Smart Home, Rumah Idaman Masa Depan

Hari Minggu kemarin saya kedatangan tamu. 

Mereka berdua kakak beradik. Si kakak bekerja sebagai IT di salah satu bank sedangkan adiknya bekerja di startup smart home. Mengetahui hal ini, saya dan pak suami antusias dengan bidang si adik tersebut. Iya, smart home! Saat ini sudah ada rumah yang menerapkan konsep ini. Bukan nggak mungkin kalau nantinya smart home bakal menjadi rumah idaman masa depan. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, bukan hal yang mustahil kalau nantinya kita bakal punya smart home yang dikendalikan melalui handphone.

Kemajuan digital saat ini sangat pesat dan sepertinya sudah nggak terbendung lagi. Misalnya saja beberapa tahun lalu handphone hanya untuk telepon dan SMS. Zaman kuliah dulu, senangnya bukan main kalau bisa telepon dua detikan sama teman atau dapat info SMS gratis dengan ganti nomer center kartu selular. Hahahaha, lucu ya kalau ingat tempo doeloe. Kalau sekarang ya peran HP sangat dominan. Nggak salah kalau ada yang mengatakan, lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan HP, hahahaha. Sebegitu pentingnya peran HP hingga banyak sekali perusahaan teknologi informasi mencari untung dari benda bernama handphone.

Peluang ini nggak berlebihan kalau dijadikan bisnis oleh beberapa perusahan teknologi bahkan oleh pemilik Facebook, Mark Zuckerberg. Dari majalah yang saya baca, Mark mengatakan bahwa di tahun 2016 ini dia ingin menciptakan artifical intelligence yang dapat mengelola rumah dan membantu pekerjaannya. Impiannya adalah dia mampu menggunakan suaranya sebagai sensor untuk mengendalikan hal-hal yang ada di rumah. Wuih, keren amat, ya!

Nggak usah berpikir jauh-jauh, deh. Kalau kita menginap di hotel kadang merasa takjub dengan fasilitas yang ada, kan? Misalnya saja kartu kamar yang bisa dipakai untuk kunci dan menyalakan lampu ruang. Dengan meletakkan kartu di tempatnya, lampu akan menyala. Begitu juga sebaliknya kalau kita mau keluar kamar. Bagi teman-teman yang tinggal di apartemen mungkin hal ini juga sudah menjadi hal yang lumrah.

Pengalaman ini pernah saya rasakan sendiri sewaktu tinggal di Jepang. Apartemen yang kami tempati semuanya no staff, apa-apa self service. Hanya dengan menggunakan kartu apartemen, saya bisa keluar masuk apartemen, memakai fasilitas di tempat fitnes, dan mengatur hal-hal kecil di kamar. Jadi bisa dibayangkan kalau kartu tersebut rusak atau hilang, kan? Sebegitu pentingnya kartu tersebut hingga kalau hilang atau rusak, pemilik wajib mengganti dengan nominal yang nggak sedikit.

Tempat fitnes pun juga menerapkan demikian. Kalau nggak bawa kartu jangan harap bisa masuk ke tempat ini, ya. Penggunaan kartu ini secara nggak langsung sangat bermanfaat untuk penghematan energi. Bayangin aja, kalau nggak ada orang di tempat fitnes, lampu dan semua peralatan di situ ya nggak akan nyala. Dengan demikian, listrik jadi hemat kan?

Itu masih soal kartu. Ada lagi nih yang menarik yaitu soal lampu. Di beberapa apartemen, lampu yang digunakan ada yang menggunakan remote control. Dengan alat tersebut, kita bisa menyalakan atau mematikan lampu sesuai kebutuhan tanpa harus berjalan menuju saklar. Dari tempat tidur pun kita bisa mengatur cahaya lampu. Kalau untuk membaca, cahaya lampu bisa dibesarkan. Jika ingin melihat tivi atau tidur dengan lampu redup, tinggal mengecilkan cahaya dari remote. Keren kan?

Banyak hal yang bisa didapat kalau penerapan teknologi pintar diterapkan di rumah. Seperti contoh yang saya tulis di atas, penggunaan teknologi canggih memberikan kemudahan bagi penggunanya. Selain itu, dengan pengaturan sendiri kita bisa menghemat penggunaan listrik. Misalnya nih, dengan aplikasi dan peralatan rumah yang sudah terkoneksi dengan sistem maka kita bisa mengatur penggunaan alat-alat tersebut dari jarak jauh, saat kita tidur, atau saat bepergian. Tinggal klik, kita bisa atur penggunaannya dan biarkan teknlogi cerdas bekerja untuk kita.

Smart home juga memberikan keamanan. Dengan kemajuan teknologi kita bisa mendeteksi tamu yang nggak diinginkan. Jika ada tamu yang mau masuk ke rumah, kita bisa lihat melalui monitor di dalam rumah. Kalau kenal dengan tamunya, kita bisa langsung membuka pintu melalui layar atau berkomunikasi terlebih dulu jika tamu tersebut punya kepentingan, misal kita pesan delivery order. Bahkan kalau rumah kita ada asap, pasti pengguna akan menerima pemberitahuan kejadian-kejadian yang nggak diinginkan melalui ponsel. Kalau saat ini, penerapan teknologi di rumah banyak yang menggunakan kamera untuk merekam kejadian-kejadian yang nggak diinginkan. Dengan adanya teknologi pintar tersebut, diharapkan kejadian-kejadian tadi dapat segera diatasi dan nggak menimbulkan kerugian yang semakin besar.

Namun untuk menjadikan kehidupan cerdas tersebut di rumah biayanya cukup mahal dan tergantung seberapa banyak peralatan yang mau dioptimalkan secara pintar. Besarnya biaya ini karena peralatan-peralatan yang digunakan masih banyak yang harus diimpor. Tapi, beberapa tahun lagi bisa saja hal ini akan menjadi biasa karena semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sesuatu yang simple dan cerdas. Semoga meningkatnya permintaan juga diimbangi dengan banyaknya penawaran aplikasi untuk menyerdaskan rumah. Hal ini layaknya perkembangan fungsi ponsel yang dari tahun ke tahun semakin aplikatif dan harganya pun semakin terjangkau.

11 comments

  1. Dulu ketika kita nonton film starterk misalnya dengan kehidupan yang canggih waktu itu belum kepikiran bahwa teknologi itu bisa jadi nyata ya mbak Pipit. Sekarang terbukti bahwa hal yang dulu tidak mungkin sekarang bisa terjadi :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kadang apa yg difilmkan malah bisa jadi inspirasi utk diciptakan ya, Mba.

      Delete
  2. makin lama semua dibikin semakin smart. Semoga para penggunanya juga semakin smart :)

    ReplyDelete
  3. aku pernah lihat acara ttg rumah2 gt di tv kabel mbk, ada keluarga yg pakek aplikasi utk smart home, dan kece badai rumahnya. Klok gk ada org, ini ini dan ini langsung mati, dan sebagainya.
    smart home mmg slh satu solusi utk zaman yg bnr2 hrs bnyak hemat energi.
    nice share mbk, :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, keren bgt lihat rumah2 yg smart.

      Delete
  4. pagar yang bisa kebuka sendiri aja udah buat kagum mba..apalagi seluruh rumah..luar biasa pastinya ya

    ReplyDelete
  5. bentuknya gimana sih? kaya rumah biasa kah? atau gimana? jadi penasaran nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentuknya biasa kayak rumah biasa tapi memakai hub dan router yg terhubung dgn internet jadi peralatan di rumah bisa terkontrol.

      Delete
  6. smart home ya? keren-keren :-)

    ReplyDelete