Terlalu Berharap

Sebagai pensiunan, Pak Bejo sering mengisi waktunya dengan membaca koran saat sore di teras. Berita tentang calon presiden membuat Pak Bejo antusias mengikuti perkembangannya dari waktu ke waktu.

Saat serius membaca koran tiba-tiba terdengar suara Adi, anak  Bu Hasan yang tinggal di sebelah rumahnya,

"Pak Bejo, ini dari Ibu," kata Adi sambil memberikan bingkisan yang dibungkus rapi.

Pak Bejo yang sedang membaca koran tampak kaget melihat Adi membawa bingkisan ke rumah. Bu Hasan yang merupakan tetangga sebelah rumahnya terkenal pelit. Jika ada acara di kampung, Bu Hasan tidak pernah ikut apalagi sampai memberi hantaran ke tetangga. Kalau ada tetangga yang hajatan, dia juga jarang datang.

"Oh, terima kasih ya," jawab Pak Bejo.

Pak Bejo bergegas membawa bingkisan ke dalam rumah sambil dipegang bingkisan berbentuk bulat dan terasa empuk itu.

"Wah, sore gini baca koran sambil makan roti enak, nih," gumam Pak Bejo dalam hati.

Setelah di meja makan dan bingkisan dibuka dengan hati-hati, Pak Bejo teriak sambil dongkol,

"Buuuuuu, ini lho kondemu dari Bu Hasan."

***

PS: Ini adalah flash fiction pertama saya. Meski ini bukan fiksi pertama di blog tapi saya tertantang bikin flash fiction. Hhhmmm, saya masih belajar bikin fiksi makanya saya mulai dari flash fiction dulu.

Kenapa?

Karena flash fiction nggak terlalu mikirin setting, tema, dan tokoh secara detail seperti halnya membuat cerita pendek. Tantangan bikin flash fiction yaitu membuat ending yang tak terduga. Selain itu juga memikirkan judul yang menarik dan berhubungan dengan akhir ceritanya.

Harapannya, semoga dengan latihan bikin flash fiction lama-lama saya bisa mengembangkan cerita lebih panjang.

Lagi pula biar tamu di blog ini nggak bosen baca cerita saya mulu, hehehe. Sekali-sekali lah tamu yang main dikasih sesuatu yang berbeda biar betah main di blog sederhana ini.😀


*konde: gelungan rambut palsu dan berbentuk bulat.

6 comments

  1. 😂😂😂. Ini baguuus kok mba. Endingnya memang plot twist sekaliiii 🤣

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, ini ide dadakan, Mba. Agak mumet juga bikin flash fiction. Saya harus banyak belajar.

      Delete
  2. berasa baca materi standup comedy mbak pipit. Critanya ga panjang tapi sering plot twist. Untung saja pak bejo cuma dongkol, belum sampai misuh-misuh segala..hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oiya ya kayak stand up comedy. Saya mikirnya pengen bikin cerita pendek yang simple. Flash fiction sempet booming di blogsphere. Ada beberapa bloger yang tiap minggu bikin. Hahaha, kalau misuh-misuh nanti kena sensor.

      Delete
  3. Di bagian awal aku mikirnya malah bingkisan dengan foto caleg di dalamnya. Ga pernah kasih bingkisan, sekalinya kasih bingkisan sekalian kampanye...hahahaha

    Itu di awal cerita ada berita capres. Jadi nebaknya ke kampanye...wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, ini bisa jadi masukan saya. Kebetulan saya kepikiran ttg berita capres karena tiap hari yang muncul itu. Nggak kepikiran soal kampanye.

      Jadi Pak Bejo serius banyak berita ttg capres. Kalau baca politik biasanya serius. Pas ada tamu datang, Pak Bejo kaget. Membuyarkan konsentrasinya.

      Endingnya malah konde ya bukan kampanye. Hehehe.

      Terima kasih untuk insightnya, Mas.

      Delete