Bermain di Nonbirinko (1)

Tinggal di Jepang bersama anak kecil menjadi tantangan baru bagi saya. Belum beres soal gagap bahasa, eh harus mikirin gimana caranya supaya anak nggak bosan. Maklumlah, kalau cuma ngendon di apartemen apa ya nggak kasihan ama bocah. Makanya saya browsing info tempat bermain anak.

Setelah browsing sana-sini, saya nemu web thetokyochapter. Web tersebut dikelola oleh bule yang tinggal di Tokyo. Di salah satu postingan, dia cerita kalau sering mengajak anaknya bermain di tempat bermain anak. Tempat bermain ini difasilitasi oleh pemerintah setempat.

Nah, saya mikir dong. Di Tokyo ada tempat bermain asyik kayak gitu, masak di Yokohama nggak ada sih. Secara lokasi Tokyo dan Yokohama kan deket. Program pemerintahnya setidaknya ada yang miriplah, pikir saya saat itu.

Saya akui, pengalaman tinggal di Jepang tahun-tahun sebelumnya cukup seru. Setelah punya anak, pengalaman tinggal di sini jadi lebih seru. Gimana nggak seru kalau hampir tiap hari selalu rempong. Selain rempong, ada banyak hal baru yang saya pelajari terkait tumbuh kembang anak.

Salah satunya yaitu mencari tempat bermain anak yang nyaman. Syukur-syukur kalau gratis, hahaha. Alhamdulillah akhirnya dapat juga info tempat bermain anak yang memenuhi kriteria tadi. Namanya Nonbirinko.


Kenalan yuk dengan Nonbirinko

Nonbirinko dibentuk oleh YMCA, suatu yayasan non profit yang berfokus pada masyarakat. YMCA bekerja sama dengan Naka-ku dan kota Yokohama menjadikan Nonbirinko sebagai tempat untuk mensupport tumbuh kembang anak. Nonbirinko merupakan tempat berkumpulnya orangtua dan anak-anak. Anak-anak yang datang ke sini umumnya berusia 0-3 tahun.

Tahu Nonbirinko dari mana?

Waktu bikin laporan untuk tunjangan anak (kalau di Naka ward office lantai 5), saya sekalian nanya tentang hal-hal terkait anak antara lain klinik anak, imunisasi, dan tempat bermain.


Biar nggak cengok banget saat nanya, sebelumnya saya googling dulu, apa ada tempat bermain anak di Yokohama. Alhamdulillah ternyata ada banyak info yang memberitahukan hal ini. Saya bersyukur banget karena staf Naka ward office ngasih info tentang Nonbirinko. Setelah dapat info tersebut, saya dan pak suami langsung survei saat wiken.

Dari hasil survei ternyata lokasi Nonbirinko lumayan dekat dengan apartemen. Lokasi Nonbirinko di seberang Yokohama Stadium, dekat dengan Naka-ku. Jaraknya sekitar 800m dari apartemen. Jarak segini cukup ditempuh dengan jalan kaki 15 menit.

Yang penting lagi nih, bermain di Nonbirinko gratis. Asyiiikkk mamak senang kalau ada yang gratisan. Hahaha.

Aturan di Nonbirinko

Pertama kali datang ke Nonbirinko, saya diarahkan untuk melakukan registrasi dulu. Saya dikasih form yang berisi nama, alamat, dan tujuan ke Nonbirinko mau apa. Data pribadi anak juga ada formnya. Komplit banget isinya termasuk penyakit dan alergi yang diderita si anak.

Setelah itu saya dikasih kartu anggota. Kartu ini kalau bisa jangan sampai hilang. Tiap masuk ke Nonbirinko, kartu ini akan di-tap. Begitu juga saat mau pulang.

Setelah itu, saya diajak berkeliling oleh salah satu staf dan diceritain hal-hal tentang Nonbirinko. Saya dikasih tahu aturan apa saja yang harus ditaati, tempat makan di mana, rak sepatu, ganti popok di mana, tempat menyusui, tempat bermain, tempat naruh stroller, toilet, dll.

Wow, baru dijelasin di awal aja udah kelihatan rapi dan profesional sekali. Padahal ini bukan tempat berbayar, lho.

Rak sepatu dan tempat stroller

Oia, aturan di Nonbirinko ada banyak. Salah satunya yaitu selama bermain di sana, anak-anak tidak boleh memakai alas kaki apa pun termasuk kaos kaki. Jadi kaki benar-benar nyeker.

Ada kejadian nih. Masih ingat sama Bebi? Cerita tentang Bebi silakan dibaca di link ini, ya.


Bebi baru pertama datang ke Nonbirinko. Namanya juga pertama pasti belum tahu kan aturannya kayak gimana. Secara teman saya ngasih tahu bawa anak kecil pas kami mau berangkat.

Bebi waktu itu pakai legging yang menutupi telapak kaki. Saya pikir hal tersebut bakal dibolehin sama staf. Yah, namanya juga baru pertama kali, berharap ada permakluman dari staf.

Ternyata eh ternyata, Bebi nggak boleh pakai legging yang nutupin telapak kaki. Kaki harus benar-benar nyeker. Pihak Nonbirinko takut kalau hal tersebut bisa mengganggu aktivitas Bebi selama bermain atau malah bisa jadi mencelakakan anak yang lain.

Namanya aturan harus ditaati oleh siapa pun tanpa pandang bulu. Mau orang baru atau bukan, harus taat aturan. Ckckckck..

Lha mosok Bebi njuk balik omah terus nggak main padahal dia udah excited lihat mainan di situ. Kan yo mesakke. Cah cilik lho kuwi.

Akhirnya saya inget kalau bawa baju ganti sinok. Untungnya saya bawa celana panjang buat ganti. Alhamdulillah celana tersebut muat dipakai Bebi. Akhirnya Bebi boleh main di situ. Yeaaayyy!!

Gilak ya Jepang!

Salut euy sama peraturan di sini. Padahal ini bukan lembaga formal tetapi tetap mengutamakan keselamatan, kenyamanan, dan profesionalitas.

Aturan lain yang kudu ditaati sih banyak banget. Diantaranya, nggak boleh bawa snack. Dikhawatirkan kandungan di dalam snack tersebut bisa bikin alergi anak yang lain. Kalau makanan kayak nasi, spageti, onigiri, sayuran, buah, ya boleh-boleh aja.

Ada lagi nih aturan yang lain.

Kalau makan harus di tempat makan yang sudah disediakan, nggak boleh di area bermain. Terus, kalau anak mau bermain prosotan, nggak boleh bawa mainan. Jadi tangan benar-benar kosong. Saya pernah kena tegur waktu sinok naik tangga prosotan bawa mainan. Langsung deh mainannya diminta sama staf. Wadidaw, hahaha.

Apalagi ya..

Oia, segala macam kotoran atau sampah terutama diaper harus dibawa pulang. Nggak boleh nyampah di sana. Wiw.

Ruang ganti diaper

Dan aturan yang nggak boleh dilupain yaitu anak harus diawasi oleh orangtua/penjaga dengan baik. Segala hal yang terjadi pada anak menjadi tanggung jawab orangtua/penjaga. Pihak Nonbirinko hanya mengawasi dan membantu seperlunya jika dibutuhkan. Misalnya, anak saya pernah lari terus jatuh dan bibirnya berdarah. Kalau gini, staf Nonbirinko akan sigap menolong. Mereka langsung memberi obat atau pengompres luka supaya tidak parah.

Kegiatan apa saja yang dilakukan di Nonbirinko?

Namanya juga tempat bermain pastinya di sini anak-anak bebas bermain. Area bermain di sini dibedakan sesuai umurnya.

Anak yang masih bayi dan belum bisa jalan, ada areanya sendiri. Di area ini kebanyakan mainannya kecil kayak rattle (kerincingan), buku kain, boneka kecil, dll. Area bermain untuk anak yang sudah bisa jalan, kebanyakan mainan yang merangsang motorik. Contohnya, puzzle, menata balok, magnet tempel, masukin bola, masak-masakan, dll. Mainan untuk anak yang agak besar ada origami, menggunting, menggambar, mewarnai, prosotan, dll. Alat menggunting, menggambar, mewarnai, dan origami disediakan oleh Nonbirinko.

Kalau jam makan siang, area ini jadi tempat makan bersama. Kalau udah sepi biasanya jadi tempat bikin prakarya untuk anak-anak yang agak besar

Oia, mainan di sini terawat dengan baik. Meski mainannya bagus kayaknya nggak semuanya baru. Beberapa mainan malah ada yang dibuat sendiri. Nonbirinko menerima mainan bekas tapi yang masih bagus. Nggak sembarangan juga sih mereka menerima mainan bekas.

Kegiatan di sini seru-seru karena nggak cuma anak aja yang bermain tapi juga orangtuanya diajak untuk berinteraksi. Semua hal yang berkaitan dengan orangtua entah bertemu psikolog, sharing session, dll, semuanya terjadwal.

Di Jepang, apa sih yang nggak diatur sedemikian rupa. Bahkan kegiatan Nonbirinko selama sebulan ke depan sudah ada jadwalnya, lho.

Saya pernah dikasih tahu ada jadwal 'Doctor Toys.' Program ini keren banget. Orangtua bisa membawa mainan anak yang rusak dan diperbaiki di sini. Program'Doctor Toys gratis, Enak banget kan. Secara di Jepang apa-apa kan mahal. Mau benerin mainan aja bisa jadi mahal. Bisa-bisa harga benerin mainan lebih mahal ketimbang harga barunya, hahaha. Karena negara maju sangat menghargai jasa orang. Jadi keahlian di sini mahal harganya.

Makanya program 'Doctor Toys' ini sangat membantu orangtua. Sayangnya program ini hanya sesekali, nggak rutin ada tiap minggu.

Di Nonbirinko, orangtua juga bisa konsul sama psikolog. Kayaknya tiap hari tertentu ada psikolog. Atau bisa juga rikues kalau mau konseling. Mereka siap menerima curhatan orangtua. Dan lagi-lagi ini gratis.

Saya tahu ada konsul psikolog soalnya teman saya pernah memakai jasa psikolog di Nonbirinko. Saya belum pernah konseling dengan psikolog di sini tapi saya pernah ikut sharing session untuk anak usia 9 bulanan.

Di sharing session, kami diabsen dulu lalu dikumpulkan, perkenalan, dan cerita tentang anak masing-masing. Waktu itu saya sharing anak saya yang susah makan. Beberapa dari mereka juga merasakan hal yang sama. Habis sharing session biasanya nyanyi bareng.

Oke, segini dulu ya cerita tentang Nonbirinko. Segini aja udah panjang banget, haha. Maafin ya. Makanya saya bikin dua postingan. Postingan selanjutnya cerita tentang stafnya dan hal-hal lain yang bikin saya melongo di Nonbirinko. Semoga nggak males update ya, haha.

Update: Bermain di Nonbirinko (2)


Nonbirinko
Naka-ku, Yokohama Sumiyoshi-cho 1-12-1
Belle Yokohama 3rd floor 
Hours: 10.00 to 16.00
Closed: Sunday, Monday, holidays

15 comments

  1. Bener ya, apa-apa yang dilakukan tenaga manusia di Jepang mahal, Hahaha.

    Btw, negera-negara maju di Asia ini memiliki YMCA yang program-program dan feature kegiatannya bagus-bagus. Kalau musim panas pasti mereka mengadakan kelas-kelas sport dengan biaya murah bahkan sebagian gratis?

    Greget-lah, aku tinggal di Indoensia ga masalah tapi areaku ini termasuk pinggiran (Kuta Selatan, dekat dengan bandara) jadi sekarang aja mau nyariin kelas renang baru ktemeu, baru ketemu pun masuk musim hujan, hahahaha.

    Area bermain gratis pun di sana akan terjada bersih dan rapih karena selain ada petugas tapiu sebenarnya peraturan itu di san abukan peraturan sebab seudah menjadi karakter dna kebiasaan. So what-lah? masyarakat kita butuh waktu buat itu.

    Aku lho suka gemes kalau di area bermain. ID area SLiding misalnya harusnya mereka naik ya dari tangga bukan manjat slidingnya. Zafa kadang kasihan saja..dia sering teriak "Mom...."sambil nunjuk-nunjuk lihat anak-anak begini dan dibiarin sama ortunya.

    Seru baca pengalaman Mbak Pipit nih. Kalau berkesempatan tinggal di Jepang jadi tahu banyak deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, Mba, tenaga manusia benar2 dihargai di negara maju.

      Awalnya saya kira YMCA itu yayasan milik Yokohama karena Y-nya saya pikir Yokohama, hahaha. Ternyata salah besar.

      Iya, betul, banyak program di YMCA. Kayaknya programnya bagus2 krn sering diinfokan juga di Nonbirinko.

      Wah, saya pengen ke Bali jadinya. Semoga masyarakat kita kebiasaannya makin baik ya, Mba. Menaati peraturan dengan baik. Aamiin.

      Delete
  2. Bagusnya negara maju itu sistemnya betul-betul terarah ya mba, dan aturannya betul-betul harus diikuti oleh setiap orang. Nggak seperti negara berkembang yang meskipun ada aturan, tetap dihajar untuk dilawan. Karena prinsipnya, "Aturan itu ada untuk dilawan." Wakwaw :D

    Saya jujur dulunya masih suka menggampangkan orangnya, mirip kejadian bebi, saya pun berpikir, "It's okaylah, cuma sedikit ini, nggak apa melanggar sedikit." -- tapi ternyata yang sedikit sedikit itu lama-lama jadi bukit hahaha. Terus saat harus hidup di negara maju, saya jadi kena 'tamparan' berkali-kali kalau yang sedikit-sedikit itulah yang membuat negara saya nggak maju-maju seperti negara yang saya singgahi kali ini. Hihi.

    Alhasil saya jadi mulai belajar dari nol lagi, belajar untuk mengikuti peraturan yang ada, betul-betul paham kalau aturan itu dibuat untuk keselamatan dan kebaikan semua orang termasuk saya. Bukan untuk dilanggar. Dan kalau mau melanggar pun harus siap dengan side effectnya, karena di negara maju pastilah nggak segan untuk memberikan teguran keras apabila kita melanggar kan :D hal itu lumayan membentuk karakter saya yang sekarang, jadi nggak sembarangan lagi di manapun berada :P

    By the way, enaknya di negara maju juga banyak tempat main gratis dan tunjangan. Semoga suatu hari nanti Indonesia bisa punya banyak tempat main gratis juga ya mba yang full fasilitas. Pelan-pelan bertahap pasti bisa :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, saya juga ketampar nih soal peraturan. Wadidaw pokoknya. Hadeeehh saya parah. Betul itu peraturan harusnya tidak ada permakluman, ya. Hehe.

      Iya, bener banget, makin ke sini makin tertib aja diriku, hahaha. Malu euy ama yg lain meski ada juga sih yg melanggar.

      Aamiin, semoga negara kita makin baik dan makin banyak fasilitas gratis.

      Delete
  3. Benar benar luar biasa nih Jepang, aturan apa saja ketat dan harus dipatuhi, tapi itu demi keamanan dan kenyamanan bersama sih, padahal nonbirinko itu bukan tempat formal ya, apalagi di tempat resmi, pasti lebih ketat.

    Aku juga pengin ke Jepang, ketemu Shinichi atau Conan..😂

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, betul, aturan harus ditaati tanpa pandang bulu. Semua sama. Hehe, ayo ke Jepang.

      Delete
  4. Jepang memang negara yang pemerintahnya mengajarkan hidup disiplin.😄😄

    Bicara soal Nonbirinko boleh dikatakan standar, tapi punya kenyamanan yang luar biasa dan tempatnyapun bersih tertata rapih.😄😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul kang, apalagi kalo yang jaga disana mbak mbak cantik, bisa bisa bapaknya yang nganter anak ke nonbirinko lalu ngga pulang-pulang seperti bapak satria...😳🏃🏃

      Delete
    2. @Satria: Iya, bener, Mas, biasa aja kayak daycare. Tapi aturannya banyak dan nyaman.

      @Agus: hahaha, saya ketawa bacanya. Nggak ikutan deh.

      Delete
  5. Kapan gerangan Indonesia ada kayak gini, mamak butuh area bermain nyaman dan gratis kayak gini hahaha.

    Ada fasilitas bagus, ada juga kewajiban tegas yang harus kita patuhi ya.

    Cuman mikir juga, kenapa di Indonesia kalau nggak pakai kaos kaki malah nggak boleh masuk? tapi di sana kok nyeker?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga suatu saat nanti ada banyak fasilitas gratis di Indonesia, Aamiin. Nah, itu, dibayarnya cuma taat aturan aja, hehe.

      Tergantung masing2 tempatnya kali mba. Kalau di sini mengutamakan keselamatan anak itu sendiri dan anak yg lain.

      Delete
  6. Wahhh keren banget yaaa ada tempat bermain seperti itu disana, jadi bisa menghibur anak yang pengen maen maen dong yaa hehe.. Apalagi pengkategorian umur juga ada disana, jadi dia bisa bermain dengan anak-anak yang seumuran sama dia wueheh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, di Nonbirinko benar2 diatur sedemikian rupa supaya nyaman bagi anak dan orangtua.

      Delete
  7. Mungkin itu salah satu alasan kenapa jepang begitu maju, ya karena kehidupan mereka sangat disiplin

    ReplyDelete