Inseminasi di Klinik Morula RS Bunda Margonda Depok

Sudah lama saya tidak berbagi cerita tentang ikhtiar hamil, ya.

Hm, meski jarang cuap-cuap di media sosial, saya tetap tetap melakukan promil, lho. Untuk kedua kalinya, saya melakukan inseminasi di Klinik Morula RS Bunda Margonda, Depok. Fyi, insem pertama saya pada tahun 2014 lalu. Cerita lengkapnya bisa dibaca di sini, ya.

Sebenarnya ini late post banget karena saya melakukan insem pada bulan September 2016 lalu. Inseminasi kedua ini saya lakukan karena kami ingin mencoba untuk mendapatkan anak lagi. Terus terang, saya lelah dengan semua ini. Lelah dengan berbagai omongan. Jujur, kadang lelah dalam berharap. Tapi saya juga yakin bahwa Tuhan menciptakan manusia dengan bentuk yang sempurna. Jadi, saya juga harus tetap semangat berikhtiar.

Awalnya, saya cuma ingin ganti dokter meski tetap di RS yang sama. Iya, saya dari dulu periksa di RS Bunda Margonda, Depok. Kali ini saya konsul dengan dr. Mirna Myrnawati, Sp.OG. Selanjutnya saya singkat drM aja ya biar ringkas, hahaha. Saya tahu kalau drM ini bertugas di klinik Morula. Namun ketika saya melakukan insem kemarin, klinik Morula mengalami perubahan, lho. 

Saya ceritain dulu tentang perubahan klinik Morula RS Bunda Margonda.




#Tentang Klinik Morula RS Bunda Margonda

Dulu, saat insem pertama, semua administrasi menyatu dengan RS. Artinya saya mendaftar di CS dan bayar di kasir seperti pasien non morula. Sekarang, klinik ini manajemennya beda meski masih satu gedung. Saat ini, klinik morula bisa dikatakan berdiri sendiri. Manajemen morula terpisah dengan non morula. Jadi pasien morula dari mulai daftar, konsul dokter, ketemu perawat dan bayar administrasi di klinik morula. Namun beberapa tindakan misal pengambilan sperma dan tindakan insem masih memakai ruangan yang sama seperti insem pertama. Tindakan lanjutan tidak dilakukan di klinik namun memakai ruangan di RS.

Untuk pasien hamil atau promil yang tidak ditangani di klinik morula mulai pendaftaran sampai pembayaran seperti pasien lain, dilakukan di CS dan kasir RS. 

Bisa dibilang kalau klinik ini baru banget manajemennya. Ketika saya tanyakan ke CS morula, perubahan ini terjadi sekitar bulan Juli 2016. CMIIW, ya.Dulu, dokter di Morula ada 3. Sekarang, cuma satu doang yaitu drM tadi. Saya nggak tahu juga kalau di tahun 2017 ada penambahan dokter lagi.  Dalam hal ini, saya menceritakan sesuai pengalaman pribadi, ya.

Oia, kesan saya terhadap drM yaitu dokternya cantik, logatnya medok kayak saya, dan ngomongnya cepet. Saran saya, kalau mau konsul dokter siapkan pertanyaan dari rumah. Kalau perlu ditulis biar  nggak lupa dan bisa dijawab oleh dokter dengan baik. 

Pegawai klinik Morula ramah sih. Namun yang bikin bete yaitu (saat itu) belum ada mesin EDC. Dengan begini, saya harus bawa uang tunai atau ambil di ATM. Mesin ATM di RS Bunda cuma Mandiri dan BNI. CMIIW ya kalau lupa-lupa ingat. Saya kok kasihan sama pasien yang bukan nasabah bank tersebut. Hm, lumayan biaya tarik tunainya, haha. 

#Biayanya berapa? 

Saya masih menyimpan semua kuitansi saat insem kedua ini. Biaya minimal di klinik Morula yaitu Rp508.000,- exclude obat. Biaya ini meliputi:

*biaya administrasi 30rb.
*biaya konsultasi dan treatment 478rb.

Ingat, itu biaya minimal lho. Treatment di sini cuma ditimbang BB, periksa tensi dan USG trans vagina.

#Tahap Inseminasi

Tanggal 3 September 2016

Saya periksa, konsul kalau ada PCO, lalalili sama dokter sambil menunjukkan buku kunjungan dan daftar mens. Saya datang ketika memasuki hari ke-4 mens. Karena niat mau insem, akhirnya dokter memberikan resep obat penyubur.

Resep:
*Dipthen 50 Mg 10 tablet: 166rb
*Inlacin Cap 100 Mg 30 kapsul: 213rb
*Folda kaplet 20 tablet: 124rb.

Biaya resep: 503rb

Folda seharusnya dapat 30 tablet karena di rumah masih ada folamil jadi saya habiskan dulu folamilnya. Toh, isinya sama yaitu asam folat.

Total biaya admin dan resep : 508rb+503rb = 1.011.000

Tanggal 10 September 2016

Cuma konsul dokter dan cek ovum. Saya mendapat resep Progynova 2 Mg 12 tablet.

Total biaya admin dan resep: 508rb+102rb = 610.000

Tanggal 15 September 2016 

Konsul dokter dan persiapan insem. Pada saat USG, ada 2 buah telur yang bagus. Selain itu, rahim saya juga bersih. Alhamdulillah tidak ada penyakit lain. Iyap, saya cuma PCO saja. Meski 'cuma', tapi perjuangannya berat lho. 

Proses insem ini sama seperti insem yang dulu. Saya disuruh suntik ovidrel jam 9 malam. Yang membedakan yaitu saat insem pertama, tindakan insem dilakukan esok hari setelah suntik ovidrel. Namun di insem kedua, tindakan insem (menyuntikkan sperma) dilakukan 2 hari setelahnya. Mengenai perbedaan tindakan insem setelah ovidrel kenapa berbeda dengan yang pertama, saya pun tak tahu.  Oia, selama disuntik ovidrel saya tidak boleh berhubungan dengan pak suami.

Resep:
*Ovidrel: 765rb
*Plastik: 600
*Progynova 2 mg 40 tablet: 340rb

Biaya resep: 1.105.600

Total biaya admin dan resep: 508.000+1.105.600 = 1.613.600 

Tanggal 17 September 2016

Tindakan IUI (Intra Uteri Insemination). Saya dan pak suami datang ke RS pagi. Pak suami dibawa ke ruangan khusus dan diberi tontonan film biru, hahaha. Lalu diambil spermanya. Sedangkan saya dibawa ke ruangan bersalin untuk disuntik sperma.

Yang membedakan yaitu dulu pas insem pertama saya mendengar lagu untuk menenangkan pasien namun kali ini tidak. Entahlah, sudah tidak ada lagu lagi atau saya yang kurang beruntung, hahahaha.

Penyuntikan sperma dilakukan oleh drM dibantu dengan 2 suster dan 1 pegawai laborat yang membawa sperma. Posisi saya litotomi dan sperma disuntikkan. Rasanya agak gimana gitu karena mendengar bunyi alat yang terbuat dari logam. Ngilu-ngilu gimana gitu, hahahaha. Setelah IUI, saya tidak boleh bergerak selama kurang lebih 15 menit. Hal ini dimaksudkan agar sperma bisa masuk sempurna. 

Oia, biar prosesnya cepat, suster menyarankan agar pak suami langsung antre di apotek. Saat saya istirahat setelah litotomi dan nggak boleh turun dari kasur (masih dalam posisi litotomi), pak suami antre ke apotek dan membayar admin. Lumayan banget lho ini jadi mempersingkat waktu karena kami nggak tunggu-tungguan. Begitu saya selesai langsung cus pulang.

Resep:
*Duphaston 10 Mg 30 tablet: 642rb
*Utrogestan 200 Mg 15 kapsul: 370.500

Biaya resep: 1.012.500

Oia, saat IUI, biaya admin 30rb dan IUI 2,2juta. Saya tidak dikenakan biaya konsul dan trans vagina. Biaya admin dan IUI dibayarkan di CS Morula. Jadi saya bayar uang segepok karena tidak ada EDC di CS-nya.-.-

Total biaya admin dan resep: 30.000+2.200.00+1.012.500 = 3.242.500

Setelah insem, saya beraktivitas seperti biasa nggak selebay saat insem pertama. Tapi memang saya nggak beraktivitas fisik yang berat. Tugas rumah tangga dibagi sama pak suami. Saya juga naik motor seperti biasa. 

#Hasil Insem

Hasil Insem diketahui pada tanggal 3 Oktober 2016. Saya mendapat rujukan tes Beta-HCG untuk mengetahui apakah saya hamil atau tidak.

Gini, saat tanggal 3 Oktober saya datang ke klinik morula untuk daftar antre. Namun, saya bilang ke perawat,

kalau misal saya positif apakah saya bisa langsung menggunakan asuransi?

Fyi, selama ini biaya insem tidak ditanggung asuransi. Semua pakai uang pribadi.

Nah, apakah klinik morula bisa melakukan ini?

Alhamdulillah, kata perawatnya bisa. Saya akan dibantu jika nanti pemeriksaan langsung pakai asuransi.

Setelah itu saya ke bagian laboratorium. Oia, baiknya telepon lab dulu ya apakah diharuskan puasa atau tidak. Dan sebaiknya jam berapa ambil darahnya. Saya lupa-lupa ingat, puasa atau enggak. Tapi sebaiknya ambil darahnya pagi. Setelah darah diambil, saya ngendon di musala untuk salat Dhuha dan baca buku. Biar nggak bolak-balik dan sekalian ambil tes lab.  Tepat setelah salat luhur, hasil lab sudah jadi. 

Biaya lab Beta-HCG : 431.200

Saya lumayan shock dengan biaya labnya, hahahaha.

Sayang, hasil lab negatif dan saya dinyatakan belum hamil. Segera saya laporkan ke suster dan nggak konsul ke dokter. Hm, saya merasa percuma ketemu dokter karena hasilnya sudah dibaca suster. Kata suster, saya disuruh datang lagi pas mens hari ke-2, bulan setelahnya. Namun sampai sekarang saya tidak datang karena nabung dulu. Celengan Semarnya nggak gendut lagi.-.-

***

Jujur, saya sedih dengan hasil insem kali ini. Sepanjang jalan menuju pulang saya menangis sendiri di angkot. Saya berusaha menguatkan diri sendiri. Tidak ada yang saya kabari kecuali pak suami. Bahkan berbulan-bulan setelahnya saya baru menceritakan hal ini kepada orangtua saya. Bukan apa-apa sih, saya malas jika sering ditanya tentang insem ini. 

Selain itu, saya juga menenangkan diri dengan melakukan yoga. Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya. 

Esok hari setelah lab yakni tanggal 4 Oktober 2016 saya mens. Darah saya hitam dan banyak sekali. Mungkin itu akumulasi obat hormon yang saya konsumsi sebelum dan setelah insem.

Proses inseminasi ini tidak sedrama insem yang pertama. Saya lebih siap dan lebih kuat menghadapi segala kemungkinan yang terjadi. Meski lelah dan kantong jebol tapi saya sudah berusaha. Saya hanya menjalani hidup ini dengan baik. Saya berusaha untuk selalu berpikir positif serta berharap agar sehat dan bahagia. Saya hanya pelaku kehidupan di dunia ini. Peran ini akan saya jalani dengan baik.^-^.

Untuk ibu-ibu yang masih berjuang seperti saya, yuk selalu semangat dan berpikir positif. Ada yang punya cerita tentang inseminasi? 

74 comments

  1. Salam kenal Mba.. saya terenyuh membaca ini Mba Pipit.. tetapi saya juga bisa membaca kalau Mba Pipit sekarang ini tenang, tegar dan ikhlas berserah diri :) semangat terus ya Mba... doa dari saya semoga suatu saat Mba dan suami mendapatkan momongan yang diidam-idamkan...
    Btw di atas ada tulisan 17 Sept 2017... mungkin maksudnya 17 Sept 2016 yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamin, makasih doa dan koreksinya ya.
      Salam kenal, Mba Astrid ^-^

      Delete
  2. Terharu juga mbak bacanya, semoga lekas dikaruniakan keturunan ya mbak. Insya Alloh kun fayakun.

    ReplyDelete
  3. Saya mendoakan semua usah dimudahkan dilancarkan. Dan Allah meberikan buah hati ya mbak. Semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih ya Mba Een dan obrolan sudah lanjut via WA ya ^-^

      Delete
  4. Tetap semangat ya mbak. Tak ada yg tak mungkin jika Allah sdh berkehendak😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih ya, Mba Rita. Semangat ^-^

      Delete
  5. semoga segera dikaruniai buah hati. aaamiiin.

    baru ini saya baca tentang proses ini. rumit juga ya ternyata.

    masya Alloh, semoga usaha mbak diridhoi Alloh.

    ReplyDelete
  6. Salam mba, Saya pernah jadi pasien dr M, tapi non Morula, emang yaa bicaranya cepat banget,...semoga berhasil ihktiar nya yaa mba Pipit

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, cepet banget.
      Makasih ya Mba Nunu, salam kenal kembali.

      Delete
  7. salam kenal mbak pipit , kita saling semangaat ya mbak .
    saya juga sedang promil di klinik kinara cempaka putih dengan dokter okky , bulan depan saya proses hidro mbak.
    saya juga merasakan apa yg mbak pipit rasa, lelah dan binggung mau berbuat apa. untuk kita berdua dan para wanita lain yg sedang promil semangaaattt ya mbak.
    semua promil sy dengan dokter okky , ada di blog saya www.endahmarina.com kategori promilku

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makasih banyak Mba sharingnya.
      Nanti saya berkunjung ke blognya ya.

      Delete
  8. Halo Mba Pipit, saya jg orang Depok nih mba.. Saya baru kmrin denger cerita tmn yg lagi usaha jg tp di Bunda Menteng.. Semoga ikhtiar mba dan suami bisa dikabulkan ya mba.. Tetap semangaaat ya mbaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal Mba Dita.
      Makasih ya infonya.

      Delete
  9. Semoga usahanya dikabulkan Allah SWT sembari diiringi doa-doa. Semangat terus mba

    ReplyDelete
  10. Halo Pipit....
    Ikut larut dlm cerita inseminasinya. Sy baca semua urutannya dgn seksama termasuk biaya dan prosesnya yg trnyata tidak sederhana.
    Kita memang harus berusaha, Pit. Dengan ditambah doa dan beragam perbuatan plus pemikiran positif, smoga keinginan hamil itu segera terwujud.
    Aamiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Bu Irma,
      makasih banyak Bu doanya.^-^

      Delete
  11. Mba, semoga berhasil insem keduanya. Semangat ya, think positive, mba. Saya menikah hampir 4 tahun dan belum ada momongan juga. Masih berdoa dan berusaha :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat untuk kita dan teman2 seperjuangan ya, Mba Edwina :)

      Delete
  12. ah, mbak semoga dimudahkan seterusnya. percayalah kalau sdh waktunya mbak akan hamil juga. banayk wanita yang hrs menunggu waktu lama untuk bisa hamil, yg penting mbak dan suami saling mendukung

    ReplyDelete
  13. semangat terus mbak.saya terharu bacanya karena melalui perjuangan yang panjang. semoga keinginannya terwujud ya.

    ReplyDelete
  14. Salam kenal ya Mba, Allah akan melihat usaha umatnya. Terus semangat, dan ikhtiar ya Mba...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, salam kenal.
      Terima kasih ya supportnya.

      Delete
  15. semoga berhasil ya mba ikhtiarnya, tetap semangat

    ReplyDelete
  16. mba pipit maaf kmrn waktu ke shinsei di H Ten gmn mba hasilnya?

    ReplyDelete
  17. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, mba Rika. Boleh, japri ya via DM twitter ato email hipipitwidya@gmail.com

      Delete
  18. Halo mba.
    Halaman ini bikin saya sediiih.
    dan berdoa.

    Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan diwaktu yang tepat
    semangat ya mba
    kita harus semangat
    semoga Allah permudah jalannya mbaa
    aamiin

    ReplyDelete
  19. MasyaAllah mbak Pipit luar biasa ikhtiarnya.. tetap semangat dan sabar ya, mbak..
    Semoga Allah berkahi setiap ikhtiarnya..

    Saya juga lagi ikhtiar di RS Bunda Depok sama dr Assangga SpOG. KFer
    Mbak Pipit sudah coba konsul dengan dr kandungan spesialis infertilitas kah?

    ReplyDelete
  20. Halo Mba, case-nya miriiipp bangeet sama saya. Saya juga pasien dr. Myra, habis insem ke-2 (baru 2 hari yll), saya ada PCO, cuma tahun lalu saya pernah operasi KET (kehamilan ektopik), jadi saluran tuba saya cuma 1. Sbenernya yg insem skrg rada gambling, karena folikel yg lebih besar ada di kiri, sedangkan yang patent saluran kanan. Boleh Mba, minta contactnya klo mau sharing2.. ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, semoga berhasil ya Mba insemnya.
      Boleh, japri aja ke hipipitwidya@gmail.com

      Delete
  21. Udah aku email, Mba.. (udah lama) ^_^

    ReplyDelete
  22. Assalamualaikum salam kenal mba pipit, aku jg pipit he he, aku blum pernah program IUI tapi lg ngebujuk suami biar mau insem, aku pny riwayat ketidakseimbangan hormon, jd susah bwt hamil mba, mba adakah riwayat infertilitas? Aku jd terharu jg bacanya ,pas baca endingnya 'failed'aku bengonggg sm pak suami, smga cpt diberi keturunan ya mba, doakan saya jg mba.

    ReplyDelete
  23. Assalamualaikum salam kenal mba pipit, aku jg pipit he he, aku blum pernah program IUI tapi lg ngebujuk suami biar mau insem, aku pny riwayat ketidakseimbangan hormon, jd susah bwt hamil mba, mba adakah riwayat infertilitas? Aku jd terharu jg bacanya ,pas baca endingnya 'failed'aku bengonggg sm pak suami, smga cpt diberi keturunan ya mba, doakan saya jg mba.

    ReplyDelete
  24. Mb. Pipt... Gmn hasilnya? Aq juga pernah promil ke rs. Morula di menteng.. Dengan dokter calorin... Namun gak berlanjut, lebaRan kemarin aq abis operasi karena K.E.T dan insya allah mau coba insem...

    ReplyDelete
  25. Mb. Pipt... Gmn hasilnya? Aq juga pernah promil ke rs. Morula di menteng.. Dengan dokter calorin... Namun gak berlanjut, lebaRan kemarin aq abis operasi karena K.E.T dan insya allah mau coba insem...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hasilnya sudah saya ceritakan di blog ya.😊

      Delete
  26. Mb. Pipt... Gmn hasilnya? Aq juga pernah promil ke rs. Morula di menteng.. Dengan dokter calorin... Namun gak berlanjut, lebaRan kemarin aq abis operasi karena K.E.T dan insya allah mau coba insem...

    ReplyDelete
  27. Hi Mbak,terharu bacanya.Jd flashback ke tahun 2015 lalu saat sy promil setelah setahun kosong.Saat sudah siap lahir batin utk insem alhamdulillah sy hamil,kehamilan sy lalui dengan lancar.Persalinan sy normal tp takdir berkata lain anak kami hanya 10jam bersama kami,sgt mendadak very unexpected and unexplainable.Dr yg menangani sy kebetulan praktek jg di RS Bunda Margonda,Dr CA,laki2 pasti bisa menebak.Memang nyawa d tgn Allah mbak tp jujur kecewa dgn dr CA yg menangani kami.Itu kejadian Sept 2016 lalu,skeg sy lg promil lg utk adiknya si kk di surga hingga mampirlah ke thread mbak ini.Skrg apakah sdh hamil mbak?usaha kita pasti dilihat Allah SWT mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belum lagi, mba. Pasrah aja deh hehe. Semoga berhasil ya. Aamiin.

      Delete
  28. Mbak.. aku terharu.. gimana sekarang perkembangannya mbak? semoga mbak dan suami cepat diberi momongan.. saya pun sedang menanti momongan mbak.. mbak boleh tanya? untuk promil ke RS Bunda itu, saya sempat baca di blog mbak, Dokter Mira menyediakan promil.. apa harus ke dokter Mira atau bisa ke dokter mana saja ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Fenny,

      Kalo promil bisa ke dokter siapa aja sih. Kalo dr Myra setauku cuma di klinik morula, semacam klinik infertilitas gitu. Kalo sekarang ga tau juga ya masih di morula atau enggak.

      Delete
  29. Ya Allah mbak.. Terharu saya. Saya yang baru setahun nikah belom dikasih2 Allah aja uda marah2 stress rasanya. Ternyata perjuangan mbak lebih berat.. Kita sama2 sabar dan berusaha ya mbak..
    Kalau suami saya nasehatin saya, selain ikhtiar dunia, kita juga kudu perbaiki diri, banyak2 istigfar. Barangkali ada dosa kita di masa lalu yang membuat Allah urung menurunkan salah satu rejeki-Nya pada kita


    “Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)

    Sumber : https://rumaysho.com/6587-istighfar-sebab-kemudahan-rezeki-dan-turunnya-hujan.html

    Atau Allah emang ingin kita jadi orang yang lebih baik lagi mbak..

    Semoga kita segera dikaruniai buah hati ya mbak.. Semangat ;)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo mba Vanda, terima kasih ya supportnya. Semangat :)

      Delete
  30. Halloooo mba pipit, saya salah satu yang ngikutin cerita perjuangan mbak dari awal divonis pcos hingga hari ini. Sedikit mau share mbak, soalnya saya penderita pcos juga. Memang butuh perjuangan yang sedikit ekstra dan terbilang tidak murah untuk mendapatkan momongan. Awal saya divonis pcos waktu itu pas usia pernikahan 1 tahun. Kebetulan saya dan suami menjalani long distance marriage. Karena setelah satu tahun pernikahan belum juga dikaruniai momongan, pergi lah kami ke dokter dan saat itu dokter bilang sel telurnya kecil2 dan banyaaakkk. Kemungkinan akan sulit hamil kalo tidak di terapi. Saat itu akhirnya kami menjalani terapi yang diberikan oleh dokter. Sebelumnya kami disuruh melakukan tes hcg dan sperma,menjaga berat badan, dan makan makanan sehat. Semua saran dokter saya jalani selama kurang lebih 1 tahun dan tidak menghasilkan apa pun. Kemudian kami stop pengobatan. Kami mencoba mencari pengobatan alternative, dan hasilnya tetap sama. Berbagai treatment dokter dan therapist kami coba dan hasilnya, gagal. Lalu memasuki pernikahan yang ke tiga, kami memutuskan untuk berikhtiar secara alami sembari menabung untuk program ivf. Saya mencoba menjalani diet untuk menurunkan berat badan saya yang naik 12 kg, rutin olahraga yoga, berenang, makan kurma dan minum susu di pagi dan sore hari. Itu saya jalani hampir satu tahun belakangan ini. Tidak lupa juga saya meminta doa bukan hanya ke orang tua saja tapi juga ke keluarga besar. Kemudian di bulan oktober kemarin saya telat haid seminggu (biasanya molor berminggu-minggu bahkan pernah sampai berbulan-bulan, hehehe) dan saat itu saya merasa ingin sekali mencoba testpack tapi yaaaa tidak terlalu berharap juga. Alhamdulillah mba, saya positif, strip dua setelah hampir 4 tahun menjalani pernikahan. Dan berlanjut hingga hari ini sudah berjalan 15 minggu usia kehamilan.

    Buat mba pipit, semoga apa yang diharapkan selama ini cepat terkabul mba. Cepet dikasih momongan. Penderita pcos juga ternyata bisa hamil secara alami mbak. Semoga cerita saya bisa menjadi tambahan penyemangat buat mba pipit dan keluarga. 😀

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halooo Mba Avesta, aduuuuhhh terima kasih banget buat sharingnya. Iya, saya juga lagi hidup sehat by FC tapi kadang sering cheating. Memang ya butuh komitmen yg tinggi.

      Sekali lagi, makasih ya sharingnya. Semoga lancar terus sampai lahiran nanti. Aamiin.

      Delete
  31. Hi Mba Pipit :) saya juga sebelumnya PCO di dokter mira bunda margonda juga. Alhamdulillah bbrp bulan kemudian saya testpack berkali-kali postif, tapi saat di usg belum terlihat. Dr.Mira nyaranin BHCG. Hasil lab saya 407,4.. dan belum ke dr.Mira lagi utk baca hasilnya. Kalau boleh saya tau,, hasil lab BHCG mba Pipit berapa? standar angka utk tau hamil atau tidaknya berapa ya mba Pipit? trims sharingnya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Mba Aisyah,
      Makasih ya sharingnya. Hasil BHCG saya <2. Waktu itu saya langsung tanya ke susternya, sih. Katanya belum hamil. Ya udah langsung pulang. Ga ketemu dr. Mira.

      Kalo standarnya berapa, saya kurang tau. Maaf ya. Tapi di hasil lab kayaknya ada angka rujukan yg menunjukkan nilai hamil ato enggaknya. Cmiiw ya.

      Delete
  32. Assalamualaikum mba Pipit.. sebenernya saya udah lama baca post Mba yang ini, karena taun lalu sempet mau insem di bunda margonda, dengan dr. Dian.. tapi akhirnya baru jadi insem awal maret ini, tapi di sammarie, karena dr. Dian sedang cuti lahiran.. sayangnya di sana saya belum berhasil :( sekarang lagi pengen insem lagi, tapi galau mau nyoba dengan dr. Mira atau di sammarie lagi.. nyari-nyari kok kayaknya belum ketemu orang yang share tentang keberhasilan insem dengan beliau ya? :((

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam,

      Halo Mba Fithri, wah, sudah insem ke Sammarie ya.

      Hm, kalo soal keberhasilan dengan dr Mira, saya juga kurang tau. Malah baru tau nih dari Mba Fithri. Yakin aja Mba, insya Allah bisa, mau dengan siapa pun. Tetap semangat, ya.^-^

      Delete
  33. Saya bacanya jadi nambah ilmu (terutama untuk biaya2 hehehe)
    Semangat buat mba Pipit .
    Saya juga berusaha positif walaupun saya belum dikaruniai hampir 3tahun.
    Saya mau coba consulting dulu ke dokter spesialis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah saya sudah hamil dan punya anak.
      Bisa dibaca di sini sharingnya

      http://www.pipitwidya.com/2019/01/saya-penderita-pco-dan-bisa-hamil-alami.html?m=1

      Delete
  34. Semangat terus ya mba, jangan menyerah berusaha dan berdoa.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih.

      Alhamdulillah, saya sudah punya anak. Bisa dibaca di sini sharingnya

      http://www.pipitwidya.com/2019/01/saya-penderita-pco-dan-bisa-hamil-alami.html?m=1

      Delete
  35. Hi mbk..mksh info nya...boleh tny lg gk? Proses keseluruhan itu seharian tdk y? Krn kan saya hrs ijin2 ngantor setengah hari. Memungkinkan apa gk? Apa emg hrs seharian?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga bisa seharian,Mba. Butuh beberapa hari.

      Alhamdulillah saya sudah punya anak. Bisa dibaca di sini

      http://www.pipitwidya.com/2019/01/saya-penderita-pco-dan-bisa-hamil-alami.html?m=1

      Delete
  36. Salam kenal mba Puput, masya Allah mba sabar ya, soal keturunan memang hak prerogratif Allah Ta'ala.
    Jujur saya udh 10 tahun blm hamil dan blm pernah mengalami hamil jd blm punya keturunan.
    Saya baca blog mba jd membuka mata Hati saya dan jd lebih Tahu inseminasi sepertinya apa, sebenernya dulu waktu sy masih Kerja sudah dingin ikut dan coba program insem. Namun kayak masih takut dan merasa masih harus cari mood suami yg agak moody buat di ajak yg Promil. Kita udh coba berbagai alternative.Dan saya juga masih coba usaha dengan berbagai herbal. Namun masih blm juga. Dan saya juga masih berharap bisa memiliki keturunan aamiin. Kita sama sama berdoa ya mba. Aya such kasi info jg ke suami klo Promil insem di RS Bunda margonda ke suami dia cuma bilang iyah.. Dan masih mikir deh kayaknya... Mmmh padahal usia kamu udh tidak muda lagi.
    Skrg sy lagi coba minum buah dzuriat dan kurma muda. Saya jg masih suka minum folamil tapi terkadang udh ga teratur mmhh...
    Ya jujur agak sudah pasrah juga.
    Mari kita tetep semangatt mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat ya, mba. Tetep berusaha.

      Saya sudah punya anak. Sharingnya bisa dibaca di sini

      http://www.pipitwidya.com/2019/01/saya-penderita-pco-dan-bisa-hamil-alami.html?m=1

      Delete
  37. Assalamualaikum, mbak bolehkan saya bertanya.. mbak ngalamin pco mksdnya yang sindrom polycistic itu bukan, kalo iya apa mbak mengalami kista juga ? Makasih mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, betul PCO: polycistic ovaries. Alhamdulillah, saya ga ada kista.

      Delete
  38. assalamualaikum mba Pipit, apa kabar mba pipit,, semoga selalu dalam kebahagiaan dan kesehatan., masya Allah terimakasih sharenya,, saya nani sudah 18 th menikah belum pernah hamil, saya bru akan melakukan insem bulan ini berdasarkan rujukan dari RS Mitra kelurga depok adalah ke klinik morula bunda margonda tempatbyg sama dg mb pipit dulu,, saya agak deg degkan.. di rahim saya ada miom.. dan sudah dua kali oprasi .. berharap setelah oprasi bisa hamil.. tapi Allah masih tunda di saat yg indah nanti.. nah sekarang baru proram lagi sebuylan ini di mitra... dilema nya adalah baiknya saya oprasi miom dulu atau langsung insem y.. hasil HSG kemarin miom ukurannya 5,6 * 6.4 dan ada juga yg kecil.. lalu sel telur saya juga kecil keci,tapi yg sedikit bikin senyum ya walau senyun secuil.. adalah tuba saya bagus bersih... semoga Allah memudahkan semuanya,,, semagat para sista seperjuangan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam, Mba Nani.

      Terima kasih banyak sharingnya. Saya turut mendoakan semoga apa yang diperjuangkan selama ini ada kabar baik. Aamiin.

      Alhamdulillah, tubanya bagus dan bersih.

      Kalau ditanya, miom atau insem dulu, maaf, saya kurang tahu. Lebih baik dikonsultasikan ke dokter yang bersangkutan karena beliau yang lebih tahu dan paham tentang ini.

      Tetap semangat ya, Mba. Peluk dari saya untuk Mba Nani.🤗

      Delete
  39. Assalamualaikum mba pipit, saya sudah 6 th menunggu hadir nya buah hati, tahun pertama saya menikah sempat konsultasi dan promil hasilnya sampai saat ini kami blm di karuniai anak, saya ingin promil di rs bunda margonda, yg saya ingin tanyakan saya langsung ke klinik morula atau ke poli kandungan? Mohon pencerahannya mba, galau nih..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam, Mba Herdiyanti. Kalau mau agak hemat bisa ke poli kandungan dulu mba. Nanti kalau ketemu dokternya, bisa bertanya lebih lanjut karena beliau yang tahu dan paham apakah harus ke klinik morula atau enggak.

      Tetap semangat, ya, Mba. Peluk dari saya.🤗

      Delete