Koleksi Uang

Waktu beberes rumah sebelum pindahan, saya excited banget nemu harta karun. Harta karunnya apa coba?

U.A.N.G

Harta karunnya bukan uang segepok, ya. Tapi uang lawas yang sudah lama saya koleksi sejak SMP. Berarti udah 26 tahun yang lalu. Nggak semua uang yang saya koleksi selama itu, sih. Ada uang yang baru dikoleksi beberapa tahun lalu.

Awal mulanya gimana?

Saya koleksi uang ada triggernya. Waktu SD, saya liburan ke rumah sepupu. Di rumahnya saya lihat dia koleksi uang dua puluh lima rupiah. Orang Jawa bilang duit selawe. Saya takjub melihat koin 25 rupiah banyak banget. Sejak itu saya jadi pengen koleksi uang juga. Kayaknya seru kalau bisa koleksi uang yang banyak.

Zaman dulu sekitar tahun 90-an jajanan paling murah seharga dua puluh lima rupiah. Dengan uang 25 rupiah saya bisa beli permen cicak, permen karet Yosan, dan lotre yang hadiahnya barang.

Ada yang masih inget jajanan zaman dulu nggak, ya? Kalau temen-temen masih inget, berarti kita samaan, udah tuaaaaa..tooss dulu aaaah.✋


Koleksi koin dari Indonesia dan Jepang

Oke, kembali ke topik ya. Saya mulai koleksi uang sejak SMP. Berhubung waktu itu uang jajan saya sedikit, saya jadi sayang kalau uang cuma dikoleksi. Makanya koleksi saya nggak banyak. Koleksi saya lebih banyak koin daripada uang kertas.

Ada hal yang saya sesali saat mengoleksi uang. Saya pernah ngoleksi uang  Rp50.000,00 gambar Pak Harto. Lama-lama uangnya saya pakai buat jajan. Zaman itu nominal tersebut cukup besar buat saya. Berhubung saya masih sekolah dan butuh duit buat jajan jadi saya pakai uangnya.

Dan sekarang saya nyesel. Uang gambar Pak Harto menyimpan cerita sejarah karena Pak Harto adalah Presiden terlama dan beliau lengser karena didemo mahasiswa tahun 1998. Peristiwa tersebut dikenal dengan era reformasi. Kebebasan berpendapat, berekspresi, dan kebebasan pers di Indonesia dimulai setelah lengsernya Pak Harto.

Sekitar enam tahun lalu saya pernah jalan-jalan ke kawasan Kota Tua Jakarta dan mampir ke museum Bank Indonesia. Di sana ada ruang yang memamerkan uang Indonesia dari masa ke masa. Ini nih yang sering banget saya alami tiap berkunjung ke museum. Hati saya suka dagdigdug tiap melihat benda-benda kuno. Apalagi lihat uang kuno di museum. Rasanya kayak ketemu gebetan, hahaha.


Koleksi uang kertas sedikit


Btw uang zaman dulu terutama saat zaman Belanda, koinnya berbeda dengan uang zaman sekarang. Koin zaman Belanda ukurannya besar dan tebal nggak kayak koin sekarang yang tipis. Orangtua saya punya koin kuno zaman Belanda. Bukan untuk dikoleksi tapi uang kuno tersebut dipakai buat kerokan. Kata mereka, kerokan lebih mantap kalau pakai uang kuno. Hahahaha.

Yah, begitulah dinamika kehidupan. Ada orang yang hunting uang kuno dan rela bayar mahal. Di satu sisi, ada orang yang cuek dengan uang kuno dan malah memakainya untuk kerokan.😂

Koleksi uang saya nggak hanya dari Indonesia tapi ada juga koleksi dari beberapa negara. Koleksi koin Jepang saya jumlahnya lumayan karena dulu saya pernah tinggal di sana meski cuma sebentar. Tiap dapat kembalian sehabis belanja, biasanya saya taruh koin di asbak. Lama-lama jadi banyak tuh koinnya dan saya bawa pulang ke Indonesia. Hahahaha.


Ngumpulin kembalian koin Jepang
saat tinggal di sana


Tiap melihat uang koleksi rasanya kayak masuk lorong waktu saat saya masih kecil dan jajan pakai uang-uang itu. Ada uang seratus gambar wayang, uang dua puluh lima, uang lima puluh, koin emas lima ratus gambar bunga melati, dan masih banyak lagi. Kenangan masa kecil yang indah jajan bersama teman-teman. Masa ketika belum ada gadget seperti sekarang.

Saya selalu kagum melihat design uang yang tercetak bagus dan presisi seperti sebuah karya seni yang nggak bosan dinikmati. Gambar di uang logam kalau disentuh seperti ukiran yang sangat indah, ya. Kadang pikiran saya melayang ke mana-mana mengamati selembar uang kertas. Saya perhatikan bahan kertasnya, warna, dan gambar di uang tersebut serta unsur-unsur pengamannya supaya uang nggak mudah dipalsukan. Dilihat, diraba, diterawang.😁 *nyanyi iklan 

Gambar-gambar di uang pasti punya cerita dan mungkin ada unsur politis yang melatarbelakangi dicetaknya gambar tersebut. Gambar di uang kertas maupun uang logam Indonesia menceritakan sejarah dan kekayaan alam negara kita. Misalnya tempat ikonik dari berbagai daerah, gambar pahlawan, hewan, dan bunga khas Indonesia.

Saya belum pernah menjual koleksi uang yang saya miliki. Lagi pula ini kali pertama saya cerita tentang koleksi uang di media sosial. Di luar sana ternyata banyak juga orang-orang yang koleksi uang. Mereka disebut numismatis. Setahu saya, ada numismatis yang bikin akun khusus di Instagram dan juga jualan uang kuno di marketplace. Mungkin saja numismatis di Indonesia punya komunitas sendiri.

Sampai sekarang saya mengoleksi uang hanya untuk hobi. Saya belum mencari info lebih jauh tentang numismatis. Btw adakah pembaca yang mengoleksi uang seperti saya? Atau jangan-jangan hobi kamu mengoleksi kenangan bersama mantan. Eeeaaa, hahahaha.✌

2 comments

  1. Halo mbak pipit, gimana kabarnya?
    Kalau ngomongin duit lama, aku suka desainnya uang 500 yang bergambar orang utan, 100 yang bergambar kapal phinisi. Aku punya kedua uang itu. Kondisinya masih bagus. Kemudian juga punya uang 1000 bergambar lompat nias. Kalau uang 50ribu gambar pak harto senyum aku ga punya. Sebetulnya uang tersebut sangat ikonik dan harganya sudah cukup mahal untuk dikoleksi.

    Jadi ingat kalau dulu ada duit 5 ribu bergambar teuku umar dan uang 20ribu bergmabra burung cendrawasih dan ki hajar dewantara. Warna hijaunya bagus..kayaknya mbak pipit juga mengalaminya..wkwkkw

    Aku kurang tertarik koleksi uang koin. Yaa walaupun pernah merasakan uang 25 bergambar komodo juga. Kualitas duit koin jaman dulu lebih tebal dibandingkan duit koin sekarang.

    Kalai aku ga hobi koleksi, hanya pengen nyimpan aja. Dulu pernah merasa kalau 15-20th lagi duit² itu bakal jadi uang jadul dan punya cerita tersendiri...hehhehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mas Rivai. Kabar saya baik. Gimana kabarnya?

      Kalau ngomongin uang unik ya. Saya punya uang yang Mas Rivai sebutin tapi kondisi apa adanya, hehehe. Wah, uang gambar Pak Harto udah mahal ya. Iya sih beliau ikonik banget dan menyimpan sejarah panjang di Indonesia. Sayang banget ya dulu uangnya dibuat jajan. Nyeselnya akutu.

      Ah, iya. Ada uang gambar burung Cendrawasih dan Ki Hajar Dewantara. Uang Cendrawasih kayaknya ukurannya lebih besar dari uang 20ribu sekarang ya. Agak lupa-lupa ingat.

      Sebetulnya saya suka nyimpen aja sih Mas. Sama kayak Mas Rivai, saya juga berpikiran seperti itu. Uang2 ini bakal jadi barang jadul dan penuh memori.

      Kadang saya cuma naruh uang sisa kembalian lama2 banyak juga. Btw uang koin saya tinggal di Depok. Soalnya berat. Hehehe.

      Btw terima kasih ya Mas udah mampir di sini.

      Delete