Kita semua tahu kalau sekarang serba digital. Industri makanan dan minuman pun sudah lama masuk ke ranah digital.
Hal ini tentu menguntungkan semua pihak. Pemilik usaha bisa meningkat orderannya dan yang pasti cuan, konsumen tinggal klik ini-itu pilih makanan dan minuman yang diinginkan tanpa effort yang lebih, serta ada driver online yang siap mengantar pesanan. Tentunya abang driver mendapat upah sesuai orderan yang masuk. Semua terhubung satu sama lain lewat berbagai aplikasi.
Saya salah satu dari jutaan orang yang suka order makanan online baik di Indonesia maupun di Qatar. Kalau di Indonesia saya suka pakai jasa driver jaket ijo. Sedangkan di Qatar saya seringnya order via driver jaket oranye. Hhhmmm nganu soalnya di Qatar nggak ada driver jaket ijo. Adanya driver jaket merah, oranye, dan ungu.😁
Oia, saya mau disclaimer dulu. Di Indonesia profesi driver online bisa mengantar orang, barang, dan makanan kan ya. Tapi kalau di Qatar driver online hanya mengantar barang dan makanan. Di sini nggak ada orang naik ojek. Nah, di postingan ini saya khusus cerita tentang driver online makanan ya.
![]() |
Driver online di Qatar |
Sebenernya di mana-mana semua profesi ada tantangannya. Kalau di Indonesia, mungkin tantangan driver online kena macet, panas dan hujan, dapat orderan fiktif, antre makanan lama, serta konsumen bawel atau yang nyebelin jika tiba-tiba cancel orderan padahal driver sudah sampai di tempat makan.
Driver online Indonesia nyari rejeki masih di negeri sendiri. Saingan banyak karena jumlah driver online juga meningkat. Jika orderan sepi mereka masih bisa pulang bertemu keluarga atau makan masakan buatan istri di rumah.
Berhubung saat ini tinggal di Qatar, saya bisa melihat driver online dari sisi yang lain. Tantangan yang saya sebutkan tadi di atas hampir sama dengan tantangan di Qatar kecuali macet karena Qatar nggak semacet kayak di Indonesia. Tapi tantangan di sini lebih keras. Jujur, saya dan pak suami salut dengan perjuangan mereka.
Tahu kan kalau Qatar juga punya 4 musim. Empat musim di sini bukan summer, winter, autumn, dan spring ya. Tapi 4 musim di Qatar yaitu dingin, panas, panas sekali, dan super duper panas. Iyaaa, musim di Qatar lebih banyak panas dengan tingkat yang berbeda.😆
Di Qatar jarang banget hujan. Kalau ada hujan tu temen-temen pada seneng saking jarangnya hujan di sini. Btw Emir pernah mengeluarkan perintah untuk salat istisqa di sekolah-sekolah lho supaya hujan turun. Serius.
Nah, hasil nanya ke tante Chetjipiti (temennya Om Google) jumlah Qatari yang tinggal di Qatar sekitar 10,5%-11,6%. Sisanya adalah pendatang. Bisa dipastikan driver online di Qatar adalah para pendatang. Mereka datang dari berbagai negara untuk bekerja di Qatar. Driver online di sini ada yang dari Afrika, Bangladesh, Pakistan, India, dll. Umumnya mereka tinggal di Qatar tidak membawa keluarga.
Driver online jauh-jauh keluar dari negaranya menjalani profesi yang cukup menantang. Dari segi musim sudah pasti panasnya luar biasa. Fisik mereka harus kuat menghadapi panas dan kadang juga angin kencang yang akhir-akhir ini sering terjadi di Qatar. Belum lama ada badai pasir yang membuat jarak pandang berkendara kurang maksimal.
Tantangan di atas belum ditambah persaingan antardriver yang cukup ketat. Berhubung tempat tinggal saya dikelilingi bermacam resto dan kafe jadi di depan apartemen banyak driver online di sana. Mereka bersaing mendapat orderan yang sama. Siapa cepat maka dia yang dapat orderan.
Kalau saya lagi ngemal atau makan di resto, sering banget melihat driver online antre makanan tapi mereka menunggu di luar. Waktu saya order makanan take away di salah satu kafe, sambil menunggu orderan saya iseng melihat sekeliling dan menemukan foto ini.
![]() |
Info untuk driver online di sebuah kafe |
Yes, driver online disuruh menunggu orderan di luar tapiiii sayangnya nggak ada kursi untuk menunggu seperti halnya pengunjung yang duduk manis di dalam ruangan menunggu orderan.😔
Kenapa driver online diperlakukan berbeda?
Memang, tidak semua tempat makan seperti itu. Tapi mayoritas pemilik restoran atau kafe tidak menyediakan tempat duduk untuk driver di luar.
Di salah satu resto makanan tradisional yang ada di Depok, saya lihat ada kursi tunggu khusus untuk driver online di depan kasir. Kadang kalau saya lagi antre mau bayar atau nunggu makanan yang dibungkus sering duduk bareng abang driver.
Di Qatar juga ada yang sama. Salah satu resto Indonesia yang ada di sini menyediakan meja dan kursi khusus untuk driver online. Saya sering lihat driver duduk dan menunggu orderan di kursi. Mereka biasanya menulis nama dan nomer order di buku yang sudah tersedia. Jika driver haus, mereka boleh minta minum ke petugas restoran.
Kalau Qatar lagi hot-hotnya, menunggu di luar resto yang bukan di mal rasanya kayak dipanggang. Panas banget karena AC hanya ada di dalam ruangan.
Untuk itu kepada pemilik restoran atau kafe, tolong perlakukan para driver ini dengan baik. Minimal sediakan tempat duduk untuk menunggu supaya mereka nggak capek berdiri.
Nggak lupa, sebagai konsumen kita juga melakukan hal yang sama. Jangan mentang-mentang mereka driver kita bisa seenaknya sendiri. Misal, membiarkan mereka menunggu terlalu lama atau tiba-tiba cancel orderan padahal driver on the way ke restoran.
Sambil menunggu pesanan datang, pastikan hape dalam mode dering jadi kalau ada telepon dari abang driver, kita bisa siap. Perkirakan juga waktu kedatangan orderan supaya mereka nggak menunggu terlalu lama. Jika memungkinkan kasih tip untuk usaha mereka yang sudah menyelamatkan kita dari kelaparan. Melihat senyum abang driver kalau dikasih tip tu rasanya hati jadi nyeeesss.😊
Kepada driver online, terima kasih ya buat jasanya selama ini. Tanpa kalian mungkin saya bisa kena macet dan antre beli makan. Tanpa kalian mungkin saya kepanasan atau kehujanan beli mie ayam langganan. Tanpa kalian mungkin saya bisa emosi karena kelamaan menahan lapar. Kalian adalah penyelamat kelaparan saat saya lagi mager.😂
Dengan adanya kalian, perut kenyang dan hati pun riang. Semoga rejeki para driver online terus bertambah seiring bertambahnya orderan. Aamiin.🤗
No comments