Cara Asyik Menikmati Weekend Tanpa Mal

Keberadaan mal masih dianggap sebagai tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu saat weekend. Bila weekend atau musim liburan tiba, dapat dipastikan mal selalu rame.

Pergi ke mal bisa dikatakan sebagai one stop shopping karena di mal kita bisa belanja, makan, sekaligus refreshing. Kadang saya berpikir, apa nggak bosan ya kalau tiap weekend ke mal? Padahal ada cara asyik menikmati weekend tanpa mal, lho. Salah satunya pergi ke museum. Pergi ke museum merupakan salah satu cara menghabiskan weekend yang murah. Selain murah, kita juga bisa belajar sejarah sehingga dapat menumbuhkan cinta ke negeri sendiri.

Salah satu museum yang menarik untuk dikunjungi yaitu Museum Tekstil. Kebetulan ini merupakan kunjungan saya yang pertama di museum ini.




Hari Minggu, tanggal 26 Februari, saya mendapat undangan dari Kriya Indonesia untuk menghadiri acara bloger yang bertempat di Museum Tekstil. Acara yang dipandu oleh tim dari Kriya Indonesia dan Museum Tekstil sangat meriah dan menarik. Pada acara ini, bloger tidak hanya diberikan pengetahuan tentang apa dan bagaimana museum tekstil. Tapi juga diajarkan bagaimana cara belanja yang mudah.

#Tentang Museum Tekstil

Menurut Miss Ari, salah satu tim dari Museum tekstil menjelaskan bahwa museum ini berada di bawah pengelolaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta. Museum tekstil mempunyai cerita sejarah yang sangat panjang.

Pada akhir abad ke-19, museum ini merupakan tempat tinggal warga negara Perancis. Semasa perang kemerdekaan tahun 1945, gedung ini pernah menjadi  markas Pemuda Barisan Pelopor dan Barisan Keamanan Rakyat (BKR). Lalu tahun 1952 dibeli oleh Departemen Sosial RI. Kemudian pada tahun 1976 gedung ini diserahkan ke Pemda DKI sebagai Museum Tekstil Jakarta. Pada tanggal 28 Juni 1976 gedung ini diresmikan oleh Ibu Tien Soeharto.

Lokasi Museum tekstil dekat dengan stasiun Tanah Abang. Dari stasiun Tanah Abang, kita hanya jalan kaki sekitar 10 menit. 

Museum Tekstil buka tiap hari Selasa-Minggu, mulai dari pukul 09.00-15.00. Ingat ya, tiap hari Senin dan hari libur nasional, museum ini TUTUP. 

Harga tiket di Museum Tekstil sangat murah, berkisar dari 2ribu untuk anak-anak sampai 5ribu untuk dewasa. Kalau kamu mau ke sini secara rombongan (min 20 0rang) maka harga tiket masuk bisa lebih murah.

Mba Astri dari Kriya Indonesia-Miss Ari dari Museum Tekstil-Fani Guide dari Italia


Apa Keistimewaan Wisata Museum Tekstil?

Banyak sekali hal-hal istimewa yang kita dapatkan selama berkunjung di Museum Tekstil. 

1. Merupakan Cagar Budaya
Bangunan Museum Tekstil termasuk dalam cagar budaya karena masih menonjolkan bentuk aslinya. Bangunan yang dibangun pada akhir abad ke-19 itu masih tampak kokoh dan terawat. Beberapa interior ruangnya juga masih asli. Inilah yang membuat pengunjung serasa kembali ke masa lampau dengan melihat aneka koleksi yang bernilai sejarah tinggi.




2. Tahu Banyak tentang Wastra Indonesia 
Koleksi di Museum Tekstil sebanyak 2350 item yang terdiri dari 886 koleksi batik, 819 koleksi kain tenun, 425 koleksi campuran, 70 koleksi peralatan, 150 koleksi busana dan tekstil kontemporer. Dengan segitu banyak koleksinya kita bisa tahu tentang wastra dan sejarahnya. Karena koleksi yang dipajang di museum ini umumnya sudah berumur di atas 50 tahun atau merupakan koleksi yang mempunyai cerita.

Saat diajak berkeliling di museum tekstil tak henti-hentinya saya takjub akan keindahan wastra Indonesia. Tiap kain dan pernik yang ditampilkan mempunyai makna yang luar biasa.

Mulai dari teknik pembuatan, corak dan motif serta warna ternyata mempunyai arti yang begitu mendalam. Pembuatan wastra di Indonesia, terutama batik, dipengaruhi kebudayaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Maka tak heran, beberapa warna dan motif erat berkaitan dengan budaya dan etnis tertentu yang berkuasa di daerah tersebut.


Batik Pekalongan

Misalnya saja antara batik pesisir dan lingkungan keraton mempunyai motif dan warna berbeda. Batik pesisir cenderung lebih berwarna-warni karena dipengaruhi oleh keindahan alam pesisirnya. Sedangkan batik di lingkungan keraton umumnya berwarna kalem. 

Untuk motifnya juga beragam. Misalnya ada motif parang barong yang khusus dipakai oleh para raja di Keraton Yogyakarta. Ada juga motif batik yang digunakan untuk orang yang meninggal.

Aneka informasi yang saya peroleh ini menyadarkan saya bahwa betapa besar dan uniknya budaya Indonesia. Kebudayaan daerah merupakan akar dari kebudayaan nasional. Inilah yang membedakan kita dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Saya semakin cinta dengan Indonesia, deh.

3. Galeri Batik yang Unik dan Canggih
Ada hal menarik saat saya berada di Galeri Batik. Bangunan ini merupakan tempat pameran tetap di Museum Tekstil yang memajang aneka batik dari berbagai daerah di Indonesia. Jika selama ini kita hanya tahu batik dari Jawa ternyata ada juga batik dari Sumatara, Kalimantan, dan NTB. Bahkan, ada juga batik dari daerah Lampung yang digunakan untuk menolak bala. Hi, agak serem ya!

Menariknya, pengunjung dapat mencari informasi tentang batik yang dipajang melalui bar code yang tersedia. Hal ini sangat memudahkan pengunjung karena tinggal cekrek maka informasi akan muncul secara komplit.


Info dari bar code

Beberapa bangunan di Galeri Batik juga masih asli dan bernilai seni tinggi. Misalnya langit-langit bermotif batik dan ubin yang digunakan. Meski tidak semua ruangan seperti ini namun bentuk interior yang sangat Indonesia ini menjadi hal yang sangat indah dan retro sekali.


Tegel Kuno

4. Belajar Membatik
Pengunjung bisa belajar membatik di Pendopo. Harga yang dibandrol nggak mahal, kok. Untuk pemula sekitar 20ribu. Belajar membatik ini bisa diikuti oleh semua kalangan dan menjadi wisata edukasi untuk keluarga, lho.

5. Ruang Terbuka yang Serbaguna
Museum Tekstil sangat luas dan mempunyai ruang terbuka yang bisa digunakan untuk kegiatan komunitas atau kumpul seru. Seperti kegiatan memasak yang dilakukan oleh Chef Jun, pemilik akun Instagram @resepdapurayah.



Chef Jun mempraktikkan masakan Indonesia yang simple dan lezat. Chef Jun, yang juga seorang ayah, ingin membuktikan bahwa urusan dapur nggak cuma untuk wanita tapi ayah juga bisa berbagi cinta dengan keluarga melalui masakan.



6. Taman yang Luas dan Rindang
Berkeliling museum pasti capek karena banyaknya koleksi yang dipajang tak terasa membuat kita capek berdiri selama berjam-jam. Namun jangan khawatir, karena di museum ini kita bisa leyeh-leyeh di taman yang luas dan rindang.

Tanaman di museum tekstil cukup banyak membuat mata sejuk. Pengelompokan tanaman di museum ini bisa dilihat dari nama kebunnya. Misalnya saja Kebun Serat. Dinamai demikian karena serat tanamannya bisa digunakan untuk keperluan di bidang tekstil. Selain itu, ada juga tanaman yang digunakan untuk pewarna alami.




Nah, kalau kamu capek berkeliling di Museum Tekstil, bisa saja jajan di pedagang yang ada di situ. Tapi kebanyakan mereka adalah pedagang kaki lima yang kurang higienis dalam menjajakan makanan/minuman. Namun akhir-akhir ini masyarakat sudah cukup pintar dengan tidak jajan sembarangan. Kalau ingin aman ya bisa membawa bekal dari rumah. Tapi jika nggak bawa pun, kita bisa pesan makanan/minuman di supermarket online, lho. Melalui Honestbee yang merupakan supermarket online terpercaya kamu bisa mendapatkan barang sesuai harga di toko. 

Honestbee merupakan layanan belanja yang mudah, cepat, dan terpercaya. Terbukti dengan suksesnya Honestbee di berbagai negara seperti Singapura, Hongkong, Jepang, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia, Honestbee  bekerja sama dengan Transmart Carrefour, yang merupakan ritel terbesar sehingga memungkinkan kamu bisa membeli apa saja di Honestbee.

Harga yang terpasang di Honestbee sama dengan yang ada di Carrefour. Begitupun jika ada promo atau diskon maka harga di Honestbee mengikuti aturan promo yang berlaku.

Cara belanja di Honestbee cukup mudah. Sistemnya hampir mirip dengan aplikasi belanja online lainnya. Namun yang membedakan yaitu kamu bisa memilih hari dan jam kapan barang tersebut akan dikirim. Jadi dengan belanja di Honestbee, kamu serasa punya asisten belanja pribadi. Shoper yang membelanjakan orderan yang kamu pilih akan bekerja secara profesional. Pengirimannya pun cepat dan dilakukan oleh kurir dari Honestbee.

Sewaktu menghabiskan weekend tanpa mal di Museum Tekstil, saya memesan produk aneka snack dan mie instan. Siang hari itu cuaca sangat panas sehingga saya cepat sekali lapar. Karena bekal sudah habis, saya pesan snack dari Honestbee. Karena pelayanannya yang sangat memuaskan, membuat saya ingin belanja lagi.


Belanja di Museum Tekstil

Keesokan harinya, saya belanja kebutuhan rumah tangga yang sudah habis. Saya nggak belanja banyak karena memang hanya butuh beberapa item saja. Pada belanja yang kedua, saya agak kecewa karena pengiriman barangnya terlambat selama satu jam dari jadwal yang telah saya tetapkan. Saya order dan minta diantar jam 12-1 siang. Sekitar jam dua belasan, saya mendapat telepon kalau barangnya telat. Mbak CS bilang kalau barang akan sampai di rumah sekitar jam 2 siang.

Saya sangat mengapresiasi pemberitahuan dari pihak Honestbee. Oke, dengan ini maka saya bisa beraktivitas di rumah sambil menunggu barang sesuai janji yang CS sebutkan. Dan benar, jam 2 siang barang dari Honestbee datang. Si mas yang mengantar barang juga sopan, berkali-kali minta maaf. Hati saya luluh dengan sikap si mas tersebut.


Honestbee Sampai di Rumah


Sebagai orang awam, saya sempat berpikir bahwa ada beberapa Carrefour di dekat rumah, tapi kenapa Honestbee datangnya telat banget. Ketika hal ini saya tanyakan ke Mas yang ngantar barang, beliau bilang di dekat rumah saya hanya Carrefour ITC Depok saja yang melayani pembelian via Honestbee.

Lalu, kenapa lama sekali, kan jaraknya dari ITC ke rumah saya nggak terlalu jauh?

Kata si mas lagi, beliau bukan pengantar dari Carrefour ITC Depok tapi dari Carrefour lain.

Untuk ke depannya semoga Honestbee dapat menambah outlet-outletnya sehingga lebih memudahkan kedua belah pihak baik pekerja Transmart Carrefour dan pelanggan. Overall, belanja via Honestbee cukup puas karena ini merupakan solusi belanja bulanan untuk emak-emak yang sibuk mengurus rumah.

Rame-rame di Museum Saat Weekend

Ah, ternyata cerita weekend tanpa mall nggak kalah seru dibanding kalau ke mall melulu. Hm, kamu suka menghabiskan weekend ke mana? 

6 comments

  1. Seru banget walaupun tanpa mall hehe ;D kalo banyak temen jadi lebih enak ya

    ReplyDelete
  2. Maaf komennya OOT ni mba, saya balas pertanyaan mba disini aja yah biar cepet :)

    kalau mau rata tengah setiap postingan tanpa harus pakai div lagi mba bisa modif sedikit templatenya.

    Caranya
    1. pilih template - lalu pilih edit html
    2. Buka notepad lalu copy semua kode html ke notepad untuk backup takutnya ada salah edit jadi bisa dikembalikan lagi dari notepad
    3. setelah itu kembali ke edit html lalu tekan ctrl + f lalu ketik .post-entrynbt
    aslinya cuma begini :
    .post-entrynbt {
    overflow: hidden;
    }
    nah supaya align justify tinggal ubah menjadi begini
    .post-entrynbt {
    overflow: hidden;
    text-align: justify;
    }
    4. save dan lihat hasilnya

    Semoga membantu

    Sedangkan kalau untuk buang space di semua postingan kayanya harus manual si mba kecuali di wordpress bisa dari database diubah

    ReplyDelete
  3. enak ya bisa menghabiskan waktu weekend dengan banyak manfaat kayak gini
    Dija pingin ikut juga tante

    ReplyDelete
  4. pengen bgt ngabisin wekend ke museum2 di Jakarta deh..tapi apa daya, ke mall lagi ke mall lagi he he he

    ReplyDelete
  5. Museum sekarang terawat & banyak kegiatan, ya. Jadi menarik, bahkan sekedar utk duduk-duduk cuci mata sekalipun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sekarang di musem keseringan bisa dijadikan tempat nongkrong asek
      Restu Mande

      Delete