Nggak terasa sebentar lagi Ramadhan. Saya selalu senang jika memasuki bulan Ramadan. Entah lah, rasanya ada suasana yang berbeda di bulan Ramadan jika dibandingkan dengan bulan yang lain. Padahal kalau dipikir aktivitas selama Ramadan sama seperti bulan-bulan lainnya. Mungkin karena orang-orangnya lebih sabar kali ya, jadi suasananya beda. Hahahaha.
Meski Ramadan tinggal menghitung hari tapi kesibukan menyambut bulan suci bagi beberapa orang nggak bisa dibilang mudah, terutama buat saya pribadi. Jauh-jauh hari saya sudah mempersiapkan ini dan itu supaya saat puasa lebih tenang dan fokus. Nggak tahu kalau teman-teman bagaimana, apakah juga sibuk menjelang Ramadan.
Beberapa kesibukan sebelum Ramadan yang terjadi di masyarakat terbilang unik. Saya bilang unik karena kesibukan tersebut nggak hanya untuk persiapan puasa saja tapi juga untuk menyambut lebaran.
Lha wong beberapa timeline di media sosial atau grup chatting sudah ada yang menawarkan aneka kue lebaran. Pelapak hijab fashion juga sudah woro-woro batas akhir pemesanan supaya barang bisa sampai ke customer sebelum lebaran.
Hhmm, padahal puasa saja belum tapi hiruk pikuknya sudah menggema jauh-jauh hari dari persiapan sebelum puasa sampai menjelang lebaran. Jangan salah lho, saya salah satu diantaranya. Iya, saya termasuk orang yang agak rempong sebelum Ramadhan, hahahaha.
Saya memang tipe orang yang suka prepare jauh-jauh hari (kecuali untuk belajar, sukanya pakai sistem kebut semalam, hahahaha). Saya males banget kalau harus antre panjang atau berdesak-desakan membeli barang di pusat perbelanjaan.
Karena apa?
Dari awal puasa sampai mau lebaran, banyak banget orang-orang yang datang ke pusat perbelanjaan. Mereka ada yang mau belanja untuk persiapan lebaran, beli baju baru, buka bersama, atau hanya untuk window shopping aja.
Dulu, sewaktu awal menikah, saya sempat mengalami hal ini. Maklum, saat itu masih penyesuaian menjadi pasangan baru dan masih beradaptasi di tempat yang baru pula. Minggu kedua Ramadan, biasanya saya dan pak suami belanja persiapan lebaran di mal. Belanjaan tersebut bukan untuk kami saja namun untuk keluarga juga. Kebayang ya, banyaknya belanjaan saat itu. Apalagi mal selalu penuh karena masyarakat juga punya tujuan yang sama. Pyuh, lelahnya hayati awak saat itu.
Kejadian tersebut membuat saya nggak sanggup karena benar-benar bikin capek. Akhirnya berdasarkan pengalaman yang nggak mengenakkan tersebut, saya sudah mempersiapkan segala keperluan selama puasa sampai lebaran sebelum Ramadan tiba.
Apa saja kesibukan saya sebelum Ramadhan?
#Hunting Tiket Mudik
Waini, bagi perantau yang mau mudik ke kampung halaman menggunakan transportasi umum jangan sampai kehabisan tiket mudik. Secara suasana ngumpul bareng keluarga besar terasa guyub di saat lebaran, kan?
Kalau lebaran, saya dan pak suami lebih suka mudik naik kereta api. Pengalaman hunting tiket kereta yang sistemnya error melulu sudah menjadi hal biasa. Hunting tiket tengah malam, kami jabanin. Kalau sistem error, kami tinggal tidur lagi. Pas subuh mau hunting lagi, nggak tahunya tiketnya sudah habis. Hahahahaha, seru sih hunting tiket yang beginian.
Kadang nih, kalau tiketnya masih, pilihannya beda gerbong. Lalu pencarian tiket pun dilanjut lagi sampai dapat meski mudiknya mepet dengan lebaran. Tak mengapa, asal bisa lebaran bersama keluarga di kampung halaman.
Bagi teman-teman yang mudik menggunakan kereta api, pemesanan tiket dibuka sejak H-90 (3 bulan) sebelum keberangkatan. Kalau nggak mau begadang seperti kami, teman-teman bisa pesan tiket di agen. Perhatikan cara pemesanan di agen tersebut supaya bisa dapat kursi. Mereka nggak bisa melayani pemesanan tiket yang dadakan apalagi jika teman-teman nggak melampirkan data yang lengkap. Agen tiket juga manusia, Ciiinnn!
#Belanja Keperluan Puasa dan Lebaran
Menjelang Ramadan, berbagai kebutuhan untuk puasa dan lebaran sudah ada di pusat perbelanjaan dari mulai pakaian sampai makanan. Barang-barang ini sangat laris diborong pembeli. Dari minggu pertama Ramadan sampai menjelang lebaran tempat belanja selalu penuh. Hal ini membuat pengunjung antre berjam-jam untuk membayar di kasir.
Saya pernah mau belanja barang sebelum lebaran dan terpaksa balik lagi begitu melihat antrean panjang di kasir. Nggak sanggup kalau harus ikut antre.
Untuk menyiasati hal tersebut, saya dan pak suami nyetok makanan dan belanja untuk kebutuhan dua bulan sekaligus. Misal nih, puasa jatuh di bulan Juni. Maka akhir Mei atau awal Juni, saya dan pak suami belanja bulanan untuk bulan Juni dan Juli. Selain belanja rutin bulanan biasanya kami juga belanja untuk keperluan lebaran sekaligus. Biasanya barang yang banyak dibeli yaitu makanan untuk stok selama Ramadan dan persiapan lebaran. Jadi selama Ramadan, kami nggak pernah ke mal meski hanya untuk window shopping. Kalau ada yang kurang, tinggal beli di warung atau minimarket terdekat.
#THR
Meski bagi-bagi THR menunggu kalau bonus dari kantor cair tapi ada baiknya jika besarnya THR dan siapa yang menerima dibikin list. Catat semua keponakan, orang-orang yang ingin kita santuni atau yayasan yang ingin kita bantu. Dengan membuat list THR, pengeluaran untuk anggaran ini bisa dikontrol dengan baik.
#Bersih-bersih Rumah
Datangnya bulan Ramadan ibarat tamu agung yang berkunjung ke rumah. Kalau ada teman yang mau main ke rumah, biasanya kita pencitraan kan biar rumah terlihat rapi dan bersih. Hahahahaha. Kalau teman saja diperlakukan demikian, maka sudah selayaknya jika Ramadan juga disambut dengan rumah yang bersih supaya lebih nyaman untuk beribadah. Hhmm, saya masih ada pe-er nih untuk membersihkan rumput liar di taman.
#Mempersiapkan Hati
Waini, yang nggak kalah penting yaitu mempersiapkan hati sebelum Ramadan. Ngomongnya gampang tapi susah banget dijalani. Jika Ramadhan tiba,
Siapkah kita untuk nggak kepo sama kehidupan orang lain?
Siapkah untuk menjadi orang yang lebih sabar?
Siapkah kita untuk nggak ngegosip di Whatsapp atau Line?
Hahahaha.
Haduuuhh, berat banget ini. Semoga ya saya bisa mempersiapkan hati selama Ramadhan.
Etapi yang rada susah bagi saya mungkin ngegosip di Line sama teman yang tek-tok. Dari yang semula cuma menanyakan kabar aja malah merembet ke hal-hal lain yang malah bikin kepo. Huahahahahaha. *Balang brambang deh ke kamu yang merasa melakukan ini :p
Oia, melalui postingan ini saya mohon maaf lahir batin ke teman-teman yang sudah mampir ke blog ini. Maaf ya kalau saya ada salah-salah kata dalam menulis. Saya mohon maaf jika ada perkataan yang kurang berkenan. Semoga kita dapat menjalani bulan Ramadan tahun ini dengan baik, ya. Aamiin.
aku sih gak pernah sibuk2 menjelang puasa, masak seperti biasa , hanya nambah takjil saja, aku sih orang yg simpel habis. Ngapain repot bikin macam2, padahal masih banyak tugas yang lain. Dan keluargaku sih sudah biasa kalau bulan ramadhan sama saja dg bulan lainnya
ReplyDeleteOia, takjil.
DeleteKalau saya kadang beli takjil krn deket rumah ada semacam pasar kaget untuk jualan takjil.
kalau di kampung saya banyak yang pada Jiaroh ke makam saudara-saudara mereka.
ReplyDeleteHampir sama dgn kampung halaman saya.
Delete