Cuci Mobil

Waktu pertama kali ke mal pakai kendaraan pribadi, saya kaget bukan main. Saat masuk basement parkiran, mata saya tertuju ke orang-orang yang pakai baju overall lengan pendek.

Spontan saya nanya ke pak suami,

"Eh, di mal sini ada tukang parkir?"

Ternyata saya salah. Mereka bukan tukang parkir tapi tukang cuci mobil. Biasanya mereka akan mengarahkan pengunjung ke tempat parkir yang kosong. Setelah itu mereka menawarkan jasa membersihkan mobil.

Pekerja cuci mobil di mal pakai overall yang di belakangnya tertulis nama perusahaan. Jumlah mereka banyak. Peralatan yang dibawa biasanya lap. Jujur, saya nggak tahu gimana cara mereka membersihkan mobil soalnya lantai parkiran nggak basah tapi mobil bersih.

Oke, saya cerita tentang cuci mobil di sini dulu, ya.

Di Qatar jarang orang mencuci mobil sendiri. Biasanya ada tukang cuci mobil di apartemen atau di mal. Kalau di tempat ini mereka hanya membersihkan bagian luar.

Sedangkan di car wash yang bukan di mal atau apartemen, mobil akan dibersihkan bagian luar dan dalam. Mobil nggak cuma dicuci luarnya aja tapi bagian dalam juga divakum.

Harga cuci mobil di apartemen/mal sekitar 20 QAR sedangkan di car wash 30 QAR. Kalau mau kasih tip ke petugasnya itu lebih baik. Sumpah, saya kasihan dan nggak tega lihatnya.

Uniknya, di mal Qatar pasti ada tukang cuci mobil ini. Selain menjalankan tugas utamanya, mereka kadang membantu mencarikan tempat parkir yang kosong sambil mengharap iba supaya dapat job dari pengunjung.

Pikiran saya waktu lihat mereka adalah apa mereka nggak kepanasan pakai baju overall di basement parkir mengingat suhu di Qatar yang sangat panas. Saya yang turun dari mobil aja kepanasan berada di tempat parkir apalagi mereka yang berjam-jam ada di sana.

Kagak musim panas aja suhunya udah tinggi apalagi musim panas. Aduh..duh..duh..suhunya nggak nguatin. Saya dan anak-anak jalan dari tempat parkir ke arah pintu masuk mal aja keringetan, lho.

Jujur, saya nggak tega melihat mereka. Kalau mereka benar-benar membantu mencarikan tempat parkir, sebagai ucapan terima kasih saya dan pak suami membiarkan mobil dibersihkan.

Pembayaran cash dan bayar di muka. Nanti petugasnya kasih kuitansi resmi. Jadi kelar belanja kita nggak perlu cari petugasnya yang mana.

Tenang. Mereka bekerja profesional, kok. Jadi nggak perlu khawatir bayar di muka. Waktu mau pulang sudah pasti mobil kinclong dan lantai parkiran nggak basah, lho.

Ini masih jadi misteri bagi saya.😁

Alat-alatnya ditaruh di mana?

Cara membersihkan mobil gimana kok lantai parkiran nggak basah?

Mereka pakai air nggak, sih?

Kebetulan tiap kelar belanja saya jarang lihat petugas lagi cuci mobil. Kayaknya cuma dilap doang.

Saya menulis ini hanya untuk berbagi pengalaman. Ternyata ada sisi lain di balik glamornya kehidupan Qatar. Ada banyak sekali pekerja migran yang harus kerja keras dan bertahan hidup di sini. Mungkin mereka tidak bisa membawa keluarga di Qatar. Bisa dibayangkan bagaimana rindunya mereka saat kerja jauh dari keluarga.

Saya menulis ini nggak disertai foto bukan berarti hoax, ya. Apakah etis saya mengambil gambar profesi orang lain secara diam-diam hanya demi sebuah konten? 

2 comments

  1. Untuk para pekerja kasar begini, sayapun sering tak tega mba. Apalagi kalo ngeliat dari negara sendiri. Selagi kita berlebih rezeki, ga ada ruginya kasih sedikit tips untuk mereka. Kita ga tau sekeras apa hidup mereka di negara orang kan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul sekali, Mba Fanny. Selagi kita masih bisa bantu nggak ada salahnya, kok. Karena hidup di negara orang itu susah dan keras. Nggak bisa seenaknya juga.

      Delete