Ngomongin tentang Rejeki

Tiba-tiba saya jadi kepikiran mau ngomongin tentang rejeki.

Siapa yang hidupnya ngerasa kurang mulu? Terus mikir, kok rejekinya segini aja, ya?

Ngacung aaahhh..*tunjuk tangan tinggi

Yak, akhir-akhir ini saya sering banget mempertanyakan soal rejeki. Maklum, kebutuhan lagi banyak-banyaknya. Jadi saya harus mengatur pengeluaran supaya celengan semar tetap aman. Sering kali tiap protes soal pengeluaran vs gaji pak suami (saya IRT), saya kena marah mulu. Intinya sih saya dibilang kurang bersyukur. 

Namanya emak-emak ya, jika menghadapi realita kehidupan (halah bahasane) kok ada aja yang kurang. Perasaan pengeluaran sudah diatur sedemikian rupa tapi nabungnya kenapa sedikit. 

Menghadapi kenyataan bahwa saya sudah tidak bekerja (padahal sudah 5 tahun resign) pastinya ada rasa iri tiap melihat teman yang bisa bekerja. Mereka yang bekerja seakan bisa mengaktualisasikan diri. Sedangkan saya cuma diam aja di rumah, berkutat dengan hal itu-itu saja.

Bosen? 

Pastinya.

Namun, ketika saya menyadari bahwa mungkin benar kalau saya kurang bersyukur lalu berbaik sangka sama Tuhan, tiba-tiba saja rejeki datang tak terduga. 

Alhamdulillah blog ini masih bisa menghasilkan uang meski jarang diupdate. Penawaran kerja sama hampir ada tiap bulan namun nggak semua saya terima. Iya, saya memang agak pilih-pilih soal job. Bagi saya, blog masih dunia yang mengasyikkan untuk bermain. Saya juga nggak mau jika blog saya isinya lebih banyak tulisan berbayar. Bagaimanapun, saya tetap mengutamakan konten pribadi yang semoga saja bisa dijadikan bahan berbagi. Selebihnya saya anggap bonus.

Dalam minggu yang sama saya nggak nyangka bakal dapat job berturut-turut. Job tersebut ada yang di blog dan ada yang di luar blog. Awalnya agak males sih menerima penawaran job menulis. Soalnya saya udah lama nggak ngeblog jadi agak kaku. Tapi setelah dijalani, alhamdulillah saya bisa bikin postingan dalam waktu sejam dan pihak agency menyetujui. Tinggal nunggu kompensasi cair, hehehe. 

Sedangkan penawaran kerja sama di luar blog, benar-benar nggak saya sangka. Bahkan saya juga nggak nyangka kalau mendapat penawaran sesuai bidang yang saya geluti. Tapi untuk penawaran kerja sama ini membutuhkan banyak pertimbangan karena ada pak suami dan keluarga yang harus dipikirkan. Hm, biarkan saja ini mengalir dan tetap berbaik sangka sama Tuhan aja. 

Saya benar-benar nggak nyangka dengan semua rejeki yang tiba-tiba datang berurutan seperti ini. Di saat saya pasrah dan mengikuti alir, Tuhan memudahkan semuanya. Saya nggak ngoyo dalam mencari rejeki, hanya berusaha untuk berbaik sangka dan memperbaiki hubungan dengan Tuhan saja. Insyaallah, dengan begini Tuhan juga akan mempermudah urusan kita. 

No comments