeluarga bisa mendapat kesempatan ke Baitullah dengan mudah. Sebuah perjalanan hidup dan spiritual yang sangat berkesan sebelum kami melakukan perjalanan-perjalanan selanjutnya. </p><p style="text-align: justify;">Salah satu wish list dalam hidup saya dan pak suami sudah terkabul. Semoga kami bisa kembali lagi ke tanah suci mumpung visa ke Arab masih berlaku selama setahun. Mungkin nanti kami akan mencoba umrah naik bus atau bawa mobil sendiri bersama teman-teman di sini.</p><p style="text-align: justify;">Oia, beberapa hari ke depan saya akan posting tentang umrah dari Qatar yang pasti berbeda dengan umrah dari Indonesia. Jadi, jangan bosen ya baca postingan saya.😁</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-13464444860248646402023-10-23T13:00:00.002+07:002023-11-14T22:41:55.989+07:00Anak Kecil Berhijab<p style="text-align: justify;">Di Indonesia sudah menjadi hal yang lumrah jika ada anak kecil berhijab karena sebagian besar orangtua ingin mengenalkan hijab sejak kecil.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Si sulung juga seperti itu. Dulu tanpa saya suruh, ke mana-mana dia selalu berhijab. Di dalam rumah pakai hijab, main di luar rumah berhijab, bahkan tidur pun nggak mau lepas dari hijab. Kalau dia sadar hijabnya dilepas, dia akan marah.</p><p style="text-align: justify;">Hal yang sama terjadi pada si bungsu. Saat ini dia lagi senang-senangnya berhijab persis seperti kakaknya dulu.</p><p style="text-align: justify;">Namun si sulung agak berubah. Sejak di Qatar dia jarang berhijab karena gerah, dia nggak kuat dengan panasnya udara Qatar. Meskipun demikian, ada juga momen dia berhijab tanpa dilepas. Berbeda dengan si sulung, si bungsu suka banget berhijab.</p><p style="text-align: justify;">Btw saya nggak menyuruh anak-anak berhijab, ya. Mereka pakai hijab atas kemauan sendiri. Saya kalau menyuruh lepas hijab di rumah atau saat tidur malah mereka nangis. Yah, saya anggap ini adalah proses belajar pengenalan hijab pada anak-anak. Kalau mereka mau pakai hijab, it's oke. Mereka pergi keluar rumah tanpa hijab, nggak masalah. Toh, mereka juga masih kecil. Belum ada kewajiban menutup aurat.</p><p style="text-align: justify;">Suatu hari kami ke mal dan si bungsu berhijab untuk pertama kalinya. Awal-awal tampak biasa aja tapi lama-lama tiap berpapasan dengan orang di jalan, mereka tersenyum dan menyapa. Saya menganggap ini sebagai bentuk keramahan mereka.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk2cpLDOT6Nc3s09zMNLR4z4SpXZaFu0Ip5KgLg2Dvh9WVq88V3SDApPEwmVc5ZqTzRJgYJX_hHiVx0bjZwAraMvIEGeyc7BLnnaKCkj7dt0TYR3YdU0VHE529gkHHYU-aLgofD2w4cg1xLr4xUc0pPUgGmaodnS40sc8YAKW9fIXla5YzPUUfXlSsZ6k/s2992/20230526_172337.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk2cpLDOT6Nc3s09zMNLR4z4SpXZaFu0Ip5KgLg2Dvh9WVq88V3SDApPEwmVc5ZqTzRJgYJX_hHiVx0bjZwAraMvIEGeyc7BLnnaKCkj7dt0TYR3YdU0VHE529gkHHYU-aLgofD2w4cg1xLr4xUc0pPUgGmaodnS40sc8YAKW9fIXla5YzPUUfXlSsZ6k/s320/20230526_172337.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dapat uang dari Qatari</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Sampailah kami di salah satu merchant. Sewaktu kami sedang melihat-lihat barang tiba-tiba datang sesebapak Qatari dan nanya ke pak suami,</p><p style="text-align: justify;">"Where's your daughter?"</p><p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami kaget, dong. Kenapa dia mencari anak saya? Ada salah apa dengan anak saya? Apakah anak saya merusak sesuatu?</p><p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami menjawab Qatari tersebut dalam keadaan bingung,</p><p style="text-align: justify;">"Why? What's wrong?"</p><p style="text-align: justify;">Kayaknya si Qatari tahu kami bingung. Lalu dia bilang gini,</p><p style="text-align: justify;">"I want give her money because she is wearing hijab. She is a good moslem."</p><p style="text-align: justify;">Mendengar ini saya dan pak suami saling berpandangan dan tertawa. Lalu bapak Qatari tadi kasih uang ke anak-anak masing-masing 50 QAR. Jadi total 100 QAR atau setara 400 ribu rupiah.</p><p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami kaget dengan kejadian ini dan nggak nyangka anak-anak dapat uang lumayan banyak. Terus kami sadar apalah arti uang segitu bagi Qatari. Hahahaha.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqN65sbTqlPvfhhQUzctfoX_TyjT-J4fREnn4-WpM3gZdZcOqlXqevj371w2zdcuF9s10u1bIBSyA1SYq6BkTGibuzd7TxXWQzeHCd6UwOuE3tJqAkVpuhgmHOrx5VrMCYvxDW4d8LHMTB0R2Ame92gyEupAwjLu-zZR3CQLR8MtoCIToBl2Aso2sD5gU/s2880/20231021_062714.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgqN65sbTqlPvfhhQUzctfoX_TyjT-J4fREnn4-WpM3gZdZcOqlXqevj371w2zdcuF9s10u1bIBSyA1SYq6BkTGibuzd7TxXWQzeHCd6UwOuE3tJqAkVpuhgmHOrx5VrMCYvxDW4d8LHMTB0R2Ame92gyEupAwjLu-zZR3CQLR8MtoCIToBl2Aso2sD5gU/s320/20231021_062714.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Outfit si bungsu kalau berhijab 😃</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Setelah kejadian tersebut saya baru sadar. Berarti orang-orang yang tadi pada tersenyum ternyata mereka melihat si bungsu berhijab. Sebab di Qatar jarang sekali atau hampir tidak ada anak kecil berhijab. Anak-anak berpakaian biasa. Bahkan saya sering melihat anak perempuan pakai celana pendek dan baju tanpa lengan.</p><p style="text-align: justify;">Mungkin karena ini mereka amaze melihat anak kecil berhijab. Tiap lihat si bungsu berhijab, orang-orang kasih senyum, salam, pada bilang cute sampai ada yang bilang 'Masya Alloh'. </p><p style="text-align: justify;">Setiap orang baik anak-anak maupun dewasa yang lihat si bungsu berhijab pada heran ada anak kecil berhijab. Kalau ada anak-anak melihat si bungsu berhijab biasanya mereka bakal berbisik atau langsung kasih tahu ke orangtuanya dengan bahasa yang nggak saya pahami. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Nah, di lain waktu dan tempat yang berbeda ada Qatari yang tersenyum melihat si bungsu berhijab lalu dia kasih uang 10 QAR. Pas balik lewat ke tempat tadi ternyata si Qatari masih di situ. Lalu dia kasih keripik kentang ke anak-anak. Gara-gara ini, anak-anak jadi ketagihan jajan keripik kentangnya. Tiap belanja pasti nyari keripik kentang merk itu.😂</p><p style="text-align: justify;">Lain tempat memang lain kebiasaan. Mungkin anak-anak di sini nggak berhijab karena mereka merasa gerah. Sedangkan di Indonesia melihat anak kecil berhijab adalah hal yang sangat biasa.</p><p style="text-align: justify;">Seru ya bisa melihat kebiasaan orang yang berbeda-beda. Kebiasaan yang nggak perlu diperdebatkan namun dilihat sebagai indahnya perbedaan.^^</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-62147306880905818652023-10-19T13:01:00.002+07:002023-10-21T08:45:15.434+07:00Cuci Mobil<p style="text-align: justify;">Waktu pertama kali ke mal pakai kendaraan pribadi, saya kaget bukan main. Saat masuk basement parkiran, mata saya tertuju ke orang-orang yang pakai baju overall lengan pendek.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Spontan saya nanya ke pak suami,</p><p style="text-align: justify;"><i>"Eh, di mal sini ada tukang parkir?"</i></p><p style="text-align: justify;">Ternyata saya salah. Mereka bukan tukang parkir tapi tukang cuci mobil. Biasanya mereka akan mengarahkan pengunjung ke tempat parkir yang kosong. Setelah itu mereka menawarkan jasa membersihkan mobil.</p><p style="text-align: justify;">Pekerja cuci mobil di mal pakai overall yang di belakangnya tertulis nama perusahaan. Jumlah mereka banyak. Peralatan yang dibawa biasanya lap. Jujur, saya nggak tahu gimana cara mereka membersihkan mobil soalnya lantai parkiran nggak basah tapi mobil bersih.</p><p style="text-align: justify;">Oke, saya cerita tentang cuci mobil di sini dulu, ya.</p><p style="text-align: justify;">Di Qatar jarang orang mencuci mobil sendiri. Biasanya ada tukang cuci mobil di apartemen atau di mal. Kalau di tempat ini mereka hanya membersihkan bagian luar.</p><p style="text-align: justify;">Sedangkan di car wash yang bukan di mal atau apartemen, mobil akan dibersihkan bagian luar dan dalam. Mobil nggak cuma dicuci luarnya aja tapi bagian dalam juga divakum.</p><p style="text-align: justify;">Harga cuci mobil di apartemen/mal sekitar 20 QAR sedangkan di car wash 30 QAR. Kalau mau kasih tip ke petugasnya itu lebih baik. Sumpah, saya kasihan dan nggak tega lihatnya.</p><p style="text-align: justify;">Uniknya, di mal Qatar pasti ada tukang cuci mobil ini. Selain menjalankan tugas utamanya, mereka kadang membantu mencarikan tempat parkir yang kosong sambil mengharap iba supaya dapat job dari pengunjung.</p><p style="text-align: justify;">Pikiran saya waktu lihat mereka adalah apa mereka nggak kepanasan pakai baju overall di basement parkir mengingat suhu di Qatar yang sangat panas. Saya yang turun dari mobil aja kepanasan berada di tempat parkir apalagi mereka yang berjam-jam ada di sana.</p><p style="text-align: justify;">Kagak musim panas aja suhunya udah tinggi apalagi musim panas. Aduh..duh..duh..suhunya nggak nguatin. Saya dan anak-anak jalan dari tempat parkir ke arah pintu masuk mal aja keringetan, lho.</p><p style="text-align: justify;">Jujur, saya nggak tega melihat mereka. Kalau mereka benar-benar membantu mencarikan tempat parkir, sebagai ucapan terima kasih saya dan pak suami membiarkan mobil dibersihkan.</p><p style="text-align: justify;">Pembayaran cash dan bayar di muka. Nanti petugasnya kasih kuitansi resmi. Jadi kelar belanja kita nggak perlu cari petugasnya yang mana.</p><p style="text-align: justify;">Tenang. Mereka bekerja profesional, kok. Jadi nggak perlu khawatir bayar di muka. Waktu mau pulang sudah pasti mobil kinclong dan lantai parkiran nggak basah, lho.</p><p style="text-align: justify;">Ini masih jadi misteri bagi saya.😁</p><p style="text-align: justify;"><i>Alat-alatnya ditaruh di mana?</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Cara membersihkan mobil gimana kok lantai parkiran nggak basah?</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Mereka pakai air nggak, sih?</i></p><p style="text-align: justify;">Kebetulan tiap kelar belanja saya jarang lihat petugas lagi cuci mobil. Kayaknya cuma dilap doang.</p><p style="text-align: justify;">Saya menulis ini hanya untuk berbagi pengalaman. Ternyata ada sisi lain di balik glamornya kehidupan Qatar. Ada banyak sekali pekerja migran yang harus kerja keras dan bertahan hidup di sini. Mungkin mereka tidak bisa membawa keluarga di Qatar. Bisa dibayangkan bagaimana rindunya mereka saat kerja jauh dari keluarga.</p><p style="text-align: justify;">Saya menulis ini nggak disertai foto bukan berarti hoax, ya. Apakah etis saya mengambil gambar profesi orang lain secara diam-diam hanya demi sebuah konten? </p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-82964183258998766092023-10-18T11:52:00.009+07:002023-11-06T23:53:06.411+07:00Ngomongin Indomie dari A-Z<p style="text-align: justify;">Sebagai pecinta mie, saya juga suka makan mie instan meskipun banyak yang bilang itu nggak baik untuk kesehatan. Mie instan favorit saya dari dulu tu Indomie.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Mie instan yang diproduksi Indofood ini sudah banyak dikenal hampir seluruh orang Indonesia. Produknya mie instan goreng dan rebus dengan berbagai varian rasa.</p><p style="text-align: justify;">Sebagai mie instan favorit, Indomie nggak hanya dikenal di Indonesia namun juga di berbagai negara. Dalam situsnya, Indomie menyebutkan telah hadir di 100 negara. Salah satu negara yang suka dengan Indomie adalah Nigeria.</p><p style="text-align: justify;">Indomie sangat disukai di Nigeria karena kepraktisannya. Selain itu Indomie juga menciptakan varian yang berbeda di sana. Pabrik Indomie di Nigeria didirikan tahun 1995. Saking terkenalnya Indomie di sana sampai-sampai orang Nigeria tahunya Indomie produk mereka bukan dari Indonesia.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ZMw0BnqKUp9D_7yjNqvvgfFv2IFJ92RMe0I9KKrxwrBSN7Ra1FUtHqOSskr91TtMU7_wxWzxlmdxQdSHNx0gBBNmJaVYGE22z77BTCZgntOsWM1Zmok3ZH-yzAmpJPiiN92tshd8hnAiahguovGGLKZZZzFHK83E6JkNAeHdKMKBO48u07T9dCVogmQ/s2992/20230615_190309.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0ZMw0BnqKUp9D_7yjNqvvgfFv2IFJ92RMe0I9KKrxwrBSN7Ra1FUtHqOSskr91TtMU7_wxWzxlmdxQdSHNx0gBBNmJaVYGE22z77BTCZgntOsWM1Zmok3ZH-yzAmpJPiiN92tshd8hnAiahguovGGLKZZZzFHK83E6JkNAeHdKMKBO48u07T9dCVogmQ/s320/20230615_190309.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Indomie di salah satu hypermarket di Qatar</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Saya punya kenangan dengan Indomie.</p><p style="text-align: justify;">Waktu kelas 6 SD saya ada pelajaran tambahan jam enam pagi, jadi kalau ke sekolah mruput. Berhubung ibu kerja, beliau nyiapin sarapan yang simple yaitu masak mie instan. Tiap hari saya makan Indomie rebus rasa ayam bawang. Keadaan ini berubah sejak ibu tahu makan mie instan tiap hari nggak baik.</p><p style="text-align: justify;">Saking melekatnya kenangan saya dengan Indomie, mie instan yang pasti saya beli ya Indomie. Jujur, saya jarang beli merk lain. Varian yang saya beli itu-itu aja; Indomie ayam bawang, Indomie ayam spesial, dan Indomie goreng original. Varian lain nggak pernah saya lirik.</p><p style="text-align: justify;">Padahal Indomie mengeluarkan banyak varian, ya. Ada Indomie rendang, soto banjar, bahkan sempat ada yang viral rasa telur asin. Tapi saya nggak tertarik buat nyoba. Serius. Saya bukan tipe orang yang latah untuk mencoba produk viral. NO.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifkcfcLHrzAE5vP3usH644-dpdOUmaJMvB4RXtYzzawPKDGtztu_L_f_7XInc7T_QQwpexhqdUi00G4ccdhukyp66-j6fw2qr3tBHZ167BrcNs2pYcGN9LPW5tJxHPTuHNyveINz0ckNN3_DcWFpyQ8WNnmFiWFim6El_5E3Ul5Tc0WZ0q0g6BURQ-WVI/s2992/20231015_131125.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEifkcfcLHrzAE5vP3usH644-dpdOUmaJMvB4RXtYzzawPKDGtztu_L_f_7XInc7T_QQwpexhqdUi00G4ccdhukyp66-j6fw2qr3tBHZ167BrcNs2pYcGN9LPW5tJxHPTuHNyveINz0ckNN3_DcWFpyQ8WNnmFiWFim6El_5E3Ul5Tc0WZ0q0g6BURQ-WVI/s320/20231015_131125.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Favorit</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Hal ini beda dengan pilihan pak suami. Dia suka beli berbagai merk mie instan. Kalau belanja, dia kadang ambil Indomie rasa soto, Indomie kari ayam, dan mie Sedap goreng.</p><p style="text-align: justify;">Saya pernah nyobain beberapa varian yang dibeli pak suami tapi saya kurang suka dengan rasanya. Entah rasa kecapnya terlalu manis atau aromanya yang terlalu tajam. Sampai saat ini mie instan yang cocok yaitu Indomie dengan varian yang saya sebutkan tadi.</p><p style="text-align: justify;">Nah, kalau udah klik dengan suatu produk, saya akan loyal dengan produk tersebut. Nggak mau ke lain hati. Jadi kalau belanja gampang, tinggal ambil aja mie yang disuka tanpa tengak-tengok yang lain.😁</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWNlYqATUmuKZLj_B1rMD9-VANtL-Y0D1t1tnO73dbTWe_7Csa_JBLWDYJlFbUzUx3ZXT4TqqxUqgTCqvRlCyFubXXg89LZY2DTSoh-vLEVAUb2ZuWDz7oJL2zMzil6DDSp9UpMxexUbDC5VweHZH9yDMUaLJgUt_506eAZ17-2UvnQS0PvbURJu47vCs/s2992/20230512_164337.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgWNlYqATUmuKZLj_B1rMD9-VANtL-Y0D1t1tnO73dbTWe_7Csa_JBLWDYJlFbUzUx3ZXT4TqqxUqgTCqvRlCyFubXXg89LZY2DTSoh-vLEVAUb2ZuWDz7oJL2zMzil6DDSp9UpMxexUbDC5VweHZH9yDMUaLJgUt_506eAZ17-2UvnQS0PvbURJu47vCs/s320/20230512_164337.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Indomie kari ayam pilihan pak suami</td></tr></tbody></table><br /><h3 style="text-align: justify;">Indomie di luar Indonesia</h3><p style="text-align: justify;">Sudah jadi rahasia umum jika rasa Indomie di Indonesia berbeda dengan Indomie di luar Indonesia. Banyak yang bilang kalau Indomie di luar Indonesia kurang micin, jadi rasanya kurang gurih. Katanya lebih enak Indomie di Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">Dulu waktu <a href="https://www.pipitwidya.com/2020/07/hal-hal-yang-diperhatikan-saat-ikut.html?m=1" target="_blank">di Jepang</a>, saya pernah makan Indomie. Seneng banget kalau bisa nemu produk Indonesia di sana karena sudah pasti halal. Kata orang emang bener, rasa Indomie di Jepang beda dengan Indomie di Indonesia.</p><p style="text-align: justify;">Nah, di Qatar saya selalu stok Indomie, hahaha. Di sini Indomie ada di mana-mana. Di salah satu hypermarket ada yang menjual Indomie di rak khusus. Banyak banget stok Indomie di sana. Indomie juga ada di minimarket apartemen yang buka 24 jam.</p><p style="text-align: justify;">Sumpah, saya kaget Indomie ada banyak banget di sini. Kalau lihat orang Arab, Filipin, dan Thailand pada borong Indomie rasa soto dan Indomie goreng, rasanya gimana gitu. Ada rasa seneng dan bangga produk negara sendiri disukai warga negara lain.</p><p style="text-align: justify;">Setelah saya perhatikan, bumbu Indomie di luar Indonesia ada yang beda. Untuk mie rebus, bumbunya sama yakni minyak sayur, bumbu inti, dan bubuk cabe.</p><p style="text-align: justify;">Tapi untuk bumbu mie goreng beda.</p><p style="text-align: justify;">Di Indonesia, bumbu Indomie goreng terdiri dari minyak sayur, kecap, saos sambal, bumbu inti, dan bawang goreng. Nah, di sini bumbunya cuma bumbu inti, bubuk cabe, minyak sayur, dan kecap.</p><p style="text-align: justify;">Rasa Indomie di luar Indonesia memang beda karena micinnya kurang, nggak sebanyak micin di Indo. Apalagi untuk mie goreng yang bumbunya jelas beda. Yang pasti rasanya lebih gurih Indomie di negara asalnya lah ya.😆</p><p style="text-align: justify;">Saya mau ngucapin terima kasih ke peracik bumbu Indomie, Ibu Nunuk Nuraini. Beliau sudah meninggal 2 tahun lalu. Bu Nunuk mengabdi di Indofood selama 30 tahun. Semoga pengabdian beliau bisa jadi amal karena telah menemukan rasa Indomie yang enak dan disukai banyak orang.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYS_iG-lbLNWdZIqCBpXBEwyfE2FWMzm9c_QvVH8TycYIdi2xu90iphZNzcpnDha9DbDVw8Ak0zOH6_7IUjYYSLl-vlOgL1laMboLcGRVd89Unicn33Lup4hHYRYS9Qmw2RQCmBoaxT_EPDDvCC5NxW9rnrZrEhEJ8Bj5jD4RXPbcUwEkpnu0T0ceWwDM/s2880/20231018_032513.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYS_iG-lbLNWdZIqCBpXBEwyfE2FWMzm9c_QvVH8TycYIdi2xu90iphZNzcpnDha9DbDVw8Ak0zOH6_7IUjYYSLl-vlOgL1laMboLcGRVd89Unicn33Lup4hHYRYS9Qmw2RQCmBoaxT_EPDDvCC5NxW9rnrZrEhEJ8Bj5jD4RXPbcUwEkpnu0T0ceWwDM/s320/20231018_032513.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bumbu Indomie goreng di Indonesia (atas) dan Qatar (bawah)</td></tr></tbody></table><br /><h3 style="text-align: justify;">Iklan Indomie</h3><p style="text-align: justify;">Ada yang masih inget iklan Indomie jadul nggak, ya? Iklannya menceritakan alam Indonesia yang ijo royo-royo, ada petani panen bawang merah, merica, dan cabe. Ceritanya Indomie berasal dari alam Indonesia yang kaya rempah-rempah.</p><p style="text-align: justify;">Saya seneng banget sama iklan itu. Sampai sekarang saya suka lihat iklannya di YouTube sambil ikutan nyanyi.</p><p style="text-align: justify;"><i>Dari Sabang sampai Merauke</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Dari Timor sampai ke Talaud</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Indonesia tanah airku</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Indomie seleraku</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Indomie Indomie seleraku</i></p><p style="text-align: justify;"><i>Indomie dari dan bagi Indonesia</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><iframe allowfullscreen="" class="BLOG_video_class" height="266" src="https://www.youtube.com/embed/0Vu62O_pSZw" width="320" youtube-src-id="0Vu62O_pSZw"></iframe></div><br /><p style="text-align: justify;">Btw meskipun saya pecinta Indomie tapi saya belum pernah makan Indomie di warkop (warung kopi), lho. Eh, sekarang namanya ganti warmindo (warung makan Indomie). Saya penasaran sama Indomie yang dibikin mas-mas warmindo. Banyak yang bilang sih makan Indomie di sana enak karena ada bumbu tambahan entah cabenya yang dibanyakin atau ditambah bawang putih dan micin.</p><p style="text-align: justify;">Tapi ya makan Indomie tu paling enak emang kalau dibikinin. Ya iyalah hawong kita tinggal makan, nggak perlu repot masak dulu.😂</p><p style="text-align: justify;">Ini ceritaku tentang Indomie. Kamu ada cerita tentang Indomie juga, nggak?</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-8973465867169684392023-10-11T13:39:00.003+07:002023-10-11T16:56:10.431+07:00Kategori Baru: Cooking<p style="text-align: justify;">Saya agak deg-degan nulis ini karena harus tanggung jawab dengan apa yang saya tulis sebab ini tentang makanan.<span></span></p><a name='more'></a><span></span><p></p><p style="text-align: justify;">Ada kategori baru di blog yaitu 'Cooking'. Saya menambah kategori Cooking bukan berarti saya jago masak, ya. ENGGAK. Saya nggak jago masak. Skill memasak saya terbatas. Level memasak saya yaitu asal pak suami dan anak-anak doyan, saya udah seneng.</p><p style="text-align: justify;">Lalu kenapa saya menambahkan kategori Cooking?</p><p style="text-align: justify;">Jadi gini, tiap hari saya memasak entah masak sayur dan lauk sehari-hari atau bikin camilan. Kebetulan pak suami dan anak-anak suka ngemil. Kalau saya bikin camilan, mereka seneng.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirkvQycII7HvQiX_BjE6_q5m10djPfECq7GTASFxBANnV7c7XVjp3im05BZZ7ijytvUBu49QQkKY-NmUxNC4w5eH7QOLR6P9MsdHR5VJgZb8kzLxpS6fXyWCY2M8dHKcwx-jifu4iIEf5MfargXTgXv0IIgKg5Q8edn9XE9xDbILdVXSq5IwBDYJk-mvk/s2880/20231009_090349.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirkvQycII7HvQiX_BjE6_q5m10djPfECq7GTASFxBANnV7c7XVjp3im05BZZ7ijytvUBu49QQkKY-NmUxNC4w5eH7QOLR6P9MsdHR5VJgZb8kzLxpS6fXyWCY2M8dHKcwx-jifu4iIEf5MfargXTgXv0IIgKg5Q8edn9XE9xDbILdVXSq5IwBDYJk-mvk/s320/20231009_090349.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bubur sumsum, onde-onde, kue lumpur, bakso ala Ikea, bakso kuah</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Nah, tiap bikin camilan saya pasti nyontek resep di YouTube dan video yang saya pelajari nggak cuma satu. Saya cari yang cocok dan kira-kira gampang dipraktikkan. Makanya saya punya buku kecil yang berisi resep-resep yang saya pelajari. Di buku itu saya catat apakah resep ini berhasil atau gagal dan minusnya apa. </p><p style="text-align: justify;">Daripada tiap bikin camilan buka YouTube bolak-balik yang mana kadang saya lupa video milik siapa karena banyak resep bertebaran di sana, makanya saya pengen punya file khusus tentang resep yang saya bikin. Nantinya tiap saya pengen bikin camilan tinggal buka blog. Alasan lengkapnya seperti itu.😁</p><p style="text-align: justify;">Kalau misal teman-teman pengen nyoba resep yang bagi di blog, silakan aja. Yang pasti resep yang saya tulis sudah saya praktikkan berkali-kali dan keluarga juga suka. Kalau kamu gagal nyobain resep yang saya share, dicoba lagi dan lagi, ya. Saya yang nggak jago masak aja bisa, saya yakin kamu juga bisa. Hahahaha, jangan menyerah.💪</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPJb4j7AI6maiIn78q6MkPK-mwuejhMlEgTrK4TdDS8I8zBrp6OfzULvSSz2TzOuq3SOAr6aaqY-LK80FugP0Tkwb_IMQIAyeFdjvFJWK_fWklLgW58bxFXtjFqOF1d9tA8t_YgV3IN3h4tFpJESX6IIIrMC5zgKx6VXgha5_y53h4_XqyyOer3tk49_0/s2880/20231009_091317.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPJb4j7AI6maiIn78q6MkPK-mwuejhMlEgTrK4TdDS8I8zBrp6OfzULvSSz2TzOuq3SOAr6aaqY-LK80FugP0Tkwb_IMQIAyeFdjvFJWK_fWklLgW58bxFXtjFqOF1d9tA8t_YgV3IN3h4tFpJESX6IIIrMC5zgKx6VXgha5_y53h4_XqyyOer3tk49_0/s320/20231009_091317.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Zuppa sup, mie ayam, kue gabin, cilok kuah ceker, wajik gula jawa</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Oia, berhubung blog ini isinya curhatan dan cerita saya sehari-hari, nantinya isi postingan Cooking nggak cuma resep. Tiap postingan tetap ada ceritanya sebelum resep ditulis. Entah cerita tentang alasan saya bikin camilan itu, memori tentang makanan yang saya bikin, tip dan trik supaya resep berhasil, atau saya cerita bagian mana yang tricky saat bikin resep tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Bisa jadi ceritanya lebih panjang daripada resep itu sendiri, lho.😂 Setelah dipikir-pikir lagi kalau isinya cuma resep masakan, kategori Cooking bakal monoton. Iya, nggak?</p><p style="text-align: justify;">Doain aja moga-moga saya nggak males ngisi kategori baru ini. Modalnya sih udah ada yaitu foto-foto resep dan hasil masakan. Yah, meski foto makanan ala kadarnya sih.🙈</p><p style="text-align: justify;">Oke, segitu dulu info dari saya. Bye.^^</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-41911695197800660092023-10-09T11:27:00.005+07:002023-10-10T08:04:51.329+07:00Pengalaman Menyewakan Rumah: Lebih Enak Diurus Sendiri atau Pakai Agen?<p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami punya usaha sampingan menyewakan rumah. Usaha ini baru berjalan 5 tahun, tepatnya sejak akhir 2018.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Selama rentang waktu tersebut unit bertambah dari satu menjadi dua rumah. Sebenernya itu semua rumah invest dan kami niatkan untuk usaha kontrakan.</p><p style="text-align: justify;">Sejak <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/08/pengalaman-mengurus-qatar-id.html?m=1" target="_blank">tinggal di Qatar</a>, rumah utama juga kami sewakan. Tapi ini case khusus, ya. Jika kami mau pulang ke Indonesia maka rumah tersebut dikosongkan dulu. Lha kalau semua rumah disewakan, nanti kami tinggal di mana? Iya, tho.😁</p><p style="text-align: justify;">Awal-awal menyewakan rumah, saya dan pak suami melakukan semuanya sendiri. Mulai dari pasang iklan, nemenin survei rumah, sampai bersih-bersih. Tapi makin lama urusan kebersihan kami serahkan ke asisten.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGvsVZZfNxQ0Yg0SElgDLNoTk7dDC1mz9W9A-eId4YdrUOFHCCTom7vAv1kba07XmRZsYefAbD33a9FENT_nA-DXGJIPpOwz-u_KVbAPxUO-oDMfyFKJjx6yllfXAGbo7DSodaIF30u_rL1eM8lXoxOk_7CxNs7GHD3UBhBkidvT-qZuH0gEapBlAQoHM/s1062/pexels-jeffrey-czum-2625766.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1062" data-original-width="972" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGvsVZZfNxQ0Yg0SElgDLNoTk7dDC1mz9W9A-eId4YdrUOFHCCTom7vAv1kba07XmRZsYefAbD33a9FENT_nA-DXGJIPpOwz-u_KVbAPxUO-oDMfyFKJjx6yllfXAGbo7DSodaIF30u_rL1eM8lXoxOk_7CxNs7GHD3UBhBkidvT-qZuH0gEapBlAQoHM/s320/pexels-jeffrey-czum-2625766.jpg" width="293" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">From Pexel - Jeffrey Czum</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Saat kami mau ke Qatar, saya dan pak suami sempat kepikiran memakai agen sewa rumah. Pertimbangannya karena kami agak lama tinggal di Qatar, jadi biar nggak riweuh ngurus kontrakan jarak jauh. Kayaknya nanti kami ke Indonesia tiap liburan sekolah. </p><p style="text-align: justify;">Kami sempat nanya ke teman yang pernah pakai agen tersebut dan googling review customer yang pakai agen sewa rumah yang akan kami pilih. Pengalaman teman saya sih oke-oke aja pakai agen itu. Tapi review di Google kurang memuaskan. Banyak yang menyesal dengan kinerja agen.</p><p style="text-align: justify;">Tapi kami masih kekeuh mencoba menghubungi agen sewa rumah. Akhirnya pak suami cari kontak agen yang kami inginkan. Setelah dapat kontaknya, komunikasi dilakukan lewat WhatsApp. Pak suami tertarik ingin memakai jasa agen tersebut dan mereka kasih surat perjanjian kontrak. Namun setelah kami baca surat perjanjian antara agen dan owner ada hal yang bikin kami kurang sreg.</p><p style="text-align: justify;">Di surat perjanjian disebutkan bahwa owner menyerahkan kunci rumah ke agen dan dikirim lewat ekspedisi. Agen tidak menyebutkan untuk bertemu atau ngobrol dulu sebelum kunci dikirim. Setelah owner tanda tangan surat perjanjian kontrak dan kunci dikirim, pihak agen baru mau ketemu owner.</p><p style="text-align: justify;">Poin ini yang membuat kami sangat keberatan untuk tanda tangan. Alasannya kami takut menyerahkan kunci ke orang yang belum dikenal apalagi orang tersebut belum pernah ketemu. Ujung-ujungnya kalau nanti ada apa-apa, kami akan pasrah sama agen karena kunci rumah sudah di tangan mereka. Iya, kan?</p><p style="text-align: justify;">Di surat perjanjian juga tidak dijelaskan bagaimana jika rumah selesai disewa. Siapa yang akan membersihkan rumah dan mengecek kondisi rumah? Biasanya rumah yang habis masa sewanya kondisinya kotor dan ada beberapa bagian yang perlu direnovasi.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwvrcOyhXI6o3W7UKphvRjWKLmTWNkKtyfsb3DrIQKVt6Y4wH6T_r21olZsPD5bQJgf8VU2VHW1VOugI2RVgkde0YJHVQucOwdp2r3gYSnWboZRMLZaLBmCt9PPInKN1w-b05BI31I6qnoRAv3kW2uQlWRSF5jUbWE5cBcOiAPb2ZedTU98tZaXTUTErU/s2880/20231008_133355.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwvrcOyhXI6o3W7UKphvRjWKLmTWNkKtyfsb3DrIQKVt6Y4wH6T_r21olZsPD5bQJgf8VU2VHW1VOugI2RVgkde0YJHVQucOwdp2r3gYSnWboZRMLZaLBmCt9PPInKN1w-b05BI31I6qnoRAv3kW2uQlWRSF5jUbWE5cBcOiAPb2ZedTU98tZaXTUTErU/s320/20231008_133355.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Rumah yang kami sewakan</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Saya dan pak suami diskusi cukup lama mengenai hal ini. Setelah dipikir-pikir, akhirnya kami putuskan menyewakan rumah tanpa agen. Semua kami atur sendiri. Urusan kebersihan dan bagian rumah yang rusak, kami serahkan ke asisten dan pak tukang kepercayaan.</p><p style="text-align: justify;">Toh, dulu saat <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/08/pengalaman-mengurus-qatar-id.html?m=1" target="_blank">ditinggal ke Jepang</a>, kami juga menyewakan rumah tanpa agen. Cuma waktu itu kami di Jepang nggak lama, kurang lebih setahun. Namun saat ini kondisinya berbeda, kayaknya rumah bakal ditinggal lama.</p><p style="text-align: justify;">Selama kami tinggal ke Qatar, semua rumah yang disewakan sudah full. Alhamdulillah, rumah kontrakan cepat terisi. Pernah ada orang yang waiting list dan ada juga yang nanya salah satu rumah kapan kosongnya. Umumnya yang menyewa rumah kami adalah keluarga dan mereka sewa tahunan. Namun ada juga tetangga yang menyewa secara temporari sekitar 3-4 bulan karena rumah mereka sedang direnovasi.</p><p style="text-align: justify;">Tanpa asisten dan pak tukang kepercayaan mungkin kami nggak akan bisa menjalankan usaha ini jarak jauh.</p><p style="text-align: justify;">Nanti saya posting menyewakan rumah tanpa agen lebih detail, ya. Sebenernya saya ada banyak cerita tentang pengalaman menyewakan rumah. Pelan-pelan saya akan sharing di sini. Tapi lihat sikon dan mood ngeblog yang naik turun, nih. Hahaha.</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-87725349355980739222023-09-29T09:42:00.006+07:002023-11-13T05:41:25.737+07:00Menikmati Pagi <p style="text-align: justify;">Sejak si sulung sekolah bulan lalu, ada banyak hal yang baru saya tahu. Bukan hal besar sih tapi hal-hal kecil yang ada di sekitar apartemen. Ke mana aja saya selama ini?<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Saya termasuk orang yang suka bangun pagi, memulai hari dengan santai dan nggak terburu-buru. Kalau bangun siang bawaannya kemrungsung atau terburu-buru, efeknya domino. Sepanjang hari rasanya nggak enak.</p><p style="text-align: justify;">Tapi sejak di Qatar nggak tahu kenapa saya bawaannya males bangun pagi. Mungkin karena waktu itu anak belum sekolah kali, ya. Jadi kalau pagi rasanya santai banget dan bengong setelah pak suami berangkat kerja. Ada sekitar 4 bulanan saya males-malesan karena si sulung belum sekolah.</p><p style="text-align: justify;">Kalau misal pak suami libur kerja, saya lebih santai lagi. Bangunnya semakin siang. Rekor saya bangun siang jam 8.30. Itu udah siang banget bagi saya. Saya nggak pernah bangun lebih dari jam itu. Kalau bangun terlalu siang, badan pada pegel. Lagian gimana mau bangun siang kalau di jam segitu perut udah berontak minta diisi. Pasukan yang lain juga sama. Lagi enak-enaknya merem eeee pasukan udah berisik nanyain sarapan apa.😂</p><p style="text-align: justify;">Makanya waktu si sulung sekolah, saya agak angot-angotan. Bawaannya masih males bangun pagi. Mau nggak mau pelan-pelan saya adaptasi dengan ritme baru.</p><p style="text-align: justify;">Tiap pagi saya nyiapin sarapan dan bekal. Setelah beres ngurus bekal dan perlengkapan sekolah, saya dan anak-anak siap berangkat. Biasanya si bungsu saya gendong dan si sulung minta digandeng sepanjang jalan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaHE9P0JZmUrumgodwghl4AA3PNSVVZrhqRncIb99h9QM__FCSDMyYhxILcE-pb6PPDCUKiveYZ0_640U6CH-zuBd0w9iObZmFOiIarhr6k-pMOKtQRVAYtHCkOPv1950b7Ml2ea6LEXrqhCymvRJb-91WH1qQncEJ_GwxTSGkBN2Aih6Q2QT9kp44q8s/s2992/20230914_060736.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaHE9P0JZmUrumgodwghl4AA3PNSVVZrhqRncIb99h9QM__FCSDMyYhxILcE-pb6PPDCUKiveYZ0_640U6CH-zuBd0w9iObZmFOiIarhr6k-pMOKtQRVAYtHCkOPv1950b7Ml2ea6LEXrqhCymvRJb-91WH1qQncEJ_GwxTSGkBN2Aih6Q2QT9kp44q8s/s320/20230914_060736.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bekal anak sekolah</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Sejak hari pertama mengantar sekolah, saya kaget dengan suasana pagi di sekitar apartemen. Ternyata pagi hari di lingkungan tempat tinggal saya suasananya menyenangkan. Biasanya saya mengantar sekolah jam 6.45 atau lebih dikit lah. Di jam-jam segitu lift apartemen sibuk karena banyak orang yang berangkat kerja. Nunggu lift rasanya lama banget.</p><p style="text-align: justify;">Saya satu lift dengan berbagai macam orang. Meskipun kami nggak saling kenal tapi senyum dan sapaan mereka saat masuk lift bikin saya hepi. Padahal mereka cuma mengucap,</p><p style="text-align: justify;">'Morning'</p><p style="text-align: justify;">Ajaib, ya. Cuma senyum dan sapa aja bisa bikin orang lain hepi.</p><p style="text-align: justify;">Setelah keluar lift kami melewati area parkir menuju jalan raya. Semua mobil yang keluar apartemen pasti lewat area ini.</p><p style="text-align: justify;">Beberapa kali ada mobil yang berhenti dan menawarkan tumpangan ke kami. Mungkin mereka kasihan melihat saya menggendong si bungsu dan kebetulan anak mereka juga satu sekolah dengan si sulung. Tapi tawaran itu saya tolak dengan halus. Nggak enak euy nebeng ke orang yang nggak dikenal. Padahal mereka seneng-seneng aja.</p><p style="text-align: justify;">Apartemen saya lokasinya sangat strategis karena dekat dengan stasiun metro, perkantoran milik pemerintah dan swasta, masjid, mal, dan sekolah. Sebagian besar orang yang tinggal di apartemen menyekolahkan anak mereka di sekolah ini. Alasannya karena dekat. Selain pakai mobil, banyak juga orangtua yang mengantar sekolah jalan kaki kayak saya.</p><p style="text-align: justify;">Tiap jalan kaki ke sekolah ada banyak hal yang bisa dilihat. Ada bus yang ngetem buat antar jemput karyawan. Ada banyak mobil yang melintas untuk kerja. Ada orang naik scooter untuk mobilitas mereka, dan ada banyak burung di tanah lapang. Seneng aja melihat sekawanan burung terbang.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtL_H9Fh_suXXgRN6YQo1OyNEdHs8mLHAzya0KP4L_gsfMo-sUfJHmuffFMONorWOKN8vJXvanNxvI48V9XLxygg8spNTAJZ7hdDTcwWA9XmbRp8ClLUGPh0xKrXIXASNOZmD6a9GyYr6jXwrN-vqyzVisTcUZQYd7UT6NMyFv6qVq3zxZaqqPTIuZVn4/s2992/20231009_070717.heic" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtL_H9Fh_suXXgRN6YQo1OyNEdHs8mLHAzya0KP4L_gsfMo-sUfJHmuffFMONorWOKN8vJXvanNxvI48V9XLxygg8spNTAJZ7hdDTcwWA9XmbRp8ClLUGPh0xKrXIXASNOZmD6a9GyYr6jXwrN-vqyzVisTcUZQYd7UT6NMyFv6qVq3zxZaqqPTIuZVn4/s320/20231009_070717.heic" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Kenapa saya baru tahu hal-hal seperti ini di apartemen?</p><p style="text-align: justify;">Kayaknya saya terlalu lama ngendon di apartemen, deh. Padahal kalau mau keluar sebentar saja, saya bisa bertemu dengan orang baik di jalan. Saya bisa melihat orang-orang yang berangkat kerja dengan semangat. Saya bisa mencium bau parfum orang di lift. Dan yang pasti, saya bisa menikmati matahari pagi yang panas dan bikin keringetan.😅</p><p style="text-align: justify;">Tiap jalan pagi mengantar si sulung sekolah, saya selalu berdoa dalam hati,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Ya Tuhan, semoga langkahku tiap pagi ke sekolah bisa menurunkan berat badan.'</i></p><p style="text-align: justify;">Hahahaha, berat badan saya masih ideal, kok. Cuma naik 1-2 kg dari 53 ke 54-55. Huhuhuhu, padahal udah <a href="https://www.pipitwidya.com/2022/03/work-out-yang-bikin-gobyos.html?m=1" target="_blank">olahraga</a>, lho. Tapi tetep aja ngunyah mulu.</p><p style="text-align: justify;">Habis keringetan mengantar anak sekolah, saya bisa ambil napas sebentar karena urusan pak suami dan anak sekolah beres. Lalu lanjut urus rumah yang berantakan. Satsetsatset. Batbetbatbet.💪</p><p style="text-align: justify;">Sekian postingan saya tentang kesibukan pagi sebagai ibu rumah tangga. Ceritanya biasa banget, cuma menikmati hal-hal kecil yang ada di sekitar saya. Tapi bisa seasyik itu.😊</p><p style="text-align: center;">-Selamat pagi-</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-24425638021024837332023-09-26T19:55:00.010+07:002023-10-10T23:40:02.900+07:00Bakso: Makanan Pemersatu Bangsa<p style="text-align: justify;">Siapa yang suka bakso?<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Hampir semua orang kayaknya suka bakso, ya. Bakso jadi makanan favorit karena ibarat manusia, bakso sangat luwes. Bakso bisa dimakan kapan aja baik saat musim panas maupun saat hujan. Bakso bisa dimakan di warung tenda pinggir jalan, di resto, maupun mal. Bakso juga cocok untuk semua acara. Tiap ada acara kayaknya nggak afdol kalau bakso nggak nongol. Entah itu pernikahan, acara resmi kantor, arisan, acara kumpul keluarga atau teman.</p><p style="text-align: justify;">Makanya saya kasih judul postingan ini tepat, kan. Nyatanya memang bakso cocok dijadikan sebagai makanan pemersatu bangsa, hahahaha.</p><p style="text-align: justify;">Baru sebentar tinggal di Qatar, saya udah kangen bakso. Kami sekeluarga sempat makan bakso di resto Indonesia tapi saya kurang cocok dengan rasanya. Daripada ngidam nggak keturutan makanya saya belajar bikin bakso sendiri. Hahahahah, ini lebih karena terpaksa, sih. Demi bisa makan bakso sesuai selera.</p><p style="text-align: justify;">Serius, lho, saya bikin bakso pertama kali ya di Qatar karena kepepet dan kepengen. Saya browsing resep bakso di YouTube, belajar dari beberapa video berkali-kali. Bolak-balik saya bukain video tutorial bikin bakso yang saya rasa gampang dan cocok dengan yang saya mau. Setelah paham bener, saya langsung praktik.</p><p style="text-align: justify;">Tiap kali belajar bikin resep baru biasanya saya lihat berkali-kali untuk cari tahu bagian yang tricky di mana. Untuk bakso, komposisi bahannya harus pas supaya nggak kelembekan atau bisa dibentuk.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0sVRmJKVVZ3EyoX9vwGze2WUVoE6PHwZHI5xMKWWwIGk0gYi48byqixSfKyHrsdBUhREXKk72XK8PWqRInD_RkwgUJNd2t6UifpM-22aD6HRtJylGqEbexqSeYeaqLsNM7TavXUp3fPUbmn8H48oZimyoCUdpVovJHHQsgoLXMlZ4vfLMlprqoe2qBI4/s2880/20230825_103241.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0sVRmJKVVZ3EyoX9vwGze2WUVoE6PHwZHI5xMKWWwIGk0gYi48byqixSfKyHrsdBUhREXKk72XK8PWqRInD_RkwgUJNd2t6UifpM-22aD6HRtJylGqEbexqSeYeaqLsNM7TavXUp3fPUbmn8H48oZimyoCUdpVovJHHQsgoLXMlZ4vfLMlprqoe2qBI4/s320/20230825_103241.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Lembur bikin bakso dan sambel</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Bulan lalu saya mengundang bukibuk Indonesia seperjuangan. Kami semua baru <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/06/halo-dari-qatar.html?m=1" target="_blank">tinggal di Qatar</a>, datangnya cuma beda beberapa bulan. Berhubung saya belum kenal satu sama lain jadi saya berinisiatif mengundang mereka ke unit saya.</p><p style="text-align: justify;">Kalau ketemuan gitu hukumnya adalah tuan rumah menyediakan makanan utama sedangkan tamu membawa potluck sebagai makanan tambahan.</p><p style="text-align: justify;">Hhhmmm, sebenernya saya bingung mau menyajikan apa karena skill memasak saya terbatas. Setelah dipikir-pikir akhirnya saya menyajikan bakso. Padahal saya bisa bikin bakso belum lama, lho. Tapi pede ajalah. Pasrah nanti dikomen apa sama bukibuk Indo.</p><p style="text-align: justify;">Akhirnya saya beli semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk acara. Saya bikin bakso dari 2 kg daging. Biar nggak buru-buru, H-1 saya lembur bikin sambel dan bakso dari 1 kg daging. Sisanya saya bikin esok pagi. Jadi saya benar-benar mengatur waktu supaya pas acara semua makanan siap. Maklum saya masak sendiri, nggak ada yang bantuin. Paling pak suami yang saya suruh nyiapin alat atau bantu nyuci peralatan dapur, hahaha. </p><p style="text-align: justify;">Saat hari H, sejak subuh saya udah bikin bakso lagi. Lalu menjelang tamu datang, saya menyiapkan pokcoy (karena di sini nggak ada sawi ijo) dan merebus mie. Alhamdulillah, dengan begini saya bisa handle semuanya mulai menyiapkan makanan dan tempat untuk menyambut tamu.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEictVBg8sZegUOdQy8_p9jWFd4V5ikvk9kvchGjxWv2gC0aQRJyZYwkurF67fbbr7_c9PiDfpSRhGpYwKC8g4zv4YyPJnmS9fEbEtgF99ZwLDrr75l16GERCQAqiDF-Irk8uDgxmyE9-IB5Hjq2zXaIltFZPUNriNpDM9k2g0-CYfO0CzGvimL5pATmDM4/s2992/20230824_113214.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEictVBg8sZegUOdQy8_p9jWFd4V5ikvk9kvchGjxWv2gC0aQRJyZYwkurF67fbbr7_c9PiDfpSRhGpYwKC8g4zv4YyPJnmS9fEbEtgF99ZwLDrr75l16GERCQAqiDF-Irk8uDgxmyE9-IB5Hjq2zXaIltFZPUNriNpDM9k2g0-CYfO0CzGvimL5pATmDM4/s320/20230824_113214.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Masakan sederhana untuk menyambut tamu. Kuahnya ada di dapur, ya.</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Pas jam makan,</p><p style="text-align: justify;">tik..tok..tik..tok..tik..tok</p><p style="text-align: justify;">Saya deg-degan denger komen dari ibu-ibu. Pasrah aja deh dengan berbagai komen nanti. Saya perhatikan mereka lahap makan bakso. Hhhmmm, mungkin pas jam makan siang juga jadi pada laper.</p><p style="text-align: justify;"><i>'Mba, baksonya bikin sendiri?'</i></p><p style="text-align: justify;"><i>'Mba, baksonya enak, lho.'</i></p><p style="text-align: justify;"><i>'Mba, bisa, nih, open PO.'</i></p><p style="text-align: justify;"><i>'Gimana caranya bikin bakso. Aku kok ga bisa bulet gitu, ya.'</i></p><p style="text-align: justify;">Itu komen dari tamu yang datang. Ih, nggak nyangka respon bukibuk positif semua. Mereka bilang bakso saya enak dan layak dibikin PO (pre order). Hahahaha, saya jadi ketawa. Nggak. Saya nggak nerima PO. Saya masak karena saya suka dan untuk keluarga aja.</p><p style="text-align: justify;">Btw kalau saya amati diaspora sekarang kayaknya apa-apa di-PO-in. Bagus juga untuk menambah income. Lagian sekarang apa-apa praktis. Mau pesan makanan tinggal WhatsApp dan siap dikirim online. Jujur, kalau saya masih belum berani menerima PO makanan karena nggak pede. Selain itu saya masih riweuh sama anak yang masih kicik.</p><p style="text-align: justify;">Daaannn, setelah acara ngumpul-ngumpul di apartemen, malamnya saya langsung encok. Pegel, euy. Padahal cuma masak bakso 2 kg, ya. Apalagi kalau saya nerima PO. Aduh, saya belum sanggup.😁</p><p style="text-align: justify;">Saya puas dengan acara tersebut. Meski sederhana tapi saya bisa menyajikan masakan sendiri. Padahal kalau di Indonesia tiap ada acara saya selalu pesen atau menyewa tukang masak.</p><p style="text-align: justify;">Jauh dari Indonesia membuat saya mau nggak mau harus belajar dan mandiri. Berkat acara kemarin, kepercayaan diri saya agak meningkat dikit lah karena bisa masak. Meskipun masakan yang saya bikin bukan untuk tujuan bisnis, saya masak karena suka. Apalagi kalau masak untuk tamu. Duh, saya seneng banget karena jarang menerima tamu. Hahaha. Sebagai tuan rumah sudah selayaknya kita memuliakan tamu, kan.</p><p style="text-align: justify;">Dari acara ngumpul-ngumpul kemarin semua pada suka bakso. Nggak ada yang nolak makan bakso baik orangtua maupun anak-anaknya. Berarti bener, kan, kalau bakso memang makanan pemersatu bangsa Indonesia. Setuju?^^</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-33835230333721691502023-08-16T11:39:00.007+07:002023-08-18T06:10:19.146+07:00Pengalaman Mengurus Qatar ID<p style="text-align: justify;">Akhir Juli lalu pak suami mendapat pesan WhatsApp dari orang Malaysia yang juga tinggal di Qatar. Sebut saja namanya Malik. Pak suami dan Malik berbeda perusahaan.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Lewat WA, Malik menanyakan proses mengurus Qatar ID (QID) bagi istri pakai sidik jari manual. Ya, Malik menanyakan kasus saya yang sama dengan istrinya. Terus terang, sampai pertengahan Agustus Malik masih WA pak suami. Artinya, QID milik istrinya belum beres. Karena inilah saya menulis pengalaman mengurus Qatar ID yang berbeda dengan sebagian orang karena sidik jari saya bermasalah.</p><p style="text-align: justify;">Yuk, mulai ceritanya. Siapin cemilan ya karena lumayan panjang. Btw kalau kamu nggak suka dengan ceritanya, silakan diskip aja.😁</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_9Lf3wyW3ByOhkSMmz52yPN0Wb88pSY87IVe3PIVzHLDRUmWARZNuT4YkjRW1k1G_Kp6Axhd5AfwJQRhCDvdYpyQvbNWSwK2bl9n_088IU0J5sYyNvqqjSgyyfPmIGjYCWDVtX73XbIRxUXa_HWiJ9jOT1CI3h2oZNuG3-OHyFeCshN97lKf-gSurYtY/s2992/20230629_180630.heic" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_9Lf3wyW3ByOhkSMmz52yPN0Wb88pSY87IVe3PIVzHLDRUmWARZNuT4YkjRW1k1G_Kp6Axhd5AfwJQRhCDvdYpyQvbNWSwK2bl9n_088IU0J5sYyNvqqjSgyyfPmIGjYCWDVtX73XbIRxUXa_HWiJ9jOT1CI3h2oZNuG3-OHyFeCshN97lKf-gSurYtY/s320/20230629_180630.heic" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Sehari setelah <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/06/halo-dari-qatar.html?m=1" target="_blank">sampai Qatar</a>, saya disuruh pak suami mengurus Qatar ID. Mumpung saat itu pak suami cuti jadi dia bisa nemenin.</p><p style="text-align: justify;">Qatar ID sangat penting bagi orang yang tinggal di Qatar. Tanpa kartu ini, kita nggak bisa ngapa-ngapain. Mau daftar sekolah anak butuh QID, mau bikin SIM harus punya QID, beli kartu telepon perlu QID.</p><p></p><p style="text-align: justify;">Untuk mendapatkan QID, kita melewati beberapa tahap yakni tes kesehatan dan sidik jari. Saat tes kesehatan, kita diambil darahnya dan melakukan rontgen. Jika tes kesehatan gagal, kita dikasih waktu untuk istirahat atau memulihkan kesehatan supaya tes selanjutnya lolos.</p><p style="text-align: justify;">Kalau misal kamu punya riwayat penyakit khusus yang sekiranya akan mempengaruhi hasil tes kesehatan, sebaiknya kamu membawa surat rekomendasi dari dokter asal negara kamu. Saat tes kesehatan dinyatakan gagal, kamu bisa koordinasi dengan dokter di Qatar dan menjelaskan riwayat kesehatanmu. Dengan begini petugas kesehatan Qatar pasti akan memahami kondisi kamu.</p><p style="text-align: justify;">Setelah tes kesehatan lolos lanjut ke proses selanjutnya yakni sidik jari.</p><p style="text-align: justify;">Proses sidik jari jika normal cukup menunjukkan bukti kalau kita sudah melakukan tes kesehatan karena di berkas yang kita bawa sudah ada barcode. Petugas akan menscan barcode dan data kita akan tampil semua.</p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya proses sidik jari atau finger print sangat mudah dan cepat karena semua serba digital. Asal berkas yang kita bawa lengkap dan finger print digital nggak ada masalah maka data kita sudah masuk Metrash secara otomatis. Btw Metrash merupakan app milik kementerian dalam negeri. Semua orang yang tinggal di Qatar akan terdaftar di Metrash.</p><p style="text-align: justify;">Namun jika finger print bermasalah, ya udah nikmatin aja prosesnya yang lama buanget dan cukup menguras waktu.</p><p style="text-align: justify;">Seperti yang saya ceritakan di awal bahwa sidik jari saya bermasalah. Ya, sejak dulu sidik jari saya memang bermasalah jika harus finger print digital. Tiap bikin SIM di Indonesia pasti proses finger print saya lama banget karena sidik jarinya nggak keluar.</p><p style="text-align: justify;">Saat finger print di Qatar juga begitu. Saya finger print di CEID (Criminal Evidence and Information Department) di daerah Ar Rayyan. Pelayanan pria dan wanita di sini dipisah, ya. Jadi jangan sampai salah masuk section.</p><p style="text-align: justify;">Setelah tes kesehatan beres saat itu juga saya lanjut ke CEID bagian ladies. Ketika tiba giliran dilayani, saya menunjukkan berkas sudah melakukan tes kesehatan. Selain itu saya juga membawa paspor, visa, foto copy paspor dan QID milik pak suami. Petugas cuma cek paspor saya, dokumen lain nggak dicek. Kemudian lanjut finger print. Di sinilah drama itu terjadi.</p><p style="text-align: justify;">Petugasnya berkali-kali mencoba finger print nggak bisa. Sidik jari saya nggak masuk. Ada kali tangan saya bolak-balik disemprot pakai hand sanitizer tapi tetep aja nggak ngefek. Huhuhu.</p><p style="text-align: justify;">Setelah petugasnya putus asa, saya dikasih kertas intinya disuruh merawat tangan. Kasih pelembap, cuci piring pakai sarung tangan, dll. Seminggu kemudian saya disuruh balik lagi.</p><p style="text-align: justify;">Saat keluar ruangan, pak suami langsung bilang gini,</p><p style="text-align: justify;">'Finger print gagal, ya.'</p><p style="text-align: justify;">Saya kaget karena belum cerita tapi pak suami kok udah tahu duluan. Ternyata saat itu juga dia dapat SMS dari Metrash yang menyatakan saya gagal finger print. Seandainya finger print lolos, pak suami nggak dapat SMS tapi Metrash langsung update data saya.</p><p style="text-align: justify;">Kejadian ini berulang sampai tiga kali atau tiga minggu bolak-balik buat finger print. Petugas CEID mengulang terus hingga nyerah dan menyuruh saya sidik jari pakai tinta alias manual. Saya disuruh ke resepsionis dan dikasih catatan bawa berkas berikut:</p><p style="text-align: justify;"></p><ul><li>Foto copy paspor</li><li>Foto copy QID sponsor (pak suami)</li><li>Foto copy visa</li></ul><p></p><p style="text-align: justify;">Berhubung saya sidik jari manual, di minggu selanjutnya pak suami nggak nemenin. Jadi saya pergi bersama dua anak kicik. Pikir kami, paling beres lah. Kan udah final. Kenyataannya saya diminta foto ukuran paspor. Nggak ada foto ini, maka saya nggak bisa sidik jari manual.</p><p style="text-align: justify;">Pertanyaannya, kenapa foto nggak ditulis sekalian saat pengumpulan berkas minggu lalu?</p><p style="text-align: justify;">Daripada saya bolak-balik pulang akhirnya saya nyari studio foto terdekat. Saya nanya ke petugasnya di mana foto studio terdekat. Dan mereka menjawab,</p><p style="text-align: justify;">'I don't know.'</p><p style="text-align: justify;">Edan. Petugasnya jutek banget. Saat itu juga saya marah, rasanya pengen misuh-misuh dan berkata kasar. Tapi suara hati saya yang lain mengatakan,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Sabar, Pit. Ingat, kamu di negeri orang. Jalani dan nikmati aja.'</i></p><p style="text-align: justify;">Saya ambil nafas berkali-kali dan telepon pak suami. Gantian saya dimarahi ama dia karena nggak bawa berkas komplet. Terus saya diam bentar. Sebenernya kepala saya mau meledak. Di saat genting kayak gini saya masih ngurus dua anak yang sibuk lari sana-sini dan minta camilan karena laper.</p><p style="text-align: justify;"><i>Rasanya saya pengen lompat ke episode hidup selanjutnya. Boleh nggak, Tuhan?</i></p><p style="text-align: justify;">Akhirnya saya nanya studio foto terdekat ke Google dan langsung pesen Uber. Thanks to technology. Daripada nanya ke manusia mending saya nanya ke Google.😂</p><p style="text-align: justify;">Proses cetak fotonya cepat. Setelah foto jadi saya balik lagi ke CEID dan melakukan sidik jari manual. Setelah selesai, petugas menyuruh saya mengumpulkan dokumen di hari kerja, nggak harus seminggu lagi. Dokumen yang diminta sebagai berikut:</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfEYRayc53bK3IQz1vVk2imsSSS4bU6yqwCkp50jbrxyHpKUePcjcL2lgnnMX_EDX8dqonBz0r_s8nRkNrN_hiZ89FW1sl4zDu_hPUEnIFwwjnBMEpzdwliWps9dfTMjUNcClVQNZMCVGRU3m_tzf3u7W1Vnv_O1S9alW0dYADqYzgnUs_fu7pya5zMbQ/s2992/20230518_111224.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfEYRayc53bK3IQz1vVk2imsSSS4bU6yqwCkp50jbrxyHpKUePcjcL2lgnnMX_EDX8dqonBz0r_s8nRkNrN_hiZ89FW1sl4zDu_hPUEnIFwwjnBMEpzdwliWps9dfTMjUNcClVQNZMCVGRU3m_tzf3u7W1Vnv_O1S9alW0dYADqYzgnUs_fu7pya5zMbQ/s320/20230518_111224.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Jangan lupa pas foto dan ijazah <br />dalam bahasa Arab</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ini kenapa petugasnya dari awal nggak nyuruh bawa berkas yang komplet sekalian. Rasanya dongkol banget. Singkat cerita minggu berikutnya saya datang lagi ke CEID bagian ladies. Berdasarkan pengalaman sebelumnya akhirnya saya bawa berkas komplet. Ternyata saya disuruh ketemu kapten dan membawa berkas ke male section.</p><p style="text-align: justify;">Di male section saya diminta sidik jari manual. Saya protes karena sebelumnya sudah melakukan ini di bagian ladies. Dan mereka menjawab,</p><p style="text-align: justify;">'Again.'</p><p style="text-align: justify;"><i>Sabar. Orang sabar disayang Tuhan.</i></p><p style="text-align: justify;">Oke, setelah menunggu akhirnya saya finger print manual lagi. Setelah itu petugasnya bilang kalau ijazah pendidikan pak suami harus ditranslate ke bahasa Arab. Padahal ijazahnya sudah attasted lho. Artinya sudah diterjemahkan ke bahasa Inggris dan dapat stempel dari notaris, Kemenkumham RI, Kemenlu RI, dan kedubes Qatar. Daftar Metrash pakai ijazah ini juga lolos.</p><p style="text-align: justify;">Tapi petugasnya nggak mau tahu. Intinya lu kudu nurut aturan di sini.</p><p style="text-align: justify;">Edan (lagi). Kenapa nggak sekalian dijelaskan pas nyuruh ngumpulin berkas sih. Jadi kami kan nggak bolak-balik. Ya udah hari itu juga pak suami cari jasa translate yang ternyata ada banyak, cepat, murah dan mudah. Cuma kirim berkas via WA, sorenya langsung jadi.</p><p style="text-align: justify;">Kami pengen urusan ini beres secepatnya. Besoknya kami ke CEID lagi. Setelah dicek, berkas kami lolos semua dan disuruh balik lagi setelah 10 hari kerja. Alamaaak lama amat.</p><p style="text-align: justify;">Berhubung kami capek dan kesabaran udah habis akhirnya pak suami minta bantuan kantor bagian government affair. Untungnya pihak kantor baik. Asalkan berkas udah lolos semua, staf kantor yang mengurus. Entah mereka pakai ilmu sakti apa untuk mengurus QID, yang jelas beberapa hari kemudian status saya di Metrash sudah update dan saya dapat berkas untuk tanda tangan QID. Setelah itu, nggak lama QID milik saya dan anak-anak sudah jadi.</p><p style="text-align: justify;">Sedangkan Malik yang saya ceritakan sebelumnya, sampai tulisan ini dibuat masih mengurus QID istrinya. Pak suami sudah bilang ke Malik kalau proses QID milik saya dibantu kantor. Nah, kantornya Malik gimana apakah bisa membantu juga seperti yang saya alami.</p><p style="text-align: justify;"><i>Inti tulisan panjang ini apa? </i></p><p style="text-align: justify;">Kalau kamu gagal di finger print digital siapkan berkas yang komplet seperti foto di atas ditambah pas foto ukuran paspor. Jangan lupa ijazah ditranslate ke bahasa Arab.</p><p style="text-align: justify;">Pengalaman saya mengurus QID berbeda dan agak ribet karena ada case khusus. Banyak drama yang harus saya lalui, hahaha. Semoga sharing ini bisa membantu kamu mengurus QID, ya. Maaf kalau ceritanya panjang.🙏</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-56487853896103781882023-08-14T11:10:00.009+07:002023-08-14T18:31:36.611+07:00Terlalu Berharap<p style="text-align: justify;">Sebagai pensiunan, Pak Bejo sering mengisi waktunya dengan membaca koran saat sore di teras. Berita tentang calon presiden membuat Pak Bejo antusias mengikuti perkembangannya dari waktu ke waktu.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Saat serius membaca koran tiba-tiba terdengar suara Adi, anak Bu Hasan yang tinggal di sebelah rumahnya,</p><p style="text-align: justify;">"Pak Bejo, ini dari Ibu," kata Adi sambil memberikan bingkisan yang dibungkus rapi.</p><p style="text-align: justify;">Pak Bejo yang sedang membaca koran tampak kaget melihat Adi membawa bingkisan ke rumah. Bu Hasan yang merupakan tetangga sebelah rumahnya terkenal pelit. Jika ada acara di kampung, Bu Hasan tidak pernah ikut apalagi sampai memberi hantaran ke tetangga. Kalau ada tetangga yang hajatan, dia juga jarang datang.</p><p style="text-align: justify;">"Oh, terima kasih ya," jawab Pak Bejo.</p><p style="text-align: justify;">Pak Bejo bergegas membawa bingkisan ke dalam rumah sambil dipegang bingkisan berbentuk bulat dan terasa empuk itu.</p><p style="text-align: justify;">"Wah, sore gini baca koran sambil makan roti enak, nih," gumam Pak Bejo dalam hati.</p><p style="text-align: justify;">Setelah di meja makan dan bingkisan dibuka dengan hati-hati, Pak Bejo teriak sambil dongkol,</p><p style="text-align: justify;">"Buuuuuu, ini lho kondemu dari Bu Hasan."</p><p style="text-align: center;">***</p><p style="text-align: justify;">PS: Ini adalah flash fiction pertama saya. Meski ini bukan <a href="https://www.pipitwidya.com/2020/04/surat-untuk-kamu.html?m=1" target="_blank">fiksi pertama di blog</a> tapi saya tertantang bikin flash fiction. Hhhmmm, saya masih belajar bikin fiksi makanya saya mulai dari flash fiction dulu.</p><p style="text-align: justify;">Kenapa?</p><p style="text-align: justify;">Karena flash fiction nggak terlalu mikirin setting, tema, dan tokoh secara detail seperti halnya membuat cerita pendek. Tantangan bikin flash fiction yaitu membuat ending yang tak terduga. Selain itu juga memikirkan judul yang menarik dan berhubungan dengan akhir ceritanya.</p><p style="text-align: justify;">Harapannya, semoga dengan latihan bikin flash fiction lama-lama saya bisa mengembangkan cerita lebih panjang.</p><p style="text-align: justify;">Lagi pula biar tamu di blog ini nggak bosen baca cerita saya mulu, hehehe. Sekali-sekali lah tamu yang main dikasih sesuatu yang berbeda biar betah main di blog sederhana ini.😀</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;"><i>*konde: gelungan rambut palsu dan berbentuk bulat.</i></p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-16788496983600947442023-08-11T10:55:00.005+07:002023-08-20T20:54:51.698+07:00Daiso di Qatar<p style="text-align: justify;">Waktu masih LDM-an sama pak suami Qatar-Depok, dia pernah kirim foto barang-barang Daiso. Seketika itu saya hepiiii banget dan nggak nyangka ada Daiso di Qatar.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Daiso adalah toko serba 100 Yen di Jepang. Tapi nggak semua barang di Daiso harganya 100 Yen, beberapa item ada yang harganya lebih dari itu. Jaringan Daiso di Jepang banyak banget bahkan Daiso juga eksis di beberapa negara termasuk Indonesia. Daiso bisa eksis dan disukai di banyak negara karena Daiso ibarat palugada; apa yang lu butuhin semua ada. </p><p style="text-align: justify;">Kebetulan dulu saya pernah <a href="https://www.pipitwidya.com/2019/06/tinggal-di-jepang-bersama-bayi.html?m=1" target="_blank">tinggal di Jepang</a> dan sering ke Daiso, lama-lama jadi fans berat Daiso, hahaha. Selain harganya murah, barang-barang di Daiso itu lucu, unik, dan kadang bikin kening saya berkerut,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Kok bisa ya orang Jepang kepikiran nyiptain barang kayak gini.'</i></p><p style="text-align: justify;">Beneran deh kalau di Daiso saya suka ngelihatin barang-barang yang nggak kepikiran sama kita tapi barangnya berguna dan sangat memudahkan kegiatan sehari-hari. Kalau soal ini Jepang emang ajib lah, semua diriset dulu dan dipikirin bener sampai detail.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-IMevGX8D37Z993xoiexO1vQn0IftIJzsAu08rHympM2JwsMDjQgqNfeVEywPKJV3HckxEvEaWsI71nW-DSey93VAwTWHjiO1YpOBJeggXFDr2IZKNXTxtxzEe7Q2uEGZm1Ddh4yYguSPeM8CeeBU8xrYX_8joYKh5BJydQAtzgYHB4kWjyiPya6Jn18/s2992/20230623_202354.heic" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj-IMevGX8D37Z993xoiexO1vQn0IftIJzsAu08rHympM2JwsMDjQgqNfeVEywPKJV3HckxEvEaWsI71nW-DSey93VAwTWHjiO1YpOBJeggXFDr2IZKNXTxtxzEe7Q2uEGZm1Ddh4yYguSPeM8CeeBU8xrYX_8joYKh5BJydQAtzgYHB4kWjyiPya6Jn18/s320/20230623_202354.heic" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Selama di Qatar tiap wiken hampir dipastikan kami sekeluarga pergi ke mal. Padahal kalau di Indonesia saya jarang ke mal, hahaha. Kalau di mal ada Daiso, saya sempatkan sowan. Itu pasti. Niatnya kadang lihat-lihat doang tapi endingnya tetep aja beli walau cuma printilan kecil macam pensil warna yang lucu.😁</p><p style="text-align: justify;">Oia, waktu awal-awal di sini, tiap minggu saya dan keluarga selalu ke mal dekat apartemen. Soalnya di mal tersebut ada Carrefour dan Daiso, hahaha. Jadi kami belanja di dua tempat tersebut. Saking seringnya ke Daiso sampai-sampai ada mbak Daiso yang hafal dengan kami sekeluarga. Waktu di kasir si mbak Daiso bilang gini,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Hello, every week I meet you in here.'</i></p><p style="text-align: justify;">Waduh, saya malu banget dan nggak nyangka sampai dihafalin sama pegawainya. Karena itulah tiap ke mal dekat apartemen kami mengurangi frekuensi ke Daiso. Malu sama mbaknya. Btw sampai sekarang tiap ketemu kami si mbak Daiso pasti memberi senyumnya yang lebar. Hahahahaha.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWonUTiKPZ_vYd6sMxH7zhMTM62sUn8xstAB9glcswOIHt1065tXRJURhot_ytMbNVNAXPoYez6QRlZJqjPCasp1fG4vGsUqzBdPggHW2RZ8F7pMh7KDrC7QTNzJ5cTOvkBH0hFU97n_UNRPDAPqMD_UkMgg8meSBThGdqVnFJmPmGFi8IqS516h-IA9U/s2992/20230721_144322.heic" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWonUTiKPZ_vYd6sMxH7zhMTM62sUn8xstAB9glcswOIHt1065tXRJURhot_ytMbNVNAXPoYez6QRlZJqjPCasp1fG4vGsUqzBdPggHW2RZ8F7pMh7KDrC7QTNzJ5cTOvkBH0hFU97n_UNRPDAPqMD_UkMgg8meSBThGdqVnFJmPmGFi8IqS516h-IA9U/s320/20230721_144322.heic" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;">Jumlah Daiso di Qatar ada banyak. Yang membedakan Daiso satu dengan Daiso yang lain adalah barang yang dijual. Sebenernya hampir semua Daiso menjual barang yang sama tapi ada item yang hanya ada di Daiso tertentu atau nggak semua Daiso jual item tersebut. Misalnya, saya nyari rainbow pencil 7 colors in 1 di Daiso dekat apartemen nggak ada. Saya nemu pensil ini di Daiso Doha Festival City.</p><p style="text-align: justify;">Barang-barang di Daiso Qatar sama dengan Daiso Jepang, beberapa diantaranya ada yang made in Japan juga. Jadi kalau belanja di Daiso saya berasa di Jepang. Lumayanlah mengurangi kangen sama Jepang. Auto betah tinggal di Qatar karena ada Daiso, hahahahaha.</p><p style="text-align: justify;">Bedanya kalau di Jepang pegawainya sedikit, di Qatar pegawainya banyak. Masing-masing gerai Daiso di sini punya security. Serius. Saking banyaknya pegawai Daiso, kalau saya belanja dan nggak bawa tas atau troli pasti ada pegawainya yang nyamperin ngasih troli. Mereka tau aja kalau saya nggak bawa tas. Kadang saya tolak sih karena cuma beli item kecil. Perbedaan lainnya, Daiso di Jepang menjual makanan sedangkan di Qatar enggak. Daiso di Qatar hanya menjual barang, nggak ada makanan sama sekali.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv9u06nvIlZaOMrs0N8hFbfbZoaym_yEk0OROJoyXqC4PQyz-zULKAjDEm4okGKoskkUBgez_uiES0GGpiOQqJj4M-fNZd0HoBHF24meoChhfJCF1YmRPc76et42qYscGHsNvLCKYRcJz2UP8X8h_pGDFuw8BNG5kVnkYtB4UM_TGc3GgHVmxkvYNapag/s2880/20230810_084936.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiv9u06nvIlZaOMrs0N8hFbfbZoaym_yEk0OROJoyXqC4PQyz-zULKAjDEm4okGKoskkUBgez_uiES0GGpiOQqJj4M-fNZd0HoBHF24meoChhfJCF1YmRPc76et42qYscGHsNvLCKYRcJz2UP8X8h_pGDFuw8BNG5kVnkYtB4UM_TGc3GgHVmxkvYNapag/s320/20230810_084936.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Security Daiso dan rainbow pencil favorit</td></tr></tbody></table><br /><h3 style="text-align: justify;">Harga Daiso di Jepang dan Qatar murah mana?</h3><p style="text-align: justify;">Karena saya orang Indonesia, mari kita kurs-kan harga Daiso ke dalam rupiah. Saat tulisan ini dibuat, 1 Yen setara Rp105,00 dan 1 QAR setara Rp4.100,00.</p><p style="text-align: justify;">Harga Daiso di Jepang paling murah 100 Yen jadi setara Rp10.500,00. Sedangkan harga Daiso di Qatar paling murah 7 QAR atau setara Rp28.700,00. Selisih harganya lumayan, ya. Harga ini termasuk murah mengingat kualitas barangnya yang bagus. Lagi pula barang Daiso di Qatar termasuk barang import pasti berbeda dengan harga aslinya di Jepang.</p><p style="text-align: justify;">Tapi jika dibandingkan harga Daiso di Indonesia, masih lebih murah di Qatar. Kalau nggak salah harga Daiso di Indonesia sekitar 30ribuan. Selisihnya dikit lah ya.</p><p style="text-align: justify;">Btw di Qatar nggak ada pajak bukan berarti harga-harga di sini murah. Enggak. Beberapa item <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/07/tentang-cetaphil-gentle-cleanser.html?m=1" target="_blank">ada yang lebih mahal</a> dibanding di Indonesia. Berhubung nggak ada pajak maka gaji di sini utuh dan tiap tahun nggak mikirin laporan pajak.😁</p><p style="text-align: justify;">Berikut ini lokasi Daiso di Qatar:</p><p style="text-align: justify;">1. Doha Festival City Ground Floor, North Road</p><p style="text-align: justify;">2. Gulf Mall 1st Floor, Al Garafa</p><p style="text-align: justify;">3. Mall of Qatar East Gate No.2</p><p style="text-align: justify;">4. Mirqab Mall 1st Floor, Al Nasr St</p><p style="text-align: justify;">5. Hyatt Plaza Gate No.1, near Khalifa Stadium</p><p style="text-align: justify;">6. J Mall, Hazem Al Markhiya</p><p style="text-align: justify;">7. <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/07/demi-eksis-di-media-sosial.html?m=1" target="_blank">Place Vendome Mall </a>1st Floor, Lusail</p><p style="text-align: justify;">8. City Center Doha</p><p style="text-align: justify;">9. Al Khor Mall 1st Floor, Al Khor</p><p style="text-align: justify;">10. Ezdan Mall 1st Floor, Wakrah</p><p style="text-align: justify;">Daiso nomor 1 sampai 8 lokasinya ada di Doha sedangkan nomor 9 dan 10 agak jauh dari Doha. Aje gile, mal di Doha buanyak banget, kan. Itu belum termasuk mal yang nggak ada Daisonya, lho.😮</p><p style="text-align: justify;">Sekian dulu reportase dari Qatar. Nantikan reportase selanjutnya dan stay tune di blog ini, ya. Sampai jumpa.^^</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-24788942963343083012023-08-09T15:45:00.012+07:002023-09-22T15:31:32.948+07:00Tentang Grand Depok City<p style="text-align: justify;">Lagi pengen ngomongin kota Depok, nih.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Saya nulis postingan tentang Grand Depok City (GDC) karena beberapa waktu lalu ada temen yang pasang foto Solaria GDC di status WhatsApp. Karena sekarang nggak tinggal di Depok, saya jadi kaget. Ternyata di GDC sudah ada Solaria. Ya ampun Solaria ada di mana-mana, ya. Di mal ada, di bandara ada, di rest area ada, dan sekarang Solaria ada di GDC. Hahaha, norak.</p><p style="text-align: justify;">Dulu waktu awal-awal saya nyari rumah di Depok, salah satu syaratnya adalah nggak boleh lebih dari gerbang Grand Depok City (GDC). Kalau lebih jauh dari GDC, saya nggak sanggup karena jalannya semakin menyempit dan macetnya nggak nguatin.</p><p style="text-align: justify;">Padahal setelah dapat rumah yang masuk gerbang GDC tetep aja kena macet berjam-jam. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Saat ini masih banyak orang yang menyebut Grand Depok City dengan Kota Kembang. Memang, GDC dan Kota Kembang adalah proyek yang sama. Yang membedakan yaitu pengembang atau developernya. Dulu kawasan ini dijadikan proyek perumahan besar, lengkap dengan berbagai fasilitas bernama Kota Kembang. Namun proyeknya gagal. Banyak fasilitas dan rumah yang tidak dipenuhi janji-janjinya. Akhirnya proyek ini sempat ganti developer beberapa kali hingga developer yang sekarang mengganti nama dengan Grand Depok City.</p><p style="text-align: justify;">Waktu pertama kali ke Depok sekitar tahun 2010 di GDC banyak sekali bangunan yang mangkrak atau tidak diurus. Ada beberapa rumah yang dibiarkan usang. Yang lebih banyak yaitu bangunan ruko nggak terawat hingga merusak pemandangan atau malah mengurangi nilai GDC itu sendiri.</p><p style="text-align: justify;">Saya sempat membayangkan seandainya ruko-ruko tersebut dirawat dan banyak yang buka pasti daerah GDC rame dan hidup.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhutB8HNM5fZtt6euPbRihdO0Fqgo3O821pPOySmYJIo3bumJ2AGixj10ol6JjRghksBGgfmifA-Wmbd0slmT-6DhN3H0r3-hbPGvQTe7xnHmKVJ2DIqFKsEXGfqg1o6V0JrB6bjBLxFa7kJQezI39iYaQNyVYgVn_5AZMhXI2O3alCbWTtAcfDs_rkAiM/s1067/Screenshot_20230809-110758_Maps.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1067" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhutB8HNM5fZtt6euPbRihdO0Fqgo3O821pPOySmYJIo3bumJ2AGixj10ol6JjRghksBGgfmifA-Wmbd0slmT-6DhN3H0r3-hbPGvQTe7xnHmKVJ2DIqFKsEXGfqg1o6V0JrB6bjBLxFa7kJQezI39iYaQNyVYgVn_5AZMhXI2O3alCbWTtAcfDs_rkAiM/s320/Screenshot_20230809-110758_Maps.jpg" width="216" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Gerbang GDC</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Kawasan GDC sempat beberapa kali ganti pengembang tapi tidak banyak memberikan dampak yang signifikan untuk lingkungan. Setidaknya bisa menghidupkan GDC biar nggak sepi-sepi amat. Apalagi kalau malam GDC agak gelap.</p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya GDC memiliki prospek yang bagus untuk bisnis. Selain ada banyak cluster perumahan, GDC dijadikan pusat pemerintahan kota Depok. Hampir semua kantor pelayanan milik pemerintah Depok ada di sini. Tiap malam minggu banyak orang jajan di sekitar gerbang GDC. Anak muda juga banyak yang nongkrong di sini. Tiap minggu pagi kawasan ini dijadikan sebagai area car free day (CFD). Saat CFD, kawasan GDC dijadikan sebagai sarana olahraga dan banyak orang jualan.</p><p style="text-align: justify;">Area GDC juga dekat dengan tol Jagorawi karena dihubungkan dengan jalan ke arah Cibinong dan ke jalan raya Bogor. Jadi jika melihat berbagai sarana serta akses yang ada sebenarnya investasi di daerah ini sangat menguntungkan.</p><p style="text-align: justify;">Sayangnya perubahan GDC agak lambat. Entah karena pengembang yang bergonta-ganti atau karena hal lain.</p><p style="text-align: justify;">Setelah sepuluh tahun lebih lewat daerah ini, akhirnya GDC mulai berkembang sedikit demi sedikit. Ruko yang dulu banyak ditinggalkan sekarang berubah lebih cantik. Banyak ruko yang disulap jadi kafe. Malah bisa dikatakan kalau perkembangan GDC cukup pesat.</p><p style="text-align: justify;">Saat ini hampir semua yang dibutuhkan masyarakat tersedia di GDC. Ada kafe, minimarket, gym, resto, dealer motor dan mobil, bengkel, car wash, salon, klinik, sekolah. Bahkan gor dan alun-alun kota Depok ada di sini.</p><p style="text-align: justify;">Oia, untuk alun-alun sepertinya agak kontroversi. Mengingat letak alun-alun milik pemerintah lokasinya di dalam komplek GDC sehingga orang mengira alun-alun seperti fasilitas dari developer bukan milik pemerintah. Masyarakat banyak yang menyayangkan lokasi alun-alun yang dianggap kurang pas.</p><p style="text-align: justify;">Terlepas soal kontroversi tersebut, sekarang di Grand Depok City ada banyak brand ternama seperti Solaria, KFC, toko daging Nusantara, aneka kafe kekinian, gerai kopi ternama, Super Indo, Hokben, Boba, Chatime, Mixue, ACE Express, Kumon, Toyota, Kawasaki, dan masih banyak lagi. Bahkan sekolah elit yang terkenal mahal juga ada di sini. Sebut saja Al Azhar, Al Haraki, dan yang terbaru ada Pribadi Bilingual School. Kalau mau belok dikit ada Pratiwi School dan Global Lab School Depok.</p><p style="text-align: justify;">Mau apa aja semua ada di GDC. Tapi sayangnya Aladin water park sudah dibongkar dan diganti bengkel besar. Sekarang nggak ada lagi kolam renang di GDC.</p><p style="text-align: justify;">Melihat perkembangan GDC yang pesat, jujur saya seneng. Akhirnya GDC bisa hidup, nggak kayak dulu lagi. Seandainya ada mal lebih enak lagi nih karena nggak perlu macet-macetan ngemal ke Margonda atau ke Cibinong, hahahaha.</p><p style="text-align: justify;">Dengan tambah ramenya GDC semoga aja kemacetan di Margonda bisa berkurang. Orang-orang mau cari fun nggak harus ke Margonda mulu. Menurut saya Margonda sudah kepenuhan dan macetnya nggilani karena nggak kenal waktu.</p><p style="text-align: justify;">Segini dulu cerita saya tentang Grand Depok City. Dengan perkembangan GDC seperti sekarang semoga bikin Depok lebih hidup.*halah lebay😂</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-15523069559028014882023-08-07T11:24:00.003+07:002023-08-10T07:13:50.834+07:00Baking dan Makan Siang Bersama<p style="text-align: justify;">Akhirnya Jumat kemarin saya ngebaking lagi. Yeay!<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Ini kali pertama saya baking <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/06/halo-dari-qatar.html?m=1" target="_blank">di tempat baru</a>. Tiap si sulung minta dibikinin kue saya bingung karena alat-alat baking belum lengkap. Kayaknya dia kangen camilan yang dibikin ibunya. Hihihi.</p><p style="text-align: justify;">Demi anak, demi kangen baking, dan demi snack sekolah nanti, akhirnya saya beli peralatan baking satu per satu.</p><p style="text-align: justify;">Cari per-baking-an di sini agak menantang. Peralatan dan bahan yang digunakan seperti di Indonesia, beberapa ada yang susah dicari. Saya masih belum nemu cetakan serbaguna untuk bikin kue lumpur dan martabak mini. Di sini adanya cetakan 4 lubang untuk pancake. Sayangnya lubangnya terlalu tipis jadi untuk kue lumpur bentuknya kurang bagus. Moga-moga aja cetakannya cepet ketemu.</p><p style="text-align: justify;">Kalau untuk bahan baking, yang agak susah tu tepung. Mungkin saya masih newbie jadi belum terbiasa kali, ya. Tepung di Qatar kebanyakan tepung all purpose. Saya harus baca tepung ini cocok untuk bikin apa. Btw tepung di sini juga ada nomernya. Nggak tahu deh nomer itu gunanya untuk apa.</p><p style="text-align: justify;">Kalau di Indonesia tepung baking kan ada tiga; tepung protein rendah, sedang, dan protein tinggi. Peruntukannya juga berbeda. Tepung protein rendah (Kunci Biru) untuk kue kering macam nastar dan kastangel. Tepung protein sedang (Segitiga Biru) biasanya cocok dibikin bolu-boluan atau cake. Sedangkan tepung protein tinggi (Cakra) untuk bikin adonan donat, pizza, dan pastrie.</p><p style="text-align: justify;">Di sini saya baking trial and error nyobain tepung. Belanjanya lama karena bacain tepung satu per satu, hehehe. Ceritanya saya mau bikin donat. Saya nemu tepung sourdough tapi takut donatnya nggak jadi. Akhirnya saya nyobain tepung all purpose yang bisa untuk bread, pastrie, dll. Tepungnya kayak gini:</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbaTHVtohhPoh5sHP_iROxQRwpOQ0GdUWAPzivJNZguCGbqKcK-LHAQOfEtdsOPVIsd2MSzdHRlZwn8gWmJChm8gpaYdofM_nGsyV_TP-eNCRzubYgBPlpGNfx2JjaEzC2udH9jSuo0osTvE4YmUH_-39VqftdlhLBzw7HwD1KqNtJj_V1YSKI57GmRoo/s2880/20230805_010618.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbaTHVtohhPoh5sHP_iROxQRwpOQ0GdUWAPzivJNZguCGbqKcK-LHAQOfEtdsOPVIsd2MSzdHRlZwn8gWmJChm8gpaYdofM_nGsyV_TP-eNCRzubYgBPlpGNfx2JjaEzC2udH9jSuo0osTvE4YmUH_-39VqftdlhLBzw7HwD1KqNtJj_V1YSKI57GmRoo/s320/20230805_010618.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tepung yang saya pakai untuk bikin donat</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Saya bikin donat kentang pakai resepnya Fatmah Bahalwan NCC. Temen-temen bisa cari sendiri resepnya di Google dan YouTube, ya. Banyak resep bertebaran di sana. Saya males nulis ulang di sini, hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Sejak punya anak, saya belajar baking otodidak karena niatnya pengen menyediakan camilan home made. Modalnya belajar baking di YouTube University sampai bener-bener paham, hahaha. Dulu saya nggak bisa baking karena sempat menghindari gorengan dan makanan dari tepung-tepungan. Makanya awal-awal ngebaking banyak yang gagal. Lama-lama saya bisa bikin beberapa camilan dan sampai sekarang masih terus belajar. Level baking saya tu simple; asal pak suami dan anak-anak doyan, saya udah seneng. Hehehe.</p><p style="text-align: justify;">Baking ternyata enak juga, ya. Menikmati step by step mulai dari menyiapkan bahan, menimbang tepung, gula, butter, dan memecah telur. Dilanjut memasukkan bahan sesuai resep supaya nggak gagal. Terus menikmati proses mencampur adonan dari mentah sampai menjadi adonan yang kental berjejak atau siap proofing, mencetak, rounding adonan, dan melubangi adonan donat. Lalu mencium bau harum adonan saat dicampur jadi satu apalagi pas dioven. Beuuuhh, wangiiii banget. Saya ngebaking berasa healing di dapur, hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Baking juga jadi sarana belajar dan bermain anak-anak. Mereka seneng membantu saya bikin kue (baca: ngerecokin) meskipun dapur tambah berantakan dan prosesnya lebih lama. Saya biarkan mereka belajar sambil bermain di dapur.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjZ9oYGwvZsvQYOiX1FNrvhUxmFr7Gtg8ZRLGpeztVGXjrS8FPtQ11nDxHh_cs5EGcL3oM6mg3X1r_QdAF6ibM68dzqW8cBASyzbE8BXwLYYfEu9y4n0Ck17ntiQvkVGENjitJVEi8ashmKpmDkwstBwMaho8_WLc5TC0x-oM_KDN2mqUSZ0xCKOW7Ni8/s2992/20230804_102202.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjZ9oYGwvZsvQYOiX1FNrvhUxmFr7Gtg8ZRLGpeztVGXjrS8FPtQ11nDxHh_cs5EGcL3oM6mg3X1r_QdAF6ibM68dzqW8cBASyzbE8BXwLYYfEu9y4n0Ck17ntiQvkVGENjitJVEi8ashmKpmDkwstBwMaho8_WLc5TC0x-oM_KDN2mqUSZ0xCKOW7Ni8/s320/20230804_102202.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Adonan donat siap proofing</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Sebenarnya baking agak tricky. Kalau kita salah takaran atau step, adonan nggak jadi. Udah sesuai takaran dan step-stepnya tapi suhu oven kegedean, bisa gosong. Kalau suhu oven kurang, adonan nggak mateng. Adonan udah sesuai takaran dan step tapi alatnya nggak kering, bisa bantet. </p><p style="text-align: justify;">Baking juga butuh kesabaran ekstra karena kita harus nunggu kapan adonan benar-benar siap dicetak, membentuk adonan satu per satu, ada proses filling mulai dari bikin isian sampai memasukkan isian ke dalam adonan satu per satu. Huahahaha banyak tantangan selama ngebaking. Hal-hal ini yang bikin baking jadi seru. </p><p style="text-align: justify;">Yang paling saya suka dari ngebaking yaitu menikmati hasil fresh from the oven. Nyicipin kue saat masih panas dan harum itu suatu privilege buat saya. Ada kepuasan tersendiri saat hasil baking sesuai ekspektasi, nggak bantet, atau gosong. Apalagi lihat pasukan kesayangan doyan dengan hasil baking yang saya bikin. Rasanya lelah ngebaking terbayar lunas saat itu juga.😘</p><p style="text-align: justify;">Btw saat bikin adonan donat saya dapat WhatsApp dari temen Indonesia di sini. Dia ngajak makan siang di unitnya setelah salat Jumat. Kami semua akrab dengan pasangan masing-masing jadi temenan santai, nggak canggung.</p><p style="text-align: justify;">Saya agak kaget dapat undangan dadakan soalnya bingung mau bawa apa buat tuan rumah. Sebenernya nggak bawa buah tangan juga nggak apa-apa sih. Tapi saya ewuh atau nggak enakan sama tuan rumah. Daripada nggak bawa apa-apa akhirnya saya bawa donat yang baru dibikin. Kok bisa pas gini, ya.</p><p style="text-align: justify;">Donatnya pakai gula halus atau icing sugar ala-ala donat kampung. Tapi gulanya saya sajikan terpisah karena kalau langsung dicampur tapi nggak langsung dimakan biasanya gulanya pada nempel dan mengeras di donat. Donat gula halus lebih enak dimakan langsung setelah donat ditaburi gula.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsTbcryEup9v-HM7Uwm_qYcnhhuatkDZIWJOexWNWNie4PGyF24PIqI8yEL9dCzn_DjOqvoQW6nK5zoB7nw2bjZDUNdPoXCLd5uQdT_4MOv5gLFuo_Qf49nrv16Mt4T0AgwE3QoUbl8eIYXHIXwRbUdob6aVfk7VYLeSbfNf31lwEou4fIj3tKrAcbE08/s2992/20230804_123128.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsTbcryEup9v-HM7Uwm_qYcnhhuatkDZIWJOexWNWNie4PGyF24PIqI8yEL9dCzn_DjOqvoQW6nK5zoB7nw2bjZDUNdPoXCLd5uQdT_4MOv5gLFuo_Qf49nrv16Mt4T0AgwE3QoUbl8eIYXHIXwRbUdob6aVfk7VYLeSbfNf31lwEou4fIj3tKrAcbE08/s320/20230804_123128.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Donat dan icing sugar</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Tuan rumah menyediakan mie ayam yang dibikin si Oma. Iya, ada ibu dari tuan rumah yang cewek karena dia habis melahirkan. Acara makan siangnya berlangsung hangat. Tuan rumah hanya mengundang teman dekat dan saudaranya yang juga tinggal di Doha. Jadi kami asyik makan dan ngobrol. Nggak ada yang sibuk foto sana-sini. Semua benar-benar menikmati acara makan bersama.</p><p style="text-align: justify;">Saat kami asyik ngobrol tiba-tiba Oma cerita kisah cinta anak dan mantunya yang bikin mereka kaget. Abis itu Oma nanya kisah cinta saya dan pak suami. Glek. Gantian saya yang kaget. Huahaha.</p><p style="text-align: justify;">Oma juga nanya saya lahir tahun berapa. Setelah tahu tahun kelahiran saya, beliau bilang,</p><p style="text-align: justify;"><i>"Wah, awet muda, ya. Mungkin karena kecil kali ya."</i></p><p style="text-align: justify;">Yup, saya emang kecil tapi waktu Oma bilang saya awet muda, kepala jadi gedhe. Hahaha. Nggak sia-sia selama ini mandi <strike>formalin</strike> keringat <a href="https://www.pipitwidya.com/2022/03/work-out-yang-bikin-gobyos.html?m=1" target="_blank">tiap pagi</a>. Bye bye botox, filler, operasi plastik. *dompet aman😂</p><p style="text-align: justify;">Anak-anak juga hepi main bersama karena ada anak yang usianya sama. Saking asyik ngobrol dan bermain nggak terasa waktu udah sore. Kami hahahihi dari jam setengah dua sampai jam lima sore. Kami semua hepi dan kenyang. Hati kami full.</p><p style="text-align: justify;">Meskipun jauh dari Indonesia tapi kami masih bisa merasakan kebersamaan yang hangat bersama teman-teman seperjuangan di sini. Kami masih bisa silaturahmi dan ngobrol santai sampai lupa waktu. Ah, senangnya.💕</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-15051919753030497382023-08-01T12:18:00.003+07:002023-08-10T13:47:34.893+07:00Koleksi Uang<p style="text-align: justify;">Waktu beberes rumah sebelum <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/06/halo-dari-qatar.html?m=1" target="_blank">pindahan</a>, saya excited banget nemu harta karun. Harta karunnya apa coba?<span></span></p><a name='more'></a><p></p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">U.A.N.G</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Harta karunnya bukan uang segepok, ya. Tapi uang lawas yang sudah lama saya koleksi sejak SMP. Berarti udah 26 tahun yang lalu. Nggak semua uang yang saya koleksi selama itu, sih. Ada uang yang baru dikoleksi beberapa tahun lalu.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><i>Awal mulanya gimana?</i></p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Saya koleksi uang ada triggernya. Waktu SD, saya liburan ke rumah sepupu. Di rumahnya saya lihat dia koleksi uang dua puluh lima rupiah. Orang Jawa bilang duit <i>selawe</i>. Saya takjub melihat koin 25 rupiah banyak banget. Sejak itu saya jadi pengen koleksi uang juga. Kayaknya seru kalau bisa koleksi uang yang banyak.</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Zaman dulu sekitar tahun 90-an jajanan paling murah seharga dua puluh lima rupiah. Dengan uang 25 rupiah saya bisa beli permen cicak, permen karet Yosan, dan lotre yang hadiahnya barang.</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Ada yang masih inget jajanan zaman dulu nggak, ya? Kalau temen-temen masih inget, berarti kita samaan, udah tuaaaaa..tooss dulu aaaah.✋</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjawh5QwevpeTYE6oxpFiIv6djnPNyg0IhexgLtZusJwmAPHh_gOcbQ9A48xeJ-I0q3bYjafS97tbfYAtDwZbl16jVKD9PXEUab1pxEJ84FRkHMRBMy77MeOAGgstPlH3ngovJc7DyfYBsTchjbudq1-Y9b6HFl0BzUFYtmpdrsmuP8eQwsLvy8Jnksldw/s2880/20230626_092239.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjawh5QwevpeTYE6oxpFiIv6djnPNyg0IhexgLtZusJwmAPHh_gOcbQ9A48xeJ-I0q3bYjafS97tbfYAtDwZbl16jVKD9PXEUab1pxEJ84FRkHMRBMy77MeOAGgstPlH3ngovJc7DyfYBsTchjbudq1-Y9b6HFl0BzUFYtmpdrsmuP8eQwsLvy8Jnksldw/s320/20230626_092239.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Koleksi koin dari Indonesia dan Jepang</td></tr></tbody></table><br /><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Oke, kembali ke topik ya. Saya mulai koleksi uang sejak SMP. Berhubung waktu itu uang jajan saya sedikit, saya jadi sayang kalau uang cuma dikoleksi. Makanya koleksi saya nggak banyak. Koleksi saya lebih banyak koin daripada uang kertas.</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Ada hal yang saya sesali saat mengoleksi uang. Saya pernah ngoleksi uang Rp<a href="tel:50000">50.000</a>,00 gambar Pak Harto. Lama-lama uangnya saya pakai buat jajan. Zaman itu nominal tersebut cukup besar buat saya. Berhubung saya masih sekolah dan butuh duit buat jajan jadi saya pakai uangnya.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Dan sekarang saya nyesel. Uang gambar Pak Harto menyimpan cerita sejarah karena Pak Harto adalah Presiden terlama dan beliau lengser karena didemo mahasiswa tahun 1998. Peristiwa tersebut dikenal dengan era reformasi. Kebebasan berpendapat, berekspresi, dan kebebasan pers di Indonesia dimulai setelah lengsernya Pak Harto.</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Sekitar enam tahun lalu saya pernah jalan-jalan ke kawasan Kota Tua Jakarta dan mampir ke museum Bank Indonesia. Di sana ada ruang yang memamerkan uang Indonesia dari masa ke masa. Ini nih yang sering banget saya alami tiap berkunjung ke museum. Hati saya suka dagdigdug tiap melihat benda-benda kuno. Apalagi lihat uang kuno di museum. Rasanya kayak ketemu gebetan, hahaha.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTu56Dx98dbCxVhnP5LNW2cwWbmc0w-kObm9AKOINmyED0sZqcMQJmHdWQ8y2d7cQHdk0APvi16AeCZi3gIQUNmwCyKgDEap7Z18-B3kNm3pzwpeBXdXoEgTSBEhFjNh37aWgAVzctvE8z0UjHt7EDtv1xYeQglcx8pmawTl1XFuSJZRhwwPQmf3VNzrs/s2880/20230626_092344.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhTu56Dx98dbCxVhnP5LNW2cwWbmc0w-kObm9AKOINmyED0sZqcMQJmHdWQ8y2d7cQHdk0APvi16AeCZi3gIQUNmwCyKgDEap7Z18-B3kNm3pzwpeBXdXoEgTSBEhFjNh37aWgAVzctvE8z0UjHt7EDtv1xYeQglcx8pmawTl1XFuSJZRhwwPQmf3VNzrs/s320/20230626_092344.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Koleksi uang kertas sedikit</td></tr></tbody></table><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Btw uang zaman dulu terutama saat zaman Belanda, koinnya berbeda dengan uang zaman sekarang. Koin zaman Belanda ukurannya besar dan tebal nggak kayak koin sekarang yang tipis. Orangtua saya punya koin kuno zaman Belanda. Bukan untuk dikoleksi tapi uang kuno tersebut dipakai buat kerokan. Kata mereka, kerokan lebih mantap kalau pakai uang kuno. Hahahaha.</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Yah, begitulah dinamika kehidupan. Ada orang yang hunting uang kuno dan rela bayar mahal. Di satu sisi, ada orang yang cuek dengan uang kuno dan malah memakainya untuk kerokan.😂</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Koleksi uang saya nggak hanya dari Indonesia tapi ada juga koleksi dari beberapa negara. Koleksi koin Jepang saya jumlahnya lumayan karena dulu saya pernah <a href="https://www.pipitwidya.com/2020/02/rehat-sejenak.html?m=1" target="_blank">tinggal di sana</a> meski cuma sebentar. Tiap dapat kembalian sehabis belanja, biasanya saya taruh koin di asbak. Lama-lama jadi banyak tuh koinnya dan saya bawa pulang ke Indonesia. Hahahaha.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD2ycWhtpEKZqQaBfCSQXfTGJbHhJ3Wu0WR7sN88PwXTnGcOIFrumQoQpnpzy2IlMEHVViokiKfck3yvQ6CCGYaiCrIWI6meQea_bxWb_VrWAZHSt0-YNGwgFlLSfTd2Q5fkfEO-35sqSdY3JAR6PIVBkMX9-QdxdF5l6_YkNnkwrk8peFlWzFhbL1Sms/s720/Screenshot_20230531-122822_Instagram%20Lite.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="707" data-original-width="720" height="314" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjD2ycWhtpEKZqQaBfCSQXfTGJbHhJ3Wu0WR7sN88PwXTnGcOIFrumQoQpnpzy2IlMEHVViokiKfck3yvQ6CCGYaiCrIWI6meQea_bxWb_VrWAZHSt0-YNGwgFlLSfTd2Q5fkfEO-35sqSdY3JAR6PIVBkMX9-QdxdF5l6_YkNnkwrk8peFlWzFhbL1Sms/s320/Screenshot_20230531-122822_Instagram%20Lite.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Ngumpulin kembalian koin Jepang <br />saat tinggal di sana</td></tr></tbody></table><p dir="ltr" style="text-align: justify;"><br /></p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Tiap melihat uang koleksi rasanya kayak masuk lorong waktu saat saya masih kecil dan jajan pakai uang-uang itu. Ada uang seratus gambar wayang, uang dua puluh lima, uang lima puluh, koin emas lima ratus gambar bunga melati, dan masih banyak lagi. Kenangan masa kecil yang indah jajan bersama teman-teman. Masa ketika belum ada gadget seperti sekarang.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Saya selalu kagum melihat design uang yang tercetak bagus dan presisi seperti sebuah karya seni yang nggak bosan dinikmati. Gambar di uang logam kalau disentuh seperti ukiran yang sangat indah, ya. Kadang pikiran saya melayang ke mana-mana mengamati selembar uang kertas. Saya perhatikan bahan kertasnya, warna, dan gambar di uang tersebut serta unsur-unsur pengamannya supaya uang nggak mudah dipalsukan. Dilihat, diraba, diterawang.😁 *nyanyi iklan </p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Gambar-gambar di uang pasti punya cerita dan mungkin ada unsur politis yang melatarbelakangi dicetaknya gambar tersebut. Gambar di uang kertas maupun uang logam Indonesia menceritakan sejarah dan kekayaan alam negara kita. Misalnya tempat ikonik dari berbagai daerah, gambar pahlawan, hewan, dan bunga khas Indonesia.</p><p dir="ltr" style="text-align: justify;">Saya belum pernah menjual koleksi uang yang saya miliki. Lagi pula ini kali pertama saya cerita tentang koleksi uang di media sosial. Di luar sana ternyata banyak juga orang-orang yang koleksi uang. Mereka disebut numismatis. Setahu saya, ada numismatis yang bikin akun khusus di Instagram dan juga jualan uang kuno di marketplace. Mungkin saja numismatis di Indonesia punya komunitas sendiri.</p>
<p dir="ltr" style="text-align: justify;">Sampai sekarang saya mengoleksi uang hanya untuk hobi. Saya belum mencari info lebih jauh tentang numismatis. Btw adakah pembaca yang mengoleksi uang seperti saya? Atau jangan-jangan hobi kamu mengoleksi kenangan bersama mantan. Eeeaaa, hahahaha.✌</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-42490835614227627932023-07-27T14:45:00.025+07:002023-08-08T15:03:36.212+07:00Tetangga<p style="text-align: justify;">Akhir-akhir ini ada beberapa kegiatan di tempat tinggal saya di Depok.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Karena jarak, saya nggak bisa terlibat langsung dengan kegiatan-kegiatan tersebut. Meskipun jarak jauh, saya usahakan untuk tetap bersosialisasi dan berpartisipasi sebisanya. Jujur aja, hal ini bikin saya kangen sama tetangga.</p><p style="text-align: justify;">Baruuu aja saya chit chat dengan salah satu tetangga, teman ngobrol kalau lagi senggang. Saya sapa duluan dan bilang kalau saya kangen. Perbedaan waktu di sini sore dan di sana malam membuat chit chat harus ditunda sampai pagi waktu Qatar, setelah pak suami berangkat kerja.</p><p style="text-align: justify;">Waktu di Qatar empat jam lebih lambat dari Indonesia. Di sini jam enam pagi, di Indo jam sepuluh pagi. Kami sama-sama punya waktu luang buat kangen-kangenan sebentar.</p><p style="text-align: justify;">Nggak tahu kenapa setelah ngobrol sebentar via WhatsApp ada perasaan seneng. Padahal kalau di Depok, saya juga jarang ketemu tetangga. Tapiii setelah jauh kok rasanya beda, ya.</p><p style="text-align: justify;">Tinggal di apartemen seperti sekarang meminimalkan saya bersosialisasi. Apalagi saya baru beberapa bulan tinggal di negara orang. Masih sedikit orang Indonesia yang saya kenal. Ada sih orang Indo yang tinggal dekat sini. Mereka ada yang satu apartemen dan beda apartemen. Mereka juga punya kesibukan sendiri-sendiri, kan.</p><p style="text-align: justify;">Kodrat manusia sebagai makhluk sosial yang suka berinteraksi antarsesama. Kadang saya kangen kasih salam, senyum, dan sapa ke tetangga. Kangen lewat depan rumahnya dilanjut ngobrol sebentar atau kangen ngerepotin tetangga minta merica, lengkuas, atau garam yang habis. Kangen makan bareng lanjut lalalili bersama mereka.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrskg7lD_46S9LvR-e5fbCZjdNMDUNFPF-N4S55WTQU6Tch_lj14iFdTem_8Gx9BtvzUQPxBcx1UotgQ4ezK1QBLCgfZks0yODmbU6efRtaBGm5znIAYDCDs924zrtbYMH752TOoiB-hpog8eMW3w1PTBxQPOrD-pHAbcDt9jFH5my1dKHNwL8y9KRxQ4/s834/Screenshot_20230727-074628_WhatsApp.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="834" data-original-width="626" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrskg7lD_46S9LvR-e5fbCZjdNMDUNFPF-N4S55WTQU6Tch_lj14iFdTem_8Gx9BtvzUQPxBcx1UotgQ4ezK1QBLCgfZks0yODmbU6efRtaBGm5znIAYDCDs924zrtbYMH752TOoiB-hpog8eMW3w1PTBxQPOrD-pHAbcDt9jFH5my1dKHNwL8y9KRxQ4/s320/Screenshot_20230727-074628_WhatsApp.jpg" width="240" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Si Iting </td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Dulu waktu saya dan pak suami masih berdua, ada anak tetangga yang sering banget main ke rumah. Namanya Iting karena rambutnya memang keriting. Saat itu Iting masih TK. Dia dekat sama saya dan pak suami gara-gara Pokemon Go. Masih inget nggak permainan itu? Nah, dia dan pak suami nyari Pokemon sampai ke mana-mana. Hahahaha.</p><p style="text-align: justify;">Tiap hari dia pasti ke rumah. Pagi mau berangkat sekolah, mamanya nyariin di rumah saya. Hehehehe. Kalau weekend dia main dari pagi sampai sore. Sepedanya sering ditinggal dan ditaruh gitu aja di garasi. Tiap dia main ke rumah, saya perlakukan seperti anak sendiri. Saya kasih dia camilan. Pas waktunya makan siang saya tawari dia makan. Saya sampai hapal kalau Iting suka makan pepaya.</p><p style="text-align: justify;">Saking deketnya Iting dengan kami sampai ada tetangga yang bilang si Iting adalah anak naturalisasi kami. Hahahaha, ada-ada aja ya guyonannya.</p><p style="text-align: justify;">Sekarang Iting udah kelas 6. Dia udah ABG. Kalau ketemu saya paling dia senyam-senyum.</p><p style="text-align: justify;">Selama hidup berdampingan dengan tetangga, saya jadi tahu perkembangan anak-anak di sekitar rumah. Mulai dari mereka masih imut-imut sampai sekarang udah pada gede. Kakak yang udah gede digantikan sama adiknya.</p><p style="text-align: justify;">Oia, saat saya menulis ini kebetulan listrik apartemen lagi down. Kok bisa pas gini, ya. Saya udah telepon front desk dua kali sampai lapor langsung ke Ground Floor. Rasanya dagdigdug saat pakai lift karena takut tiba-tiba mati. Hahaha, takut amat ya. Mereka punya genset kali.</p><p style="text-align: justify;">Ternyata banyak juga yang komplain di front desk. Bahkan ada yang marah sampai pengen ketemu manajer segala. Saya masih sabar dan santai. Pihak apartemen menawari pindah ke temporary room.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit8KxAlJBDN6-Hosl0L8gqb93JsWqjoF3pvYSQa0O-VrsbA4cfHruNM2FKBfoA_UfcEUUXnkVziDjWxjEKSca6aEJAM2cgvbV5m2RO9alF2UALkRBjIRAMkhEeN-OLcXJ6nCoEPVqZcTPzwNSEG_8AqXPtdON_jKvx2M2W1eVzVxY6gYMqRKLbOfy1Qj0/s2992/20230727_093440.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit8KxAlJBDN6-Hosl0L8gqb93JsWqjoF3pvYSQa0O-VrsbA4cfHruNM2FKBfoA_UfcEUUXnkVziDjWxjEKSca6aEJAM2cgvbV5m2RO9alF2UALkRBjIRAMkhEeN-OLcXJ6nCoEPVqZcTPzwNSEG_8AqXPtdON_jKvx2M2W1eVzVxY6gYMqRKLbOfy1Qj0/s320/20230727_093440.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Untung saya udah masak sejak pagi</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Di Indo kalau listrik down, saya bisa ngobrol sama tetangga di luar rumah. Anak-anak main di teras, sepedaan atau main di taman. Kalau di sini mau ngobrol sama siapa? Untungnya di apartemen air masih lancar dan wifi kenceng. Jadi nggak gabut banget lah. Anak-anak sibuk main berdua. Hihihi.</p><p style="text-align: justify;">Mempunyai tetangga yang baik adalah rejeki karena mereka adalah saudara terdekat kita. Seandainya tiap hari kita hidup dengan orang yang nyebelin pasti rasanya nggak nyaman. Jadi, berbuat baiklah ke tetangga.</p><p style="text-align: justify;"><i>Hai tetanggaku, aku kangen lho sama kalian. Aku kangen ngobrol di taman sambil ngawasin anak-anak bermain. </i><i>Makasih ya udah ngintipin blogku.</i></p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">Doha,<br /></span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-weight: normal;">Saat listrik apartemen down</span></span></div>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-75238754229001173502023-07-25T10:39:00.002+07:002023-07-25T18:54:22.337+07:00Demi Eksis di Media Sosial<p style="text-align: justify;">Di sore yang panas, saya dan keluarga pergi ke Place Vendome Mall di daerah Lusail, Doha. Place Vendome termasuk mal baru yang beroperasi pada bulan April 2022. Bentuk mal ini kayak bangunan di Eropa.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Saya seneng banget di Place Vendome karena ada area outdoor. Di area ini pengunjung bisa melihat air mancur menari. Air mancur akan menari di jam-jam tertentu saat sore sampai malam. Air mancur menari diiringi musik Arab yang gembira bukan lagu barat kekinian. Di sekitar air mancur juga ada kanal buatan yang bisa dilewati perahu. Naik perahu ini bayar, ya. </p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8bPPS6S_GU7xqUjvkZmgPngdtctlFzG2NW5QGOdgqMm0mDLFPITIorTclO1LfX6zT-uNkkD_XYsttNLq9m5ra-WVdQODDL9z0NPfA39X4KSz2HQkHEiCRyrMWaxye3V6q51UxL6YgKlyxT2WK50iDLVGDF3p4xa7hjY7YhD1-MnW4H8NoVbvKCraJq-o/s2992/20230701_162241.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2894" data-original-width="2992" height="310" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8bPPS6S_GU7xqUjvkZmgPngdtctlFzG2NW5QGOdgqMm0mDLFPITIorTclO1LfX6zT-uNkkD_XYsttNLq9m5ra-WVdQODDL9z0NPfA39X4KSz2HQkHEiCRyrMWaxye3V6q51UxL6YgKlyxT2WK50iDLVGDF3p4xa7hjY7YhD1-MnW4H8NoVbvKCraJq-o/s320/20230701_162241.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Place Vendome saat sore</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Saya suka duduk bengong di area outdoor sambil melihat aktivitas orang-orang. Ada yang bersih-bersih, selfie, jalan, tertawa, ngobrol, ngafe, dan tentu saja ada yang bengong kayak saya, hahaha. Keasyikan bengong di sini tahu-tahu hari sudah malam.</p><p style="text-align: justify;">Saya dan keluarga makan malam di food court. Food courtnya gedhe banget karena menyediakan makanan dari berbagai negara. Ada fast food Amerika, makanan Mexico, Jepang, Turki, Lebanon, Iran, Mongolia, dll.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFE-TTU8-pniR6Hj2RMnL2I10qldGUEM5TjwnvEYpjDy4vMhAc80LKLbDf07f6Wri-IlVtCqTrEUP1yC_5JVjwP-PrOeFOZLXuep8zoZvgK_hQHfytNMD2rqm_xW34VmCZiML-ZZR_bJQLPFrnfM57ZYRVg5inkg5LyZtIplQ6LwzoOtfxHNbcMQ5zEWs/s2992/20230701_193237.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFE-TTU8-pniR6Hj2RMnL2I10qldGUEM5TjwnvEYpjDy4vMhAc80LKLbDf07f6Wri-IlVtCqTrEUP1yC_5JVjwP-PrOeFOZLXuep8zoZvgK_hQHfytNMD2rqm_xW34VmCZiML-ZZR_bJQLPFrnfM57ZYRVg5inkg5LyZtIplQ6LwzoOtfxHNbcMQ5zEWs/s320/20230701_193237.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Place Vendome saat malam</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Tempat duduk di food court ini ada yang di atas dan di bawah. Tempat duduk di atas jumlahnya lebih sedikit. Kami memesan makanan Mongolia dan memilih tempat duduk di bawah yang dekat dengan resto.</p><p style="text-align: justify;">Saat sedang menunggu makanan, seperti biasa saya mengamati orang-orang di sekitar. Nah, ada pengunjung yang hendak duduk di depan saya. Mereka empat orang, semuanya wanita. Dari penampilannya, mereka berasal dari Asia Tenggara tapi bukan Indonesia.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiblnKqMpLYRjv6PzJxlB6vcr-ZIt_5Px0Wpcj-PwA_RilJkLVf6zylvA6jjarFeJvhpJT6700elLTUIA9RlYh_GBOLqYfl-DiEUhK_uDJ_Y9B0cD8C90hIqJNZph07_Onq2VY-q9NdqdoKeiCHn0L1lsourBjrBgpROAjudsFzkdtdOjwF1cHG-2tMfuE/s720/Screenshot_20230712-081310_Video%20Player.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="366" data-original-width="720" height="163" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiblnKqMpLYRjv6PzJxlB6vcr-ZIt_5Px0Wpcj-PwA_RilJkLVf6zylvA6jjarFeJvhpJT6700elLTUIA9RlYh_GBOLqYfl-DiEUhK_uDJ_Y9B0cD8C90hIqJNZph07_Onq2VY-q9NdqdoKeiCHn0L1lsourBjrBgpROAjudsFzkdtdOjwF1cHG-2tMfuE/s320/Screenshot_20230712-081310_Video%20Player.jpg" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ada satu wanita yang sudah membawa makanan sedangkan tiga orang lainnya belum membawa makanan. Salah satu wanita berambut panjang memegang hape dan sibuk foto selfie bersama teman-temannya dengan berbagai gaya dan angle. Wanita yang sudah bersiap mau makan tampaknya harus sabar meladeni temannya yang minta foto berkali-kali. Mungkin wanita yang pegang hape juga sedang memvideokan kegiatan mereka. Videonya entah untuk disimpan, mau bikin Insta story atau malah reels.</p><p style="text-align: justify;">Saya kira, si wanita ini akan berhenti memvideokan kegiatan mereka saat makan. Ternyata enggak. Alih-alih makan ketika makanan datang, si wanita ini malah sibuk mencari tempat untuk meletakkan hapenya. Dan dia memilih menyenderkan hapenya di tas yang diletakkan di tiang tempat duduk atas. </p><p style="text-align: justify;">Saya yang melihat ini takjub. Jadi kegiatan makan mereka benar-benar direkam pakai hape. Dengan niatnya dia bikin video saat makan di mal.</p><p style="text-align: justify;">Setelah melihat tingkah laku mereka dari awal saya yakin wanita ini pengen eksis di media sosial. Wiw, segitunya usaha wanita tadi buat konten di media sosial.</p><p style="text-align: justify;">Saat saya mau selesai makan ternyata hape wanita tersebut jatuh. Mungkin kena senggol orang yang makan di atas. Saya dan pak suami memberi kode ke rombongan tersebut kalau hapenya jatuh. Untungnya si pemilik langsung paham.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMbcjnRDtmpAxxzWu9xbxW5xstJPRy8t0R3AiGcb2FF-uDxPWvWjeLYSWjvSNRMAAGn-Nqrhm6gwhGbSK2pktXqo5VVKvfR4XoYnv4dZA3Q41q9M91wivEnD-Fa3RXbI_8yDNPPZG2MF3RxRdyESmlRsxDPpQAHnbK3zNXiYzokE3qk3Rs8LjesIGY0TQ/s720/Screenshot_20230704-041640_Gallery.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="719" data-original-width="720" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMbcjnRDtmpAxxzWu9xbxW5xstJPRy8t0R3AiGcb2FF-uDxPWvWjeLYSWjvSNRMAAGn-Nqrhm6gwhGbSK2pktXqo5VVKvfR4XoYnv4dZA3Q41q9M91wivEnD-Fa3RXbI_8yDNPPZG2MF3RxRdyESmlRsxDPpQAHnbK3zNXiYzokE3qk3Rs8LjesIGY0TQ/s320/Screenshot_20230704-041640_Gallery.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Hape yang digunakan untuk merekam</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Kita hidup di zaman ketika media sosial menjajah kehidupan. Tiap orang merasa butuh ruang untuk pamer. Ketika kita tidak punya sesuatu yang dipamerkan, di situlah muncul masalah baru. Orang-orang ingin tampak kaya dan berpenampilan mewah karena berpikir dunia menuntut mereka seperti itu. Padahal mereka sendiri yang menuntut seperti itu.</p><p style="text-align: justify;">Akibat pengaruh media sosial yang kuat, orang-orang banyak yang menilai orang lain berdasarkan penampilan. Banyak orang yang memuji penampilan seseorang yang terlihat kaya padahal bisa jadi mereka tidak punya atau sok kaya. Begitu pula sebaliknya. Orang bisa diremehkan atau dihina karena penampilannya yang tampak sederhana padahal bisa jadi dia kaya raya.</p><p style="text-align: justify;">Yah, dunia ini memang absurd. Demi eksis dan pamer di media sosial, seseorang rela melakukan apa pun yang di mata orang lain mungkin aneh atau agak berlebihan.</p><p style="text-align: justify;">Kalau bermain media sosial sewajarnya ajalah. Nggak usah berlebihan cerita kepada semua orang di media sosial. Menikmati waktu dan momen bersama orang-orang terdekat tanpa gangguan gadget rasanya seru. Kita bisa fokus makan, ngobrol, dan melihat ekspresi lawan bicara kita.</p><p style="text-align: justify;">Toh, zaman dulu kita baik-baik saja tanpa media sosial. Tapi sekarang media sosial mengubahnya.</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-20108101443844111292023-07-20T10:13:00.008+07:002023-08-02T10:36:52.615+07:00Review Selly Hampers<p style="text-align: justify;"></p><p></p><p style="text-align: justify;">Ada yang bingung cari hampers?<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Waktu mau <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/06/halo-dari-qatar.html?m=1" target="_blank">pindahan</a>, saya dan pak suami sempat diskusi untuk mengadakan perpisahan si sulung dengan teman sekelasnya. Kami pengennya acara perpisahan yang sederhana dan nanti ada hampers untuk teman sekelas.</p><p style="text-align: justify;">Berhubung waktu itu saya dan pak suami LDM selama tiga bulan jadi hampir semua hal yang berhubungan dengan hampers menjadi tanggung jawab saya. Pak suami nggak mau riweuh mikirin hampers. Takut ganggu kerja juga, kan. Sesekali kami diskusi sih. Saat diskusi, saya cuma kasih pilihan ke pak suami mau yang mana.</p><p style="text-align: justify;">Sebenarnya kami pengen ngasih makanan dan hampers ke teman sekelas. Karena waktu itu Ramadan, sekolah melarang pemberian makanan saat acara ulang tahun atau sejenisnya. Sebagai orangtua saya harus mematuhi aturan tersebut.</p><p style="text-align: justify;">Saya bingung mau kasih hampers apa karena di e-commerce buanyak banget yang jualan hampers dengan berbagai harga dan model. Saya juga nanya Google dan ternyata ada banyak toko dan akun yang jualan hampers. Jadi tambah bingung. Hehehe.</p><p style="text-align: justify;">Masalahnya, hampir semua akun jual hampers yang sama, misal mug, tumbler, handuk. Tapi saya nggak tahu kualitas barangnya seperti apa karena semua dilakukan online. Saya hanya mengandalkan <a href="https://www.pipitwidya.com/2023/07/rating-bintang.html" target="_blank">rating toko</a> dan komen dari pembeli. Ada harga pasti ada rupa. Kalau misal kita dapat harga yang mahal tapi kualitas barangnya kurang bagus, itu namanya apes. Hahaha.</p><p style="text-align: justify;">Butuh beberapa hari saya nyari toko hampers yang sesuai. Akhirnya ketemu Selly Hampers. Saya kepoin akun Instagram dan Shopee milik Selly Hampers. Patokan saya pakai Selly Hampers yaitu akunnya sering upload foto pesanan di IG. Berarti toko tersebut banyak pembelinya.</p><p style="text-align: justify;">Info dan kontak Selly Hampers ada semua di IG. Saya simpan kontaknya. Oia, berhubung kontak WhatsApp Selly Hampers akun bisnis jadi ada list hampers beserta harganya. Mau cari hampers yang kayak gimana ada semua di situ. Hampers untuk new born, ulang tahun, perpisahan, hampers hari raya, dan souvenir pernikahan juga ada. Semua tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan dan budget.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAS3yJpKtQKLSEi2aXbbP7XVDnvPSksR9tNCu1Umfm_NKLLjqAoiCVSyfXTBVVoSGpkMD1gYgTYR8zn2pS9KJrDmfpm7JdoTOixb4mrnR7lkRPxvMO4cTJ-fdfYw0JDr5OTp9SUTq5ojFa_cfQwYJNotqC_ZwxG1dGAfc6-rFfQRTTmKcrZBOIdbw7fXY/s1280/IMG-20230321-WA0001.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="1280" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAS3yJpKtQKLSEi2aXbbP7XVDnvPSksR9tNCu1Umfm_NKLLjqAoiCVSyfXTBVVoSGpkMD1gYgTYR8zn2pS9KJrDmfpm7JdoTOixb4mrnR7lkRPxvMO4cTJ-fdfYw0JDr5OTp9SUTq5ojFa_cfQwYJNotqC_ZwxG1dGAfc6-rFfQRTTmKcrZBOIdbw7fXY/s320/IMG-20230321-WA0001.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto dari Selly Hampers sebelum<br />barang dikirim</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Sebelum memutuskan mau pesan yang mana, saya tanya-tanya dulu ke adminnya. Untung adminnya baik dan responnya cepat. Pertanyaan yang saya ajukan standar sih. Diantaranya; minimal pembelian, prosesnya berapa lama, harga, design gambar dan tulisan gimana. </p><p style="text-align: justify;">Pihak Selly Hampers biasanya akan tanya balik,</p><p style="text-align: justify;"><i>'hampers untuk acara tanggal berapa?'</i></p><p style="text-align: justify;">Karena semua proses hampers dihitung mulai dari design disetujui dan perkiraan lamanya pengiriman supaya hampers bisa sampai sesuai pesanan atau sebelum acara. </p><p style="text-align: justify;">Nah, temen sekelas si sulung kan sedikit. Hampers untuk sekelas kalau dihitung cuma 12 biji. Jumlah ini kurang dari minimal pembelian di Selly Hampers.</p><p style="text-align: justify;">Akhirnya saya punya ide untuk dimix. Saya pesan hampers untuk teman sekelas dan tetangga. Jadi keinginan saya design hampers sama tapi namanya beda. Hampers teman sekelas ada nama si sulung. Sedangkan untuk tetangga ada nama si sulung dan si bungsu. Uneg-uneg kayak gini saya tanyakan ke Selly Hampers kira-kira mereka bisa apa enggak.</p><p style="text-align: justify;">Eh, ternyata bisa lho. Asal design sama, ada dua nama nggak masalah. Akhirnya fix saya pesan mangkok dan tumbler. Design tema perpisahan dengan nama yang berbeda.</p><p style="text-align: justify;">Sistem pembayaran di Selly Hampers adalah DP dulu sebesar 50%. Setelah DP, kita dikasih contoh designnya. Kalau ada kesalahan nama atau ada yang kurang, bisa dikoreksi. Di tahap ini kita udah nggak bisa mengubah design yang sudah dipesan lho ya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqut1Og23O0rIjAwObgwywsVXXndJI4BkWU_Fvvl9FechG_OST76wE1hM1ioi3bKXiKFUBCi9Nt48gAyZU4KLAJ1ldwe5liYiWkXmgbolRfXbLuMLHuBGVfWyfQ-sbiauCD35wZTLpRRWY2_Y6MdgNk5b2qhCPRsjC33MDGh1xbRvtSQSejTKP6bijds/s1280/IMG-20230603-WA0000.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1280" data-original-width="918" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYqut1Og23O0rIjAwObgwywsVXXndJI4BkWU_Fvvl9FechG_OST76wE1hM1ioi3bKXiKFUBCi9Nt48gAyZU4KLAJ1ldwe5liYiWkXmgbolRfXbLuMLHuBGVfWyfQ-sbiauCD35wZTLpRRWY2_Y6MdgNk5b2qhCPRsjC33MDGh1xbRvtSQSejTKP6bijds/s320/IMG-20230603-WA0000.jpg" width="230" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Foto dari teman sekolah<br />saat kangen-kangenan 😊</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Ketika barang mau dikirim, customer melakukan pelunasan. Lalu Selly Hampers akan ngasih foto produk kita. Setelah barang sampai, pihak Selly Hampers akan menanyakan apakah ada barang yang rusak atau pecah.</p><p style="text-align: justify;">Saya baru pertama kali pesan di Selly Hampers, jujur aja merasa puas dengan pelayanannya. Adminnya komunikatif, baik, dan ramah. Kualitas barangnya juga bagus. Barang sampai dengan selamat dan nggak ada yang rusak atau pecah. Timnya Selly Hampers sangat profesional.</p><p style="text-align: justify;">Wah, bisa untuk langganan nih kalau nanti saya butuh hampers lagi. Ini review jujur lho ya. Semua info tentang Selly Hampers silakan cari sendiri di Instagram. Semoga teman-teman nggak bingung lagi cari hampers, ya.^^</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-2494262276580376112023-07-17T11:29:00.006+07:002023-09-22T15:50:26.265+07:00Jalan-jalan ke Al Khor<p style="text-align: justify;">Iduladha kemarin pak suami libur seminggu.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Liburan kalau cuma di Doha doang yang bosen saya karena ke mal mulu. Hahaha. Di Doha banyak banget mal. Selain buat belanja, mal dipakai buat ngadem karena cuacanya panas pol apalagi saat summer kayak gini.</p><p style="text-align: justify;">Kalau mau outdoor activity nggak mungkin juga. Malah ada outdoor park semacam Cimory land yang tutup temporari selama summer.</p><p style="text-align: justify;">Pak suami ngajak jalan-jalan ke Al Khor. Dia ngajak ke Al Khor sebenernya pengen nunjukin ke saya suasana Al Khor kayak gimana. Kali aja saya mau diajak pindah ke Al Khor, hahaha.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkMX07F5aNleY8MUpc7Ezr6Eenryr3Dj2Mr4ZlcpCbDJa7mGF5kBeMFU-wvb8JPOXf7dFoonpRvcSx6uhQ6cAivCwLyikwo2NjzfWIDM1Kd6B5VO9vtkX-9Hi8rYy24fH7CPinibEQQ7Z6uR-S93mQgL-JC40UL6iQ4Lx1elO4L0su20nojdp6zctpNjg/s2992/20230629_143037.heic" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgkMX07F5aNleY8MUpc7Ezr6Eenryr3Dj2Mr4ZlcpCbDJa7mGF5kBeMFU-wvb8JPOXf7dFoonpRvcSx6uhQ6cAivCwLyikwo2NjzfWIDM1Kd6B5VO9vtkX-9Hi8rYy24fH7CPinibEQQ7Z6uR-S93mQgL-JC40UL6iQ4Lx1elO4L0su20nojdp6zctpNjg/w320-h320/20230629_143037.heic" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Al Khor salah satu kota terbesar yang terletak di Qatar utara. Meskipun termasuk kota terbesar tapi kenyataannya sepi dibanding Doha. Jalanan dan ruko yang kami lewati nggak serame di Doha.</p><p style="text-align: justify;">Kantornya pak suami di daerah Al Khor yang berjarak kurang lebih 90 km dari Doha. Kalau ngantor seringnya dia naik shuttle yang disediakan perusahaan. Kadang bawa kendaraan sendiri atau nebeng teman. Kalau nebeng gitu biasanya pak suami dan temannya gantian bawa kendaraan.</p><p style="text-align: justify;">Perjalanan dari Doha ke Al Khor sekitar sejam tanpa macet. Sepanjang jalan isinya cuma tanah gersang yang bikin tambah panas karena jarang ada tanaman hijau.</p><p style="text-align: justify;">Di Al Khor ada komplek yang dibangun perusahaan yang terdiri dari perumahan karyawan, sekolah, club house, dll. Ada berbagai aktivitas seru di club house ini. Ada gym, billiard, kelas tari, aerobik, zumba, musik, renang, dll. Btw di club house ini ada hall, kafe dan resto juga, lho. Hall-nya bisa disewa untuk acara nikahan.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUPZBt0g_BI34zP8iGIBiBec1E_DvZepzecIRgXLW2HqtgYcZhBGaYgLYpFFZUvb1kJHg7_kP8oYZF5f5j08NrNge_eehRGT10BRk9bITz-pgvY4-jBjWFqV4OLxWkOTzk60ni1kISMzi4pTocYtSYX1ExtnTrkSoOEdS5b2gbDBuqy3eKEx-RhRx51fA/s2880/20230717_070804.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUPZBt0g_BI34zP8iGIBiBec1E_DvZepzecIRgXLW2HqtgYcZhBGaYgLYpFFZUvb1kJHg7_kP8oYZF5f5j08NrNge_eehRGT10BRk9bITz-pgvY4-jBjWFqV4OLxWkOTzk60ni1kISMzi4pTocYtSYX1ExtnTrkSoOEdS5b2gbDBuqy3eKEx-RhRx51fA/s320/20230717_070804.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kegiatan di club house</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Semua kegiatan di club house terpampang di papan info. Dengan adanya aktivitas di club house, memudahkan orang-orang yang tinggal di komplek ini. Jadi mereka nggak perlu jauh-jauh keluar komplek.</p><p style="text-align: justify;">Ini adalah salah satu bentuk pelayanan dari perusahaan untuk menyenangkan karyawan. Mungkin karena di Al Khor sepi dan tidak banyak pilihan seperti di Doha.</p><p style="text-align: justify;">Masuk ke komplek ini sangat ketat karena nggak sembarang orang bisa masuk. Kalau karyawan cukup menunjukkan ID card dan dicatat nomernya. Untuk non karyawan prosedurnya lebih rumit.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheusTusFj7-jVWuDom59Mid-sVXUteaaYuj9sqLNrzATjQ8nXnOwAwk9Esvi_CA_1B0LvyvBF10rHtV0cOW-MoiVpJ8V8kvnLMuLJnKv6UIGwq14hXaC9lMydhB2hAkcr48r66o2C1WpLx4lYpatPWDo6bciAGttEAKT1TZXeqD-L4vu1Zk0n2KJYsIK8/s2880/20230717_071733.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEheusTusFj7-jVWuDom59Mid-sVXUteaaYuj9sqLNrzATjQ8nXnOwAwk9Esvi_CA_1B0LvyvBF10rHtV0cOW-MoiVpJ8V8kvnLMuLJnKv6UIGwq14hXaC9lMydhB2hAkcr48r66o2C1WpLx4lYpatPWDo6bciAGttEAKT1TZXeqD-L4vu1Zk0n2KJYsIK8/s320/20230717_071733.jpg" width="320" /></a></div><br /><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Selama Iduladha kemarin, ada banyak acara di club house. Ada panggung, games untuk anak-anak dan bazar. Panggungnya buat performance apa enggak, saya nggak tahu. Berhubung saya di sini dari siang sampai sore jadi cuma main games dan jajan di bazar.</p><p style="text-align: justify;">Anak-anak main games yang gampang, joged baby shark terus dibeliin permen kapas ama pop corn udah hepi banget.😚</p><p style="text-align: justify;">Saat kami pulang, pengunjung club house tambah rame. Parkiran yang tadinya sepi juga mulai penuh. Maklum, kehidupan di Qatar kayak kebalik. Saking panasnya, banyak aktivitas yang ramenya mulai sore sampai malam. Jadi kalau pagi sampai siang sepi. Mal juga gitu, ramenya sore sampai malam.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrTDW_GXF8YnA1KCHqXtyUoUdVwuYDWk2tURr3AEBonvtDk9zASeJQDuMgeC0auB535KfzkPWKw8km6CS4mPHEZK2qz9XxWtyCBg3u5teVTyb0rLGBG6DS-Y2YG2whwc3UrFza0SSBql2R0Cg2DWsIZdV3W1zbW_u9P56fZ_98tjUzAiH8aN9rmUOsKWg/s2992/20230629_155321.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrTDW_GXF8YnA1KCHqXtyUoUdVwuYDWk2tURr3AEBonvtDk9zASeJQDuMgeC0auB535KfzkPWKw8km6CS4mPHEZK2qz9XxWtyCBg3u5teVTyb0rLGBG6DS-Y2YG2whwc3UrFza0SSBql2R0Cg2DWsIZdV3W1zbW_u9P56fZ_98tjUzAiH8aN9rmUOsKWg/s320/20230629_155321.heic" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Baby shark do do do</td></tr></tbody></table><br /><p style="text-align: justify;">Jujur, selama tinggal di Qatar saya nggak berani foto gedung pemerintah dan fasilitas perusahaan. Takut akunnya di-banned euy. Pemerintah sini dan tim sibernya agak ngeri. Kutakut kalau tiba-tiba kena tegur, Kakak.</p><p style="text-align: justify;">Setelah saya punya sedikit gambaran tentang Al Khor terus pak suami nanya,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Gimana, mau tinggal di Al Khor nggak?'</i></p><p style="text-align: justify;">Jelas saya jawab dengan mantap,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Ogaaahh...Di Doha ajalah.'</i></p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-34515904180866762732023-07-15T15:33:00.028+07:002023-07-26T15:13:37.251+07:00Rating Bintang<p style="text-align: justify;">Sejak semua serba digital, rating dari konsumen sangat mempengaruhi performa entah produk dari suatu brand atau toko online.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Baru aja pak suami cerita kalau komplainnya ditanggapi setelah ngasih rating bintang satu dari suatu layanan online. Nggak sekali ini aja sih. Bulan lalu pak suami juga pernah mengalami hal yang sama. Komplain ditanggapi setelah ngasih bintang satu ke toko online ternama di Qatar.</p><p style="text-align: justify;">Widiw, mereka yang buka jasa online di Qatar sangat takut dengan rating jelek. Banyaknya rating jelek bisa-bisa bikin usahanya ditutup. Pemerintah sini memang ketat menaruh perhatian terhadap kepuasan pelanggan.</p><p style="text-align: justify;">Di ranah belanja online ada tagline yang cukup terkenal berbunyi,</p><p style="text-align: justify;"><i>'Biarkan bintang yang bicara.'</i></p><p style="text-align: justify;">Sebagai konsumen yang sering belanja online, jujur aja rating sangat mempengaruhi saya dalam membeli suatu produk atau hanya untuk ngecek suatu toko. Wajar karena semakin banyak orang memberikan rating bagus berarti produk atau pelayanannya juga bagus sehingga banyak konsumen yang puas.</p><p style="text-align: justify;">Begitu pula saat saya pesan transportasi online. Dengan melihat bintangnya, kita bisa tahu kualitas si driver. Saya pernah dapat driver taksi online bintang tiga. Mau batalin orderan kok kasihan. Benar aja, gaya nyopirnya bikin dagdigdug sepanjang jalan. Pas dia nyalip di jalan tol sampai bikin saya tahan napas. Kalau dia ngerem, saya juga ikutan ngerem. Hahaha. Dalam hati saya, pantesan si mas-nya cuma bintang tiga.</p><p style="text-align: justify;">Sebaliknya, para driver online juga tahu kita customer dengan bintang berapa. Di app milik driver customer pun ada ratingnya. Kalau bintang kita jelek, bisa jadi driver tersebut agak ogah-ogahan.</p><p style="text-align: justify;">Btw saya tahu ini dari <a href="https://www.pipitwidya.com/2020/05/seru-seruan-di-twitter.html" target="_blank">Twitter</a>. Jadi waktu itu ada driver online yang melayani customer dengan rating jelek. Ternyata customer tersebut baik sama dia, nggak seperti ratingnya.</p><p style="text-align: justify;">Nah, sebenarnya di dunia offline ada juga lho rating bintang ini. Semakin tinggi bintangnya maka semakin dihormati atau semakin berkuasa. Yak, yang punya bintang adalah mereka yang bekerja di dunia militer. Semakin banyak pangkat bintang yang tersemat di bajunya menunjukkan bahwa dia orang yang berkuasa.</p><p style="text-align: justify;">Ketika masyarakat melihat jumlah bintang di baju seragamnya jadi tahu kalau dia pejabat dengan gelar apa. Bisa Komjen, Mayjend, Brigjend, dll. Semakin banyak bintang di bajunya biasanya banyak pula masyarakat yang segan terhadapnya.</p><p style="text-align: justify;">Btw kalau saya pangkatnya cukup Tengjend alias tetangga Jenderal. Hahaha.*canda</p><p style="text-align: justify;">Saya jadi punya pikiran random, nih. Seandainya kita semua mulai dari pejabat sampai masyarakat biasa dikasih rating jadinya gimana ya? Jadi kita bisa tahu rating presiden, perdana menteri, menteri, guru, dosen, mahasiswa, bos, dan karyawan. Bahkan suami, istri, ibu rumah tangga, dan anak semua dikasih rating.😆</p><p style="text-align: justify;">Nah, rating perorangan ini bisa disematkan di ID card atau muncul saat kita simpan nomer kontak seseorang.</p><p style="text-align: justify;">Wah, seru kali ya kalau kayak gini. Kalau mau berurusan sama seseorang, kita bisa lihat dulu rating bintangnya. Misal, kalau ratingnya bagus, bisnis bisa dilanjutkan. Tapi kalau ratingnya jelek, kita harus waspada mau lanjut bisnis apa enggak.</p><p style="text-align: justify;">Manfaat lainnya, rating individu bisa untuk acuan HRD menerima seseorang jadi karyawan atau enggak. Eh, rating ini bisa juga untuk patokan teman-teman buat nyari pacar atau jodoh. Meski nggak semua rating jelek berarti kepribadiannya juga jelek. Kan ini hanya salah satu acuan.</p><p style="text-align: justify;">Hahahaha, pikiran saya emang rada-rada ya. Nggak tahu nih sejak tinggal di Qatar yang panas, otak saya ikutan panas.😂</p><p style="text-align: justify;">Jangan lupa bintangnya, Kakak.</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-41769504053108438072023-07-10T11:10:00.023+07:002023-07-13T12:35:32.758+07:00Tentang Cetaphil Gentle Cleanser<p style="text-align: justify;">Saya mau cerita tentang produk skincare dari Cetaphil yang sudah jadi andalan.<span></span></p><a name='more'></a><p></p><p style="text-align: justify;">Sejak tahu hamil pertama kali, yang saya lakukan adalah stop semua produk dari dokter karena waktu itu saya sedang <a href="https://www.pipitwidya.com/2020/04/perawatan-crt-di-erha-klinik-beserta.html?m=1" target="_blank">perawatan CRT di Erha klinik</a>.</p><p style="text-align: justify;">Jujur aja saya agak susah mencari produk skincare yang aman untuk ibu hamil sebab waktu itu nggak update per-skincare-an. Ditambah saya nggak bisa dandan jadi agak cuek soal skincare di pasaran. Saya tahunya cuma skincare dari dokter.</p><p style="text-align: justify;">Oke lah, kalau nggak pakai skincare saya nggak masalah. Tapi minimal saya harus cari facial wash yang aman untuk ibu hamil supaya muka nggak kusam banget.</p><p style="text-align: justify;">Berhubung sebelumnya saya pakai produk Erha dan ndilalah cocok dengan facial washnya. Kata dokter, facial wash Erha aman untuk ibu hamil. Tapi saya tetap nggak mau pakai produk dokter.</p><p style="text-align: justify;">Jadi awal-awal kehamilan saya sibuk cari facial wash yang aman. Waktu itu saya lagi gemes-gemesnya sama Kawa, anaknya Andien. Hehehe, ibuknya Kawa pernah bikin heboh dunia parenting Indonesia, ya.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUDnatlH6GqCePqAeosQtlNm5F8TkovWW6FWsk32uhREzVY2WBSclUk0c6NGS8NhgvCrukBDmU1tyKsfDLiZy3O3fimccGeUdiuQqSXz_70qM-JFz8ZxQkMHSG5ptGbrPJTOSWMjwfWNVdEOUy9Ba-8-ZjL95sFEeOezwHNmjxAXXya8YQChvdHAwDD_0/s2992/20230625_113025.heic" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgUDnatlH6GqCePqAeosQtlNm5F8TkovWW6FWsk32uhREzVY2WBSclUk0c6NGS8NhgvCrukBDmU1tyKsfDLiZy3O3fimccGeUdiuQqSXz_70qM-JFz8ZxQkMHSG5ptGbrPJTOSWMjwfWNVdEOUy9Ba-8-ZjL95sFEeOezwHNmjxAXXya8YQChvdHAwDD_0/s320/20230625_113025.heic" width="320" /></a></div><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Hampir tiap hari saya buka Instagramnya Andien demi melihat si Kawa. Nah, di salah satu postingan ternyata Andien promoin Cetaphil. Saya mikirnya, Andien adalah artis yang selektif menampilkan produk di media sosialnya. Kayaknya dia nggak sembarangan mau jadi bintang iklan atau brand ambassador. Selama ini brand yang memakai Andien termasuk brand besar yang reputasinya nggak kaleng-kaleng.</p><p style="text-align: justify;">Berawal dari Andien itulah, saya tahu tentang Cetaphil. Tapi saya nggak langsung beli. Agak lama buat mutusin beli karena ini menyangkut janin. Saya banyak browsing review tentang Cetaphil. Makin lama browsing akhirnya saya mantap buat beli Cetaphil.</p><p style="text-align: justify;">Pertama kali nyoba Cetaphil gentle cleanser, saya amati warna, bau, dan rasanya saat diaplikasikan di wajah. Warna cleansernya bening, teksturnya kental, dan tidak berbau sama sekali. Saat diaplikasikan ke wajah, pembersih ini bisa digunakan dengan air atau tidak.</p><p style="text-align: justify;">Jika pakai air, setelah pembersih diaplikasikan ke wajah lalu pijat perlahan dan bilas. Pembersih akan menyatu dengan air tanpa menghasilkan banyak busa. Sebaliknya, bila tidak dibilas, setelah diaplikasikan ke wajah dan pijat perlahan lalu lap dengan kain yang lembut sampai bersih. Setelahnya wajah jadi bersih dan terasa lembut.</p><p style="text-align: justify;">Sejak pemakaian pertama, saya langsung cocok dan jatuh cinta sama cleanser Cetaphil karena produk ini tidak bau wangi dan efektif membersihkan wajah. Saya benar-benar jatuh cinta dan jadi pelanggan loyal. Dari kehamilan anak pertama di tahun 2018 sampai sekarang, berarti udah 5 tahun saya pakai Cetaphil untuk pembersih wajah sehari-hari. Saya udah cocok banget sama Cetaphil. Nggak mau ke lain hati, hahahaha.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis-4N7BTzLvCnRcdcHIQ8gDqD5hx1NnefHwCeqiJHA6sOYoJv7AuTrR9z6s_LKvNJGJYj6fjVlPHqmB3sexvfv52ojJ07IGhUVaYeqTV1UcgpCZ4dU07InPNN6re-MCORnxnbE0LKOASnmpGOK4hM97h-MoObM76Y6edlk_U5cFa1ucr2D_CJD0l1upX8/s2992/20230625_113237.heic" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2992" data-original-width="2992" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis-4N7BTzLvCnRcdcHIQ8gDqD5hx1NnefHwCeqiJHA6sOYoJv7AuTrR9z6s_LKvNJGJYj6fjVlPHqmB3sexvfv52ojJ07IGhUVaYeqTV1UcgpCZ4dU07InPNN6re-MCORnxnbE0LKOASnmpGOK4hM97h-MoObM76Y6edlk_U5cFa1ucr2D_CJD0l1upX8/w252-h252/20230625_113237.heic" width="252" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tekstur Cetaphil kental, bening, dan tidak berbau</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><b><br /></b></p><p style="text-align: justify;"><b>Cetaphil di Qatar</b></p><p style="text-align: justify;">Waktu mau ke Qatar, saya sempat was-was kalau nggak ada Cetaphil di Qatar. Sebelum berangkat, saya browsing dulu ada Cetaphil nggak di sini. Alhamdulillah, ternyata di Carrefour dan Lulu hypermarket pada jualan Cetaphil. Harga Cetaphil di kedua tempat belanja tersebut jauh banget kalau dibanding harga di Indonesia. Meskipun di Qatar nggak ada pajak tapi harganya mahal. Kirain karena nggak ada pajak, harga skincare bisa murah. Malah jatuhnya lebih mahal di Qatar dibanding di Indonesia. Kumaha atuh?</p><p style="text-align: justify;">Untungnya sekarang semua digital jadi saya browsing lagi Cetaphil yang harganya agak miring. Thanks God, saya nemu harga Cetaphil yang murah di iHerb. Selisih harganya bisa nyampe 30 QAR. Kan lumayan, Bok. Akhirnya kalau nyari produk skincare saya beli di iHerb. Btw iHerb bisa untuk langganan skincare.</p><p style="text-align: justify;"><br /></p><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiot9DQqZlgxcqmqsDGwfSe2JBlSJjc3xjDEROdZ7jGpAKetcKLLWIEkEcnVyVH1zkZZMy4P152lpJgk2QdlN5QFq4QXHMKPmWT5z7XZs8pyX_v4aQmpbPB0zZg0QA3peoBlSSZA3KBJ4vcYlTKadlmPqbBqCA-RikYneKSDrGdLa8Ge_UjRN0zJ_ji5fM/s2880/20230710_012230.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="2880" data-original-width="2880" height="282" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiot9DQqZlgxcqmqsDGwfSe2JBlSJjc3xjDEROdZ7jGpAKetcKLLWIEkEcnVyVH1zkZZMy4P152lpJgk2QdlN5QFq4QXHMKPmWT5z7XZs8pyX_v4aQmpbPB0zZg0QA3peoBlSSZA3KBJ4vcYlTKadlmPqbBqCA-RikYneKSDrGdLa8Ge_UjRN0zJ_ji5fM/w282-h282/20230710_012230.jpg" width="282" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Cetaphil iHerb vs Carrefour</td></tr></tbody></table><p style="text-align: justify;"><br /></p><p style="text-align: justify;">Ini adalah perbandingan harga Cetaphil. Yang kiri dari iHerb (235 ml) sedangkan yang kanan dari Carrefour (250 ml). Meskipun volumenya beda sedikit tapi selisih harganya lumayan kan? Oia, 1 QAR setara 4ribu rupiah. Jadi kalikan sendiri ya perhitungan harga dan selisihnya.</p><p style="text-align: justify;">Sekian dulu review dan cerita saya tentang Cetaphil gentle cleanser. Bagi teman-teman terutama ibu hamil yang lagi nyari cleanser, produk ini aman dan hasilnya memuaskan. Nggak cuma saya aja lho yang bilang. Hehehe.</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-323229259856869662.post-32535880696609273892023-06-08T09:01:00.002+07:002023-07-26T15:15:57.477+07:00Nabi<p></p><div style="text-align: justify;">Waktu di Indonesia si sulung udah sekolah TK A.</div><span><a name='more'></a></span><p></p><p style="text-align: justify;">Sekolahnya termasuk jaringan SIT (Sekolah Islam Terpadu). Bedanya dengan SI (Sekolah Islam - nggak pakai Terpadu) adalah di Sekolah Islam Terpadu porsi pelajaran Islam lebih banyak dan ada target hafalan.</p><p style="text-align: justify;">Di sekolah, si sulung juga mendapat pelajaran sirah nabawiyah (cerita nabi). Metode pengajarannya dengan cara Bu guru membacakan cerita atau menayangkan video tentang nabi.</p><p style="text-align: justify;">Biasanya tokoh nabi digambarkan dalam bentuk orang memakai pakaian putih khas pria Arab dan wajahnya diblur atau diberi cahaya. Wajah nabi nggak digambarkan full layaknya manusia.</p><p style="text-align: justify;">Dengan adanya sirah nabawiyah, si sulung punya sedikit gambaran tentang nabi.</p><p style="text-align: justify;">Nah, ada kejadian lucu waktu awal-awal tinggal di Qatar. Saat itu kami di lobi apartemen lagi menunggu taksi Uber. Tiba-tiba si sulung nanya,</p><p style="text-align: justify;">👧: "Ibu, ini rumah nabi, ya?"</p><p style="text-align: justify;">👩: "Hah?? Bukan. Rumah nabi di Mekkah, bukan di sini."</p><p style="text-align: justify;">👧: "Itu ada fotonya." (Sambil nunjuk foto Emir Qatar pakai bisht putih dan ghutra yang dipasang di lobi)</p><p style="text-align: justify;">👩: " Oh, itu foto pemimpin Qatar. Bukan foto nabi."</p><p style="text-align: justify;">Kayaknya dia masih kurang puas dengan jawaban saya. Nggak berapa lama tiba-tiba dia teriak sambil nunjuk orang lewat di luar lobi.</p><p style="text-align: justify;">👧: "Ibuuuuuu, ada nabi lewat."</p><p style="text-align: justify;">👩: "Itu bukan nabi, Kak. Sekarang udah nggak ada nabi. Nabi terakhir kan Nabi Muhammad. Itu tadi pakaian orang sini dan orang Arab. Beda sama pakaian di Indonesia."</p><p style="text-align: justify;">👧: "Tapi itu kan pakaian nabi." (Masih ngeyel).</p><p style="text-align: justify;">Beberapa hari kemudian tiap kami ketemu orang yang berpakaian seperti itu saya bilang,</p><p style="text-align: justify;"><i>"Eh, ada nabi lewat."</i></p><p style="text-align: justify;">Si sulung cuma senyam-senyum. Berarti dia udah paham dengan penjelasan saya.</p><p style="text-align: justify;">Hahahaha, anak kecil memang polos ya.^^</p>Pipit Widyahttp://www.blogger.com/profile/07221780402691225946noreply@blogger.com2