Makan di Makudonarudo

Kalau membaca judulnya keren ya? Padahal kalau diterjemahkan secara bahasa tak lain dan tak bukan adalah 'Makan di Mc Donald'. Kok bisa? Ya bisa.

Pertama kali berada di sini, kaget juga ketika tahu bahasa Jepangnya Mc Donald itu Makudonarudo. Jadi Mc = Maku, Donald = Donarudo. Hal ini mungkin, sekali lagi mungkin lho ya, karena kosakata di Jepang yang jarang berakhiran konsonan, jadi Mc enggak dibaca 'Mek' tapi akhirannya diberi huruf vokal dulu, jadilah 'Maku'. Dan sepertinya orang Jepang tidak bisa mengucapkan huruf 'L' huruf Hiragana dan Katakana tidak ada L maka Donald dibaca Donarudo. Lha kok nggak Maka, Maki, Donaruda, Donarudu dan kawan-kawannya? Ya, saya cuma bisa menjawab, mana saya tahu.

Mendengar ini awalnya aneh karena sangat asing sekali di telinga. Tapi ya kembali lagi, terserah Jepang-lah ya, ngapain dibikin pusing.

Saya termasuk orang yang jarang banget makan fast food, setahun bisa dihitung dengan jari. Gara-gara kelaparan di jalan, saya dan suami saat itu memutuskan makan nasi + ayam di Mc D dekat apartemen. Eh, ada yang berbeda lho antara Mc D di Indonesia dan di sini.

Mc D yang kami kunjungi terhitung kecil. Sewaktu membaca menu yang ada, kami kaget banget ternyata Mc D di sini tidak ada menu nasi + ayam seperti di Indonesia. Apa karena tempatnya kecil ya, maka tidak menyediakan menu nasi. Tapi waktu saya jalan-jalan ke mall, ada Mc D yang lebih besar, saya sempat melirik menu yang terpampang di dinding, ternyata juga tidak ada nasi. Padahal makanan pokok penduduk Jepang kan nasi ya? Yo wes lah, kembali lagi, terserah Jepang-lah ya, ngapain dibikin pusing.
Akhirnya kami pesan burger dan kentang *lha menunya cuma itu tok. Untuk minumnya sepertinya dimana-mana sama, minuman bersoda yang mendunia itu. Waktu itu saya memesan menu baru *penasaran sama rasanya, yaitu burger avocado. Gambarannya, burger ayam tidak ada selada dan tomat, tetapi diberi alpukat, ditambah dengan mayones.


Sumber dari sini

Nah, kebiasaan kalau makan fast food itu biasanya mengambil saos sebanyak-banyaknya kan? Di sini nggak akan bisa seperti itu karena di Makudonarudo tidak ada kran saos. Jadi, saosnya itu diberi kalau kita minta dan bentuknya kotak kecil. Terus, yang paling menyedihkan, tidak ada saos sambal, yang ada saos seperti mayones dan saos tomat.

Glek, aneh banget makan burger tanpa saos sambal. Karena ingat pesan ibu kalau ada makanan jangan suka dibuang, ya saya makan dengan pelan-pelan sampai habis. Soalnya, kalau dibuang kan sayang uangnya juga. Kebayang waktu itu saya makan burger yang aneh dan enak. Aneh karena baru pertama mencicipi burger pakai alpukat dengan mayones dan saos tomat. Enak karena saking laparnya.

Hal yang sangat saya suka, saat selesai makan, pengunjung merapikan tempat duduk sendiri lalu membawa nampan dan sisa makanan ke tempat sampah. Di situ ada tempat untuk menaruh nampan, serta tempat sampah yang sudah terpisah antara kertas dan plastik. Kebiasaan membuang sampah di sini patut diberi jempol. Beda banget ya dengan negara kita.

Saya kira Mc D dimana-mana sama, ternyata tetap menyesuaikan kebiasaan dan budaya di negaranya masing-masing. Kalau suatu saat teman-teman mau makan di Makudonarudo, ingat, jangan lupa membawa saos sambal sachet,ya! Makannya mumpet, biar saos sambalnya nggak ketahuan. Oke?

4 comments

  1. oh gitu ya, bisa jadi juga yah sob ^_^

    ReplyDelete
  2. lucu juga ya namanya ko jadi berubah, kiarin ya diseluruh dunia namanya tetep sama mc donald

    ReplyDelete