Bakso: Makanan Pemersatu Bangsa

Siapa yang suka bakso?

Hampir semua orang kayaknya suka bakso, ya. Bakso jadi makanan favorit karena ibarat manusia, bakso sangat luwes. Bakso bisa dimakan kapan aja baik saat musim panas maupun saat hujan. Bakso bisa dimakan di warung tenda pinggir jalan, di resto, maupun mal. Bakso juga cocok untuk semua acara. Tiap ada acara kayaknya nggak afdol kalau bakso nggak nongol. Entah itu pernikahan, acara resmi kantor, arisan, acara kumpul keluarga atau teman.

Makanya saya kasih judul postingan ini tepat, kan. Nyatanya memang bakso cocok dijadikan sebagai makanan pemersatu bangsa, hahahaha.

Baru sebentar tinggal di Qatar, saya udah kangen bakso. Kami sekeluarga sempat makan bakso di resto Indonesia tapi saya kurang cocok dengan rasanya. Daripada ngidam nggak keturutan makanya saya belajar bikin bakso sendiri. Hahahahah, ini lebih karena terpaksa, sih. Demi bisa makan bakso sesuai selera.

Serius, lho, saya bikin bakso pertama kali ya di Qatar karena kepepet dan kepengen. Saya browsing resep bakso di YouTube, belajar dari beberapa video berkali-kali. Bolak-balik saya bukain video tutorial bikin bakso yang saya rasa gampang dan cocok dengan yang saya mau. Setelah paham bener, saya langsung praktik.

Tiap kali belajar bikin resep baru biasanya saya lihat berkali-kali untuk cari tahu bagian yang tricky di mana. Untuk bakso, komposisi bahannya harus pas supaya nggak kelembekan atau bisa dibentuk.


Lembur bikin bakso dan sambel

Bulan lalu saya mengundang bukibuk Indonesia seperjuangan. Kami semua baru tinggal di Qatar, datangnya cuma beda beberapa bulan. Berhubung saya belum kenal satu sama lain jadi saya berinisiatif mengundang mereka ke unit saya.

Kalau ketemuan gitu hukumnya adalah tuan rumah menyediakan makanan utama sedangkan tamu membawa potluck sebagai makanan tambahan.

Hhhmmm, sebenernya saya bingung mau menyajikan apa karena skill memasak saya terbatas. Setelah dipikir-pikir akhirnya saya menyajikan bakso. Padahal saya bisa bikin bakso belum lama, lho. Tapi pede ajalah. Pasrah nanti dikomen apa sama bukibuk Indo.

Akhirnya saya beli semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk acara. Saya bikin bakso dari 2 kg daging. Biar nggak buru-buru, H-1 saya lembur bikin sambel dan bakso dari 1 kg daging. Sisanya saya bikin esok pagi. Jadi saya benar-benar mengatur waktu supaya pas acara semua makanan siap. Maklum saya masak sendiri, nggak ada yang bantuin. Paling pak suami yang saya suruh nyiapin alat atau bantu nyuci peralatan dapur, hahaha. 

Saat hari H, sejak subuh saya udah bikin bakso lagi. Lalu menjelang tamu datang, saya menyiapkan pokcoy (karena di sini nggak ada sawi ijo) dan merebus mie. Alhamdulillah, dengan begini saya bisa handle semuanya mulai menyiapkan makanan dan tempat untuk menyambut tamu.


Masakan sederhana untuk menyambut tamu. Kuahnya ada di dapur, ya.

Pas jam makan,

tik..tok..tik..tok..tik..tok

Saya deg-degan denger komen dari ibu-ibu. Pasrah aja deh dengan berbagai komen nanti. Saya perhatikan mereka lahap makan bakso. Hhhmmm, mungkin pas jam makan siang juga jadi pada laper.

'Mba, baksonya bikin sendiri?'

'Mba, baksonya enak, lho.'

'Mba, bisa, nih, open PO.'

'Gimana caranya bikin bakso. Aku kok ga bisa bulet gitu, ya.'

Itu komen dari tamu yang datang. Ih, nggak nyangka respon bukibuk positif semua. Mereka bilang bakso saya enak dan layak dibikin PO (pre order). Hahahaha, saya jadi ketawa. Nggak. Saya nggak nerima PO. Saya masak karena saya suka dan untuk keluarga aja.

Btw kalau saya amati diaspora sekarang kayaknya apa-apa di-PO-in. Bagus juga untuk menambah income. Lagian sekarang apa-apa praktis. Mau pesan makanan tinggal WhatsApp dan siap dikirim online. Jujur, kalau saya masih belum berani menerima PO makanan karena nggak pede. Selain itu saya masih riweuh sama anak yang masih kicik.

Daaannn, setelah acara ngumpul-ngumpul di apartemen, malamnya saya langsung encok. Pegel, euy. Padahal cuma masak bakso 2 kg, ya. Apalagi kalau saya nerima PO. Aduh, saya belum sanggup.😁

Saya puas dengan acara tersebut. Meski sederhana tapi saya bisa menyajikan masakan sendiri. Padahal kalau di Indonesia tiap ada acara saya selalu pesen atau menyewa tukang masak.

Jauh dari Indonesia membuat saya mau nggak mau harus belajar dan mandiri. Berkat acara kemarin, kepercayaan diri saya agak meningkat dikit lah karena bisa masak. Meskipun masakan yang saya bikin bukan untuk tujuan bisnis, saya masak karena suka. Apalagi kalau masak untuk tamu. Duh, saya seneng banget karena jarang menerima tamu. Hahaha. Sebagai tuan rumah sudah selayaknya kita memuliakan tamu, kan.

Dari acara ngumpul-ngumpul kemarin semua pada suka bakso. Nggak ada yang nolak makan bakso baik orangtua maupun anak-anaknya. Berarti bener, kan, kalau bakso memang makanan pemersatu bangsa Indonesia. Setuju?^^

4 comments

  1. Setujuuuuuu, bakso itu makanan indonesia, bukan Jawa, sumatera atau lainnya 😄

    Aku jadi inget pas papa mama mertua masih diplomat, mereka diizinkan bawa 1 asisten rumah tangga. Naah kebetulan asisten mama ini jago bangettt masak. Jadi kalo ada acara di KBRI, udh pasti asisten mama jadi kepala chef nya, Krn yg paling jago bikin makanan Indonesia 😄😄. Dan sering terima pesanan juga.

    Mungkin pelan2 dulu mba, ntr kalo dah jago dan bikinnya udah bisa pejem mata, baru deh terima pesanan 😄😄

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, betul. Bakso sudah jadi makanan nasional bukan dari daerah tertentu meskipun identik dengan daerah Wonogiri.

      Enak kalau tinggal di luar bisa bawa asisten dan pinter masak pula. Asistennya juga bisa menambah income dengan jualan makanan Indonesia. Keren.

      Hahahha, saya bener2 nggak pede kalau disuruh jualan masakan, Mba. Saat ini belum kepikiran apa2 cuma seneng masak aja. Kalau pengen makanan tertentu, lihat resep di YouTube, nyiapin bahannya lalu eksekusi kalau nggak males. Hahaha.

      Delete
  2. Jangankan pemersatu bangsa, bakso juga jadi pemersatu di setiap daerah. Di kuar jawa bakso pun dikenal dengan berbagai nama. Salah satu pentol. Dulu pas di kalimantan makan bakso yang jual orang temanggung. Yaudah serasa berkumpul sesama orang jawa di tanah perantauan..hahahaha

    Pelan-pelan mbak pipit. Tinggal dibiasakan aja biar baksonya jadi lebih enak dan lebih pede untuk disajikan. Syukur-syukur kalau mau dijual juga. Lumayan jadi pemasukan tambahan...wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, bakso memang makanan pemersatu karena semua orang suka. Eh, saya baru tahu kalau bakso punya beberapa nama di luar Jawa. Kalau pentol, saya tahu. Di daerah Jawa juga banyak yg menyebut pentol. Seneng ya Mas ngumpul sesama rantau maem bakso. Saya bayanginnya aja serasa guyub dan asik banget.

      Untuk ke depannya, saya belum kepikiran apa2, Mas. Saya masak cuma suka. Yg penting anak bojo doyan. Udah gitu aja. Hehehe.

      Delete