Belajar Bahasa Jepang Dasar di LBI UI

Saya mendapat komentar yang menanyakan belajar Bahasa Jepang di LBI (Lembaga Bahasa Internasional) UI yang pernah saya tulis di sini. Beliau menanyakan apa saja yang dipelajari di Jepang-1. Komentar ini membuat saya untuk menuliskan gambaran belajar Bahasa Jepang Dasar di LBI UI.

Jadi gini, belajar Bahasa Jepang di LBI UI bisa di dua tempat yakni di Salemba dan Depok. Peserta yang ingin mendaftar sebaiknya aktif mengikuti info yang ada di web LBI. Webnya LBI apa? Silakan buka link saya di atas. Baca saja aturan dan cara mendaftarnya. Ingat, LBI buka pendaftaran biasanya mendekati akhir term dan sistemnya siapa cepat dia dapat. Jika ada yang ingin ditanyakan, baiknya kirimkan email. Adminnya LBI baik kok, mereka akan menjawab email kita. Setelah mendaftar, Teman-teman boleh ikut placement test atau enggak. Kalau enggak ikut, otomatis akan belajar mulai dari Jepang-1. Dan, penempatan kelas menyesuaikan hasil placement test tersebut.

Kalau membaca brosurnya, belajar Bahasa Jepang Dasar di LBI mulai dari Jepang-1 sampai Jepang-7. Iya, belajar tingkat dasarnya aja sampai langit level ke-7. Duh, itu masih dasar, lho. Sedangkan tingkat intermediatenya ada 3 level. Kalau Teman-teman memang niat mau belajar, pastinya akan mengikuti level kelas secara kontinyu. Sebaliknya, karena sesuatu dan lain hal, banyak juga yang nggak melanjutkan belajarnya. Bahkan, ada yang berhenti di tengah term. Duh, sayang uangnya kalau gini.

Mau tahu kenapa saya kursus Bahasa Jepang? Padahal saya cuma ibu rumah tangga.

Untuk apa?

Silakan baca alasan-alasan tersebut di sini

Sampai tulisan ini dibuat, saya sedang persiapan ujian akhir kelas Jepang-2. Lalu, apa saja yang dipelajari di Jepang-1 dan Jepang-2?

#Kelas Jepang-1

Saya daftar kursus memang nggak ikut placement test. Saya memang niat belajar dari dasar banget. Selama di Jepang-1, Teman-teman akan mendapat 3 buku yakni Minna no Nihongo versi Jepang dan Inggris serta buku Hiragana-Katakana.

Di Jepang-1 materi dasarnya adalah menulis dan membaca Hiragana dan Katakana. Buku Hiragana-Katakana tersebut wajib habis di Jepang-1. Pelajaran ini sangat penting karena kalau nggak bisa baca Hiragana-Katakana, kita nggak bisa mengikuti pelajaran selanjutnya.

Karena apa?

Materi pelajaran yang ada di buku di Minna no Nihongo tulisannya Jepang semua. 

Sedangkan buku Minna no Nihongo versi Inggris hanya untuk panduan saja. Isinya mengenai penjelasan vocab dan grammar dari masing-masing bab. 

Buku Minna no Nihongo ini terdiri dari 25 bab, nggak semua dipelajari di Jepang-1. Buku ini semacam buku diktat yang saya perkirakan akan habis dipelajari sampai kelas Jepang-4. Jadi, selama Jepang-1, akan belajar dari bab 1-6. Begitu seterusnya jika kita belajar secara bertahap. Buku ini pun akan habis jika dipelajari bab demi bab. Proses belajarnya pelan-pelan dan bertahap.

#Kelas Jepang-2

Hampir sama di Jepang-1, di kelas ini hanya melanjutkan pelajaran dari bab 7-14. Semakin lama belajar, semakin susah karena grammarnya makin rumit dan vocabnya tambah banyak. 

Pola kalimat yang dipelajari di kelas ini merupakan variasi dari kalimat Jepang-1. Semua bab akan berkaitan satu sama lain dan biasanya ada pengembangan di sana-sini. Belajar Bahasa Jepang memang ekstra keras karena pola kalimatnya banyak, partikelnya juga banyak, belum lagi vocabnya. Selain itu, di kelas ini juga mempelajari variasi bentuk kata kerja. 

Di Jepang-2, Teman-teman akan mendapat tambahan buku Basic Kanji. Yup, mulai kelas ini kita belajar kanji. Yeay!


Buku Kanji Dasar


Gimana rasanya belajar kanji?

Wow, warbiyasak!! Lumayan bikin keliyengan, hahahaha.

Jadi, belajar kanji di buku ini ada beberapa cara. Untuk memudahkan, belajar kanji bisa melalui gambar. Misal, bentuk kanji 'hi' (api) memang dibuat berdasarkan bentuknya. Dengan narasi gambar, diharapkan Teman-teman lebih mudah memahami dan tahu cara menuliskannya.

Sebenarnya belajar kanji kalau cuma satu huruf memiliki satu bunyi dan satu arti sih nggak masalah, tinggal dihafalin aja. Tapi kenyataannya nggak seperti itu. Nah, lo!

Jadi, kanji Jepang itu memang unik dan jumlahnya ribuan. Iya, ribuan. Yang nyebelin, satu huruf kanji bunyinya bisa berbeda tergantung kunyomi atau onyomi. Apa itu? Saya nggak bisa menjelaskan secara rincinya. Dengan mempelajari sendiri, pasti Teman-teman akan tahu arti kunyomi dan onyomi serta cara membaca kanji. 

Belajar kanji ini juga penting karena kalau Teman-teman memang niat ingin kuliah atau bekerja di Jepang, semua huruf yang ada di Jepang kebanyakan kanji. Kalau di buku Minna no Nihongo kita masih bisa belajar dan membaca karena kanji di buku tersebut ada hiragana dan katakananya. Tapi kenyataannya di Jepang, huruf kanji nggak ada terjemahan hiragana atau katakananya. Kanji ya kanji. Jarang banget ada terjemahannya. 

Jepang memang punya 3 huruf yaitu hiragana, katakana, dan kanji. Saya pernah baca teks yang mengatakan bahwa tulisan yang memakai hiragana dan katakana jarang banget dipakai di Jepang. Lucunya, teks tersebut mengatakan bahwa kalimat hiragana biasanya ada di buku anak-anak. Sedangkan katakana digunakan di telegram. Dan, yang paling sering digunakan yaitu kanji. Jadi selama ini saya belajar setara anak-anak Jepang dong, hahahaha. 

Sensei saya dan ibu Jepang yang saya kenal pernah mengatakan kalau sebenarnya orang Jepang sendiri banyak yang sudah lupa cara menulis kanji yang benar sesuai urutan. Mereka bisa baca kanji tapi untuk menulis dengan benar, mereka banyak yang lupa. Nah, ini seperti doktrin bagi saya. Jadi, saya inginnya bisa membaca kanji saja tanpa harus bersusah payah menghafalkan urutan penulisannya. 

Tapi selama kursus nggak seperti itu. Kita disarankan untuk bisa paham cara menulis dan membaca huruf kanji dengan baik dan benar. Nah, kalau untuk membaca memang harus diimbangi dengan bacaan yang banyak sehingga jumlah vocab dan tulisan kanji juga bertambah. Tapi saya belum kuat, Kakaaaak. Belajarnya pelan-pelan. Maklum, kemampuan otak berbanding terbalik dengan pertambahan usia. Hiks!

Nah, itu saja gambaran belajar Bahasa Jepang tingkat dasar di LBI UI. Bagi yang tertarik sama Jepang atau ingin kuliah di sana, buruan belajar Bahasa Jepang.

Nihon-go wa muzukashii desu ga omoshiroi desu.^^

25 comments

  1. saya sudah bayangin, susahnya bahasa Jepang
    salut sama teman's yg menguasai bahasa Jepang
    salam sehat dan semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga usah dibayangin, Mas.
      Salam sehat dan semangat kembali ^^

      Delete
  2. Jadi kaya Mandarin juga ya, satu kata atau satu hurup bisa punya banyak arti tergantung tinggi rendahnya nada pengucapan... Walah,,, baru ngebayanginnya aja udah puyeung. Hahaha!

    Semangat Mbak ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mungkin bener, Mba, karena saya ga mudeng Mandarin hehehe.

      Delete
  3. Weh,
    rajin banget setiap hari satu post hahaha
    *gak ngomentarin postnya*

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masih dat nyeng nih kalau ngeblog :)

      Delete
  4. Gak ada di BEkasi ya mba kheheh. Apa kabar mbak pipis? maaf aku baru bisa mampir

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahaaha, kayaknya UI ga buka cabang di Bekasi, Mba.
      Alhamdulillah, kabar baik.

      Delete
  5. kebayang susahnya mba belajar bahasa jepang he he he

    ReplyDelete
  6. Wah bhs jepang lebih rumit dari hangeulnya korea yahh. Saya juga irt prnah bljr bhs korea ampunn dah yh pnting smangat. Bljar gak prnah rugi yah mba.

    ReplyDelete
  7. Wah bhs jepang lebih rumit dari hangeulnya korea yahh. Saya juga irt prnah bljr bhs korea ampunn dah yh pnting smangat. Bljar gak prnah rugi yah mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, katanya sih gitu, Mba.
      Wah, Mba Titin keren ih belajar bahasa asing juga.

      Delete
  8. Hmmm, bisa jadi referensi buat temenku. Dia lagi mencari tempat tes untuk bahasa Jepang yang N3. Karena di Jogja sini nggak ada.

    Klo aku sendiri belajar bahasa Jepangnya oke, tapi menghafalkan kanjinya males, hahaha :D. Mending baca kanji yang ada furigana-nya aja deh sambil googling artinya di Google Translate.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Silakan, Mas.
      Hahahahahaha, samaan dong. Saya juga puyeng nih ama Kanji.

      Delete
  9. Pernah mau belajar bahasa jepang, tapi akhirnya nyerah, hehe
    susah ngapalin kanjinya itu loh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaan, rasanya juga pengin nyerah aja nih.

      Delete
  10. 3 huruf dengan karakter bacaan yang beda aaakkk
    #angkat tangan nyerah hihi
    Taunya cuma summimasen, oka san, onechan ahahaa
    Kepengaruh anime

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa belajar dari anime juga, Mba :)

      Delete
  11. jamaan masih muda dulu, ketika ikut dojo karate, saya pernah belajar nihon, sekarang sudah lupa semua, kecuali beberapa istilah karate yg memang mendarah daging, hihi

    ReplyDelete
  12. susah banget kali ya belajar bahasa jepang , tapi kalau memang niat belajar sih pasti cepet bisa .

    ReplyDelete
    Replies
    1. Niat vs susah jadinya agak berat belajarnya, hahahaha.

      Delete
  13. Arigatō gozaimasu.haik haik :D

    ReplyDelete
  14. Pengeeen bnget belajarr...dl permah kursus cm sebuln d cibubur nyerah otaknya

    ReplyDelete