Kalau disuruh menengok kembali tulisan yang berkesan selama tahun 2014 ini, jujur saya malu. Postingan saya masih sedikit dan saya pun belum ada setahun di dunia perbloggeran ini. Apalagi blog saya masih biasa-biasa saja. Tetapi, mau tidak mau saya harus mencari dan memposting ini di detik-detik terakhir.
Tahun 2014 ada satu hal yang tidak mungkin saya lupakan karena usaha mendapat momongan gagal. Tulisan yang berjudul Hasil Inseminasiku saya buat tepat sehari sebelum jadwal test pack setelah disuntik inseminasi. Saya menulis tersebut dengan penuh emosi, antara sedih, marah, dan menyalahkan diri sendiri. Apalagi tulisan tersebut terjadi saat tanggal cantik yakni tanggal 10, bulan ke-10. Bagaimana rasanya mengenang suatu tanggal cantik dengan peristiwa yang tidak cantik, sungguh pilu. Apalagi sesaat setelah itu, saya membaca status facebook suami saya yang menandakan beliau sungguh kecewa dan kesal.
Saya mencoba instropeksi dengan kondisi saya saat itu. Setelah memposting, saya mematikan komputer dan menangis sendiri di kamar sepuasnya. Sambil curhat dengan sahabat lewat BBM dan berakhir dengan tangisan lagi sampai beberapa pesan tidak saya balas. Saat itu saya hanya ingin sendiri. Jujur, saya tambah sedih karena teringat status kekecewaan suami yang hal ini seakan menambah beban pikiran. Seakan-akan saya adalah istri yang tidak berguna.
Di luar dugaan, ternyata banyak sekali doa dan dukungan dari teman-teman blogger yang notabene tidak saya kenal. Ketemu di dunia nyata pun hanya beberapa saja. Sungguh, saya membaca komentar mereka dengan menangis. Ada haru ketika membalas komentar dan mengamini doa-doa mereka. Tanpa saya sadari, saya kembali bangkit dan tidak berlama-lama sedih.
Dari beberapa komentar tersebut, ada komentar yang bernasib sama dan meminta alamat surel saya. Hubungan berlanjut dengan saling curhat lewat dunia maya dan saling menguatkan. Sampai sekarang pun, alhamdulillah pertemanan kami masih berjalan dan saya merasa tambah intens. Dari yang semula curhat masalah ikhtiar mendapat momongan jadi melebar ke urusan domestik khas ibu-ibu.
Bahkan ada juga teman suami yang mengirim pesan lewat facebook mengatakan bahwa beliau mengetahui kondisi saya dan ingin berbagi bersama. Padahal teman tersebut mengetahui kondisi saya hanya dari tulisan yang tidak seberapa di blog. Saya sempat kaget dengan hal ini.
Padahal tulisan saya biasa-biasa saja dan jauh dari sempurna karena hanya berisi curhatan. Sebagian dari mereka yang ingin berbagi karena ingin mengetahui lebih lanjut tahap-tahap saya untuk mendapatkan momongan baik soal dokter maupun biaya rumah sakitnya. Pengobatan alternatif pun saya bagikan semata-mata karena ingin berbagi. Mengetahui hal ini, saya pun berjanji akan menulis lebih baik lagi dan memberikan informasi yang bermanfaat setidaknya mereka tahu pengalaman-pengalaman yang saya alami.
Hanya lewat rangkaian kata di blog, saya mendapat teman baru dan saling menguatkan. Hanya lewat tulisan yang tidak seberapa, mereka tahu informasi yang saya sampaikan. Hanya dengan tulisan di blog, saya bisa berkawan meski masih secara maya. Terimakasih buat persahabatan selama ini. Mungkin ini seperti yang Pak NH bilang, this is the beauty of blogging.
Saya inget postingannyaaa. Terharu dan ikutan trenyuh juga. Semoga doa temwn-temen dan usahanya membuahkan hasil ya dan semoga sukses di giveawaynya dan kita sama-sama dapet hadiah. Hihiui.
ReplyDeleteAamiin makasih Mas bwt doanya..
DeleteMemang ketika blogwalking sering menemukan postingan-postingan sedih. Insya Allah mak, pertemanan di dunia blogging dan dunia lainnya sama saja. Ada saling dukung dan silaturahim. Ikut mendoakan ya mak, semoga mak Pipitz dan suami sabar, semoga Allah segera mewujudkan ikhtiar mak Pipitz dan suami. Aamiin.
ReplyDeleteIya Mak Lus semoga pertemanan lanjut di dunia nyata ya..
DeleteMakasih Mak utk doanya..Aamiin..
Aku ngga tau postingannya, Mbak.. Tapi kalok uda menyangkut perasaan dan harapan, memang nyesek yah.. :( Well, semoga di tahun depan ada terkabulnya doa yang selalu dipanjatkan.. Aamiiin.. :*
ReplyDeleteMakasih Beb, bwt perhatian dan doanya :)
DeleteKembali kasih, Mbak.. :D
DeleteKekuatan menulis, ya. Dari tulisan yang kita bagi bisa mendapatkan teman baru dan support dari orang-orang yang gak terduga :)
ReplyDeleteHo oh Mba Indi ^_^
DeleteBerbagi lewat tulisan..
Tetap bersabar dan mensyukuri apapun yang terjadi, karena Allah akan memberi rencana indah nantinya mbak, yang orang tidak akan bisa menduganya. Salam hangat dari Kudus ya mba Pipit.
ReplyDeleteSaya datang dan sudah membaca “Self Reflection” di blog ini
ReplyDeleteTerima kasih telah berkenan untuk ikut lomba saya ya
Semoga sukses
Salam saya
#95
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSemoga tetap dalam kesabaran dan kekuatan yaa...
ReplyDelete