Suatu Hari di Bulan Desember

Bulan Desember salah satu bulan yang rasanya nano-nano. Ada manis, asem, dan asin. Rame rasanya karena bulan ini adalah bulan yang penuh kejutan.

Sebelum Desember datang, jauh-jauh hari saya sudah mencari info treatment kesehatan yang harus saya jalani. Berbekal Google dan YouTube tentu saja, saya dan pak suami memulai petualangan baru, datang ke berbagai pelayanan kesehatan.

Treatment yang harus saya jalani sempat ditolak asuransi karena selain harganya yang wow juga justifikasi dokter kurang kuat. Saya sempat nyerah tapi pak suami selalu menyemangati untuk terus berusaha. Bahkan penolakan pernah terjadi oleh salah satu dokter ketika beliau tahu kondisi saya. Hahaha.

Ketika saya datang ke pelayanan kesehatan yang cukup jauh dari tempat tinggal, saya sempat pesimis. Dengan berbagai fasilitas layaknya di hotel bintang lima, dari pertama kali datang sampai selesai treatment, saya sempat bertanya apakah asuransi mau mengcover treatment mengingat pengajuan klaim sebelumnya ditolak.


Lobby rumah sakit yang kayak hotel bintang lima

Pelayanan kesehatan di sini slogannya aja berbunyi 'Where Quality Meets Luxury'. Belum lagi klaim yang diajukan jumlahnya dua kali lipat dari klaim sebelumnya. Treatment yang saya jalani seharga mobil baru Mitsubishi Xpander. Meskipun plafon asuransi cukup besar tapi saya pesimis dengan klaim yang diajukan.

Benar dugaan saya, asuransi menolak klaim tersebut. Namun entah gimana caranya tim medis bisa meyakinkan pihak asuransi dan meloloskan semua. Nggak ada seminggu, saya dihubungi untuk bersiap treatment di hari yang telah ditentukan.

Hah??

What do you mean?

My claim still rejected.

Saya berasa mimpi. Sampai saya bertanya berkali-kali ke asisten dokter yang menghubungi saya. Apa mereka serius? Mereka meyakinkan bahwa ini serius, semua biaya ditanggung asuransi. Saya tidak mengeluarkan biaya sepersen pun.

Nggak tahu kenapa, saya merasa jadi orang yang beruntung. Tuhan selalu bersama saya. 

Mungkin komunikasi antara saya dan asisten dokter adalah kunci. Tiap ada pertanyaan dan info tentang pengajuan klaim selalu saya sampaikan ke dia untuk ditindaklanjuti segera.

Ini kali pertama saya menjalani treatment dengan bius total selama kurang lebih 2 jam. Salah satu bagian tubuh saya ada yang harus di-upgrade.


Recovery

Selama treatment saya nggak tahu apa-apa. Tiba-tiba tindakan medis sudah selesai dan saya sudah pindah ke ruang pemulihan. Untungnya, saya boleh pulang saat itu juga.

Hari H treatment sebenarnya hari di mana saya check in staycation menghabiskan liburan. Maklum pak suami dapat jatah cuti nggak pas akhir tahun. Saya sempat minta reschedule treatment namun mereka menolak. Ternyata tim medis juga mau liburan. Hehehe.

Saya merasa bahwa Tuhan sayang banget ke saya. Dengan kondisi agak kesakitan, saya menjalani after treatment di hotel dengan view laut. Saya bisa melihat sunrise dan sunset lewat jendela kamar. Bersedih-sedih dulu, bersenang-senang kemudian.

Cuma, di hari terakhir menginap, seperti biasa pasukan kecil renang. Mengingat kondisi saat itu yang belum memungkinkan, saya memilih tinggal di kamar sambil membereskan barang sebelum check out.


Kalau ini lobby hotel beneran, hehe

Setelah packing dan mandi, saya memanfaatkan me time. Mumpung sepi dan nggak ada pasukan, hehehe. Saya membaca buku sambil mendengarkan lagu-lagu favorit. Entah kenapa tiba-tiba aja saya nangis. Ada perasaan campur aduk yang nggak bisa diungkapkan. Cuma rasa syukur dan syukur karena saya bisa melalui ini semua tanpa kehadiran orang-orang terdekat.

Keluarga dan sahabat di Indonesia tidak ada yang tahu. Hanya satu teman dekat di Qatar yang ngerti kondisi saya. Jadi saya benar-benar menjalani semuanya sendiri. Mulai surprise klaim diapprove, deg-degan luar biasa saat mau treatment, sakit setelah treatment, sampai hepi di masa pemulihan. Tuhan baik banget sama saya. Saya dikasih treatment oleh dokter yang benar-benar ahli dengan pelayanan yang sudah tidak diragukan kualitasnya, di waktu yang tepat. Wow, kejutan yang luar biasa menjelang akhir tahun.


Sunrise dari jendela hotel

Mungkin pak suami nggak tahu saya menangis sendiri di kamar sampai dia baca ini. Meskipun jauh dari keluarga dan sahabat namun saya beruntung mempunyai pasukan yang sayang dan saling menguatkan, termasuk pasukan kecil yang selalu menggemaskan.💕

Tunggu dulu...

Treatment belum selesai. Bulan Januari nanti saya masih menjalani treatment lanjutan. Semoga saja kali ini nggak butuh bius total. 

Terima kasih untuk diri sendiri yang nggak menyerah berjuang. Terima kasih juga untuk pasukan kesayangan yang selalu menemani bersama. Semangat untuk tubuh yang akan di-upgrade lagi, hehehe.


Doha,
Akhir tahun 2023

No comments