Sanja Festival di Asakusa

Jadi, ceritanya tanggal 17 Mei kemarin, saya dan suami ke Asakusa memang niat banget melihat Sanja Festival. Soalnya kok rameee buanget reportasenya. Selain itu, kami juga penasaran sama pernak-pernik yang dijual di sana. Meski ini kedua kalinya kami ke Asakusa, tapi kami tetep semangat karena kunjungan yang pertama cuma melihat lampion raksasa saja.

Sanja Festival disebut juga Sanja Matsuri (Festival Tiga Kuil) merupakan festival tahunan yang diadakan di Asakusa selama tiga hari yakni Jumat, Sabtu, Minggu pada minggu ketiga di bulan Mei. Festival ini untuk menghormati tiga pendiri Sensoji Temple, yang diabadikan sebagai Dewa Shinto di Kuil Asakusa. Selama tiga hari, setidaknya diperkirakan dua juta orang melihat festival ini. Makanya Sanja Festival termasuk salah satu festival terbesar di Tokyo.

Festival ini dimulai pada hari Jumat sore, diawali dengan Parade Daigyoretsu. Dalam parade ini, para pemuka agama, pejabat setempat, geisha, penari, dan para musisi memakai kostum zaman Edo. Mereka berarak sepanjang Yanagi Dori ke Sensoji Temple dan Asakusa Shrine. Setelah itu, langsung diadakan upacara keagamaan Shinto untuk mengharap kesejahteraan yang berlimpah. Lalu salah satu mikoshi (replika kuil) dari lingkungan sekitar akan diarak sepanjang jalan diiringi musik khas Jepang.

Hari Sabtu, setidaknya ada seratus mikoshi dari distrik sekitar Asakusa dibawa ke Sensoji Temple dan Asakusa Shrine. Mikoshi ini akan didoaakan dulu sebelum diarak. Mikoshi dari masing-masing distrik berbeda-beda bentuknya. Ada juga yang bentuknya kecil. 


Pemberkatan Mikoshi

Pengarakan Mikoshi

Di hari terakhir atau Minggu, masing-masing grup dari masing-masing distrik akan berkumpul di Asakusa Shrine dan mereka bertanding membawa salah satu mikoshi yang besar. Kemudian mikoshi diarak sepanjang Asakusa. 

Sepanjang Asakusa dan Sensoji Temple itu banyak banget toko makanan dan souvenir. Kebayang dong bagaimana ramenya saat itu. Apalagi yang mengarak mikoshi satu grup jumlahnya banyak banget bisa dua puluh orang lebih. Yang membuat kami salut  yakni ada mikoshi yang diarak anak kecil. Mikoshinya sih kecil. Tapi, cara mereka mengenalkan budaya dan adat setempat sejak kecil patut ditiru.

Mikoshi Mini

Selama Sanja Festival, banyak juga kuliner yang dijual di sana. Lumayan menolong pengunjung yang kepanasan dan kelaparan di siang yang sangat terik. Harganya cukup terjangkau, dengan catatan jangan dikurskan, ya! :)


Selain melihat Sanja Festival, kami juga berkeliling di area Sensoji Temple. Seperti temple-temple yang lain, di sini juga banyak pohon yang rindang, taman, toilet, dan juga tempat berteduh. Bahkan ada juga kran air minum gratis yang letaknya dekat dengan toilet. Para pengunjung juga bisa membeli buah tangan yang dijajakan sepanjang jalan di Sensoji Temple. Meski temple, tetapi tempat ini juga sangat nyaman bagi wisatawan karena fasilitasnya yang cukup memadai.





No comments