Gara-gara postingan teman tentang mie daun kelor, saya jadi tertarik untuk mencari informasi tentang daun kelor. Setahu saya, daun kelor dianggap daun sakral karena banyak mitos yang berkembang di baliknya. Pohon kelor dianggap sakral oleh sebagian masyarakat karena dianggap dapat dijadikan tolak bala, daunnya digunakan untuk mengusir setan, memandikan jenazah, atau menghilangkan kekuatan magis yang ada pada seseorang.
Pohon kelor (Moringa Oleifera) dapat tumbuh hampir di seluruh wilayah Indonesia baik di dataran tinggi maupun dataran rendah. Pohon ini banyak dijumpai di pekarangan rumah atau kebun. Tumbuhan ini tingginya sekitar 5-7 m. Daunnya kecil-kecil berbentuk bulat telur dan bersusun majemuk. Bunganya dapat keluar sepanjang tahun dengan bau semerbak berwarna putih kekuningan. Buahnya berbentuk segitiga memanjang, disebut kelentang. Sejak tahun 1980, penelitian terhadap daun, bunga, kulit batang, buah sampai bijinya telah dilakukan.
Pohon Ajaib yang Kaya Manfaat |
Di beberapa negara seperti Etiopia, Somalia, Sudan tanaman kelor sudah lama menjadi bagian dari kebiasaan masyarakat sehari-hari untuk dibuat sayur, bahan obat-obatan, atau diperdagangkan. Tanaman ini juga bisa digunakan sebagai penahan longsor, konservasi tanah, dan terasering.
Beberapa penelitian menyebutkan manfaat daun kelor ternyata banyaaak banget. Beberapa diantaranya sebagai berikut :
WHO menyebut pohon kelor sebagai pohon ajaib karena beberapa studi menyebutkan bahwa pohon ini sangat berjasa sebagai penambah kesehatan berharga murah selama 40 tahun di negara-negara termiskin di dunia. Daun kelor sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Bahkan bayi dan anak-anak sangat dianjurkan mengonsumsi daun kelor karena perbandingan gram pada daun kelor yaitu :
Dengan banyaknya kandungan gizi dan manfaat pada tanaman kelor, maka tak heran saat ini tanaman tersebut dimanfaatkan untuk olahan pangan untuk kapsul, sereal balita, mie, dan teh.
Nah, setelah tahu manfaatnya ternyata pohon kelor memang sakral ya sebab banyak banget manfaatnya. Kalau untuk konsumsi di rumah, jika ada daun kelor bisa juga lho dimasak sayur asem. Hahaha saya baru ingat kalau pas kecil pernah dimasakin sayur asem daun kelor kakak sepupu sewaktu liburan di rumah budhe. Rasanya seger, seperti sayur daun katuk.
-Semoga Bermanfaat-
Jadi pengen punya puunnya.
ReplyDeleteNanem to mas
DeleteMak, setahu saya daun kelor dianggap sakral dan tabu itu di daerah Jawa :)
ReplyDeleteKalau di daerah ayah saya, di daerah Bugis, daun kelor itu dijadikan sayur lho :)
Saya dulu sering makan sayur daun kelor kalau ke kampung ayah - di Kabupaten Soppeng (Sul Sel). Pernah juga saya masak, dijadikan sayur bening. Tapi ribet Mak, karena kan daunnya kecil2, memisahkannya dari batang/cabangnya itu ribet kerjaannya, lamaaaa ... jadi saya gak bikin lagi hihihi.
Betul mak, sy Jawa..org Jw jrg masak daun kelor.
DeleteWah, enak ya.. Duluuu bgt pnh ngrasain sih dsayur asem. Hehe kudu sabar metikinya.
saya belum pernah ngerasain daun kelor bu, padahal dulu waktu kecil didepan rumah ada pohon kelor tapi ga pernah tau kalau itu bisa dimakan, taunya katanya bisa buat tolak bala aja, itu juga katanya hehehe
ReplyDeletePemikirannya sama kayak sy, mba..
DeleteEtapi mayan enak kok, duluuuu bgt pernah nyicip.
wah, ternyata banyak juga ya manfaat dari daun kelor
ReplyDeleteIya, sy jg baru tau..
Deleteijin nyimak aja ya bu, salam kenal
ReplyDeleteSalam kenal juga ya..
Deleteaku ndak pernah makan makkkk.... :D
ReplyDeleteNyobain, Mak klo ada pohonnya di sekitar rumah..
Delete