Nissan Stadium

Pada bulan Mei 2014, saat itu saya dan pak suami ingin mencari suasana baru di Yokohama.

Maklum, beberapa tempat wisata di Yokohama sudah kami jelajahi. Merasa sedikit bosan dan bingung mau ke mana, akhirnya kami memutuskan pergi ke museum ramen. Museum tersebut satu-satunya tempat yang menjelaskan tentang mie ramen di Jepang. Pengalaman pergi dan mencicip mie di museum ramen yang konsepnya unik pernah saya ceritakan di sini.

Lokasi museum tersebut di Shin Yokohama, sekitar 30 menit dari Stasiun Kannai, tempat tinggal kami saat itu. Menariknya lagi, selain ada museum ramen ternyata ada juga stadion berskala internasional yang terkenal dengan nama Nissan Stadium di Shin Yokohama. Saat itu, mumpung di Shin Yokohama, kesempatan berkeliling di stadion kebanggaan Jepang tersebut nggak kami sia-siakan.

Setahun kemudian, saya bisa menyusul pak suami ke Jepang. Alhamdulillah, saya bisa merasakan dan mengalami pergantian usia 2 tahun berturut-turut di Jepang. Meski awalnya sempat deg-degan karena saat mau berangkat ternyata visa belum jadi, akhirnya drama tersebut bisa diatasi berkat kerja sama antara pihak agen visa dan kantor pak suami.

Saya dan pak suami tinggal di tempat yang berbeda dari dinas yang pertama. Kami tinggal di Shin Yokohama, tempat yang pernah kami kunjungi sebelumnya. Apartemen kami sangat dekat dengan Nissan Stadium. Wow, saya nggak menyangka bisa tinggal di daerah ini.

Saya dan pak suami tinggal di pucuk apartemen. Meski agak ngeri karena sering terjadi gempa tapi kami tetap santai dan sangat menikmati tinggal di tempat baru tersebut. Apartemen yang menjadi rumah kami berkonsep minimalis dengan desain furniture yang sederhana tapi terkesan lux. Meski minimalis tapi peralatan yang tersedia komplit dan sangat membantu aktivitas sehari-hari. Barang-barang tersebut tertata rapi tanpa mengurangi ruang gerak manusia yang tinggal di situ.

Secara berkala, peralatan tersebut juga dicek oleh petugas apakah butuh perbaikan atau nggak. Selain untuk kenyamanan penghuni, pemeriksaan dilakukan untuk meminimalkan kejadian yang tak diinginkan. Semua dikerjakan secara rutin dan detail dengan pemberitahuan terlebih dulu. Hal inilah yang saya sukai di Jepang.

Tinggal di apartemen yang nggak ada teman senegara membuat saya kesepian. Mau nggak mau saya mencari kegiatan di luar apartemen. Selain les Bahasa Jepang dan ikut kegiatan sosial di sana, tetap saja rasa bosan sering saya rasakan. Apalagi bengong, sering banget. Untungnya, kalau mau ke Nissan Stadium tinggal engklek karena saking dekatnya, hahahaha. Lumayanlah keluar sebentar di Nissan Stadium melihat kereta atau taman di sana. 

#Tentang Nissan Stadium

International Stadium Yokohama atau lebih dikenal dengan Nissan Stadium merupakan stadium terbesar di Jepang dengan kapasitas 72.327 tempat duduk. Stadion ini dibuka pada bulan Maret 1998 dan menjadi markas klub sepak bola Yokohama F. Marinos. Hajatan besar pada tahun 2002, Nissan Stadium digunakan untuk laga final FIFA World Cup antara Jerman dan Brazil. Hayo, masih ingat nggak siapa yang menang? Yup, Brazil menang 2-0 atas Jerman.

Rencananya, pada Olimpiade tahun 2020 Nissan Stadium akan digunakan sebagai tempat pertandingan bola. Saking besarnya, stadion ini nggak hanya digunakan untuk pertandingan bola saja. Bermacam-macam acara seperti rugby, American Football, konser musik, dll sering banget diadakan di tempat ini. Di musim tertentu area di luar stadion dimanfaatkan untuk flea market.   

Nissan stadium dirancang dengan konsep yang sangat matang dan ramah lingkungan. Berdasarkan informasi yang ada di website resminya, ada banyak aspek yang menjadi keunggulan stadion ini. Saya hanya menulis beberapa keunggulan yang unik saja ya, diantaranya :

*Rumput Hijau

Penggunaan rumput asli di stadion ini merupakan hal yang sangat membanggakan sebab nggak mudah untuk mengatur dan merawat rumput supaya tetap hijau di negara 4 musim. Penanaman rumput hijau ini mirip dengan pot bunga. Kalau kita menanam tanaman di pot ada apa saja? Nah, hal itu sama dengan penanaman rumput di Nissan Stadium. Tapi sistem pot bunga ini cuma sampai kedalaman 80 cm saja. Di bawahnya berupa bagian kosong. Dan, di kedalaman 30 cm ada pipa air panas yang berguna untuk mengatur suhu. 

Para pekerja yang merawat rumput bekerja keras untuk menjaga supaya rumput tetap hijau dan rapi. Bila musim panas dan dingin tiba, mereka akan bekerja ekstra keras merawat rumput. Maklum, cuaca ekstrim yang kadang panas banget atau dingin banget mempengaruhi pertumbuhan rumput hijau. Kalau nggak ditangani dengan baik, bisa-bisa rumput tersebut mati. 

*Ramah Lingkungan

Atap yang digunakan di Nissan Stadium bisa dibilang keren banget. Atap ini dirancang untuk dapat menutup 3/4 tempat duduk penonton sehingga mengurangi efek angin. Dengan minimnya angin saat pertandingan, diharapkan penonton nyaman sepanjang pertandingan. 

Selain itu, atapnya dirancang untuk dapat menampung air hujan. Tampungan air hujan ini digunakan untuk menyirami rumput yang ada di lapangan. Dengan demikian, pengelola stadion dapat menghemat anggaran untuk menyiram rumput. Wuih, keren!

Nggak hanya itu saja. Selain memanfaatkan air hujan, buangan air limbah juga ditampung dan diolah untuk membilas toilet dan menyirami tanaman yang ada di stadion tersebut. Mengingat kebutuhan air di stadion ini sangat besar, maka pemanfaatan teknologi ini sangat ramah lingkungan dan dapat menekan biaya operasional kan? Hebat, ya!

*Sangat Manusiawi

Di negara maju, bukan hal yang asing jika pembangunan apa pun sangat memprioritaskan kenyamanan manusia itu sendiri. Pun begitu dengan penataan di Nissan Stadium ini. Contohnya, tempat duduk penonton dirancang dengan jarak yang membuat nyaman antar penonton dan disediakan pula tempat untuk menaruh minuman. Adanya 2 layar besar berukuran 19 x 9m serta penempatan layar yang dapat dilihat dari semua sudut membuat penonton dapat menyaksikan drama pertandingan dengan baik. Dijamin, penonton nggak bakal ketinggalan dramanya deh. Apalah arti pertandingan bola tanpa drama, hahahaha. 

Hebatnya lagi, stadion ini juga menyediakan area untuk kursi roda sebanyak 147 seat. Bahkan, jika diperlukan, area khusus difabel ini bisa diperluas sampai 632 seat. Wow!!

Tinggal di dekat stadion lumayan sepi. Meski demikian, setiap pagi stadion ini digunakan oleh warga untuk olahraga. Mereka berolah raga di luar stadion. Selama tinggal di Shin Yokohama saya dan pak suami sering melakukan jogging pagi di stadion ini. Karena ukurannya sangat luas, dengan sekali keliling sudah membuat capek dan lumayan berkeringat. Sedangkan di sore hari, lapangan di luar stadion seringnya dipakai untuk berlatih sepak bola. Sedangkan di sudut yang lain, ada juga yang melakukan olahraga selain sepak bola. Mereka bebas menggunakan area di luar stadion.  

Kalau sedang ada pertandingan di Nissan Stadium, teriakan dan gegap gempita penonton terasa sampai di apartemen. Nah, kalau seperti ini stadion ramai sekali. Selain banyaknya penonton, ada juga mobil yang parkir sampai malam mengular hingga keluar stadion. Saya dan pak suami sering melihat penonton pulang malam setelah pertandingan usai. 

Jika ada pertandingan atau acara di Nissan Stadium, stasiun kereta pasti ramai sekali. Petugas stasiun dan polisi sudah siap dengan hal tersebut. Para petugas tersebut mengatur penonton mulai masuk ke stasiun sampai di area menunggu kereta. Dengan demikian, antara penonton dan pengunjung kereta yang lain tetap merasa nyaman meski stasiun ramai sekali. Karena Jepang sangat disiplin, saya jarang melihat adanya tawuran setelah pertandingan bola usai, hahahaha. Mereka tetap berjalan dan bercanda dengan teman-temannya di jalan dan di stasiun. Mereka bangga membawa atribut untuk mendukung tim favorit yang sedang bertanding. Mereka juga bangga akan keberadaan stadion tersebut. Saya masih ingat dengan semboyan "Our Home, Our Field! Yokohama."





13 comments

  1. mie ramen disitu apakah juga sama yang ada pada movie 'Naruto' mbak.
    untuk rasanya sendiri apakah juga sama dengan mie-mie yang lainnya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ga pernah nonton Naruto, hahaha.
      Rasanya beda, ramen lebih banyak minyaknya.

      Delete
    2. bisa-bisa bikin serak dong mbak kalau banyak minyaknya :)

      Delete
    3. Ngga sih, beda aja sama mie2 yang lain.
      Klo saya sukanya mie soba, kuahnya lebih jernih.

      Delete
  2. Aaa keren banget.. Kapan ya bisa ke sana ;p

    ReplyDelete
  3. waha syik ya kapan bisa kesana?

    ReplyDelete
  4. ntar kalau udah tanggal merah :)

    ReplyDelete
  5. Mbak Pipit kok fotonya dikit sih, saya sudah membayangkan betapa megahnya tempat itu. Jepang memang salah satu negara terbaik untuk memfasilitasi masyarakatnya ya mbak :)

    ReplyDelete
  6. ahay senengnyaaaa..
    masih cakep bgd ya mbak, pdhal sh dipakek thn 2002 lalu, di sini mah abis dipakek ya nggeletrek,
    titip slm bwt jepang yak :)

    ReplyDelete
  7. Mau jugaaa ulang tahun di Jepang!

    ReplyDelete