Tim Kerja yang Solid

Akhir-akhir ini saya teringat pada teman satu tim saat masih kerja. Nggak tahu kenapa, tiba-tiba saja saya kangen dengan mereka. Kangen dengan gaya bercandanya. Kangen dengan keakrabannya. Ah, saya kangen dengan dunia kerja. Tepatnya saya kangen dengan tim kerja yang solid. 

Bekerja dengan tim yang solid sungguh anugerah yang patut disyukuri. Kantor, sebagai rumah kedua merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara orang yang satu dengan yang lainnya. Hubungan kekeluargaan yang harmonis antara atasan sampai bawahan akan mempengaruhi kinerja tim yang ada di dalamnya. Beruntung, saya pernah merasakan bekerja dengan tim yang solid.

Bulan Juli, sembilan tahun yang lalu. Kali pertama saya bekerja di sebuah rumah sakit plat merah sebagai tenaga kontrak. Suasana yang saya rasakan pertama kali adalah sibuk dan hangat. Iya, saya bekerja di bagian perencaaan yang saat itu sibuk dengan anggaran perubahan. Suasana hangat dan kekeluargaan saya rasakan meski baru pertama kali kenal. 

Bagian perencanaan, salah satu bagian yang lumayan penting. Berbagai ide atau usulan dari masing-masing unit akan digodog menjadi hal yang dapat meningkatkan pelayanan kepada pasien dan kesejahteraan pegawai. Nggak mudah untuk memenuhi semua usulan tersebut. 

Usulan yang masuk akan disaring dan dipertimbangkan. Bila memang dibutuhkan maka akan diajukan ke direksi selanjutnya ke tingkat yang lebih tinggi, yakni antar instansi. Di sini, negosiasi dan lobi yang baik sangat dibutuhkan. Dan, ilmu ini tidak ada di bangku kuliah. Hanya pengalaman yang bisa membuat nego berhasil. 

Tak hanya itu saja. Bekerja di bagian perencanaan sungguh pening ketika berhadapan dengan anggaran yang berjumlah milyaran. Uang yang ada harus dialokasikan secara tepat ke berbagai kegiatan yang nantinya harus dapat dipertanggungjawabkan. Hhmm, bongkar pasang angka sampai error pernah dijabanin. Tukar pendapat dan gejruk antar teman sudah pernah kami alami. Dan, itu seru. Membuat saya lebih banyak belajar. 

Iya, saya banyak belajar dengan mereka. Belajar bagaimana mengolah data, membuat perencaaan yang baik, membuat laporan pertanggungjawaban, membuat kata-kata untuk diajukan ke dewan, belajar tentang pertemanan, dsb. Duh, saya benar-benar kangen dengan suasana ini.

Saat itu, staff perencanaan hanya berjumlah 3 orang. Satu pegawai lama, sedangkan sisanya pegawai baru. Saya termasuk pegawai baru. Baru pertama kali kerja, langsung berhadapan dengan perubahan anggaran yang harus segera dibuat. Mau tak mau, saya harus bisa dan banyak belajar. 

Kala itu kabag dan  kasub sedang dinas keluar kota. Padahal saat yang sama ada data yang harus dikumpulkan. Data pengadaan alat kesehatan yang jumlahnya cukup besar. Kami, sebagai staf yang tak tahu apa-apa harus bertindak cepat agar data tersebut bisa masuk ke biro. 

Akhirnya kami bertiga bekerja sampai malam. Ada yang mengumpulkan data, ada yang telepon bos, ada yang mengutak-atik data. Semua bekerja. Saat itu yang ada di pikiran kami hanya memenuhi data yang diminta oleh biro. Alhamdulillah, semua lancar.

Sejak itu, tim kami makin solid. Kami lebih suka pulang malam daripada pulang ke rumah. Kami lebih suka berada di kantor daripada di rumah. Kami suka kerja lembur tanpa memandang upah yang diterima. Iya, bagi kami kebersamaan adalah hal yang membahagiakan. Ternyata, bekerja seberat apa pun jika bersama dengan tim yang solid maka pekerjaan terasa mudah dan tidak menjadi beban.

Beruntung, saat itu kami punya bos yang perhatian dan tidak pelit. Jika anak buah lembur maka esoknya, ibu buah tak segan akan mentraktir atau mengajak jalan-jalan. Itu semua demi kebahagiaan anak buah. Itu semua untuk semangat kerja anak buah. Dan saya banyak belajar dari beliau. 

Kebersamaan dengan mereka adalah salah satu hal yang membahagiakan dalam hidup saya. Pulang malam masih memakai baju korpri lalu lanjut makan nasi goreng. Pulang kerja makan bakso bersama. Jalan-jalan keluar kota ke tempat yang belum pernah kami datangi. Nguliner bersama. Guyon sampai terbahak-bahak di kantor. Mendengarkan musik bersama di kantor. Karaoke bersama. Narsis bersama. 


Hei Ju, I miss our togetherness so much.
I miss our crazy life time.

Believe me, you are still my best partner in crime.
No one who crazy like you.

Do you still remember?
When the world is still belong to us.^-^. 


*Kangen suasana kantor yang solid kayak dulu.