Pun begitu ketika tinggal di Shin Yokohama. Keramaian di Jepang biasanya ada di sekitar stasiun atau bila ada event tertentu. Salah satu tempat yang ramai dan sering saya kunjungi yaitu flea market di Nissan Stadium. Kalau di Indonesia, flea market layaknya pasar pagi yang sering diadakan setiap hari Minggu.
Sebenarnya lokasi flea market di Shin Yokohama ada di beberapa tempat. Namun, saya dan pak suami seringnya datang ke flea market di dekat apartemen. Kebetulan, apartemen kami dekat sekali dengan Nissan Stadium. Jadi, kalau mau ke flea market nggak sampai 5 menit, tinggal keluar apartemen saja.
Parkiran Meluber di Nissan Stadium |
Flea market di Nissan Stadium menempati arena luar stadion. Flea market ini diadakan sesuai jadwal yang ada di web Nissan Stadium. Flea marketnya nggak tiap Minggu diadakan karena tergantung sikon. Misal, kalau cuaca sedang hujan atau ada pertandingan/acara di Nissan Stadium biasanya flea marketnya libur. Cerita tentang Nissan Stadium yang konsepnya ramah lingkungan dan sangat manusiawi saya tulis di sini, ya. Kebetulan, waktu itu saya tinggal pas musim semi jadi flea market ini sering diadakan.
Menurut asal katanya, flea market berarti pasar loak. Meski demikian, barang-barang yang dijual di sini nggak semuanya barang bekas, kok. Dan, di flea market ada banyak banget variasi barang yang dijual. Ada baju bekas, baju baru, mainan, sepatu, sandal, VCD, alat tulis, makanan, minuman, dll. Jangan salah lho, turis asing juga banyak yang suka hunting barang di flea market. Mereka biasanya mencari barang murah, unik atau antik di sini.
Memang sih kalau hunting barang di sini harus sabar dan teliti. Siapa tahu berkat hunting dengan sabar kita bisa dapat barang yang murah dengan kualitas bagus. Hal ini hampir sama di Indonesia lah. Di beberapa stand, ada barang yang bisa ditawar namun ada juga yang nggak boleh ditawar sama sekali. Kalau mau dapat harga murah, beli saja di last minute, hahahaha. Saya dan pak suami pernah beli jeruk waktu penjualnya mau tutup lapak. Saat itu kami jalan-jalan dulu melihat barang-barang yang lain. Sewaktu pulang, kami melihat penjual jeruk mau tutup lapak dan akhirnya kami dikasih harga murah.
Para penjual yang ada di flea market Nissan Stadium kebanyakan orang Jepang dan hanya sedikit yang bisa berbahasa Inggris. Biasanya penjual yang masih muda rata-rata bisa berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Tipe para penjual di flea market bermacam-macam. Ada yang cuek tapi ada juga yang ramah. Mereka yang cuek kadang kurang merespon pembeli. Mereka santai dan duduk-duduk melihat dagangan atau keadaan sekililingnya. Sedangkan penjual yang ramah, mereka nggak segan untuk memamerkan keunikan barang yang dijual dan tentunya disertai dengan senyuman.
Oia, selain suka melihat barang-barang yang dijual, saya dan pak suami juga suka melihat mobil-mobil yang dibawa penjual. Mobilnya keren-keren, euy! Di negara maju seperti Jepang, orang yang punya mobil biasanya identik dengan orang kaya. Banyak kabar yang beredar kalau punya mobil di sana harus siap dengan pajak dan biaya parkir yang tinggi. Nah, saya dan pak suami sering mikir, alasan mereka berjualan di flea market apa ya? Hhhmmm, memang keuntungannya berapa sih? Hahahaha, pikiran kami memang penuh dengan kekepoan selama tinggal di sana.
Mobilnya, Bok! |
Awal Mei 2015, cuaca musim semi sedang bagus-bagusnya. Udara terasa sejuk dengan sinar matahari yang cerah. Cuaca seperti ini sangat nyaman untuk beraktivitas di luar ruangan. Begitu juga saat flea market. Suasana flea market ramai banget, nggak seperti minggu-minggu sebelumnya. Dari pagi sampai siang para penjual dan pembeli seakan tumplek blek di pasar dadakan tersebut. Mereka ada yang membeli baju, topi, sayuran, atau benda-benda unik lainnya. Pun begitu dengan saya dan pak suami. Kami ingin membeli barang yang mengingatkan pada flea market di stadion internasional kebanggaan Jepang itu.
Suka Melihat Keakaraban Ini |
Saya dan pak suami berkeliling semua sudut stadion dari atas sampai bawah. Kami sangat menikmati hiruk pikuk di pasar tersebut. Setiap orang sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang hanya melihat-lihat, ada yang melakukan transaksi jual beli, dan ada yang ngobrol santai sambil makan. Beberapa aktivitas mereka menarik perhatian saya.
Di flea market kali ini banyak hal yang belum pernah saya jumpai di flea market sebelumnya. Hal-hal tersebut diantaranya:
#Bekal Bento
Saat jam makan siang, pengunjung antre membeli makanan yang dijual di beberapa stand. Namun ada pemandangan yang berbeda di salah satu tangga stadion. Saya menjumpai keluarga, yakni bapak serta dua anaknya sedang asyik makan bento. Di sudut lain ada juga yang makan onigiri yang mereka bawa dari rumah. Kebiasaan orang Jepang yang sering membawa bekal dari rumah selalu ada dalam keseharian mereka. Menyantap bento di tempat terbuka dan nggak jajan, siapa takut? Irit dan sehat, kan? ^-^
#Makanan Halal
Kalau orang Jepang ada yang membawa bento di flea market, hal ini berbeda dengan kami. Saat jam makan siang, saya dan pak suami bingung mau makan apa. Kalau jajan, takut nggak halal. Mau balik ke apartemen, kok nanggung. Serba salah banget, deh. Kami putuskan untuk berkeliling flea market dulu, sedang makan siang nanti setelah balik ke apartemen. Nah, sewaktu berkeliling di salah sudut, nggak nyangka kami menemukan penjual makanan halal. Padahal minggu-minggu sebelumnya, nggak ada makanan halal, lho. Mungkin penjualnya hanya berjualan saat ramai saja. Alhamdulillah, akhirnya kami bisa nemuin makanan halal di flea market ini.
Makanan halal tersebut dijual oleh sepasang suami istri dari Pakistan. Mereka menggunakan mobil untuk berjualan. Mungkin mereka sudah lama tinggal di Jepang dan membuka bisnis makanan halal. Mereka berjualan dibantu oleh 2 orang anaknya, laki-laki dan perempuan. Namun, hanya yang perempuan saja yang sibuk melayani pembeli. Anak perempuan tersebut berusia sekitar 13 tahun sedangkan adiknya masih kecil. Si adik hanya bermain-main di sekitar mobil.
Ketika penjual tersebut tahu saya berjilbab, beliau tersenyum dan memberi salam. Hati saya langsung nyes dan memberikan senyuman balik. Senang ya bisa bertemu sesama muslim di Jepang. Saat memesan makanan, kami sempat berbincang sedikit karena takut mengganggu pembeli yang antre. Kami hanya menanyakan asalnya dari mana. Saya memesan kebab dan pak suami pesan nasi biryani. Harga makanan halal di flea market termasuk murah, nyatanya banyak juga orang Jepang yang antre memesan makanan halal ini.
#Air Mancur
Mungkin ini karena saya norak ketemu air mancur di stadion, hahaha. Maklum, saat flea market sebelumnya, nggak ada pemandangan ini. Air mancur ini salah satu fasilitas yang disediakan Nissan Stadium. Kalau air mancur nggak nyala, tempat itu mirip penutup got yang dipasang di ubin. Saya juga baru tahu kalau tempat tersebut ternyata bisa jadi air mancur saat flea market sedang cerah atau panas. Air mancur ini digunakan anak-anak untuk bermain air seperti di water boom. Air mancur akan muncul setiap beberapa menit. Lucu deh melihat keceriaan dan aktivitas anak-anak bermain air.
#Produk Indonesia
Senangnya bukan main saat saya melihat ada produk Indonesia dijual di flea market. Yah, gimana nggak senang coba. Produk kita, ciiin. Produk Indonesia. Ada dua produk yang bikin saya excited. Pertama, saya nemuin sabun LUX dijual di sana. Semua tahu kalau sabun Lux buatan Unilever, merk dagang yang mendunia. Tapi di sini, sabun Lux ini buatan Indonesia cuma semua informasinya tertulis dengan huruf Jepang, nggak pakai Bahasa Indonesia lagi.
Sabun Lux Versi Jepang |
Produk kedua yakni sepatu. Bukan sepatu biasa sih tapi ini sepatu Nike. Semua sudah tahu ya kalau sepatu ini buatan dari berbagai negara. Ada yang buatan Indonesia, Vietnam, dll. Ceritanya, sepatu saya sudah jelek banget dan kurang enak kalau dipakai jogging. Memang sih waktu itu sudah niat mau dibuang dan beli baru di sana. Selain karena butuh bisa juga buat kenang-kenangan *halah. Harganya juga nggak mahal kok, mumpung diskon pula. Hahahaha.
Ada yang Made in Indonesia |
Setelah cocok dengan modelnya akhirnya saya bungkus dan bawa pulang. Ketika sampai apartemen, saya coba lagi dan pak suami mengecek sepatu tersebut. Beliau kaget ketika tahu kalau sepatu yang dibeli ternyata buatan Indonesia. Lha dalah, niatnya pengin pakai sepatu buatan Jepang ternyata kok buatan negeri sendiri. Sepatunya kayaknya mumet tuh diajak bolak-balik Indonesia-Jepang-Indonesia lagi, hahahaha. Sumpah, saya ngekek dengan kejadian ini. Ya..ya..ya hal ini bikin saya makin suka dengan Indonesia.
Bagi Teman-teman yang sedang berlibur di Jepang, coba deh mampir ke flea market. Temukan keramaian dan keunikan di sana. Syukur-syukur kalau Teman-teman bisa dapat barang bagus dan murah. Senangnya dobel, tuh. Hahahaha. Hhhhmmm, semoga saya punya kesempatan berkunjung ke Jepang lagi dan bisa menjelajah flea market-flea market yang lain, nggak cuma flea market di Nissan Stadium saja. Semoga!
hiyyaaaa....beli sepatu lagi mbak hehehe. sampai siang ya pasarnya,seru mbak^^
ReplyDeleteWaaah, mupeng sepatunya, murah di sana tapi berat diongkos, hahaha
ReplyDeleteWaahahahaha sepatunya bolak balik ya mbamba
ReplyDeleteSuka baca ceritanya :)
Dan barangnya kalo flea market tak terduga yah..
Udah pernah ke oikebajo ? 1x naik bus dari shinahawa eki. Banyak yg jualan juga
Smoga bisa balik ke sana lagi ya mba
*doain diri sendiri juga
Senangnya kalau lihat ada makanan halal. Sama produk indonesia yg dijual di luar negeri
ReplyDeleteOh, flea market tuh pasar loak, hihihi, baru tahu saya.
ReplyDeleteSenangnya bisa jalan-jalan di negeri orang.
Ikut bangga juga nih mbak produk indonesia di jual disitu.
ReplyDeleteKe Jepang lagi, ke Jepang lagi! Ikimashou ka~ Eh aku lihat juga Lux batang di Daiso, sama Biore cair Made in Indonesia~
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis is a really nice post
ReplyDeleteLeona