Siapa yang suka makan sushi? Tinggal di Jepang kalau belum menyicipi segarnya sushi di Pasar Tsukiji tentu belum afdol dong. Jalan-jalan ke pasar Tsukiji memang telah kami rencanakan sebelumnya. Rencananya, kami akan melihat proses pelelangan ikan di pasar yang tersohor itu.
Agar tidak terlambat, kami berangkat dari apartemen jam 4 pagi, sebelum subuh. Kami berjalan menembus dinginnya pagi menuju Sta.Kannai. Tapi jangan salah, meski pagi buta ternyata banyak juga warga Jepang yang sudah di stasiun, padahal itu hari Sabtu, hari dimana orang-orang libur bekerja.
Untuk sampai ke sana, kami naik kereta dari Sta.Kannai (Omiya Line) turun di Hamamatsucho, keluar pintu utara, lalu oper dengan subway Toei Line, turun di Sukijishijo.
Setelah itu, kami menuju pasar Tsukiji dengan tergopoh-gopoh karena waktu sudah menunjukkan pukul 05.30. Saya mengamati aktivitas di sana. Meski masih pagi, pasar sudah ramai, bahkan di salah satu sudut banyak orang yang mengantri untuk makan sushi.
Pasar ini besar, banyak aktivitas di pasar ikan terbesar di dunia ini. Para pekerja sibuk mengangkat kardus berisi ikan, melakukan bongkar muat, dan hilir mudik dengan alat transportasi khusus yang memudahkan pekerjaan mereka. Meski besar dan sibuk, pasar ini sangat bersih dan tidak bau amis. Bahkan, saya tidak melihat kucing yang berseliweran di dalam pasar.
Aktivitas di Tsukiji |
Ketika berkeliling, beberapa kedai ada yang sudah buka, tapi banyak juga yang belum buka. Kami menemui salah satu kedai yang ramai banget. Jika ke sana, jangan langsung menuju ke salah satu tempat makan. Berkelilinglah dahulu, melihat-lihat harga dan menu yang ditawarkan. Berdasarkan observasi kami, beberapa kedai ada yang menjual sushi satu set saja (tidak menjual satuan) dan ada juga yang menjual satuan, harganya juga beda-beda. Salah masuk kedai, bisa-bisa tekor gara-gara sushi.
Antri Demi Sushi |
Menu |
Nama Kedainya |
Ketika duduk, kita langsung diberi ocha, kuah seafood isinya kerang kecil, dan tempat sushi yang isinya jahe. Jahe di sini diiris tipis-tipis, bentuknya mirip irisan ikan. Jahe berguna untuk menetralisir ikan mentah yang kita makan.
Sushi Segar |
Sushi Enak dan Jahe |
Setelah itu chef akan menawarkan sushi apa yang akan kami makan. Sushi yang disajikan di sini sangat segar dan enak. Tidak ada bau amis sama sekali. Wow, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata makan sushi di tempat ini. Benar-benar nikmat sekali. Dagingnya yang merah dipadu dengan saus yang lezat, hhhmmm bikin nambah sushi dan nambah lagi. Apalagi kulit ikan yang dibalutkan pada nasi, hhhmm enak sekali. Ada juga tamago (telur dadar) yang dibungkus nori. Hati-hati, norinya asin banget.
Tamago |
Memang benar kata orang, makan sushi di Pasar Tsukiji memang sensasinya luar biasa. Terbayar sudah perjuangan antri selama satu jam sebelum makan. Setelah kenyang, kami melanjutkan perjalanan berhanami di Taman Ueno, ke Asakusa, dan melihat Sky Tree. Ceritanya ada di sini dan di sana.
wah jadi pengen ke Jepang nyobain sushi..
ReplyDeleteayo mak, ke sini :)
ReplyDeletewew.. pasti rasanya sushi dijepang beda sama di Indonesia..
ReplyDeletejadi pngn kesana nih.. :(
Teknonetwork.com
waaah, pengen makan sushi jadinya
ReplyDeletesushinya halalkah mbak?
ReplyDelete