Semalam saya nonton acara NET 5.0. Nontonnya nggak di Sentul City tapi di rumah, hahaha. Saya nonton nggak sampai selesai soalnya nggak kuat ngantuk. Dari gelaran acara ini, ada salah satu penampilan artis yang bikin saya takjub. Saya nggak nyangka aja, sih, dengan antusiasnya penonton ketika si artis lagi manggung. Hal ini gara-gara semalam melihat penampilan Via Vallen nyanyi lagu Sayang. Ya, kali ini saya mau ngomongin soal dangdut yang memang never die!
Btw, saya nulis ini sambil ndengerin lagu Sayang, nih. Biar menghayati gitu, hahaha.
Sayang, opo kowe krungu
Jerite atiku
Mengharap engkau kembali
Sayang, nganti memutih rambutku
Rak bakal luntur tresnaku
Oke, flash back dulu ya waktu saya masih ABG. Dulu, saya agak alergi lho sama lagu dangdut. Terlebih lagi saat masih SMP sampai SMA. Saat itu, saya lebih banyak dengerin lagu pop baik yang lokal maupun yang bule. Masa-masa itu, kalau bisa nyanyi lagu barat tuh berasa keren. Maklumlah, saat itu masih pencarian jati diri jadi masih ababil gitu. Ditambah lagi, tiap hari saya selalu mendengarkan radio, biar nggak ketinggalan info terkini soal lagu pop dan artis-artisnya. Yah, jaman segitu internet belum sekenceng kayak sekarang. Jadi kalau mau tahu info yang lagi ngetrend ya baca majalah atau dengerin radio.
Baca juga: Radio Mania
Kebiasaan mendengarkan radio ini nurun dari bapak saya. Sampai sekarang, tiap pagi bapak selalu mendengarkan radio. Saya pun demikian. Sampai-sampai saya punya channel radio favorit dan udah tektok sama penyiarnya.
Baca juga: Sudah Nggak Ada Steny Agustaf di Delta FM, Atiku Ambyar
Baca juga: Sudah Nggak Ada Steny Agustaf di Delta FM, Atiku Ambyar
Ngomongin soal dangdut, sebenarnya sejak kecil udah nggak asing sama musik ini. Saya masih inget banget waktu kecil nonton acara TVRI yang 'Album Minggu Kita'. Hayooo, anak 90-an, mana suaranyaaa??
Acara itu kan ditayangkan tiap Minggu pagi dengan lagu-lagu dangdut dan pop. Kayaknya saat itu 'Album Minggu Kita' termasuk acara yang lumayan hits. Saya nggak asing dengan lagunya Evi Tamala, Cici Paramida, Rama Aipama, Caca Handika, Hamdan ATT, dll.
Saat itu, lagu-lagu dangdut nggak kayak sekarang. Musiknya masih dangdut melayu banget dan lirik-liriknya pasti sedih. Jarang banget yang liriknya bahagia. Oia, lagu yang musik dan liriknya agak rancak itu lagunya Ellya Khadam yang Boneka India. Ada yang masih ingat?
Hatiku gembira
Riang tak terkira
Mendengar berita
Kabar yang bahagia
Lanjutin sendiri ya lagunya, hahaha.
Nah, waktu itu tetangga saya juga banyak yang suka dangdut. Hampir tiap hari mereka mendengarkan lagu dangdut dengan suara keras. Lagu yang masih saya ingat sampai sekarang yaitu 'Ratapan Anak Tiri'. Sumpah ya, lagi itu musiknya mendayu-dayu dan sediiih banget.
Waktu itu, saya sempat mikir, kenapa sih lagu dangdut kok liriknya sedih mulu? Jadi tambah males dengerinnya. Udah musiknya nggak gaul, liriknya nggak oke lagi. Enakan dengerin lagu barat yang liriknya romantis abis. Liriknya bisa daleeem banget. Pokoknya makjleb, deh.
Sampai suatu hari pas saya ngantor kaget banget dengan kebiasaan sahabat saya. Hal inilah yang mengubah pandangan saya soal dangdut.
Dulu, jaman saya ngantor di Semarang, saya punya sahabat cewek yang suka banget sama musik. Pengetahuan musiknya lebih luas dibanding saya. Minder kalau ngomongin musik sama dia, hahaha. Saya mah nggak ada apa-apanya, cuma penikmat musik aja.
Tiap hari ruangan kerja pasti ada musik. Seringnya sih musik pop. Sampai suatu ketika dia dengerin lagu dangdut koplo. Nggak hanya itu. Dia juga suka sama lagunya Rhoma Irama yang klasik abis. Judulnya 'Berdendang'.
Dang mari berdendang
Kita berdendang
Gembira ria, gembira ria
Saya yang seruangan sama dia, nggak percaya kalau dia bisa tahan sama dangdut. Sumpah, ini sebenarnya nggak saya banget. Tapi karena ruangan kerja sering distel lagu-lagu dangdut, saya jadi suka dan nggak alergi lagi sama dangdut, hahahaha. Ternyata enak juga ya dengerin dangdut.
Apalagi dengerin dangdut koplo. Mulai suara kendangnya sampai liriknya, ngena banget. Ditambah teriakan-teriakan penyanyinya, hahahaha. Khas banget dangdut koplo. Bahkan, lagu yang liriknya sedih jadi enak saat dibikin dangdut koplo.
Nggak banyak sih penyanyi dangdut koplo yang saya tahu. Cuma OM Palapa dan Via Vallen. Saya tahu tentang Via Vallen gara-gara baca artikel di Mojok. Artikel di Mojok pernah mengupas tuntas tentang dangdut koplo, Via Vallen, Nella Kharisma, bahkan honor pemain kendang yang ngehits di perkoploan.
Ya, Via Vallen memang identik dengan dangdut koplo dan bisa dibilang dia ratunya dangdut koplo. Viewernya di YouTube udah mencapai ratusan juta, euy. Luar biasa!
Saat ini, dangdut koplo banyak digemari masyarakat. Bahkan semua lagu pop yang sedang hit nggak luput di-koploin. Pokoknya sekarang mah dangdut never die!
Oia, kalau dangdut koplo yang penyanyinya terlalu erotis, saya nggak suka. Hm, nggak tega ngeliatnya. Saya lebih suka penampilan penyanyi dangdut yang agak sopan.
![]() |
Gambar dari sini |
Sejak saya pindah ke Depok, makin kaget lagi, nih.
Tanpa ada pikiran negatif tentang orang yang tinggal di kampung, ya. Saya di Semarang juga tinggal di kampung, kok. Tapi saat berumah tangga di kampungnya orang, bikin saya kaget karena beda sama kampung asal saya.
Nah, orang-orang yang tinggal di kampung di Depok, kalau hajatan itu luar biasa. Hm, maaf ya, bukannya gimana-gimana. Bagi saya, mereka menjamu tamu ala kadarnya tapi soal dangdutan, nggak mau kalah. Kalau saya lihat, banyak yang lebih memerhatikan hiburan dangdut ini. Jadi dari malam sampai pagi, tempat hajatan tetap rame dengan hiburan dangdut.
Padahal biaya untuk mengundang grup dangdut cukup lumayan, lho. Belum lagi tuan rumah harus menyewa panggung yang agak besar untuk hiburan tersebut.
Hm, saya berkali-kali agak kebrisikan dengan hiburan dangdut tersebut karena mengganggu orang tidur. Tapi ya gimana lagi, namanya juga tetangga. Nggak tiap hari juga, kan. Yah, harap maklum aja.
Jadi saya semakin akrab dengan lagu-lagu dangdut yang kekinian gara-gara dengerin hiburan hajatan ini. Belum lagi tetangga depan yang nyetel lagu dangdut kenceng banget. Kayak lagunya Cita Citata yang Goyang Dumang. Sumpah, saya baru tahu lagu ini gara-gara tetangga. Hahaha.
Oke, balik lagi ke penampilan Via Vallen semalam di acara NET 5.0.
Semalam, salah satu host yakni Vincent, menyebut bahwa baru kali ini gelaran ulang tahun NET menampilkan lagu dangdut. Wah, kalau soal ini saya nggak terlalu memerhatikan, ya. Bisa jadi, iya. Soalnya kan Vincent udah ngehost dari ulang tahun NET yang pertama.
Kalau memang benar, dangdut memang sudah naik kelas. Sebenarnya udah dari dulu, sih, hehehe. Tapi kalau NET sampai menayangkan dangdut, waini!
Acara di NET TV kan identik dengan acara yang modern dan kebarat-baratan. Coba aja lihat Indonesia Morning Show, Tonight Show, dan yang lainnya. Sentuhannya modern dan kiblatnya acara bule banget, kan? Seingat saya, jarang lho NET menampilkan acara dangdut. Cmiiw, ya.
Makanya sampai Vincent semalam bilang kayak gitu tadi. Siapa tahu ya, besok-besok nominasi di Indonesia Choice Award nambah ke dunia dangdut. Kayaknya nominasi di ICA dari dulu sampai sekarang nggak ada dangdut, deh.
Kalau memang benar, dangdut memang sudah naik kelas. Sebenarnya udah dari dulu, sih, hehehe. Tapi kalau NET sampai menayangkan dangdut, waini!
Acara di NET TV kan identik dengan acara yang modern dan kebarat-baratan. Coba aja lihat Indonesia Morning Show, Tonight Show, dan yang lainnya. Sentuhannya modern dan kiblatnya acara bule banget, kan? Seingat saya, jarang lho NET menampilkan acara dangdut. Cmiiw, ya.
Makanya sampai Vincent semalam bilang kayak gitu tadi. Siapa tahu ya, besok-besok nominasi di Indonesia Choice Award nambah ke dunia dangdut. Kayaknya nominasi di ICA dari dulu sampai sekarang nggak ada dangdut, deh.
Semalam, saya takjub dengan antusias penonton yang berjoged saat Via Vallen membawakan lagu Sayang. Mereka banyak yang suka sehingga larut dalam bernyanyi dan berjoged bersama.
Penampilan Via Vallen sendiri terlihat modern. Via memakai setelan baju dan jas. Dengan berpenampilan seperti itu, Via tampak lebih sopan dan berkelas. Nggak hanya Via sih tapi juga para penari dan aransemen lagunya.
Aransemen lagu dangdut koplo 'Sayang' semalam lebih bisa dinikmati oleh banyak kalangan. Meski demikian, musiknya tetap enak buat joged. Vincent ama Desta aja sampai lepas jas dan joged, lho.
Saya nggak nyangka aja, musik dangdut yang identik dengan masyarakat kelas bawah ternyata bisa dinikmati oleh kalangan atas juga, hahahaha.
Dangdut emang never die because...
Dangdut is the music of my country
my country oh my country
Hok ya, hok ya, jooooossss!!!
Wakaaaa sama mb pit aku termasuke pas masi single ya gengsi nysnyi dangdut, ndilalah lingkungan paksu dari kecil uda disetelin dangdut mulai dari lagu bang haji roma, rita sugiarto mpe yg model koplo cem via valen n nella karisma, jd blio apal kecipal2 sampe bikin aku yg tadinya anti karena tiap kmna disetelin itu jadinya sekarang aku apal ampun dah haha
ReplyDeleteTrus dicekokin jg dsngdut banyuwangian pula duhduh
saya mah suka aja dengar musik apapun, termasuk dangdut.
ReplyDeletekalau karaoke-an bareng teman-teman pasti juga dangdutan kok. musiknya asik buat joget, meski liriknya sedih. hehehe
Aku udah sering denger soal Via Vallen tapi entah kenapa sampai sekarang belum pernah kesampean buat nonton dia di Youtube. Gara-gara mbak Pipit nih aku jadi mau nonton padahal aku alergi dangdut haha
ReplyDeletex
Lagu si via vallen itu memang bak candu ya makin lama didengar makin enak heheeh
ReplyDelete