Pemeriksaan Fetomaternal di Depok (2)

Ini lanjutan dari cerita sebelumnyaMonggo dibaca dulu biar nyambung, hehehe.

Akhirnya saya dapat antrean konsul dengan dr. Novi di RS Bunda Depok. Karena saat itu pandemi lagi parah-parahnya, pergi ke rumah sakit rasanya horor. Isinya deg-degan mulu. Kami semua harus menaati protokol kesehatan yang diterapkan RS.

Berhubung masih pandemi, screening kesehatan dan pendaftaran di RS Bunda dilakukan di luar gedung. Ada tenda khusus yang digunakan untuk keluar masuk pasien. Setelah urusan screening dan administrasi di tenda selesai, saya masuk ke dalam rumah sakit.

Begitu masuk, di depan saya terpampang tulisan 'Klinik Morula'. Hati saya berdesir dan rasanya mau nangis karena teringat saat dulu berjuang untuk bisa hamil. Di rumah sakit yang sama saya divonis PCOS dan gagal  melakukan inseminasi sebanyak dua kali. Semua peristiwa itu masih terbayang dengan jelas.

Apalagi ruang praktik dr. Novi ada di lantai 2, selantai dengan ruang tindakan inseminasi yang pernah saya jalani. Berkali-kali saya menatap pintu tersebut. Saya masih ingat bunyi alat-alat kesehatan yang terpasang di tubuh saat proses inseminasi.

Tapi di rumah sakit ini pula akhirnya saya kembali dan seakan saya bisa menunjukkan bahwa saya dapat melalui semua ujian dengan baik. 



Pixabay 

Saking emosionalnya, ketika di toilet, saya nangis. Dulu di toilet yang sama saya menangis mendapati hasil insem negatif. Sekarang saya nangis karena nggak nyangka bisa balik ke RS Bunda dengan kondisi sebaliknya.

Udah ah cerita emosionalnya. Lanjut cerita tentang fetomaternal ya, hehehe.

Karena baru pertama kali periksa fetomaternal, saya ditanya macam-macam sama perawat. Hamil ke berapa, usia kandungan berapa bulan, pernah keguguran apa enggak, tujuan ke fetomaternal apa, ada rujukan apa enggak, mereka juga menanyakan nomor HP.

Saya balik nanya kenapa harus kasih nomor HP karena saya takut memberikan nomor HP sembarangan. Ternyata nomor HP digunakan untuk mengirim hasil USG. Setelah diperiksa, pasien akan mendapatkan link via SMS untuk melihat hasil USG 4D.

Oh, saya baru tahu ada sistem seperti ini di RS Bunda. Keren juga nih.

Pasien dr. Novi lumayan banyak. Saya dan keluarga lama banget nunggunya karena tiap pasien diberi waktu konsul cukup lama.

Lama-lama kami bosan sendiri. Untung saya selalu bawa camilan biar nggak mati gaya nungguin dokter. Apalagi saya bawa anak kecil. Hukumnya wajib bawa camilan biar dia nggak cranky.

Yah, saya paham sih kenapa konsul di fetomaternal lama. Selain biayanya beda, waktu konsultasi agak lama supaya si ibu mendapat informasi detail tentang kondisi ibu dan janin. Jadi kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pasien bisa konsultasi tindakan selanjutnya untuk meminimalkan kejadian tersebut.

Karena pandemi, hanya ibu yang boleh masuk ke ruang praktik, tanpa anak tanpa suami. Berhubung waktu itu pak suami lagi salat jadi saya masuk bersama si sulung. 

Saat konsul dengan dr. Novi saya ceritakan kronologinya dan kekhawatiran saya. Beliau tersenyum, pembawaannya tenang dan enak banget diajak konsultasi.

Saya diperiksa USG 4D. Nah, momen ini saya gunakan untuk tanya kondisi organ janin. Gimana detak jantungnya, kelengkapan tangan dan kakinya serta organ-organ lainnya. Oia, dengan USG 4D ini kita bisa mengetahui jenis kelamin bayi lebih akurat. Tapi tujuan pemeriksaan fetomaternal bukan untuk mengetahui jenis kelamin bayi, ya.

Kata bu dokter kondisi saya dan janin bagus, tidak ada hal-hal yang perlu dikhawatirkan.

Alhamdulillah, denger dokter bilang gini rasanya legaaaa banget. Saya udah bisa senyum dan nggak sedih lagi, hehehe.

Biar hasilnya lebih afdol, saya dirujuk tes lab. Sebelum ketemu dr. Novi, saya kan dapat rujukan tes lab dari obsgyn sebelumnya. Nah, semua rujukan itu saya jadikan satu. Jadi tes labnya komplet. Mulai dari tes hematologi lengkap, diabetes, imunologi, hepatitis, urin, AIDS, dan TORCH.


Hasil lab di RS Bunda


Setelah hasil lab jadi, bu dokter menyarankan supaya saya konsul ke obsgyn sebelumnya. Nggak perlu ke beliau lagi.

Biayanya berapa?

Total biaya yang dikeluarkan di fetomaternal RS Bunda Depok sekitar 800rb-an. Sedangkan biaya tes lab komplet hampir 5juta.

Saya kaget dengan biaya labnya yang mahal, hahaha. Tapi demi anak, apa pun akan saya lakukan meski bayarnya gesek pakai kartu sendiri bukan punyanya pak suami.😂

Segini dulu cerita saya tentang pemeriksaan fetomaternal di Depok. Btw ada yang pernah periksa ke fetomaternal juga nggak? 

9 comments

  1. Anonymous24 May, 2022

    Aku ke sini krn cari info soal fetomaternal di depok hehe
    Mau tanya kalo usg fetomaternal itu diharuskan cek lab ga ya dan dapat vitamin ga kak?
    Soalnya nyari info di bunda aaliyah depok 1jt sekian untuk feto.
    Terima kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anonymous27 May, 2022

      Di klinik fame depok biaya feto sekitar 950rb moms, belom lama abis rujuk feto juga

      Delete
    2. Wah, terima kasih untuk responnya di sini. Maaf, saya baru balas.

      Kalau cek lab tergantung kondisi pasien si. Kalau vitamin, saya kurang tahu karena saat itu saya nggak dapat resep obat. Mungkin untuk beberapa kasus, bisa jadi dapat obat.

      Delete
  2. Anonymous10 June, 2022

    Assalamuallaikum. Selamat siang bun. Mau tanya 800rb itu untuk biaya USGnya aja ya? Kalo untuk biaya dokter feto di RS Bunda berapa bun? Kira2 total2 semua untuk USG Feto berapa? terimakasih bun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. Maaf ya saya baru balas.

      Biaya di Bunda 800rb itu biaya admin, dokter, dan USG.

      Delete
  3. Maaf mba, kalau boleh tau hasil USG nya jadi ketauan pernah + kena campak/rubella?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, maaf ya saya baru balas. Kalau ketauan pernah kena campak/rubella dari tes lab. USG untuk mengetahui kondisi janin apa ada kelainan atau tidak. Hasil USG belum tentu karena campak/rubella. Bisa jadi karena pengakit lain. CMIIW ya.🙏

      Delete
  4. Anonymous26 June, 2023

    Assalamu'alaikum, halo mba pipit, salam kenal, mau tanya, untuk registrasi fetomaternal bisa via online pake OneBunda atau langsung datang? Pilihnya USG 4D bukan ya? Mengingat antrian dokter Novi panjang dan saya bawa 2 anak batita, thx before

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. Halo, salam kenal. Kalau dulu saya telepon. Saya baru tahu ada app OneBunda. Mungkin bisa dicoba pakai app itu, Mba. Iya, USG 4D.

      Delete