Mengonsumsi Lauk Pauk yang Mengandung Protein Tinggi dengan Harga Terjangkau

Sumber protein ada dua yakni hewani dan nabati.

Sumber protein hewani ada di dalam daging, ikan, telur, susu, dan hasil olahannya. Sedangkan protein nabati dijumpai dalam kacang-kacangan dan hasil olahannya. Biasanya harga lauk pauk hewani lebih mahal dibanding lauk nabati. Hal ini umumnya menjadi dilema bagi masyarakat yang berpenghasilan kecil. Mereka ingin memberikan kebutuhan gizi yang cukup kepada anaknya tapi terbentur biaya. Tapi, apakah mereka tetap bisa mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi dengan harga terjangkau? Bagaimana caranya?

Sumber pangan protein hewani dan nabati masing-masing mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Lauk hewani mempunyai asam amino yang lebih lengkap dan mudah diserap tubuh. Kekurangannya, jumlah kolesterol dan lemaknya lebih tinggi serta harganya relatif mahal. Biasanya kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi sering ditemui pada daging dan sedikit pada ikan. Sebenarnya anak-anak masih memerlukan kedua zat ini untuk pertumbuhan tapi akan berakibat tidak baik pada orang dewasa. Untuk itu alangkah baiknya bila orang dewasa membatasi konsumsi kolesterol dan lemak jenuh. 

Sedangkan bahan pangan protein nabati mempunyai keunggulan dibanding hewani karena kandungan lemak tak jenuhnya lebih tinggi daripada bahan pangan hewani. Kandungan isoflavonnya, terutama pada kedelai menjadi daya tarik karena manfaatnya yang sangat banyak. Isoflavon ini tidak ada dalam bahan pangan hewani. Keuntungan lainnya, bahan pangan ini harganya jauh lebih murah dibanding hewani. Namun demikian, kelemahan bahan pangan nabati yaitu kurang higienisnya proses pembuatan lauk pauk yang berasal dari kacang-kacangan. Biasanya pabrik pengolahan tahu dan tempe kurang memperhatikan kebersihan tempat dan wadah yang digunakan selama proses produksi. Padahal itu salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas dan baik buruknya lauk-pauk yang banyak penggemarnya ini. 

Ibu-ibu yang kondisi ekonominya kurang lebih banyak mengonsumsi bahan pangan nabati sebagai temannya nasi. Biasanya saya sering bertanya kepada asisten soal menu sayur dan lauk yang dimasak di rumahnya. Hampir setiap hari, jawabannya adalah tahu dan tempe. Bila hari ini tahu digoreng, besok tempe ditumis dengan sayuran. Kadang sedih ketika mengetahui bahwa asisten belum bisa menerapkan gizi seimbang di rumahnya. Tapi apakah anggapan saya ini benar? 

Berdasarkan Tabel Nutrisi bahan Pangan Indonesia, diperoleh informasi bahwa:

Dalam 100 gr tempe terdapat:
  • Energi 201 kkal
  • Protein 20,8 gr
  • Lemak 8,8 gr
  • Karbohidrat 13,5 gr
  • Serat 1,4 gr

Sedangkan dalam 100 gr daging terdapat:
  • Energi 273 kkal
  • Protein 17,5 gr
  • Lemak 22 gr

Dari data di atas menunjukkan bahwa tempe mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi dan mempunyai zat-zat yang lebih banyak daripada daging. Dengan demikian, masyarakat bisa mengonsumsi lauk pauk berprotein tinggi dengan harga terjangkau. Kondisi ini menyebabkan tingginya minat masyarakat untuk mengonsumsi bahan pangan nabati yang kaya akan nutrisi. 

Untuk protein hewani, ibu-ibu jangan bersedih hati. Meski harga lauk hewani relatif mahal tapi beberapa masih ada yang murah, koq. Salah satunya ikan kembung. Selama ini masyarakat hanya mengetahui bahwa ikan salmon mempunyai kandungan omega-3 yang paling tinggi diantara ikan-ikan yang lain. Anggapan ini telah disanggah oleh beberapa ahli yang menyebutkan bahwa ikan kembung ternyata mempunyai kandungan omega-3 yang tertinggi. Ikan salmon menduduiki peringkat keempat setelah ikan kembung, tuna, dan sarden. Padahal ikan ini sangat mudah dijumpai di pasar dengan harga murah. 

Kebutuhan protein hewani yang diperlukan manusia ada di dalam protein ikan karena mengandung asam-asam amino yang hampir semuanya diperlukan oleh tubuh manusia. Kandungan protein ikan yang relatif besar ada di dalam ikan kembung sebesar 15-25% untuk 100 gram daging ikan.

Ikan kembung mengandung sumber gizi yang diperlukan oleh tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar termasuk lemak tak jenuh yang mudah dicerna dan langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Sedangkan kandungan omega-3nya paling tinggi. Asam lemak ini tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, jadi harus dikonsumsi dari luar. Pada masa perkembangan otak, omega-3 sangat dibutuhkan karena 50% asam lemak pada jaringan sel otak adalah DHA dan EPA. Sedangkan ikan laut atau semua hidangan dari laut mempunyai kandungan EPA dan DHA yang tinggi. 

Beberapa penelitian di Amerika menunjukkan akibat kekurangan omega-3 dapat menyebabkan keterbelakangan mental, penyakit pada jantung dan komplikasi terhadap sistem kekebalan tubuh. Karena itu konsumsi ikan kembung sangat baik bagi ibu hamil dan anak-anak.


Sumber:

1. Pedoman Gizi Seimbang pada situs http://manjilala.info/wp-content/uploads/2014/12/PGS-Ok.pdf

2. Ikan Kembung Sebagai Sumber Omega yang Baik untuk Perkembangan Otak Janin di  http://lakesma.ub.ac.id/2014/06/ikan-kembung-sebagai-sumber-omega-3-yang-baik-untuk-perkembangan-otak-janin/

3. Kandungan Protein Tempe Lebih Tinggi dari Daging Sapi pada situs http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebih-tinggi-dari-daging-sapi


#10HariNonstopNgeblogGizi

17 comments

  1. Tempe tetap jadi makanan favorit sepanjang jaman :D

    ReplyDelete
  2. iya aku juga suka tempe dan tahu loh mbak, tenang aja heehehe :)

    ReplyDelete
  3. paling suka sama tempe, digoreng garing dengan bumbu garam dan bawang... hmmm... lezatos

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aduh, Mas Adi ngingetin tempe garing di soto langganan :)

      Delete
  4. Pipit, makasih informasinya ya, penting banget nih buat ibu rumah tangga seperti saya...hehe, sama kayaknya, di rumah juga saya sering masak tempe, tahu, telor dan ayam...daging jarang banget, Pit...selain harganya kurang bersahabat, ngolahnya juga susah dan lama :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama2, Bu Irma.
      Hehe iya bu, agak lama ngolahnya.

      Delete
  5. Alhamdulillah, tempe tahu, menu wajib tiap hari, ternyata kandungannya luar biasa. Makasih infonya y mak, sering2 yak, hehe

    ReplyDelete
  6. sayang aku ga bisa makan tempe tahu lagi .. hiks mual.. padahal kan protein nabati ya mak..

    ReplyDelete
  7. Tempe dan tahu ....memang ga da matinya.. murah meriah dan sehat ^^

    ReplyDelete
  8. Tempe dan tahu ....memang ga da matinya.. murah meriah dan sehat ^^

    ReplyDelete
  9. tahu tempe is my favorite :)

    ReplyDelete