Mulai bulan ini saya menambah kategori baru di blog yaitu cerita tentang properti.
Sebenernya ini tulisan-tulisan lama tentang rumah yang saya jadikan satu di kategori properti.
Kenapa properti?
Kalau saya jawab,
"Lah, kenapa enggak?"
Berarti nggak ada cerita di blog ini. Hahaha. Nggak seru dong, ah. Supaya kelihatan seru, saya ceritain aja ya alasannya.😁
Pertama, tiap ada topik yang membahas properti di Twitter pasti banyak mendapat tanggapan netizen. Biasanya cerita tentang properti dibikin thread. Nah, netizen banyak banget yang me-retweet atau me-reply thread tersebut. Meski ada aja netizen yang reply spam nitip jualan.😂
Topik yang hot di mata netizen yaitu cerita anak milenial yang bisa beli rumah di usia 25 tahun atau kurang dari 30 tahun. Padahal kalau dihitung mundur, saya dan pak suami juga punya rumah di usia kurang dari 30 tahun. Kalau diingat, berasa ngos-ngosan juga.😂
Mungkin alasan ini pula yang menjadikan postingan properti saya ada yang tembus hampir 35 ribu page view. Ya mungkin aja viewnya kebantu sama robot. Tapi kalau sebanyak itu kayaknya ada tangan-tangan netizen yang cari info tentang properti, deh.
Di mata anak milenial, beli rumah kayak sesuatu yang nggak mungkin tercapai. Hal ini karena harga tanah dan rumah yang tiap tahun naik dan kadang nggak masuk akal.
Nggak usah ngomongin harga properti di Jakarta. Saya aja sempat syok waktu hunting properti dan mendapati harga rumah di pinggiran Bogor mencapai 1,2 milyar untuk luas tanah 120m² dan bangunan tingkat. Wiw.
Melihat harga rumah sekarang yang mahal, kalau dihitung secara matematika emang berat banget. Padahal kalau mau sih bisa aja. Modalnya nabung dan nekat. Tapi nekatnya yang penuh perhitungan ya.😁
Pixabay |
Alasan kedua, saya sering dapat email dari pembaca yang nanyain properti. Bahkan ada yang nanya detail banget jadi saya berasa kayak konsultan perumahan.😂
Ini membuktikan bahwa masih ada orang yang cari info di blog. Mereka pengen belajar dari pengalaman orang lain yang sudah punya rumah. Mungkin, mungkin lho ya, belum banyak blog yang membahas tentang pengalaman memiliki properti.
Banyak orang yang pengen punya rumah. Tapi ada juga orang yang nggak mau punya rumah dengan alasan tertentu.
Beli rumah entah rumah baru atau second pasti berasa banget pengorbanannya. Rasanya kayak uang habis buat ngurusi rumah. Tapi setelah punya rumah, saya yakin kamu akan puas dengan usaha kerasmu itu. Kalau kita udah punya niat baik, pasti akan dimudahkan jalannya.
Jadi, tungguin aja ya cerita-cerita saya tentang properti. Siapa tahu dengan saya berbagi pengalaman di sini, kamu bisa punya gambaran tentang KPR dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan saat beli rumah. Minimal jangan sampai kamu mengalami kejadian nggak enak seperti yang pernah saya alami.
Oia, dengan adanya kategori properti di sini, siapa tahu nantinya ada developer yang mau kerja sama dengan saya. Terus saya dikasih bonus satu kavling tanah atau 1 unit apartemen. Huahahahaha. Boleh minta aamiin-nya saudara-saudara.😂
Jadi silakan dibaca postingan-postingan saya di kategori properti, ya.
No comments